PARASIT

PARASIT

SEBUAH KENYATAAN

Celina Andrafaha berjalan dengan tergesa-gesa melewati lorong Rumah sakit. Perasaan nya tidak menentu, entah kenapa Dokter Andrew tiba-tiba meminta nya untuk datang ?

Apakah ini berhubungan dengan penyakit kronis yang sedang diidapnya? Celina takut, tapi dia juga ingin tahu seberapa lama lagi dia akan bertahan ?

Di akhir hidup nya, Celina merencanakan untuk bisa mengecapi kebahagiaan. Menyempurnakan hidup nya dengan menikah dan memiliki anak.

Oleh karena itu, pernikahan nya dengan Marcell Siahaan dipercepat. Keluarga nya pun sangat antusias dan sang kekasih juga menginginkan hal yang sama dengan dirinya.

TOK TOK TOK

" Masuk!"

Sebuah seruan memberikan perintah agar Celina masuk, gadis berusia dua puluh tiga tahun itu pun mendorong pintu.

Nampak pria matang dengan wajah tenang melemparkan senyum kepada Celina .

" Permisi Dok " Sapa Celina .

" Silahkan duduk Nona Celina " Dokter Andrew menunjukkan kursi kosong di depannya yang terhalang sebuah meja kerja.

" Terimakasih Dok"

Celina pun duduk berhadapan setelah menutup pintu rapat-rapat.

" Ada apa Dokter meminta saya datang ?" Tanya Celina to the points, telapak tangan nya basah oleh keringat dingin.

" Sebelum nya saya minta maaf sebesar-besarnya kepada Nona Celina " Ucap Dokter Andrew semakin membuat Celina takut.

" Ma- Maaf ??? Maaf untuk apa Dok?"

Dokter Andrew mengambil sebuah amplop putih kemudian menyerahkan nya kepada Celina .

" Silahkan dibuka! "

Degup jantung dalam dada sudah seperti pacuan kuda. Berderap cepat hingga kedua tangan gemetar memegang amplop tersebut.

Satu demi kata yang tertulis Celina baca dengan gugup. Hingga di akhir kalimat menandakan negatif.

Wajah Celina mendongak, menatap Dokter Andrew penuh tanda tanya. Dokter muda itu tersenyum sembari menganggukkan kepala.

" Ini.. Ini benar Dok?"

Perasaan Celina bertambah gugup hingga air matanya jatuh di pipi.

" Iya Nona, itu benar. Ternyata semua reset yang kami lakukan terhadap anda tertukar dengan pasien lain. Hal ini murni keteledoran saya, saya harap Nona mengampuni sikap lalai kami "

Celina sungguh tidak percaya ini, perasaan bahagianya sungguh untuk sulit diungkapkan. Wajahnya mengguratkan senyum bahagia yang sedikit ragu.

" Aku... Aku tidak percaya ini Dok.. Tapi ... Tapi sungguh.. Aku sangat bersyukur " suara Celina bergetar, air matanya luruh semakin deras.

Sifatnya yang memang begitu lunak membuat nya mudah sekali menangis.

Celina melangkah cepat menyusuri koridor rumah sakit, ia ingin segera sampai di apartemen Marcell Siahaan dan memberi tahu kabar bahagia ini. Celina yakin pria itu akan merasa lebih bahagia daripada yang dirasakan nya saat ini.

Namun tiba-tiba orang yang sedang dalam pikirannya lewat, Celina tercengang. Marcell Siahaan tidak sendiri, dia merangkul bahu seorang perempuan yang sangat dikenalnya.

Syafa Namata, adiknya dengan ibu yang berbeda. Ayah Celina , Andara Pala memiliki dua istri. Ibu Celina adalah istri pertama, dan Ibu Syafa Namata adalah istri keduanya.

Celina tidak terlalu perduli dengan hubungan itu, karena selama ini Ibu Syafa Namata pun baik kepada nya. Dia bisa menggantikan sosok Ibu sebab Ibu Celina telah meninggal dunia ketika Celina dilahirkan.

Hal itu sudah biasa, dan memang resiko seorang ibu saat melahirkan adalah mengorbankan nyawa.

Tapi saat ini, kenapa jantung Celina berdegup lebih kencang dan terasa ngilu menyaksikan Marcell Siahaan merangkul bahu Syafa Namata .

Padahal mereka terlihat tidak begitu akrab jika di depan Celina . Ada apa ini ?

Dengan sangat hati-hati, Celina mengikuti mereka.

DEGH!!!

