Bagaimana jika degup ku tak kunjung meredup, sedangkan rasamu tak kunjung selaras. Bagaimana jika rindupun tak kian padam namun rasanya terus meredam. Ternyata benar tidak ada yang mampu menggenggam hujan. karena hujan jatuhnya selalu menyakitkan bukan. (Lavanya)
Kisah gadis Bar-Bar yang mengalami broken home, bukan hanya broken home tapi juga broken heart, sebab teman masa kecilnya sekaligus tentangga depan rumahnya mendadak menjauh dan renggang karena di antara keduanya terjadi kesalahpahaman hingga membuat keduanya menjaga jarak, namun memang dasarnya jodoh sudah di pisahkan pun tetap kembali bersama walaupun harus melalui jalur perjodohan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon y.al_29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bocil Caper + Murid Baru
Hari ini sekolah kembali di hebohkan dengan berita Xabiru yang mencium lengan Lavanya di depan siswa dan siswi dengan terang-terangan. Mereka semua akhirnya percaya bahwa berita Xabiru yang sudah berpacaran dengan Lavanya bukan hanya sekedar rumor, ternyata Xabiru sendiri sudah terang-terangan menujukan keromantisan mereka berdua, seperti saat ini di kantin keduanya berhasil membuat teman-temannya melongo tak percaya melihat interaksi keduanya.
"Suapin aku dong, kayanya mie ayam kamu enak" Celoteh Xabiru pada Lavanya.
"Malu Biru di liatin orang-orang nanti" Ucap Lavanya.
"Biarin aja, gausah peduliin mereka" Celetuk Xabiru.
"Gamau ah, kalo mau gue pesenin deh" Ucap Lavanya.
"Please honey" Rengek Xabiru.
Di sisi lain para sahabatnya yang melihat itu seketika merinding, sebab mereka baru pertama kali melihat tingkah Xabiru yang layaknya seperti anak kecil merengek minta mainan.
"Gue merinding liat Xabiru kaya gitu" Bisik Karel masih bisa dengar teman-tema yang lainnya berbeda dengan kedua pasangan yang sedang di mabuk cinta berasa dunia milik berdua yang lain cuma ngontrak.
"Gue ga terlalu shik, shak, shock, soalnya waktu pagi udah udah di suguhin lebih dulu iyakan Bel" Terang Kenzi dan di angguki oleh Belinda.
"Bener gue aja sampe merinding sendiri" Celetuk Belinda.
"Gila ya orang cuek, datar, kaya es batu balokan, bucin nya buat kita semua merinding" Celetuk Karina.
"Gue awalnya agak kaget sih, sementara lu semua tau mereka kalo ketemu udah kaya kucing sama anjing pasti ribut Mulu, ko sekarang tiba-tiba bucin ya" Ujar Vanila sedangkan Karel yang tau kebenarannya pura-pura tidak tau.
" Minggu kemarin aja masih berantem mereka" Celetuk Arbian yang sedari tadi menyimak,
"Berantem kenapa?" Tanya Aditya.
"Lavanya ikut balapan liar" Balas Arbian.
"Noh aneh kan, kayaknya mereka benaran kesambet deh" Ujar Kenzi.
"Hus, sembarang, udahlah biarin gapapa, doain aja biar hubungan mereka nambah langgeng, gue malah seneng ngeliat mereka akur" Terang Karina.
"Iya bener juga sih" Celetuk Aditya.
Saat mereka Tengah mengobrol sambil berbisik-bisik tiba-tiba Lavanya menggebrak meja yang saat ini mereka tempati.
"BRAKK.... ada apaan nih bisik-bisik" Ucapnya dengan tengil.
"Aa bang*kee lu Van, kaget gue" Celetuk Belinda.
"Tau lu Van jantung gue copot gimana" Ketus Karel.
"Jantung lu copot ganti pake jantung pisang" Ucap Lavanya tanpa beban.
"Gila, jantung lu aja gue donasiin nanti mau kaga" Ujar Karel.
