NovelToon NovelToon
Jodoh Jalur Mimpi

Jodoh Jalur Mimpi

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Murni
Popularitas:13.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mrs.Ozora

Diandra rukmana, gadis cantik yatim piatu, seorang guru bahasa indonesia, di sekolah dasar di kota M.
Berulang kali bermimpi dilamar oleh lelaki yang belum dia kenal.
Bagaimana jadinya jika dia bertemu dengan lelaki yang selalu ada di dalam mimpinya, bagaimana awal pertemuan mereka.
Akankah mereka berjodoh di dunia nyata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs.Ozora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Sesampainya di rumah. Dian segera mandi lalu mengistirahatkan tubuhnya.

Dian tidur terlentang, Dian masih memikirkan kejadian di cafe tadi, melihat Sandra yang mendekati Irul terang terangan entah kenapa membuat dia sedikit merasakan cemburu, meski dia melihat Irul yang tidak merespon Sandra, tetap saja ada perasaan tak rela di hatinya.

"Aku kenapa si ya Allah, lupakan Di, Irul bukan kekasihmu, tak ada yang salah jika dia dekat dengan wanita manapun". Monolog Dian.

Di tempat berbeda, Irul dan kedua sahabatnya juga telah sampai di rumah, sebelum pulang kerumah, mereka bertiga mampir ke indoapril untuk membeli kebutuhan mereka, dan beberapa bahan makanan dan juga minuman untuk stok mereka.

"Gue masuk kekamar dulu ya, mau mandi dan istirahat, kalian juga mending istirahat". Ucap Irul kepada kedua sahabatnya.

"Oke bro, duluan aja". Jawab Umar.

Irul pun segera masuk ke dalam kamar, di rumah Irul terdapat 4 kamar, jadi mereka bertiga mempunyai kamar tersendiri di rumah itu.

Setelah selesai mandi, Irul membaringkan tubuhnya, tiba tiba dia tersenyum membayangkan wajah Dian.

Sejak awal bertemu, Irul merasa ada yang berbeda dengan Dian, dia tidak merasa risih jika berada di dekat Dian.

######

Ke esokan harinya, seperti janji Dian kemarin, Dian menemani Wiwin ke salah satu mall di kota M untuk mencarikan kado untuk si kecil Dinda.

Dian menyarankan kepada Wiwin untuk membelikan Dinda tas karakter kesayangannya. Sedangkan Dian membelikan Dian perlengkapan lukis, karna Dinda sedang senang senangnya melukis.

Setelah menyiapkan kado untuk Dinda, Dian dan Wiwin memasuki restoran yang ada di dalam mall itu. Dian dan Wiwin terlihat begitu akrab, mereka makan sambil sesekali bercanda gurau. Tanpa Dian sadari, ada satu Pria yang terus menatapnya lekat dari awal dia memasuki restoran bersama Wiwin.

Pria yang menatap Dian adalah Irul, Irul sedang melakukan pertemuan dengan kolega bisnisnya di restoran yang sama dengan Dian. Setelah selesai rapat dengan koleganya, Irul memilih tetap tinggal di restoran, dan siapa yang bahwa ternyata dia akan melihat Dian bersama pria yang baru pertama kali Irul liat.

"Apa mereka berdua memiliki hubungan spesial, Dian terlihat akrab dengan pria itu". Monolog Irul.

Irul terus memperhatikan Dian, pandangannya tak lepas dari menatap Dian.

"Makasi ya Di, kamu udah mau nemenin aku". Kata Wiwin dengan senyum yang tidak pernah luntur.

"Sama sama Win, kamu udah berapa kali loh ini ngucapin terimakasih, santai aja si, kamu kan juga udah aku anggap sebagai sahabat aku, seperti Risa dan Aini". Jawab Dian.

Wiwin yang mendengar pernyataan Dian hanya bisa tersenyum pahit. Sampai sekarang Dian hanya menganggapnya sahabat, Wiwin berpikir apa tidak ada sedikit pun perasaan suka Dian kepadanya. Wiwin sedikit merasakan sakit di hatinya. Sepertinya Dian memang tidak akan bisa menjadi istrinya.

Sedangkan di meja lain yang sedikit agak jauh dari mereka berdua terus menatap Dian, Irul tidak bisa mendengar percakapan Dian dan Wiwin.

Setelah selesai makan, Dian dan Wiwin pun beranjak dari restoran. Irul mengikuti Dian dari jauh.

