NovelToon NovelToon
TAKDIR CINTA SETELAH DIKHIANATI

TAKDIR CINTA SETELAH DIKHIANATI

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda / Selingkuh / Angst / Romansa / Menikah Karena Anak
Popularitas:238.8k
Nilai: 5
Nama Author: Cublik

Ketukan palu dari hakim ketua, mengakhiri biduk rumah tangga Nirma bersama Yasir Huda.

Jalinan kasih yang dimulai dengan cara tidak benar itu, akhirnya kandas juga ... setelah Nirma dikhianati saat dirinya tengah berbadan dua.

Nirma memutuskan untuk berjuang seorang diri, demi masa depannya bersama sang buah hati yang terlahir tidak sempurna.

Wanita pendosa itu berusaha memantaskan diri agar bisa segera kembali ke kampung halaman berkumpul bersama Ibu serta kakaknya.

Namun, cobaan datang silih berganti, berhasil memporak-porandakan kehidupannya, membuatnya terombang-ambing dalam lautan kebimbangan.

Sampai di mana sosok Juragan Byakta Nugraha, berulangkali menawarkan pernikahan Simbiosis Mutualisme, agar dirinya bisa merasakan menjadi seorang Ayah, ia divonis sulit memiliki keturunan.

Mana yang akan menang? Keteguhan pendirian Nirma, atau ambisi tersembunyi Juragan Byakta Nugraha ...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cublik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 11

“Maaf bila saya lancang, tapi memecat karyawan tak semudah membalikkan telapak tangan, Bu! Apalagi bila ia sama sekali tidak melakukan kesalahan. Harus ada alasan jelas disertai bukti nyata, mengapa sampai harus diberhentikan secara paksa. Tanpa saya perjelas lebih lanjut lagi, Ibu pasti paham apa maksud ucapan ini.” Nirma berucap seraya menatap tegas, intonasi nadanya tetap terjaga.

Melihat sang atasan yang masih bungkam, Nirma kembali menyerang. “Kalau Ibu masih merasa kurang puas, silahkan bertanya kepada pak David selaku pemilik rumah sakit ini yang mana suami ibu sendiri! Beliau bahkan pernah memberikan saya sebuah penghargaan dikarenakan kinerja saya yang luar biasa bagusnya, tak sedikit pula para pasien mengelu-elukan diri ini, mereka puas akan pelayanan saya dalam merawat, memberikan dukungan baik dalam bentuk kata-kata maupun tindakan. Maaf, bukan maksud hati ingin memuji diri sendiri, tetapi memang itulah faktanya."

Malu berbalut emosi, sampai ia tak sanggup menanggapi apalagi membela diri, berakhir Nidia terdiam dengan mimik wajah begitu masam, menatap geram pada manik tak gentar bawahannya. Apa yang dikatakan oleh Nirma, semua benar adanya.

“Bila tak ada kepentingan lainnya, saya pamit undur diri, Bu!” Nirma menunduk sopan, lalu melangkah pasti keluar dari dalam ruangan.

Begitu sampai di luar, ia melambatkan langkah kaki, dalam hati sedikit menyesali tindakan beraninya, tapi logikanya langsung menepis, menyakinkan diri bahwa apa yang barusan terjadi sudah benar, sesekali orang seperti bu Nidia memang harus dikasih paham, agar kemudian hari tak lagi sesuka hati dalam berucap maupun bersikap.

.

.

“Ternyata hukum karma itu benar adanya ya, bila ingin melihat contohnya. Tengoklah anaknya suster Nirma yang terlahir sumbing. Itu balasan dari Tuhan karena dia merebut calon suami kakak kandungnya sendiri,” ucap Dela, ia sama sekali tidak tahu kalau orang yang dibicarakan olehnya, mendengar jelas percakapan itu.

“Ngeri betul ya, sampai sekarang aku masih sulit percaya bila suster Nirma sekejam itu, padahal ia terlihat seperti wanita baik-baik, lugu. Eh … tak tahunya wajah malaikat hati iblis. Seandainya saja suster Linda tak ada memberi tahu, pasti saat ini kita masih menganggap wanita kejam itu layaknya ibu Peri, padahal aslinya jahat sekali.” Tina bergidik seraya menggeleng kepala.

“Kalau macam tu ceritanya, aku tak jadi kasihan. Dia memang pantas melahirkan anak cacat, biar seumur hidup menjadi pengingat atas perbuatan bejatnya,” sahut Dela, tak berhati.

Dua sosok itu sama sekali tidak menyadari langkah senyap Nirma, sampai dimana ibu satu anak itu melakukan aksi heroik, menendang bangku kayu yang diduduki para manusia munafik sampai terjungkal.

Bugh!

Bugh!

Argh!

Dela dan Tina kompak berteriak, meringis menahan sakit kala bokong mereka menghantam lantai keras, bersamaan mereka menoleh, melihat siapa sang tersangka.