"Berani lu macem-macemin cewek gue, gue penggal kepalanya" Sela Xabiru dengan sinis
"Pantes kalian jodoh, pysicopat ternyata" Balas Karel dengan acuh.
"Bodoamet wle" Ledek Lavanya "lagian kalian ngapain bisik-bisik Mulu coba, panas nih kuping gue" Lanjutnya.
"Kita lagi ghibahin Loly sama kang perkedel Van" Ujar Karina asal.
"Dih anjir berita nya ga bermutu banget" Celetuk Lavanya.
"Vanya mulutnya" Ujar Xabiru mengingatkan.
"Elahhh sorry" Ucap Lavanya sambil menunjuk finger heart kepada Xabiru. "Eh salah maksudnya Vis" Lanjutnya sambil mengubah jarinya menjadi dua jari.
"Alah, gue gulung juga nih bumi" Crocos Kenzi.
"Gue bingung liat kalian berdua ga bisa ber word-word ini semua terlalu tiba-tiba" Ujar Karina dengan ekspresi yang di lebih-lebihkan.
"Alah lebay lu jamet, eh iyah Minggu depan mommy gue mau ngadain syukuran karena kemarin menang fashion show, cuma keluarga dan temen Deket aja yang datang" Jelas Lavanya.
"Okedeh kita datang" Ucap Belinda.
"Makan-makan gratis mas siapa yang mau nolak coba" Celetuk Karina.
"Mommy suka apa, aku nanti bawain hadiah buat dia" Tanya Xabiru sambil menatap kearah Lavanya.
"Gausah lah, kan mommy ga ulang tahun." Ucap Lavanya.
"Aku pengen kasih aja biar jadi calon menantu yang baik" Balas Xabiru.
"Apasih, mau nyogok ceritanya" Ujar Lavanya dengan malu-malu kucing.
"Engga juga, tanpa kasih hadiah juga Tante Amara mah udah anggep aku menantu kesayangan" Goda Xabiru.
"Dih geer banget" Ucap Lavanya dengan sinis.
"Fakta" Balas Xabiru sambil memegang kedua tangan Lavanya dan mengelus halus.
"Aihhh, ilang aja boleh gasihh" Ujar Belinda.
"Nangis aja gih di pojokan" Celetuk Karina.
"Jomblo iri aja lu" Ledek Lavanya.
"Sombong amettt" Ketus Karina.
Ketika mereka sedang asik mengobrol tiba-tiba datang dua orang gadis menghampiri mereka, jika yang satunya mereka kenal tapi satunya siapa. Mungkin temannya pikiran mereka.
"Hi teteh, Hana kangen" Ucapnya sambil memeluk tubuh Lavanya dari belakang.
"Dasar, udah makan belum" Tanya Lavanya dengan lembut.
"Udah barusan, aku kesini mau nganterin flashdisk ke kak Adit, nih kak makasih ya" Ujarnya sambil tersenyum ramah.
"Flashdisk apaan, lu ngasih video yang engga-engga yah ke Hana" Tuduh Kenzi.
"Stress, sembarang otak lu kemana sih, ini isinya power point tugas gue waktu kelas 10 ya, Hana minjem buat jadi bahan tugas dia" Terang Aditya dengan ketus.
"Hehe sorry, canda kali gue" Ucap Kenzi.
"Lu nanya Dit otak dia kemana, kalo lu inget dia ga punya otak" Sambung Belinda dengan sarkas.
"Hahahaha gue like sih inimah" Ujar Karel sambil tertawa lepas.
Saat yang lain sedang asik menistakan Arjuna tiba-tiba fokus Arbian teralihkan kepada seorang gadis yang saat ini berdiri di depan meja mereka.
"Eh kamu, gimana kakinya udah baikan" Celetuk Arbian seketika membuat Karina menoleh ke arah gadis tersebut dan wajahnya mendadak masam.
