I'M The Devil'S Princess

Akibat latihan pedang kemarin Odeliah merasa tubuh nya sangat lelah hingga dia sangat malas bangun dari tempat tidur nya bahkan Seli saja sulit membangunkan nya.

"Ayo Tuan putri harus bangun! pasti Tuan Helios sudah menunggu!" ujar Seli berusaha membangunkan Odeliah yang masih saja malas membuka mata nya.

"Hari ini libur saja. Aku sangat lelah," balas Odeliah malas.

"Tuan Putri baru satu hari latihan sudah meminta libur? mana boleh Tuan putri!" pekik Seli heran.

"Baiklah aku akan bangun!" balas Odeliah pasrah dia kalah sekarang.

Mau tidak mau Odeliah akhirnya latihan pedang lagi namun kali ini bukan hanya dengan Helios namun dengan Johan juga, padahal sebelum Odeliah pikir Johan tidak nyaman jika ada dia disana tapi seperti nya Johan mulai baik padanya.

"Hari ini mari latihan di mulai!" ujar Helios semangat.

Odeliah menghabiskan waktu nya berlatih pedang dengan Johan, terlihat kedua nya sangat bahagia bahkan baru kali ini Odeliah melihat Johan tertawa bersama nya padahal sebelum nya Johan bahkan anti tersenyum dan begitupun sebaliknya.

"Odeliah apa terjadi sesuatu padamu?" tanya Johan yang duduk di sebelah Odeliah.

"Tidak ada," balas Odeliah.

"Beberapa hari ini sikap mu berubah kepada semua orang bahkan Ayah juga," ujar Johan merasa ada yang janggal dengan perubahan sikap Odeliah.

"Mungkin aku hanya sadar jika sikap ku dulu sangat buruk seperti iblis. Sekarang aku hanya ingin memperbaiki nya," jawab Odeliah bijak membuat Johan seperti mulai percaya dengan nya.

"Maaf aku tidak pernah bisa menjadi kakak yang seperti kamu inginkan," ujar Johan mengejutkan Odeliah.

"Kamu tidak perlu meminta maaf. Tidak ada yang salah hanya aku yang salah," saut Odeliah dengan tatapan lembut.

"Apa mulai hari ini aku bisa percaya padamu?" tanya Johan.

"Tentu jika kamu. Aku tidak akan seburuk dulu menjadi adik mu," saut Odeliah bercanda.

Kedua nya tertawa bahagia dengan candaan kedua terlihat seperti kakak dan adik yang seharusnya bukan saling membenci dan mengabaikan satu sama lain.

Satu masalah mu sudah selesai lagi?

Seperti nya begitu Victoria.

Setidaknya sekarang hubungan mu dengan keluarga mu sudah membaik tidak seperti neraka lagi.

Kesempatan hanya datang sekali, aku tidak akan menyia-nyiakan.

Odeliah merasa sangat bahagia dia sudah memperbaiki hubungan nya dengan keluarga nya membuat hidup nya sekarang jauh lebih baik di banding sebelum nya saat dia membangun benteng kebencian di keluarga nya sendiri.

...----------------...

Malam itu Odeliah sedang melihat pemandangan langit malam melalui balkon jendela kamar nya, suasana malam sangat menyenangkan baginya namun suasana hati nya masih saja buruk karena memikirkan bagaimana menyelesaikan masalah berikut nya.

"Masalah berikut nya ada di kota Alterio."

Kota miskin di Kerajaan Elmaro yang cukup terkenal mengalami penurunan pendapatan dan pangan sehingga membuat rakyat di kota itu banyak mengalami kematian karena kelaparan. Berbagai bantuan dari Kerajaan bahkan tidak dapat membantu sama sekali Kota Alterio bangkit dari kemiskinan.

Kau tau alasan mengapa kota itu tidak bisa bangkit dari kemiskinan?

Karena kamu?