Keduanya melangkah masuk ke dalam ruangan seorang Dokter bergelar SP.A K. Perasaan Celina semakin tidak menentu.

Ingin sekali ia menerobos masuk, tapi pasti itu tidak akan bisa. Karena hanya orang yang sudah melakukan jadwal pertemuan yang bisa masuk ke ruangan khusus tersebut.

Celina menyandarkan tubuhnya ke dinding, dada nya terasa sakit hingga tangannya berusaha menekan dadanya sendiri.

Ia bingung dan sangat ketakutan, berharap apa yang ada dalam pikiran nya saat ini tidak benar-benar terjadi.

Tiba-tiba pintu terbuka, Celina bergerak cepat menyembunyikan dirinya di balik dinding. Adik dan tunangannya itu keluar, mereka beriringan seperti layaknya suami istri.

" Lain kali kamu harus lebih berhati-hati lagi sayang " suara yang berusaha menenangkan itu terdengar, hati Celina bagai tercabik-cabik. Tungkai kakinya bergetar hebat.

" Usia kandungan ku akan semakin bertambah, bagaimana jika aku melahirkan dan kamu tidak kunjung menikahi ku?" rengek Syafa Namata .

" Itu tidak akan terjadi, kau tahu kan kalau Celina akan segera mati. Minggu depan kami akan menikah, paling lambat sebulan kemudian aku akan menjadi duda"

Syafa Namata tersenyum tipis, membayangkan nya saja sudah sangat menyenangkan baginya.

Berbeda dengan perasaan Celina yang berada di balik dinding, tangannya mengepal kuat. Mencoba menahan luka yang sudah menganga.

Dia tidak pernah mengira jika dua orang yang paling disayangi telah melakukan pengkhianatan yang begitu kejam.

Yang awalnya Celina membayangkan jika mereka lah orang yang paling sangat kehilangan bila nanti penyakit kronis akan mencabut nyawanya.

Ah ... Kenapa tersisip rasa bersyukur karena telah didiagnosa penyakit yang mematikan ? Dengan begitu dia bisa tahu kemunafikan orang-orang berhati iblis.

" Jadi mereka akan bersukacita dengan kematian ku?" Bisik Celina dalam hati, Syafa Namata dan Marcell Siahaan sudah menghilang. Celina gegas mencari mereka dengan diam-diam.

Rupanya mereka baru saja pergi dari loket pembayaran, Celina terus mengikuti mereka.

" Kenapa senyam-senyum sendiri ?" tanya Marcell Siahaan kepada sang kekasih.

" Aku merasa kasian sekali dengan nasib Celina , Ibunya meninggal karena patah hati dan sekarang dia juga harus mati. Meskipun tidak seburuk nasib Ibunya itu"

Celina membeliak lebar mendengar ucapan Syafa Namata .

" Salah sendiri kenapa menikah dengan pria yang sudah punya kekasih " Umpat Syafa Namata .

Marcell Siahaan tersenyum simpul, ia mengusap pucuk kepala Syafa Namata dengan lembut.

" Sudahlah sayang, jangan memikirkan hal yang sudah berlalu. Ayo kita kembali ke apartment "

Syafa Namata mengiyakan permintaan Marcell Siahaan , ia kemudian masuk ke dalam perut mobil setelah Marcell Siahaan membukakan pintu untuknya.

Celina menatap nanar mobil yang kian menjauh dan menghilang di tikungan.

Mobil mewah keluaran series terbaru, hadiah ulang tahun untuk Marcell Siahaan bulan lalu.

Hanya ada dua tempat duduk di mobil itu, dan Celina membayangkan jika dirinya lah yang akan duduk disamping Marcell Siahaan dan diperlakukan penuh cinta.

Tapi ternyata, Celina salah besar. Justru perempuan yang sangat tidak pantas ia akui sebagai saudara lah yang menempati nya.

" Kau bilang nasib ku mengenaskan ?? Dan kau tertawa membayangkan nya? Membayangkan kematian Ibuku ??" Air mata meleleh membasahi wajah Celina , mengenang bagaimana menderita nya sang Ibu saat itu.

" Baiklah,,,, akan ku buat semuanya berbalik"

Celina meremas keras kertas yang diberikan oleh Dokter Andrew padanya tadi. Kertas yang sebelumnya ia pikir akan menjadi kabar gembira untuk semua orang.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

.

2024-06-30

0

Pasrah

Pasrah

kebaikan mu tidak ada lagi mereka harus merasakan apa yg di rasakan oleh ibu dan dirimu sendiri

2024-06-24

0

◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ

Kamu harus balas dendam 🤭

2024-05-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!