Dian di antar pulang kerumah oleh Wiwin dengan motor sportnya. Tanpa mereka sadari sebuah mobil mengikuti mereka.

Irul yang mengikuti Dian menatap kesal Dian yang memegang pinggang Wiwin, ada rasa cemburu melihat sepasang manusia di depannya. Meski Dian tidak memeluk Wiwin, tetap ada perasaan tak rela yang di rasakan oleh Irul.

Setelah menempuh perjalanan, akhirnya mereka sampai di rumah Dian.

"Makasi ya Win udah anterin pulang". Kata Dian

"Aku malah yang berterimakasih sama kamu Di, makasi udah nemenin aku hari ini". Jawab Wiwin.

"Iya, sampaikan salamku salam Dinda ya, semoga dia suka sama kadonya". Kata Dian.

"Siip, nanti aku sampein, Dinda juga pasti suka sama kado kamu, kalo gitu aku langsung pamit ya Di, sekali lagi makasi". Kata Wiwin sambil menepuk kepala Dian.

Setelah kepergian Wiwin, Dian pun melangkah masuk kedalam rumahnya. Saat akan membuka pintu, suara mobil yang mendekat menghentikan Dian. Dian bingung melihat mobil yang di kenalinya.

"Ini bukannya mobilnya Irul ya, tapi ngapain dia kesini". Monolog Dian.

Irul langsung turun dari mobil setelah memarkirkan mobilnya. Dengan wajah yang datar Irul mendekati Dian.

"Assalamu'alaikum, siapa yang tadi bersama kamu". Tanya Irul dengan dingin.

"Wa'alaikumussalam, maksud kamu". Tanya Dian bingung.

"Gak usah sok gak ngerti, tadi saya liat kamu di mall sama cowok, pacar kamu?". Kata Irul sedikit sinis.

"Apa si dateng dateng gak jelas banget". Kata Dian sambil membuka pintu rumahnya.

Irul yang merasa di abaikan pun memilih mengikuti Dian masuk ke dalam rumah. Ini kali pertama Irul memasuki rumah seorang wanita.

"Entar malem saya mau kamu nemenin saya ke acara rekan bisnis saya". Dian menghentikan langkahnya setelah mendengar perkataan Irul.

"Kamu gak salah pak". Tanya Dian.

"Gak, nanti malem jam 21.00 aku jemput". Setelah mengatakan itu Irul langsung meninggalkan Dian yang terbengong.

"Ya ampun ada apa sama pria dingin itu". Monolog Dian.

Dering ponsel Dian tanda pesan masuk membuyarkan lamunannya. Dian pun langsung membuka pesan yang ternyata dari Irul.

"Dandan yang cantik, jangan buat saya menunggu". Isi pesan Irul.

Dian hanya bisa menghela napas membaca pesan dari Irul.

Setelah menutup pintu rumahnya. Dian pun masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan diri dan istirahat sejenak.

######

Malam ini Dian terlihat lebih cantik dari biasanya, dengan pakaian yang tidak terlalu mewah tapi sangat pas di tubuhnya, dan dandanan yang tidak terlalu menor membuat penampilan Dian begitu mempesona.

Suara mobil terdengar dari dalam, Dian pun gegas keluar setelah mengambil tasnya.

Irul yang melihat Dian pun keluar dari mobilnya. Irul merasa Dian begitu cantik malam ini, dia sampai terdiam karna terpesona melihat penampilan Dian. Dian yang melihat Irul memperhatikannya hanya menunduk, rasanya begitu canggung di tatap oleh lelaki yang sudah mencuri hatinya itu.

"Kita langsung jalan aja ya, takut nanti telat". Kata Irul lalu membukakan Dian pintu.

Dian hanya menurut.

Di dalam mobil, dua manusia itu hanya diam tanpa ada yang memulai obrolan, Dian hanya menatap keluar karna gugup juga canggung dengan situasi mereka berdua. Sedangkan Irul diam diam sering menatap Dian yang duduk di sampingnya, jangan lupakan senyum tipisnya yang begitu tipis sehingga yang melihatnya pun tidak akan tau jika Irul sedang tersenyum.

Mereka pun sampai di Hotel tempat rekan bisnis Irul merayakan anniversary bersama istrinya.

"Kok kita malah ke hotel, kamu gak ada niat jahat kan sama aku". Kata Dian dengan mata membola.

"Hilangkan pikiran kotor yang ada di otak kecilmu itu". Kata Irul sambil menjitak pelan kepala Dian.

"Aduh, sakit tau". Kata Dian lalu memanyunkan bibirnya.

