NovelToon NovelToon
Asmara Dua Sisi

Asmara Dua Sisi

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:11.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rens16

Kalian pernah terjebak dalam hubungan friendzone nggak guys? Rasanya tuh tak enak banget, mau mengakui dia sebagai pacar tapi si doi belum pernah bilang cinta, mau mengakui dia teman tapi perlakuannya semanis pacar. Sebuah hubungan itu kan sejatinya perlu penegasan agar tidak ada rasa kesalahpahaman. Hal inilah yang dialami oleh Violet Cahaya Syailendra, selama dua tahun hubungannya dengan Dante tak pernah keluar dari hubungan teman tapi mesra itu, dan jujur ini melelahkan buat Vio karena ia tak bisa mengklaim Dante sebagai miliknya. Hingga akhirnya seorang pria tampan bernama Amarta Yasa Mahendra datang menawarkan rasa yang selama ini dirindukan oleh Vio, lalu akankah Vio menerima cinta itu atau bertahan dengan Dante yang telah merajai hatinya? Here we go... perjalanan cinta Vio dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rens16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab enam : Semenarik itu

Amar terduduk di salah satu kursi sofa yang ada di villa Bening itu. Agak absurd kelakuannya mengingat dia rela pindah ke villa itu sekedar ingin lebih dekat dengan Vio.

Violet... perempuan cantik dengan tinggi badan rata-rata orang Indonesia, berkulit kuning langsat, bermata bulat dengan senyum teramat manis itu, belakangan hari membuat sesuatu yang bernama hati di dada Amar berdetak lebih kencang dari biasanya.

Cintanya yang mati sejak beberapa tahun lalu, perlahan mulai menemui detaknya lagi, dan dirasa Violah yang membuat detaknya mulai menyepat dan berdesir lagi.

"Kenapa sih Bang?!" Suara seseorang yang sejak tadi Amar tunggu itu terdengar ketus saat berbicara dengan seseorang yang sedang menghubunginya melalui telepon.

"Please lah, kita nggak ada hubungan apapun yang mengharuskan aku buat ijin atau pamit sama kamu! Orang tuaku aja fine-fine aja kok, kenapa kamu yang repot!" Jelas suara itu terdengar ketus dan tak bersahabat.

"Lhah kan emang iya, masak nggak paham juga?" tanya Vio sambil terkekeh pelan, di telinga Amar sih terdengar mengejek.

"Udah ah, aku mau jalan dulu!"

Lalu hening, Amar tak mendengar percakapan dia arah tapi di telinganya terdengar hanya satu arah, hanya Vio yang berbicara.

Amar mengintip dari gorden, Vio melangkah keluar dari halaman villa menuju ke pantai yang ada di depannya sana.

Yup benar banget, villa ini memang memiliki dua halaman depan yang menghadap jalan utama dan halaman belakang yang langsung menghadap ke laut lepas.

Vio terus melangkah lalu berdiri tepat di bibir pantai, matanya menatap ke depan, seolah disana ada jawaban dari semua masalah yang ia hadapi saat ini.

Dante... satu nama yang begitu penting yang Vio tempatkan spesial di hatinya, tapi nama itu juga yang menggoreskan luka dan ketidakpastian dalam hatinya.

"Kemarin ayam tetangga aku mati gegara kebanyakan bengong." Amar sudah berdiri di samping Vio sambil matanya ikut menatap ke depan.

"Gue bukan ayam, btw!" sahut Vio ketus.

"Aku nggak bilang kamu ayam," sahut Amar sambil terkekeh pelan.

"Cckk... ganggu orang aja kerjaannya!" Vio pun pergi dari sana dan berniat menyusuri pantai yang sangat panjang ini.

Amar pun berjalan dan membuntuti Vio, Amar memperhatikan perempuan cantik yang berjalan di depannya itu.

Tanpa ingin mengganggu atau menginterupsi apapun yang sedang Vio pikirkan saat ini, Amar tetap mengikuti langkah Vio.

Akhirnya Vio berhenti di sebuah kedai kelapa hijau dan duduk di sana. Amar menatap Vio lalu tanpa seijin Vio, duduk di samping gadis cantik itu.

Amar tak ingin menginterupsi keriuhan yang ada di kepala Vio, dia cukup sadar bahwa mereka tidak dekat, jadi alih-alih mencari perhatian dengan banyak bicara, Amar memilih menemaninya dalam diam.

"Mass... " panggil Vio membuat Amar tersentak.

"Hmm... " Amar menyahut dengan suara lembut.

"Punya temen tapi mesra nggak?" tanya Vio dengan tatapan masih ke depan memandang ombak yang berkejaran di pantai.

"Nope!" sahut Amar mantap.

"Kenapa? Kan enak Mas, tanpa status tapi ada pendamping," celetuk Vio pelan.

"Buang-buang waktu, nggak gentleman banget, kasihan ceweknya kan waktunya kebuang percuma."

"Sama pramugari juga nggak pernah ada hubungan dekat sama sekali?" tanya Vio lagi.

"Nggak, aku lebih suka hubungan profesional dalam pekerjaan, nggak suka melibatkan perasaan," jawab Amar lagi.

Vio menghela nafas panjang, mau dibolak-balik seperti apa memang dirinya yang akan dirugikan dalam hubungan 'pertemanan rasa pacar' seperti yang selama ini dijalaninya bersama Dante.

Apalagi perempuan sebagai pihak yang sering melibatkan perasaan dan ujung-ujungnya baper dengan perhatian lebih yang diberikan oleh seorang pria kepadanya.

"Aku ternyata bodoh!" maki Vio pelan ke dirinya sendiri.

Amar menarik tangan Vio dan menyeret lembut gadis itu ke kafe yang berada tak jauh dari mereka.

