Demon System
Di suatu pagi di salah satu kota di bumi, di sebuah rumah sederhana terlihat wanita muda sedang berlarian.
"Reiii... Bangunnn sudah pagi, hari ini penerimaan murid baru, apa kau lupa?" teriak wanita muda berambut hitam yang berada di depan pintu kamar.
"Hoaamm... Ah sudah pagi?" kata Rei terkejut.
"Rei apa kau bermain video game sampai larut malam lagi?" tanya gadis itu.
"Hehe... aku menemukan video game baru yang keren, jadi sampai lupa waktu," kata Rei.
"Sudah cepat mandi dan ganti pakaian mu, hari ini penerimaan murid baru," kata gadis itu sambil membuka pintu.
"Ah tapi aku..."
Kata Rei langsung di potong.
"Tidak ada tapi tapian cepat mandi sana!" bentak gadis itu.
"Hehe... Oke oke," kata Rei sambil berlari ke kamar mandi.
"Hahh... anak ini padahal sudah diberitahu," kata wanita berambut hitam tersebut.
***
Namaku Reizel 18 tahun, seorang calon mahasiswa di salah satu universitas bergengsi di kotaku, dan wanita yang cerewet itu, adalah Vania teman masa kecilku, juga satu satunya teman perempuanku dan juga sebagai keluargaku,
Vania juga sama sepertiku yaitu, calon mahasiswa di sebuah universitas yg sama sepertiku, aku tinggal bersama vania dan keluarganya, orang tuaku meninggal karena kecelakaan saat umurku masih 2 tahun, ayahnya vania teman baik ayahku jadi dia mengadopsiku dan aku ikut tinggal bersamanya.
Dari kecil aku memiliki muka yang terbilang Tampan dengan rambut berwarna hitam
Dan mata berwarna biru cerah, setelah berumur 17 tahun ketampanan yang kumiliki osemakin bertambah dengan badan yang tinggi dan sedikit berotot, yang apabila setiap wanita melihatku pasti terpesona dan membuat iri para lelaki.
Aku merupakan orang yang terbilang cukup populer dikalangan para perempuan disekolahku sebelumnya dan mempunyai banyak teman di sekitarku.
Sedangkan Vania memiliki rambut hitam dan wajah yang cantik, dengan memiliki tinggi tubuh rata-rata dan terlihat menawan apabila sedang tersenyum.
Vania selalu menempel kepadaku kemana pun aku akan pergi sehingga orang-orang mengira dia adalah pacarku, termasuk juga para teman-temanku.
*****
Setelah selesai mandi dan berpakaian juga sarapan, Rei dan Vania langsung berangkat ke universitas.
Hari ini adalah hari penerimaan murid baru di universitas, saat pengenalan murid baru, banyak murid perempuan yang ingin mengajakiku berkenalan tapi semua dihalangi oleh Vania.
Setelah hampir seharian acara penerimaan murid baru, Vania dan aku langsung pulang ke rumah karena kelelahan.
"Hei, Rei," teriak vania
"Ya... " Rei menoleh dengan wajah lesu.
"Ada apa denganmu, wajahmu terlihat pucat? apa kau sakit?” tanya vania.
"Entahlah aku merasa sedikit pusing!" ucap Rei.
"Apa kau yakin Rei? Wajahmu terlihat sangat pucat?" kata vania terlihat panik.
"Mungkin karna kurang tidur saja, setelah istirahat aku akan sehat kembali," kata rei terlihat lesu.
"Hmm, Kalau begitu, Rei, kamu duduk dulu di taman itu," ucap Vania sambil menunjuk taman di depannya.
"Aku akan membelikan minuman kamu tunggu dulu di sana Rei," Vania berlari ke arah mini market diseberang jalan.
"Hahh... Gadis ini selal..."
Belum sempat menyelesaikan kata-katanya Rei melihat sebuah truk melaju dengan kecepatan penuh ingin menabrak vania.
Seketika tubuh Rei menegang dan langsung berlari sambil berteriak
"VANIAAA!!!...."
Sentak Vania langsung menoleh
"Ada apa Re..."
Belum sempat selesai berbicara vania terdorong oleh tangan Rei dan vania pun terlempar ke seberang jalan
“TIIIINNNNN!!!....”
BOOOMM!!!...
Terdengar suara truk menabrak seseorang, semua orang pun langsung berlari mendekat untuk melihat.
"Aahhhhhh..." teriak seseorang
"Rei... Rei...Reeiiiiiiiii...."
Teriak vania sambil berlari mendekati Rei, "Rei... Rei kenapa... kenapa," ucap Vania sambil menangis.
“Seseorang tertabrak cepat telpon ambulance,” teriak salah satu pejalan kaki.