Kali ini bukan karena aku sih. Aku yang berumur 10 tahun ini belum terlalu banyak membuat masalah di luar hanya saja aku tahu siapa dalang nya di masa depan waktu itu karena bodoh nya aku mendukung nya untuk membuat kota itu menjadi kota mati.

Oh rupanya kamu membuat masalah ini semakin buruk ya.

Ya anggap saja begitu. Jadi aku akan mencoba menyelesaikan masalah ini sebelum semakin parah.

Bagaimana melakukan nya? kau akan meminta bantuan Raja memberikan Dana dan pangan lagi?

Tidak. itu akan sia-sia jika kita tidak menyingkirkan dalang di balik masalah kemiskinan ini.

Odeliah harus mati.

Odeliah terkejut dengan suara seseorang yang memanggilnya namun di kamar hanya ada dia dan ya Victoria yang menemani nya. namun barusan bukan suara Victoria.

Barusan ada suara yang memanggil ku Victoria?

Aku tidak mendengar nya Odeliah. Hanya saja aku merasa sesuatu menyelinap masuk komunikasi kita.

Odeliah yang trauma dengan ucapan itu karena mengingatkan nya dulu saat semua orang menginginkan kematian nya, Odeliah menutup telinga nya merasa ketakutan namun Victoria berusaha menenangkan nya.

Lupakan ucapan apapun yang kamu dengar. Kamu harus mengabaikan nya saja.

Kata-kata itu seperti tidak asing di telinga ku.

Itu hanya pengganggu saja.

...----------------...

Odeliah melangkah masuk ke ruang kerja Elvan namun di dalam ruangan itu tidak ada siapapun disana. "Padahal aku ingin minta izin pergi sebentar ke kota Alterio," gumam Odeliah sedih.

"Jika aku pergi diam-diam tidak masalah bukan?"

Kau yakin keluarga mu tidak akan menghancurkan dunia ini saat tahu kamu menghilang?

Seharus nya mereka tidak peduli dengan ku. Aku kan anak yang sangat jahat dan di benci.

Sekarang kan berbeda Odeliah.

Ah benar juga.

Terus bagaimana aku bisa menyelesaikan masalah kota itu?

Kau bisa menggunakan kekuatan sihir?

Hey Victoria aku ini hanya manusia biasa mana mungkin aku bisa menggunakan sihir .

Aku tidak yakin kau manusia biasa.

Apa maksud mu?

Kita ke perpustakaan kerajaan saja sebentar siapa tahu ada Johan disana kamu bisa minta di temani oleh dia.

Benar juga.

Akhirnya Odeliah pergi ke perpustakaan kerajaan tempat paling anti di sentuh sebelum nya oleh Odeliah karena dia sangat benci belajar dan membaca buku makanya dia sangat bodoh. "Selamat datang Tuan putri!" sapa dengan hormat penjaga perpustakaan.

"Henry apakah disini ada Johan?" tanya Odeliah.

"Tidak ada Tuan Putri. Putra mahkota sedang keluar," beritahu Penjaga perpustakaan bernama Henry Cater

"Heem baiklah." Odeliah sedikit kecewa karena sekarang dia tidak bisa keluar kerajan tanpa ada yang menemani nya karena pasti selain situasi berbahaya dan jika dia keluar tanpa izin dia akan kena masalah besar.

Karena sudah terlanjur kesini tidak ada salah nya aku belajar sedikit memperbaiki otak ku yang bodoh ini.

Ide bagus. kau juga masih 10 tahun perlu banyak belajar agar saat dewasa sikap mu tidak seperti iblis.

Ya aku tau...

Odeliah berjalan ke beberapa rak buku untuk mengambil beberapa buku yang ingin dia baca tapi saat dia hendak mengambil salah satu buku...

"Kenapa buku ini tidak bisa di ambil?" gumam Odeliah kebingungan karena seperti ada yang menarik buku itu bersamaan dengan nya.