NovelToon NovelToon
Cinta Bunga Matahari

Cinta Bunga Matahari

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Riwy Okashii

Kisah cinta dua orang sahabat yakni Cinta dan Bunga yang tanpa disadari mereka terjerat cinta segitiga dengan pria yang sama-sama mereka temui saat duduk di bangku kuliah, namun tak ada diantara mereka yang tahu bahwa sebenarnya mereka menyukai pria yang sama karena mereka bertemu pada momen yang berbeda, sedang pria itu sendiri menyukai salah satu diantara mereka. Akankah cinta membawa mereka ke tempat yang sesungguhnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riwy Okashii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan yang Mengejutkan

Akhir pekan hari ini, rencananya dua sejoli itu akan pergi ke salah satu cafe di Istambul. Cofeetopia Eminonu yang terletak di pinggiran Bhoshforus street, salah satu cafetaria yang menyediakan kopi dan aneka cemilan yang lumayan cocok untuk dinikmati warga setempat maupun orang luar yang menetap di sana. Tempatnya sangat nyaman, apalagi saat senja begini sangat cocok untuk menghabiskan waktu akhir pekan dengan nongkrong bersama sahabat.

Banyak hal yang dibicarakan dua sejoli ini mulai dari pendidikan, asmara, orang tua, seperti tak pernah ada habis pembahasan tersebut. Di sela pembicaraan Cinta pergi ke toilet meninggalkan Bunga sendiri di halaman cafe itu, sebab mereka lebih memilih duduk di teras cafe dibandingkan di dalam, agar pandangan mereka lebih luas menatap keramaian sore ini.

"Bunga, aku pergi ke toilet dlu yah, kebelet nih, ujar Cinta disertai anggukan dari sahabatnya itu.

Kok lama banget sih ke toilet aja, mana bete lagi, ujar Bunga dalam hati.

Namun tiba-tiba, dari arah pintu masuk terlihat tiga pria tampan yang akan memasuki kawasan cafe ini, satu diantaranya adalah Hary, pria yang tak pernah bisa pergi dari ingatannya, dan yang belum diketahui identitasnya tersebut namun sudah berhasil mengirimkan sinyal cinta di hati gadis ini.

"Aduh gimana ini yah, apa aku memberanikan diri aja kali ya untuk kenalan, ujarnya dalam hati. Tapi, kalau dia berpikir macam-macam tentangku gimana dong, sambungnya lagi.

Akhhh omong kosong itu semua, hari ini aku harus tau siapa nama pria itu dan kalau boleh sekalian nomor ponsel dan nomor rumahnya, cekikikan dia sendiri.

Tiba-tiba Bunga pun berdiri seolah hendak pergi, akhirnya...

"Bughh, Aaww, ringgis Bunga dan Hary bersamaan.

"Sorry, Ujar Bunga.

"What??? Kamu lagi, kata Hary terkejut karena ini kedua kalinya mereka bertemu dengan peristiwa yang sama.

Sedang sahabatnya, Selim dan Ahmed saling pandang-pandangan sambil tersenyum tanda tanya.

"Hai bro, jangan katakan jika kalian saling kenal dan itu sangat surprise bagi kami, kata Ahmed disertai anggukan dari Selim.

Yah, ini benar-benar membuatku sangat terkejut, sebab sahabatku diam-diam mengenal wanita yang sangat cantik tanpa memberi tahu pada kami, apakah pria es ini akan mencair? lanjut Selim ikut menggoda Hary.

"Tutup mulut kalian, Ucap Hary.

"Sekali lagi aku minta maaf tuan. Bagaimana jika aku mentraktir mu dan teman-temanmu untuk minum kopi bersamaku sebagai permintaan maaf dariku. Aku harap kau tidak menolak permintaan ini, karena itu akan melukai hatiku, ujar Bunga dengan wajah memelas yang dianggap manis oleh kedua sahabat Hary.