“Suster_Nirma,” Dela tergagap, netranya membulat sempurna.

Tak jauh berbeda dengan Tina, manik hitamnya bergetar, ia sampai takut bersuara.

“Mengapa diam? Kemana perginya suara lantang tadi? Padahal saya masih sangat penasaran ingin mendengar kelanjutannya loo,” Nirma bersedekap tangan, memandang remeh dua orang terduduk di lantai.

“Apa karena tak ada Suster Linda, sehingga nyali kalian pun menguap entah kemana, hanya berani menghujat di belakang ku saja. Dasar pengecut!” Nirma berdecak, menatap muak, ia masih berdiri dengan ekspresi datar.

“Kami bukannya menghujat, tapi berbicara fakta,” Dela yang lebih berani dari si Tina, mencoba berkilah, tapi perkataannya tak selaras dengan getar tubuh yang terlihat ketakutan.

Nirma membungkuk, telapak tangan kanannya mencengkram rahang Dela. “Tak nya kau malu membawa nama karma disaat dirimu sendiri pun berlumur dosa. Apa kabar dengan statusmu sebagai istri pertama yang dipoligami? Dulu aku begitu kasihan mendengar kisah pilu itu, tapi kini malah tertawa senang. Kau pantas diduakan, sebab mulutmu bak comberan selaras dengan hatimu yang busuk!”

Dela berusaha melepaskan cengkeraman erat itu, tapi ia kalah tenaga.

“Kau tu cuma kebesaran omong, nyalimu pun hanya sebatas menggonggong dibalik tubuh sang tuan, persis macam Anjing. Ku peringatkan! Sekali lagi ku dengar mulut sampah mu menghina anak ku, maka jarum jahit lah yang akan berbicara!” Nirma mendorong kuat wajah Dela, sampai si empunya tersungkur.

Kemudian, ia menjambak rambut Tina sampai wanita berpakaian perawat itu mendongak, netranya dipenuhi cairan bening. “Tempo hari kau cakap, takut kali bila suami mu tu ku goda, iya kan? Lakik modal harta orang tua apa yang mau dibanggakan, tampang pun biasa saja. Pekerjaannya hanyalah seorang rentenir darat. Percaya diri betul dirimu, bila aku sampai tertarik dengannya! Bila ku mau, diri ini bisa mendapatkan pria seratus kali lipat hartanya dibandingkan milikmu yang tak seberapa itu. Cuih!”

Auh.

Tina meringis sakit, ia meraba kulit kepalanya yang terasa pedih, tidak berani menatap Nirma.

Nirma kembali berdiri tegak, tatapan matanya begitu tajam dengan ekspresi datar. Wanita yang sebelumnya terlihat tidak berbahaya dan lebih banyak mengalah, kini berubah layaknya induk Singa.

“Kalian salah mencari lawan, aku takkan lagi tinggal diam kala putra ku kalian jadikan bahan hujatan. Hari ini hanya tendangan, jambakan, dan cengkeraman, tapi lain waktu bisa jadi nama kalian akan tertulis di atas batu nisan. Bila masih sayang nyawa, berhati-hatilah dalam berucap.” Nirma mengibaskan tangannya, berlalu begitu saja.

Hari beranjak sore, ibu dari Kamal itu terlihat berjalan kaki hendak pulang ke rumah, seharusnya ia sudah sampai sedari tadi, tapi terhalang oleh sang atasan dan juga dua orang perusuh.

.

.

Sepuluh menit kemudian, sosoknya telah sampai di depan rumah kontrakannya. Belum juga mengucap salam, ia sudah dikejutkan suara rendah nan dalam.

“Saya kecewa padamu, Nirma! Demi mencari rupiah yang tak seberapa, kau tega menelantarkan anak kita!” Byakta menyambut kepulangan ibu dari anak yang ada dalam gendongannya.

“Mas ….” ia tak mampu berkata-kata, netranya jelas menyiratkan rasa bersalah.

Juragan Byakta menimang pelan Kamal yang tertidur dalam gendongan kain panjang, tangannya menepuk bokong, sedangkan kakinya berayun pelan.

“Saya masih bisa memaklumi bila kau ingin mandiri, tapi tidak dapat mentoleransi kala putra ku sakit, dirimu lebih memilih tetap bekerja,” ucapnya tegas dengan rahang mengetat.

Nirma semakin menunduk dalam, tangannya memegang erat tas bekalnya. Ia tidak berani menatap sosok yang memang sangat menyayangi dan begitu protektif terhadap buah hatinya.

Melihat tubuh Nirma yang berdiri kaku dengan kepala tertunduk, ia tersenyum samar. 'Kau masih tak berubah, begitu mudah diperdaya, tapi baguslah. Agar aku tak kesulitan menarik simpati mu Nirma.'