"Hey nak, bertahanlah ambulan akan segera datang," kata salah satu orang di krumunan yang menelpon ke rumah sakit.
Melihat penampilan Rei yang terluka parah juga darah yang memenuhi kepalanya, yang disebabkan oleh benturan dijalan dan terpelanting cukup jauh.
Dengan sekuat tenaga Rei mengangkat tangan kanannya mengusap pipi Vania dan berkata.
"Vania, jangan menangis kamu terlihat sangat jelek jika sedang menangis Hugh... Hugh.. " kata Rei sambil terbatuk darah.
"Kenapa kamu menolongku, seharusnya aku saja yang tertabrak," kata Vania sambil menangis.
"Tidak, aku tidak akan membiarkan mu tertabrak Hugh... Hugh... ini sudah tugas ku untuk melindungimu hugh... Hugh... " kata Rei yang semakin memucat.
"Huhu... Bertahanlah Rei mobil ambulance akan datang, kumohon kamu harus bertahan sampai ambulance datang," sentak Vania cemas melihat Rei batuk darah.
"Va... vania ada sesuatu yang ingin ku katakan hugh... Hugh."
"Rei, jangan terlalu banyak bicara kau... "
Belum sempat menyelesaikan kata katanya, tangan Rei terjatuh dan perlahan kehilangan kesadarannya.
"Rei... Rei... Rei"
"Ti... Tidak... Tidakkkk," teriak Vania histeris.
Perlahan-lahan pendengaran nya semakin mengecil semua indra Rei perlahan kehilangan fungsinya, tubuhnya semakin dingin dan penglihatannya mulai menggelap dan perasaannya terasa damai.
***
Di dalam kegelapan yang sunyi tanpa cahaya dan dingin, terlihat seseorang mengambang.
Perlahan-lahan jari tangan orang tersebut mulai bergerak dan matanya perlahan membuka.
"Di mana aku?"
"Apa aku sudah mati?"ucap Rei bingung sambil melihat sekitar dan hanya bisa melihat kegelapan tak berujung.
"Kenapa semua yang kulihat kegelapan?" Rei yang terlihat cemas.
"Kenapa aku bisa ada di sini?"
Tiba tiba ada sebuah titik putih kecil "hah, apa itu? Cahaya?" kata Rei sambil mendekati titik putih kecil itu.
"Kenapa aku merasakan ada yang memanggilku."
Semakin mendekati titik putih ini, semakin lama cahaya putih semakin membesar dan semua penglihatan menjadi putih.
Rei melihat kesekiling dan menemukan sebuah pintu kayu yang berdiri sendirian.
"Hmm... Kenapa ada sebuah pintu kayu disini?" gumam Rei sambil mendekati pintu kayu.
"Di mana aku ini sebenarnya? Apa aku benar benar sudah mati?" Rei melihat pintu Sambil mengkerutkan dahinya.
"Apa yang ada di balik pintu ini?" sambil melihat pintu lebih dekat, Rei merasa ada yang aneh di pintu tersebut.
"Hmm... ada ukiran di pintu ini," kata Rei penasaran dan lebih mendekat ke pintu, perlahan Rei membaca ukiran yang ada di pintu tersebut.
"Ukiran apa ini?" kata Rei yang semakin penasaran, setelah benar-benar di teliti ukiran tersebut terlihat seperti sebuah tulisan.
"Hmmm... D..E.. M.. O.. N.. S.. Y.. S.. T.. E.. M.."
"DEMON SYSTEM," teriak Rei sambil menggaruk kepala.
"Apa maksudnya dari kata-kata ini?" kata Rei terlihat penasaran.
"Apakah ada sesuatu dibalik pintu ini? tapi di belakangnya tidak ada apa apa," Rei melihat kebelakang pintu dan hanya melihat hamparan putih tak berujung.
"Ahh... lebih baik aku buka saja pintu ini dari pada penasaran,” tangan Rei memegang gagang pintu dan membukanya, Rei mendorong pintu secara perlahan.
Saat Rei membuka pintu, perasaannya campur aduk.
Rei perlahan membuka mata melihat kedepan, seketika Rei terkejut melihat apa yang ada di depannya, dengan cepat Rei langsung menutup pintu dengan tergesah- gesah.
"Apa apaan yang berada dibalik pintu ini," ucap Rei sambil gemetar ketakutan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 290 Episodes
Comments
ɪᴛs ᴍᴇ, 𝕱𝖎𝖎
seharusnya gak perlu diperjelas karakteristik MC nya, kalo ujung-ujungnya silaturahmi sama truck-kun😑
2024-10-12
0
Wita Wita
apabila truck kun sudah menargetkan anda, maka bersiaplah untuk Berengkarnasi/Smile//Smile/
2024-09-02
1
PECAHAN JIWA MEGAWATI
truk Kun🥺
2024-08-23
0