Oh tentu, kami tidak akan menolak traktiran dari gadis secantik kamu, baby. Ujar Selim yang jiwa playboynya seakan meronta-ronta.

Bagaimana Hary, tentu kau tidak akan menolak permintaan maaf dari seseorang, bukan? sambil menginjak kaki Hary.

"Aw ringis Hary sambil mendelik penuh rasa ketidaksukaan pada sahabatnya itu.

Akhirnya karena terus saja dipaksa temannya, Hary pun mau tidak mau menurut. Mereka duduk bertiga bersama.

Oh ya perkenalkan namaku, Bunga ujarnya pada ketiga pria itu yang niatnya tak ingin gagal setelah sejauh ini😅.

Aku Ahmed, dan Aku Selim tidak mau kalah.

Sedang pria yang diinginkannya seolah enggan berkenalan dengannya.

Dan kau tuan, apakah kau tak ingin memperkenalkan namamu padaku? tanya Bunga

"Hary"

Yah hanya itu yang keluar dari mulut pria es tersebut.

Untuk mengatasi kecanggungan yang dibuat oleh sahabat esnya itu, akhirnya Selim mulai membuka pembicaraan diantara mereka.

Dari wajahmu, aku rasa kau bukan orang sini? dan darimana kau mengenal sahabat es ku ini? tanya Selim agak penasaran.

Aku memang bukan orang sini, aku berasal dari Indonesia. Aku sedang melanjutkan pendidikanku di sini. Sedang, Hary aku bertemunya dengannya saat hendak pergi tes, dan aku menabraknya untuk pertama kali. ujar Bunga malu.

Oh my God, kamu sangat bikin aku gemes. Dan kabar baiknya kami juga kuliah di tempatmu tes kemaren. Kami adalah kakak kelasmu, papar Ahmed sambil tertawa.

Really? Aku sangat senang mendengarnya sebab aku tidak akan kesepian lagi di kota ini, karena sudah memiliki 4 teman sekarang,

ucap Bunga.

What??? empat teman?? kurasa kami cuma bertiga baby, canda Selim.

Aku memiliki satu sahabat di sini. Dia juga berasal dari Indonesia. Dan dia juga berada di sini, akan tetapi dia sedang di toilet, ucapnya.

Sedang Hary, seolah tak memiliki minat pada pembicaraan ini, ia hanya fokus pada ponselnya saja, dan itupun tak terlepas dari curi-curi pandang si Bunga.

Dan orang dibicarakan itupun, akhirnya tiba dengan penuh selidik dan rasa tak suka. Sebab, baru di tinggal beberapa menit mereka yang hanya berdua saja, namun kini menjadi berempat, dan ia tidak suka ada orang asing.

Akan tetapi demi rasa sopan ia harus menyimpan rasa tidak sukanya itu, karena sahabatnya terlihat bahagia bercerita bersama mereka.

Nah ini dia sahabatku "Cinta". Sangat cantik bukan? ujar Bunga pada pria-pria itu.

Sedang Selim dan Ahmed seakan terhipnotis dengan kehadiran gadis itu, seakan tau dengan apa yang mereka lihat, merekapun saling pandang seolah mereka bisa berbicara dari hati ke hati.

Pucuk dicinta ulam pun tiba, yah sungguh sore yang indah, gadis yang tak sempat mereka temui kini ada di hadapan mereka. Sungguh surprise yang menyenangkan, sebab mereka tak harus repot mencari tahu keberadaan gadis pujaan hati mereka itu, karena gadis itu sendiri yang datang ke hadapan mereka. Meskipun gadis itu terlihat cuek tapi gak masalah bagi mereka toh di samping mereka juga ada pria yang 11/12 sama seperti dia.

"Hy Cinta, perkenalkan aku Selim dan dia Ahmed, Ucap Selim sambil mengulurkan tangannya.

Ahmed, ucapnya pula sambil tak mau kalah untuk berjabat tangan dengan Cinta.

"Aku Cinta, senang bertemu dengan kalian, ucap Cinta sopan tanpa tersenyum.

