Tang Han terlahir dengan fisik yang lemah sehingga tidak dapat berkutivasi namum keluarga nya tidak menyerah begitu saja, mereka selalu berusaha mencari obat serta menyemangatinya suatu saat pasti akan menjadi pendekar yang tangguh.
dengan dukungan dan semangat yang diberikan dari keluarganya membuat Tang Han menjadi seorang yang pantang menyerah tidak ingin mengecewakan ayah ibu serta kedua saudarnya sesulit apapun jalan yang ia tempuh maka ia akan tetap menempuhnya demi melindungi orang orang yang ia cintai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pratamakha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab VI Tungku Penempa Tubuh
sosok pria bersayap tiba tiba melemparkan Tang Han keatas tangannya meninju seluruh tubuh tanghan dengan kecepatan yang sangat cepat lalu menendang nya ke langit dan seketika di muncul di atas tanghan dan menotok dua puluh titik titik saraf punggungnya lalu menumbuk punggung tanghan sehingga di terpental kembali kebawah sebelum menyentuh tanah kembali sosok pria itu muncul dihadapannya dan menunjuk jarinya ke kening Tang Han seketika tanghan terlempar ka atas kembali
" aaaaaaaa...." teriak tanghan keras tubuhnya mengeluarkan banyak sekali darah hitam dari hidung telinga mulut dan bahkan telinganya mengeluarkan darah hitam bercampur merah
sebelum tanghan jatuh ketanah pria tersebut menangkapnya dan melemparkannya kedalam tungku yang berisi cairan berwarna keemasan
Rasa panas mendidih merasuki seluruh tubuh tanghan seakan tubuhnya dimasak dari luar dalam jeritan pilu kesakitan menggema di ruangan tersebut
" aku harus bertahan.. Apapun yang terjadi aku harus bertahan" sambil menggeram kan giginya tanghan berusaha bertahan seluruh otot otot ditubuhnya terlihat menonjol keluar sangat mengerikan untuk dilihat
sosok yang merebus tang han tersenyum puas melihat tanghan yang masih bisa bertahan dalam tungku
" hahahaha bocah keras juga dagingmu, kamu tenang saja setelah ini aku akan memakan mu dengan perlahan akan ku nikmati setiap tulang muda mu" ucap sosok tersebut
Rasa sakit yang luar biasa akibat dimasak hidup hidup membuat tanghan tak menghiraukan lagi perkataan sosok yang tengah memasaknya, dia tetap berjuang untuk bisa keluar dari tungku dengan menendang menggeram menggeliat tapi semua usahanya nampak seperti ikan yang sedang sekarat siap mati kapan saja
tiba tiba tungku ditutup tanghan yang sudah tak sanggup lagi menahan sakit di sekujur tubuhnya pingsan, waktu terus berlalu dia masih dimasak didalam tungku sesekali sosok itu membuka tungku dan melemparkan buah aneh seperti buah persik tapi buah tersebut memancarkan sinar dan rempah kedalam tungku lalu menutupnya kembali begitu terus kadang tanghan tersadar dan pingsan kembali begitu terus tanpa terasa sudah setahun tanghan dimasak dalam tungku dengan cairan berwarna emas
Lalu sosok tersebut membuat segel mendorongnya menabrak tungku seketika tungku bergejolak hebat bersinar terang sekali, tutup tungku terbuka terlihat tanghan yang terkulai didalamnya tak sadarkan diri semua cairan emas didalam tungku telah hilang semua diserap kedalam tubuh Tang Han tanpa disadari oleh tanghan tubuhnya memancarkan sinar terang seperti cahaya
Dengan sigap dia mengangkat tubuh Tang Han dan membawanya kedalam ruangan yang dingin sekali membaringkannya diatas altar giok es perlahan Tang Han mulai terbangun dan merasakan perasaan sejuk yang damai dalam hati dia berkata " apa aku sudah mati"
" bocah bangunlah... atau kau lebih memilih aku makan " ucap sosok yang dia kenal suaranya
" aku masih hidup !?" ucap tanghan terheran segera dia membuka mata memperhatikan seluruh tubuhnya yang telanjang bulat dia meraba muka dan memperhatikan seluruh rubuhnya
" ini .... Bagai mana bisa begini !?" ucap Tang Han heran bukan kepalang karna dia mendapati tubuhnya telah dewasa seperti anak berusia enam belas tahun dan lagi tubuhnya menjadi sangat keras putih halus kemerahan cerah bahkan memancarkan sinar
" apa yang telah senior lakukan padaku ?" tanya Tang Han kepada sosok tersebut
" seharusnya kau berterimakasih padaku bocah, karna tidak jadi memakan mu " jawab sosok tersebut
Tang Han memejamkan matanya dia merasakan aliran qi yang sangat besar dari dalam dirinya segera dia berdiri dan bersujud di hadapan sosok tersebut
" salam hormat kepada guru " ucap tanghan sambil membenturkan kepalanya kelantai
" haha anak pintar.. anak pintar" ucap sosok tersebut
......>>>