"Aih bocil caper" Ucapnya dengan pelan tapi masih bisa di dengar oleh Vanila dan Lavanya yang saat ini duduknya tak jauh dari Arina.
"Siapa Rin" Tanya Vanila.
"Nanti gue ceritain dah" Ucap nya dengan malas.
"Oh iya ka, udah mendingan ko hehe" Ucapnya sambil tersenyum manis.
"Oh syukurlah, maaf ya gue beneran ga sengaja" Ucap Arbian dengan santai.
"Wih Bian diam-diam deketin dedek gemes" Celetuk Kenzi.
"Ck, bacot" Ucap Arbian.
"Kamu temennya Hana" Tanya Lavanya.
"Oh iya, ini temen sekelas Hana teh, namanya Nadya" Ucap Hana sambil mengenalkan Nadya.
"Hehe iya kak" Balasnya dengan ramah.
"Oh titip Hana ya, kalo ada yang macem-macem bilang aja ke Gue" Ujar Lavanya.
"Oh iyah ka siap" Balasnya sambil tersenyum manis.
"Btw lu kenal Arbian dimana" Tanya Lavanya basa-basi
"Oh kemarin aku lagi jogging ga sengaja kesenggol ka Abian terus kaki ku sedikit terkilir, tapi sekarang gapapa ko" Terang Nadya.
"Oh" Balas Lavanya dengan singkat.
Ketika mereka sedang berbincang-bincang tak lama Karina bangkit dari tempat duduknya dan berlalu pergi, entah kemana tujuannya tapi dia, hanya malas melihat tingkah anggun yang menurutnya sok baik.
"Lah Rin mau kemana" Tanya Belinda.
"Gue duluan, mau ke toilet" Celetuk sambil melangkah pergi.
Sedangkan Vanila dan Karel saling tatap dan saling diam mereka tau apa yang saat ini karina rasakan, jadi ini alasan di balik Karina yang sempat murung.
Di sisi lain saat ini Karina sedang duduk di kursi panjang bawah pohon mangga, tepatnya di Belakang kelas suasana di tempat itu sunyi dan sejuk, selain banyak pepohonan juga terdapat taman-taman kecil. Arina sedari kelas 10 memang senang duduk di sini jika sedang tidak baik-baik saja.
"Hm, tuh bocil caper banget dah males gue" Gumannya seorang diri.
"Apaan coba tadi senyum-senyum ke Arbian, Abi juga tau ah kesel" Crocosnya dengan sengit.
Ketika Karina sedang mengoceh tiba-tiba ada suara deheman dari balik pohon tersebut.
"Ekhm...ekhm"
"Ebusetttt siapa tuh setan kah" panik Karina.
"Sembarangan bilang gue setan" Ucapnya sambil menampakkan dirinya.
"Aaaaa, sialan siapa si lu, buat kaget aja" Kesal Karina yang hampir berteriak.
"Hahaha lucu banget muka lu, lagian mana ada setan siang bolong gini" Ucap pria tersebut.
"So asik lu, kenal juga kaga" Ketus Karina.
"Oh lu pengen kenalan bilang dong, kenalin gue Kavindra Bagaskara, panggil aja kavin" Ujarnya dengan percaya diri.
"Ih percaya diri banget, siapa juga yang pengen tau nama lu" Celetuk Karina dengan acuh.
"Kenapa sih jutek banget, baru kali ini gue di cuekin cewek, haha tapi menarik ,Not bad" Ucapnya sambil tersenyum manis. Jika di lihat dari segi penampilan cowok yang sedang berhadapan dengannya memang tampan tapi Karina type orang yang tidak mudah jatuh cinta atau mudah terpesona dengan seseorang.
"Bodoamet ga perduli gue" Ujarnya sambil berlalu pergi meninggalkan tempat itu.
"Siapa tuh cewek, imut tapi galak, menarik juga" Celetuknya, Kavin adalah murid baru yang baru masuk, dia duduk di bangku kelas 2 namun di hari pertama masuk dia sudah membolos dan berakhir di tempat ini.