Sisi lain, Hary yang tadi sibuk dengan ponselnya, seolah tersentak karena mendengar suara merdu yang akhir-akhir ini bernyanyi-nyanyi di telinganya, "Cinta" yah gadis yang dia temui tempo hari, yang membuat hari-harinya diselimuti oleh kenangan singkat itu. Akan tetapi, Cinta seakan lupa akan pertemuannya kemaren di kampus. Dengan tatapan penuh tanda tanya dan tanpa di sadari, Hary mengulurkan tangannya pada Cinta dan menghempaskan tangan Ahmed yang dianggapnya terlalu lama hanya untuk sekedar berkenalan.

"Hy aku Hary, teman mereka berdua, ku pikir kita pernah bertemu sebelumnya dan kau melupakannya, ucapnya penuh selidik.

Namun karena merasa terintimidasi oleh ucapan si Hary, ia malah pura-pura tidak tau dan tidak mau menggubris ucapan dari Hary, meskipun ia tahu arah dan maksud ucapannya.

sekali lagi, Selim dan Ahmed dibuat terkejut dengan penuturan sahabatnya itu. Mereka paham maksud kata-kata yang dilontarkan oleh sahabatnya itu. Pasti ada misteri antara Hary dan Cinta. Hary pasti sudah mengambil start sebelum kami mengetahui keberadaanya. Kini Selim dan Ahmed yang menatap penuh kecurigaan terhadap Hary dan iapun paham.

Sedang Bunga juga penasaran, namun nanti saat di rumah dia akan mempertanyakan perihal ini sebab ia masih ingin bersama dengan pujaan hatinya yang kini sudah beralamat dan itu sudah cukup baginya.

Sekali lagi, pembicaraan ini hanya terjadi antara Selim, Ahmed, dan Bunga. Hanya sesekali direspon oleh Hary maupun Cinta. Mereka seolah enggan untuk berbicara. Akan tetapi, Hary terus saja sesekali memandang penuh intimidasi ke wajah cantik Cinta. Bukan Cinta tak tahu, kalau Hary sesekali memandangnya, akan tetapi ia lebih ke pura-pura tak tahu, ia takut yang lainnya curiga padanya.

Aku seperti seorang pencuri, di hadapannya. Tatapannya terlalu mengintimidasi, ujar Cinta dalam hati dengan rasa kesal.

Sedang di hati Hary, ia hanya berucap "awas kamu, aku akan menuntut penjelasan darinya, setelah aku menjadi kompas berjalannya, ia seolah tak mengenalku, dasar wanita aneh."

Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 21.25 waktu setempat. Tak terasa hari semakin larut, meski enggan mereka harus kembali ke rumah masing-masing dan mengakhiri pertemuan singkat ini.

'Oh ya kalian para gadis, apakah kalian membawa mobil ke sini? tanya Selim ingin tahu

"Tidak, kami naik taksi ke sini, jelas Bunga

Bagaimana jika kalian kami antar, karena tidak baik wanita secantik kalian pulang berduaan saat malam hari, aku takut terjadi apa-apa dengan kalian, dan kami akan menjadi tersangkanya, ucap Selim lagi.

"Oh kurasa, itu tidak perlu, kami tidak ingin merepotkan kalian. Ujar Bunga.

"Tapi ku rasa kalian harus ikut dengan kami, dan kami akan mengantar kalian sampai di depan rumah. Ahmed dan Selim akan mengantar Bunga, sedang Aku akan mengantar Cinta sebab mobilku hanya cukup untuk satu penumpang. Aku tidak ingin ada penolakan, ujar Hary sambil menyela agar Cinta tak mampu untuk berkata-kata lagi, dan itu berhasil. Kini Cinta sudah berada di mobilnya.

Tanpa ada rasa curiga, Ahmed, Selim dan Bunga menyetujuinya. Meskipun ada rasa tidak suka di hati Bunga, mengapa si Cinta yang harus di sana, bukannya Aku, Gumamnya dalam hati.

