Namaku Reizel seorang pemuda tampan dan menawan, suatu hari aku harus meregang nyawa demi menyelamatkan teman masa kecilku.
Sebelum kematian mendatangiku, aku di selamatkan oleh seseorang yang mengaku sebagai makhluk terkuat, aku diberikannya sebuah Artefak Dewa dan memindahkanku ke sebuah dunia yang di penuhi para Kultivator.
Di dunia ini hanya mengandalkan hukum Rimba sebagai aturannya, dimana yang kuat memangsa yang lemah.
Untuk itu, aku akan menjadi yang terkuat di dunia mengubah semua aturan sesuai keinginanku, dengan bantuan Artefak Dewa, aku bisa menjadi yang terkuat dengan mudah.
Genre : Action, Adventure, Fantasi, Reincarnation, Martial Art, Overpower, System, Xianxia, Xuanhuan
[Up setiap hari]
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HanzRaizel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 6. Lian
Mendengar pernyataan gadis kecil yang bisa membuatnya menyatu dengan tubuh Naga emas berkepala tiga dalam sepuluh tahun, Rei menjadi kegirangan.
"Tidak usah sesenang itu Rei, untuk bisa menyatu dalam waktu sepuluh tahun kau harus menjadi seorang Kultivator yang kuat."
"Kultivator?" Sambil menggaruk kepala mendengar gadis kecil berbicara.
Melihat Rei yang bingung Gadis kecil mengabaikannya dan berbicara lagi, "Kultivator ialah orang yang telah berkultivasi atau menyerap Qi alam ke dalam tubuhnya untuk memperkuat tubuh maupun jiwanya, bahkan bisa menambah jangka hidupnya," jelas gadis kecil.
"Juga Kultivator memiliki tingkatan dari yang terlemah sampai yang terkuat untuk tingkatan di dunia manusia biasa.”
*Pembentukan Tubuh
*Pemurnian Qi
*inti Roh
*Inti Emas
*Kesengsaraan Surgawi
*Tuan Alam
*Raja Alam
*Kaisar Alam
*Suci
*Setengah Abadi
"Untuk menyerap seluruh tubuh Naga emas kau harus memiliki tingkat kultivasi Kaisar Alam dalam waktu 10 tahun."
Setelah berbicara gadis kecil mulai berdiri perlahan dari batu hitam, mendekati Rei yang berdiri diam mendengar perkataannya yang sedikit mengejutkan bagi Rei.
Setelah berada dihadapan Rei, gadis kecil mengkerutkan dahi dan mengembungkan pipinya.
“Gadis kecil ada apa? kenapa kau mengembungkan pipimu?" sambil sedikit tertawa.
Gadis kecil masih mengembungkan pipinya dan mulai mendekatkan wajahnya ke arah Rei "Kenapa kau terus memanggilku Gadis kecil?"
Mendengar itu Rei menjadi bingung sambil tersenyum kecil "Emm... itu karna aku tidak tahu namamu jadi aku memanggilmu gadis kecil, kalau begitu apa kau memiliki nama?"sambil menggaruk kepalanya.
Gadis kecil menyipitkan matanya, "Aku sudah lama melupakan namaku, jadi aku sekarang tidak memiliki nama."
Mendengar bahwa gadis kecil tidak memiliki nama, Rei berbicara.
"Kalau begitu bagaimana kalau aku memberimu nama," Rei mulai bersemangat ingin menamai gadis kecil.
"Memberiku nama?" gadis kecil sedikit terkejut mendengar perkataan Rei yang lantang, "Hmm... baiklah," ucap gadis kecil.
Mendengar itu Rei tertawa.
Setelah mendapatkan persetujuan dari gadis kecil untuk memberinya sebuah nama, Rei mulai mengelus dagunya dengan kening berkerut.
" Hmm...Hmm..." sambil melihat gadis kecil dari atas ke bawah.
"Ahh... aku sudah mendapatkannya, karna di sekelilingmu terlihat cahaya yang terang dan wajah yang cantik, maka aku memberimu nama Lian," Sambil menganggung puas atas nama yang dia dapatkan.
Gadis kecil sedikit terkejut mendengar nama yang di berikan Rei ‘Lian’ terlihat senyum di wajah gadis kecil.
"Tidak hanya tampilan dan kepribadian yang sama, bahkan sekarang memberiku nama yang sama," gumam Lian.
"Bagaimana nama yang kuberikan?"
"Nama yang bagus, aku menyukainya," Lian sambil tersenyum ke Rei, melihat itu dada Rei berdetak dengan kencang hanya dengan senyuman sederhana dari Lian, Rei menjadi gugup.
"Hahaha... Baiklah mulai sekarang aku akan memanggilmu Lian," menghilangkan kegugupannya Rei mulai tertawa lepas.
"Baiklah, karna kau sekarang sudah memiliki tubuh maka aku bisa bergabung dengan tubuhmu sekarang," Lian berbicara menatap Rei yang lagi tertawa.
"Bergabung?" dengan sedikit bingung diwajah Rei.
"Ya, aku akan bergabung ke tubuhmu menjadi kekuatanmu," sambil mengangkat tangannya ke dada Rei.