"Masuklah, bersihkan badan mu. Saya akan lama di sini, ingin menjaga dan memastikan sendiri kondisi Kamal," katanya tak terbantahkan.

Nirma tak memiliki daya hanya untuk sekedar bersuara apalagi protes. Ia menurut, masuk ke dalam rumah menuju dapur, dimana Wak Sarmi sedang memetik sayur kangkung.

"Wak ...." bibirnya bergetar, netranya berkaca-kaca menatap ibu keduanya.

"Kamal tadi muntah-muntah, Uwak terpaksa meminta tolong ibu pemilik kontrakan, meminjam ponselnya dan menghubungi Juragan Byakta. Tak lama kemudian Beliau datang. Kau mau tahu satu hal tak, Nirma?"

"Ya ...?"

.

.

Bersambung.

1
Yuliana Tunru
siap2 pernikahan yg berbeda tp alangkah baik x jika acara x di rmh byakta agar tak ada cemooh jg klga yasir yg akan mengacau dgn kata2 tak pantas..
Cublik: Iya juga ya Kak, biar berjalan sakral.
total 1 replies
Sri Murtini
ayo siapkan kado dipernikahan Nirma,baiknya mainan utk kamal aja , soalnya Byakta dan menyiapkan semuanya utk Nirma
Cublik: Iya ya Kak, jangan lupa mainannya dua ya Kak, biar Kamal gak rebutan ma Intan 🤣
total 1 replies
Purnama Pasedu
secepanya ya
Cublik: 🥳🥳🥳🥳🥳
total 1 replies
Hafifah Hafifah
lw udah nikah harus rajin olahraga tuh biar bisa kempes tuh perut 🤭🤭🤭
Hafifah Hafifah
setuju banget ama kamu juragan
Hafifah Hafifah
ternyata mak syam toh
Bang Fay
akhir nya Restu pun di dapat juragan,benar kamal benasab pada ibunya nirma.selamat ya juragan semoga bahagia selalu /Heart//Heart//Heart//Heart/
Mawar Hitam
wei langsung tabrak aja.

Gak tahu aja mereka, kalau juragan Byakta dan Aji sudah mepersiapkan seminggu sebekum hari H.nya.
Mawar Hitam
iyaa. benae mak. secara nasab ke ibunya
Cublik: Makanya ma juragan mau diputus betulan Kak, biar Yasir ma bi Atun gak berulah.
total 1 replies
Rubyred
ah....dah nak resmi dah hubungan nirma dan juragan kaya
Cublik: Yuhuiii 🥳
total 1 replies
Yuli Purwati
asheek....kondangan kita💃💃💃
Cublik: Heyakkkk 😁
total 1 replies
Yuli Purwati
wis nir,serahkan seluruh cinta dan jiwa raga mu pada juragan😁😁
Cublik: Jangan sungkan-sungkan Nir🤣
total 1 replies
Yuli Purwati
alamak😱 ku tarik lagi lah 💣💣💣.bahaya ini bahaya....😱😱 Mak syam tersayang rupanya yang tak setuju.maaf ya Mak,saya ambil lagi 💣💣💣 nya,sebelum meledhak.🌪️🌪️
Cublik: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Jamilah Dwi
ahhh ku pikir si atun yg teriak bilang tak setuju, ternyata mak syam, kena jebakan superman diriku 🤣🤣
Cublik: Supermi aja Kak, enak bisa dimasak terus ceplok in telur ayam, tambah potongan cabe😁
total 1 replies
Ridho Meram
Aq selalu gagal fokus dengan perut nya. Penegas yang berulang mengenai perut ini dan tetap membuatku ngakak🤪😝😝😝🤣🤣🤣
Cublik: Hahahaha 🤣
Sengaja Kak, soalnya takutnya nanti perut gelambir nya lenyap 😂
total 1 replies
Sugiharti Rusli
semoga saja keputusan mereka menerima si juragan tepat yah, soalnya yah dia bagai punya hati malaikat sih di sini,,,
Cublik: Biasanya kalau yang terlalu baik gitu, ada udang di balik bakwan ya Kak 😁
total 1 replies
imau
yok keundangan, kita makan-makan 🤤
Cublik: Ayokkk🔥🔥🔥
total 1 replies
imau
kenapa beban perut dibawa-bawa wkwkwk 🤣
merusak suasana saja 😂
itu perut sebuncit apasih? kok disebut-sebut terus, jangan bilang sebuncit orang hamil tujuh bulan 😆
Cublik: Gak sampai segitu Kak, tapi lucu aja😆
total 1 replies
family megantara
duh lagi terharu haru nya bisa saja diselipi oleh lipatan perut si juragan hilang terharu awak 😆😆😆
Cublik: Biar gak melow kali Kak 😁
total 1 replies
Yuli Yuli
bagus banget lah ceritanya, bahasa awak banget di masa kecil dl
Cublik: Terima kasih banyak ya Kak 🙏❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!