...💚 💚 💚 💚 💚 💚...

Diperjalanan pulang, Cinta sedikit canggung karena baru pertama kalinya ia berduaan dengan seorang pria. Tapi entah mengapa ia juga merasa nyaman dan tidak merasa takut bersama pria yang melajukan mobil ini, tapi tunggu dulu, Cinta merasa ini bukan jalan menuju rumahnya, karena ia sudah beberapa kali ke cafe itu, dan ia sangat hapal dengan jalannya.

"Hei tuan, kemana kau membawaku pergi, ini bukan jalan menuju rumahku, ucap Cinta tanpa rasa takut walau jantung seakan mau copot dari tempatnya. Bagaimanapun logikanya akan tetap berjalan, pria asing dan kota asing dibenaknya.

"Tenang saja, aku tidak akan menculik mu, sebab menculik gadis sepertimu akan sangat menyulitkan ku, ujarnya santai.

Kau harus tanggung jawab! lanjutnya lagi dengan penuh penekanan.

What???? tanggung jawab? apa yang harus aku pertanggung jawabkan, aku tidak pernah menyakitimu tuan, tanyanya penuh selidik.

Yah, nanti kau akan tahu, lima menit lagi kita akan sampai, ucapnya santai.

Akhirnya mereka tiba di tempat yang di tuju. Hary pun turun dari mobilnya.

Turunlah, ucap Hary sambil membukakan pintu agar Cinta turut turun dari mobilnya.

Tempat ini begitu sepi dan gelap, aku tidak mau turun, ucap Cinta penuh was-was.

Buanglah pikiran burukmu terhadapku, aku tidak akan melecehkan mu. Aku hanya meminta pertanggung jawaban darimu, ucap Hary santai.

Ayo ikuti aku, kau akan tahu keindahan apa yang dapat kamu lihat nantinya. Kau pasti tidak akan menyesal dan bahkan kau akan berterima kasih nantinya padaku, ucapnya sambil tersenyum dan mengulurkan tangannya.

Bak gayung bersambut, ukuran tangan itupun disambut oleh Cinta. Hary sangat bahagia akan hal itu. Mereka pun berjalan tanpa bicara. Jalannya agak berbatuan dan menanjak dan tangan mereka tetap saling berpegang karena ia tak ingin Cinta terjatuh ataupun terpeleset nantinya.

Wow ini sangat-sangat indah, aku begitu takjub dengan pemandangan ini. Dan kau benar aku tidak akan menyesal datang ke sini bersamamu dan aku berterimakasih untuk ini. Cinta pun akhirnya bisa mengekspresikan diri dengan tersenyum dengan bebas.

Dan pada saat itu, ia bisa melihat senyum dan tawa bahagia dari Cinta yang selalu dia sembunyikan dari wajah cantiknya.

"Kau semakin cantik, saat tersenyum seperti ini, ucap Hary.

"Kau yang membuatku tersenyum sebahagia ini, Terima kasih Hary.

Lalu, mengapa kau seolah tak mengenalku tadi, tanya Hary penuh selidik.

Aku pikir itu tidak begitu penting, ucap Cinta santai.

Tapi bagiku itu sangat penting, terang Hary.

Akan tetapi, Cinta hanya terdiam mendengar penuturan dari Hary.

Malam ini Hary membawa Cinta ke perbukitan di kota Istambul. Dari sana mereka bisa melihat betapa indahnya kota Istambul dari atas bukit. kerlap-kerlip lampu gedung dan kota memperindah pandangan mereka, belum lagi lautan yang terhampar luas sangat memanjakan mata mereka.

Sungguh pemandangan dan pengalaman yang luar biasa. Begitu nyaman di sini, seolah enggan pergi dari tempat ini namun Hary mengajaknya untuk kembali, sebab sahabat mereka akan cemas menunggu mereka karena waktu telah menunjukkan pukul 00.00.