"Aku bisa menjadi kekuatanmu, menyesuaikan dengan apa yang kau kuasai seperti ilmu pedang dan aku menjadi pedang, jika keahlianmu memanah maka aku menjadi busur panah."
"Akan tetapi kau sedikitpun tidak memiliki keahlian berkelahi ataupun hal dalam senjata," Lian sedikit tersenyum.
"Akan tetapi Kau memiliki keahlian yang lumayan menarik," tiba tiba sinar warna emas kemerah-merahan muncul di tangan Lian, lalu mulai menyebar ke seluruh tubuh Rei.
Merasakan sinar emas kemerahan yang mulai menyebar di tubuhnya, Rei merasakan perasaan menyegarkan dan mulai memejamkan matanya.
Setelah beberapa menit berlalu perlahan tubuh Lian mulai mengecil dan masuk kedalam tubuh Rei.
[Ding Menyatukan Tubuh Tuan Rumah dengan Sistem]
1%...
5%...
10%...
20%...
50%...
100%....
[Menyatukan Sukses]
Mendengar Suara di kepalanya Rei perlahan membuka matanya, dan melihat sekitarnya tapi tidak ada siapapun.
"Kemana Lian pergi?"
Setelah beberapa detik terdengar suara di kepalanya, "Rei aku sudah menyatu dengan tubuhmu akan tetapi, sepertinya aku telah membangkitkan sesuatu yang berada di dalam dirimu!"
"Sesuatu yang didalam tubuhku?" Rei Bingung.
"Aku juga tidak tau itu apa, akan tetapi sepertinya itu ditanamkan oleh orang lain ke dalam dirimu tanpa kau sadari, mungkin sejak kau lahir, tapi itu merupakan hal yang baik untukmu," jelas Lian.
“Hal yang baik?"
"Ya, itu sesuatu yang sama kuatnya dengan ku bahkan mungkin sedikit lebih kuat."
Mata Rei tiba tiba bergetar mendengar perkataan Lian, "Apa ! Lebih kuat darimu?"
"Coba kau Katakan buka Status dalam pikiranmu," suara Lian di kepala Rei.
“Buka Status.”
Muncul layar biru di depan Rei yang bertuliskan tentang dirinya.
Nama : Raizel
Ras : Manusia
Status : Sehat
Kultivasi : Pembentukan Tubuh Lapisan Ke 10 (0/100000)
Garis Keturunan : Naga Emas Berkepala Tiga (1/100)
Keterampilan : -
Senjata : -
Kekayaan : -
Judul : -
Melihat layar biru di depan wajahnya mulut Rei terbuka lebar terkejut "ini... ini seperti Game virtual yang sering aku mainkan," senyum lebar terlihat di wajah Rei
"Haha...hahahaha," Rei tertawa terbahak bahak.
"Hei, Rei apa kau sudah kehilangan kewarasanmu?" Lian merasa tidak nyaman mendengar suara tertawa Rei.
"Haha... aku hanya sangat senang karna hal paling aku suka adalah Game virtual dan sekarang itu berada tepat di depanku," Rei tertawa terbahak bahak.
"...." Lian
"Sebentar lagi ruang yang telah aku buat akan hancur!" terdengar Suara Lian di kepala Rei, setelah suara itu, ruang di sekitar Rei perlahan menjadi Altar lagi, perasaan panas dari hawa sekitar, hamparan tanah tandus berwarna merah api terlihat bergoyang goyang karena panas.
"Aku kembali lagi ke Dunia ini!" melihat sekitar Rei perlahan berjalan mengelilingi altar, melihat sekitar altar tiba-tiba terdengar suara ‘ Ding ‛ dan muncul layar biru di depan wajah Rei
*Ding
[Tuan Rumah mendapatkan Misi Acak :
Temukan Pecahan Pedang Abadi
Hadiah : Pedang Abadi (SSS), Buku Abadi (Kuno), 10000 Pengalaman]
[Terima / Tidak]
Rei membaca perlahan Tulisan di layar biru, "Pedang Abadi? Bukankah ini Senjata Tingkat tinggi di Game Virtual yang aku mainkan sebelum aku mati, lalu Buku Abadi, apa itu?" setelah beberapa detik Rei mulai bersemangat, "Baiklah kalau begitu akan ku terima."
[Misi diterima Tuan Rimah : selesaikan Misi dalam batas waktu 4 Jam]
Hitungan mundur 4 jam muncul di layar biru didepan Rei.
Melihat hitungan mundur di layar biru, Rei langsung bergegas mencari Pecahan Pedang Abadi di sekitar Altar, setelah mencari selama 2 jam di sekitar Altar, Rei belum menemukan petunjuk yang jelas dari pecahan Pedang Abadi.
"Hahh... dimana Pecahan itu berada, sudah 2 jam aku mencarinya, apakah pecahan itu tidak ada di sekitar Altar?" Rei mulai melihat-lihat disekeliling altar lagi dan hanya melihat hamparan tanah tandus yang membentang sejauh mata memandang, akan tetapi ada satu benda yang berdiri disekitar Altar dengan mencolok.
"Batu Hitam?"
FUNGSI SISTEM CM ANALISA SAMA TOKO JUALAN
BIDOOOOOIHHHH....
bodoh yg mendarah daging
Dan lagi, kebanyakan plot twist yg konyol...