PARASIT

" Akhirnya kalian datang juga " Gumam Celina disertai senyuman miring.

" Apa maksud mu melakukan ini semua hah?? Dan kenapa kamu justru mengkambing hitamkan Syafa ? Licik sekali kau Celina , sama adik sendiri kau berbuat begitu "

Celina hanya bisa tersenyum menanggapi ocehan Maudi Dania serta jari telunjuk yang mengarah ke wajahnya.

" Kau kenapa sayang ?? Hem??"

Marcell Siahaan meraih tangan Celina , namun Celina langsung menepis nya.

" Kalian tidak perlu berpura-pura lagi, aku sudah tahu semuanya. Kalian semua hanya menginginkan hartaku, iyakan??"

Celina menunjuk setiap wajah yang berada di depannya.

" Eh anak menantu, jangan sembarangan kalau bicara. Kami bukan lah orang miskin dan hina, sehingga punya niat buruk seperti yang kau sangkakan" Milawarma tidak terima dengan tuduhan Celina .

" Mentang-mentang kau pemimpin perusahaan, sehingga kau seenaknya menuduh kami, merendahkan kami. Hah!!!" Maudi Dania merasa mendapatkan dukungan dari calon besan nya, jadi dia semakin bersemangat menyudutkan Celina .

" Kakak juga kenapa menuduh aku yang bukan-bukan ? Padahal ini hari kebahagiaan mu Kak, impian mu yang terbesar sebelum kau meninggal. Aku tidak mungkin menghancurkan nya hiks hiks hiks "

Syafa Namata mendapatkan celah untuk membela diri, dia memeluk Ibunya sambil berpura-pura menangis.

Celina tersenyum kecut, tangan nya terasa gatal ingin menjambak rambut Syafa Namata dan menunjukkan wajah asli perempuan itu.

" Sudah sayang sudah jangan menangis lagi" Maudi Dania mengelus rambut putri nya, namun jelingan tajam mengarah kepada Celina .

" Apa perlu kita ke Dokter kandungan sekarang juga?"

Sontak pernyataan Celina membuat Marcell Siahaan pias, tangisan Syafa Namata serta Merta berhenti.

" A-apa ??? Jahat sekali kau Celina !! Tetap saja kau menuduh adikmu sekeji itu, Apa salah dia padamu ? Apa kau cemburu karena Syafa sangat dekat dengan Marcell Siahaan ? Padahal kau tahu bukan ? Syafa hanya menganggap Marcell sebagai Kakak nya, karena dia tunangan mu"

Tetap saja Maudi Dania memiliki banyak kalimat untuk melindungi Syafa Namata .

" Kakak... " Tiba-tiba Syafa Namata menyahut, ia mengangkat wajahnya sembari menghapus air mata buaya nya.

" Kalau Kakak terus-terusan menuduh ku begini, lebih baik aku nikahi saja Kak Marcell di depan matamu!!"

Marcell Siahaan terperangah, begitu pula dengan kedua orang tuanya.

Milawarma langsung menggelengkan kepalanya sebagai kode kepada Marcell. Wajah pria itu menunduk pelan.

Di ambang pintu, Dokter Andrew dan Nirmala muncul. Keduanya merasa sangat penasaran hingga menyusul keluarga Raja Sujakna.

Dokter Andrew merasa aneh dengan tindakan yang diambil oleh Celina. Kenapa setelah mendapatkan kabar baik jika Celina tidak sakit ? Justru gadis itu membatalkan pernikahan dengan cara seperti ini.

Sementara Nirmala menilai ini adalah kabar yang sangat ia inginkan. Nirmala tidak rela jika Marcell Siahaan dimiliki oleh wanita lain.

Tapi setelah mendengar ucapan Syafa Namata , tentu Nirmala semakin tidak setuju. Dia cepat mendekati kerumunan.

" Jadi.. Jangan menantang ku Kak " Lanjut Syafa Namata .

" Ya udah.. Silahkan.. Daripada nanti anakmu lahir tanpa nasab"Jawab Celina enteng.

Nirmala semakin shock, ia melihat ke arah Syafa Namata . Di pandang nya gadis belia itu dari ujung kaki sampai ujung kepala.

" Sudah - sudah... Hentikan sayang.. Jangan seperti ini" Marcell Siahaan mencoba merayu, namun lagi-lagi Celina menepis nya.

" Cukup Marcell !!! Aku sudah muak dengan kemunafikan mu. AKU SUDAH TIDAK MAU DENGAN MU!!" Tegas Celina penuh penekanan.