"Maaf, dan jangan bertingkah seperti ini di hadapan pria lain". Kata Irul sambil mengelus kepala Dian.

Dian hanya bengong mendengar pernyataan Irul, hingga tanpa Dian sadari, Irul sudah turun dari mobil dan membukakan pintu untuknya.

"Apa kamu akan terus diam disitu". Tanya Irul.

Dian yang terbengong sedikit terkejut mendengar suara Irul. Dian pun segera menetralkan detak jantungnya yang tadi seakan ingin melompat. Irul yang melihat sikap Dian hanya menggelengkan kepala.

Irul pun mengajak Dian memasuki Hotel dengan menggenggam tangan Dian. Dian yang merasakan tangannya di genggam oleh Irul begitu gugup, dalam hati dia merasakan ingin melayang dengan perlakuan manis dari pria yang sudah mencuri hatinya itu.

"Sampai di dalam jangan pernah jauh dari saya". Kata Irul berbisik kepada Dian.

Dian yang masih gugup hanya bisa menganggukkan kepala tanpa melihat Irul.

Irul yang melihatnya tak bisa menahan senyumnya.

Sesampainya di dalam, susananya begitu meriah, Dian melihat begitu banyak wanita cantik dan s*xy disana, dan pakaian mereka begitu mewah, Dian merasa dia bukanlah siapa siapa di tempat itu.

"Jangan tundukkan pandanganmu". Bisik Irul.

Irul tau, Dian pasti merasa kecil.

"Mereka semua pasti pengusaha kaya raya, apa tidak memalukan mengajak aku yang hanya seorang guru". Jawab Dian lirih.

"Jangan berpikiran seperti itu, kamu tak kalah cantik dari mereka". Jawab Irul dengan senyum.

Dian yang baru pertama kali melihat senyum Irul hanya mampu mengerjapkan mata. Dian begitu terpesona dengan pria tampan yang menampilkan senyum manisnya.

"Ayo kita kesana".

Dengan genggaman yang tak lepas, Irul mengajak Dian mendekat kepada pemilik acara.

"Selamat malam pak Riko". Sapa Irul dengan ramah menjabat tangan Pak Riko.

"Selamat malam pak Irul, akhirnya anda datang juga". Jawab pak Riko membalas jabat tangan Irul.

Istri pak Riko juga sangat ramah menyambut kedatangan Irul dan Dian.

"Selamat atas anniv pernikahan anda dan istri anda, semoga langgeng dan selalu harmonis ya pak". Kata Irul.

"Terimakasih pak Irul, saya doakan juga semoga kalian cepat menyusul kami, jangan lupa undang kami di pernikahan kalian". Jawab istri dari pak Riko dengan tersenyum menatap mereka berdua.

"Mohon doanya bu". Jawab Irul dengan tersenyum.

Sedangkan Dian yang mendengar ucapan Irul hanya mampu menundukkan kepala malu.

"Apaan si nih pak lurah, ya Allah semoga pipiku ngga merah". Monolog Dian.

Setelah cukup lama berbincang, Irul pun meninggalkan kedua suami istri yang tengah berbahagia itu.

"Kita makan dulu ya, setelah itu baru pamit pulang". Kata Irul.

"Iya pak". Jawab Dian.

"Apa aku setua itu dimatamu". Tanya Irul.

"Lalu aku harus memanggil anda dengan sebutan apa". Tanya Dian.

"Terserah". Jawab Irul sedikit ketus.

"Dasar pria dingin yang aneh". Monolog Dian.

1
Yani
Cepat halallin Rul
Yani
Ternyata Aini sama Farel
Yani
Dian cemburu
Yani
Aku kira Dian pake ternyata engga ya?
Yani
Mas apa abang 😊
Yani
Layanya sama ada hati ni
Yani
Jangan dingin" bang
Yani
Apakah jodohnya Dian?
Yani
Seru kauanya
Mrs.Ozora: selamat membaca kak
total 1 replies
Yani
Mampir ah...
Mrs.Ozora: boleh dong kak
total 1 replies
nis_ma
semangat berkarya, kak 🔥
Mrs.Ozora: terimakasih kak🙏
total 1 replies
Joanita Missella
salam kenal dari malaysia..suka baca cerita ini../Smile/
Joanita Missella: dari sarawak
nis_ma: dari negeri mane KK?
total 3 replies
Maito
Bukan main bagusnya.
Mrs.Ozora: Alhamdulillah, terimakasih kak dukungannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!