"Ayo kita kembali, sahabatmu akan cemas karena kau belum juga kembali. Aku takut dia mengira aku telah menculik mu, ucap Hary becanda.

"Oh iya, aku sampai tidak ingat untuk kembali ke rumah, aku merasa ini sangat mubazir untuk disia-siakan, balasnya.

"Lain kali aku akan mengajakmu ke sini lagi dan kita akan melihat matahari terbit dari sini, ucap Hary.

"Really?" tanya Cinta

"Yes, Of course. jawab Hary sambil menggenggam tangan Cinta.

Tak ada penolakan di situ, karena Cinta merasa nyaman berada bersamanya dan kebahagiaan ini tercipta karenanya, kenapa dia harus sungkan, bukan?

...💚 💚 💚 💚 💚 💚...

Sesampai di rumah, terlihat Bunga sangat cemas menunggu kehadiran Cinta, tidak dengan Selim dan Ahmed mereka jelas tahu akan hal ini. Namun, untuk sesama lelaki mereka harus saling menjaga image sahabatnya itu.

"Sebelumnya aku minta maaf karena terlambat mengantar sahabatmu pulang sedang kita tadinya bersama-sama pulang. Ban mobilku pecah dan aku harus memperbaikinya dan karena ini akhir pekan aku harus menunggu sampai montir yang ku pesan datang dan memperbaikinya, dan ini juga sangat membuatmu kerepotan menungguku juga bukan ? terang Hary menunggu jawaban dari si Cinta yang agak kurang ngeh.

Oh tentu, Aku merasa kau tidak merepotkan, dan aku juga harus andil menunggu, karena kau tadi yang niat mengantarku pulang. Aku juga harus bertanggung jawab, bukan? Ujar Cinta agak canggung karena mereka semua menatap penuh selidik terhadapnya.

Ok kalau begitu kami pulang dulu, senang bertemu dengan kalian. Ku pikir lain kali kita akan membuat janji lagi kalau bisa. Ucap Hary dengan rasa sungkan

Hati-hati di jalan, ucap Bunga pada Mereka disertai lambaian tangan tanda berpisah.

Hufzzz, Cinta seolah bernafas dengan lega dengan kepergian mereka.

Namun Bunga menatapnya penuh selidik dan rasa curiga.

Aku kira kita harus berbicara, Ujar Bunga

Aku lelah, besok kita akan bercerita, sahut Cinta sambil berlalu meninggalkannya.

.

.

.

Mohon tinggali Jejak para readers

Like dan Commen kalian sangat berarti untuk author 🙏🙏🙏

Happy Weekend 😉

1
Riwy Okashii
kita tunggu kelanjutannya yah 🫶
Riwy Okashii
Wow...Mereka akhirnya bertunangan 🫰🫰🫰 dan sebentar lagi akan segera menikah🎈🎈🎈
Riwy Okashii
Ciee ...udah mo tunangnan aja Hary dan Cinta 🫰
Riwy Okashii
Wow dapat angin segar nih kedua belah pihak 🤩🤩🤩
Riwy Okashii
apakah mereka akan dinikahkan???
Riwy Okashii
ditunggu kelanjutannya yah 🙏
S. M yanie
iklan untumu thor.
Riwy Okashii
Hm...mmm...makin sweet ajah🫣🫣🫣😍😍😍
Riwy Okashii
👍👍👍👍👍🙏🙏
Riwy Okashii
👍👍👍👍👍👍
Riwy Okashii
Bantu Likenya yah🙏
Riwy Okashii
Semakin seru ceritanya
Riwy Okashii
Tinggalkan Like and subscribe
karena itu sebuah penghargaan buat saya dari Anda🙏
Riwy Okashii
Assalamualaikum
Hari readers, saya penulis novel ini, semoga kalian menikmati novel yang saya tulis, mohon like dan Subscribenya, karena itu sangat berarti bagi saya sbg pemula ini. mohon tinggalkan jejaknya🙏🙏🙏
Riwy Okashii
Like dan Subscribe donk, pendatang baru nih🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!