" Sombong sekali kau Celina " Milawarma tidak terima anaknya diperlakukan seperti itu, ia maju selangkah.

" Sudah mau mampus !! Tapi tidak tahu diri, seharusnya kau bersyukur anakku mau menikah dengan perempuan sekarat seperti mu"

" Benar itu Jeng, tidak akan ada yang mau menikah dengan perempuan penyakitan seperti dia " Maudi Dania menimpali.

" Oh ya ?? Siapa bilang ?? Hari ini saya bisa langsung menikah kok, kalau saya mau" Celina pantang dicabar, dia tidak mau terlihat menyedihkan di depan para manusia parasit itu.

Marcell Siahaan tersenyum miring, sedari tadi dia berusaha menahan diri dan terus mengalah supaya rencananya tidak gagal.

Tapi setelah mendengar kesombongan Celina , baginya sangat lucu.

" Sayang... Hentikan kebodohan mu, Kenapa kau sengaja menyiksa diri mu sendiri dihari- hari terakhir mu hidup?. Seharusnya kau jalani saja pernikahan ini dan aku, akan membuat kau bahagia sampai akhir hayat mu"

Celina berdecih geli.

" Sudah lah Kak, tidak perlu kau menikahi perempuan penyakitan itu!! " Sahut Syafa Namata yang diangguki oleh Milawarma .

" Tapi tunggu... " Tiba-tiba Raja Sujakna bersuara.

" Tadi dia bilang dia bisa saja menikah dengan seseorang hari ini juga kalau dia mau, Papa ingin lihat bagaimana dia bisa membuktikan ucapan nya itu "

Celina melirik pria paruh baya yang sangat ia hormati. Senyuman getir menghiasi bibir Celina , hatinya sakit sekali. Seakan beribu panah menancap di dada.

Seorang pria yang menjadi cinta pertama nya, kini turut menghunus kan pedang di ujung mata. Sedari tadi Raja Sujakna diam, itu sedikit membuat Celina lebih baik. Setidaknya dia masih memperlakukan Celina seperti layaknya Ayah kepada anaknya.

Tapi sekarang ??

" Betul itu sayang, dia harus membuktikan ucapan nya atau dia mengaku jika sebenarnya dia hanya seorang pecundang " Maudi Dania mendukung sang suami.

Marcell Siahaan dan Syafa Namata tersenyum penuh kemenangan. Seorang Celina Andrafaha akan mendapatkan balasan terhadap sikap nya yang sombong.

Celina menarik nafas dalam-dalam, ia memandangi wajah mereka satu persatu, termasuk Dokter Andrew dan Nirmala.

Kemudian ia memperhatikan ke sekeliling, sampai ia melihat staf Office boy yang sedang menyapu tidak jauh dari nya.

Celina sedikit heran, kenapa sejak tadi staf office boy itu menyapu disana? Ditempat yang sama.

Muncul lah ide gila dalam pikiran Celina , ia melangkahkan kakinya dengan mantap menghampiri pria muda itu. Tanpa berucap sepatah kata pun, ia menarik lengan pemuda itu dan dibawanya ke hadapan mereka.

Semua heran dan kemudian mereka tertawa mengejek.

" Kakak... Apa kamu mau menikah dengan seorang OB? Hahahahaa"

Syafa Namata tertawa lebih lepas dari yang lain, Marcell Siahaan cuma geleng-geleng kepala sambil senyam-senyum.

" Tapi cocok juga sih?? Meskipun dia pemilik perusahaan ini, kesombongannya menjatuhkan harga diri nya sehingga memilih suami seorang OB "

Gelak tawa semakin menyudutkan Celina .

" Memang nya kenapa kalau dia hanya seorang office boy ? Aku bisa dengan mudah sekarang juga menaikkan jabatan nya menjadi seorang Direktur di perusahaan ini " Balas Celina yang langsung membuat tawa mereka terhenti.

Marcell Siahaan mulai panik, bagaimana jika Celina serius dengan apa yang dikatakan ? Bukankah impian nya akan musnah ?

Ia melirik Syafa Namata yang juga melihat ke arah nya.

" Ma-maaf Bu, sa- saya tidak mau menikah "

Sekian detik semua terdiam mendengar suara si Office boy. Kemudian disusul oleh tawa yang memojokkan Celina.

" KASIHANNNN " suara Syafa Namata dan Ibunya kompak sekali.