"Masss... Mas mau ngapain!?" tanya Vio panik.

"Temenin aku makan, denger kamu curhat, perutku jadi laper!" ucap Amar santai.

Vio berusaha melepaskan tangannya dari genggaman tangan Amar tapi gagal, Amar terus menggenggam tangan itu sampai mereka memasuku sebuah kafe yang menyajikan hidangan western.

"Bisa makan steak kan?" tanya Amar sambil menyerahkan buku menu ke Vio.

Dengan cemberut Vio menerima buku itu tanpa menjawab pertanyaan Amar.

"Di sini ada menu ikan goreng nggak Mbak?" tanya Amar sengaja banget biar bisa dikomentari Vio.

"Kalo nyari ikan goreng, noh sana ke tukang pecel lele, bukan ke kafe kayak gini!" ucap Vio ketus.

Amar terkekeh lalu menyebutkan makanan pesanannya. "Kamu mau wagyu juga Vi?" tanya Amar.

"Iya samain aja, tingkat kematengannya?" tanya Amar.

"Well done!"

"Makan steak itu enaknya medium rare, bukan mateng!" ucap Amar.

"Kan itu Mas, kalo aku tuh suka yang matang!" sahut Vio tak mau kalah.

"Termasuk cowok?" tanya Amar.

"Maksudnya?" Vio mengeryit tak mengerti.

"Suka punya pacar yang seumuran atau yang lebih matang?" tanya Amar akhirnya.

"Matang... emangnya mangga, mateng enak dimakan," celetukan Vio membuat Amar terkekeh.

"Btw Mas, makan di tempat ini lumayan mahal lho, nanti sampai villa aku ganti ya, aku nggak bawa dompet soalnya," ucap Vio untuk mengusir rasa gugup yang tiba-tiba menyerang. Amar kalau sedang tertawa ternyata semenarik itu, ganteng dan terlihat humble.

"Nggak usah, tenang aja, gaji pilot cukup buat njajanin kamu kayak ginian," tolak Amar santai.

"Dih sombong banget sih!"

Amar terkekeh pelan. "Kamu kerja atau punya usaha Vi?"

"Aku masih kuliah Mas, ambil S2, sambil merintis usaha kecil-kecil, " jawab Vio.

"Oh good dong."

Makanan mereka datang dan akhirnya mereka menghentikan aksi saling bertanya karena mereka menikmati makanannya dengan nikmat.

Setelah mereka selesai makan dan Amar membayar tagihannya, mereka keluar dari kafe itu dan memutuskan kembali ke villa tempat mereka menginap.

Sampai di depan pintu villa yang ditempati Vio, Amar menatap Vio dalam. "Besok aku harus terbang lagi ke Jakarta, sejak aku tahu kamu waktu itu di saat menghadiri pernikahan temanku sampai dengan hari ini, aku... merasa tertarik sama kamu. Kalo boleh aku ingin mengenal kamu lebih dekat lagi."

Vio terpaku dan terdiam, ada sesuatu yang mengikat lidahnya hingga ia tak bisa mengatakan apapun.

Mereka baru bertemu beberapa kali dan Amar dengan gentleman nya mengatakan ingin lebih dekat dengannya, apa Vio tidak salah dengar?

"Aku nggak minta jawaban kamu hari ini, aku akan menghubungi kamu lagi nanti saat kamu telah kembali ke Jakarta."

Vio menatap punggung Amar yang pergi menjauh, kartu nama pria itu ada di genggamannya sekarang.

Harusnya Dante yang mengatakan hal itu, bukan cowok yang baru Vio kenal beberapa hari!

1
Rens16
Buat kalian semua, terimakasih terus support aku ya, maaf belakangan hari ini aku sibuk banget sampai mau nulis aja nggak ada waktu, Aku usahakan update sesering yang aku bisa, salam sayang semua 😍😍
Surya Ningsih
bagus jalan ceritanya, keren👍🏻
semoga banyak yang baca , like, n koment🤲🏻
Rens16: Terima kasih support nya/Drool/
total 1 replies
Rissa Rusmayanti
up lagi kakak
Rens16: otw ya yang /Drool/
total 1 replies
Indah MB
kasihan deh Vio di kacangin gitu... kerasa bgt sih kesal dan malu bercampur
GET MARRIED WITH UNCLE ARKHAN, mampir
Indah MB
baru bab pertama dah syuka... kasih 🌹ah buat Vio dan Dante siapa tau jodoh... tapi baca harus nyicil ya Thor mo on ma ap.. soalnya aku juga nulis 🥺
GET MARRIED WITH UNCLE ARKHAN, mampir
Rens16: Oh oke, nanti ya 👍
total 1 replies
Indah MB
mending tanya aja deh Vio.. klo dante mau syukur, klo gak setidaknya kita tahu hatinya dari pada berharap terus... soalnya aku kayak gitu... capek berharap terus.. mending tanya walaupun dari pesan soalnya klo langsung mulutnya kayak di lem🤣🤣
Indah MB
ya emang gitu. lebih peka temen dari pada pacar 🤭 ...
Indah MB
typo kak... mungkin "makan sih" 😁
Indah MB: ma sama ... hehehe ..
Rens16: Ya ampun aku cari kok nggak ketemu yang typo ya /Grin/ btw makasih udah kasih koreksi an /Heart/
total 2 replies
Surya Ningsih
bagus cerita nya 👍🏻
Rens16: Terima kasih support nya/Drool/
total 1 replies
Aurora
Luar biasa
Rens16: Terima kasih sudah support aku /Drool/
total 1 replies
Rien
/Drool//Drool//Drool//Drool/
Rens16
Semoga banyak yang suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!