Divisi Alam Ghaib

Maka Mahendra menutup buku itu. suasana pun mereda. kertas dan sampah bertebaran dimana-mana. Ruangan itu berantakan bagai di sapu angin Bahorok.

"Alamak jang. Apa ku bilang. Mahendra ini pasti buka portal. dasar biang kerok". benji mengumpat dalam hati.

"hey serigala. sekali lagi gua tanya. Dimana komplotan lu berada".

"baik bang..tapi asal kau tahu saja. Percuma kau mengetahui lokasi komplotanku. Dari bau ku pun malam ini mereka akan menyerbu pabrik ini".

"oke.. Nah sekarang. Berapa orang komplotan lu?". Kembali ia terdiam dan tak menjawab.

"byurrrr".

"huaaaahh...baik. Baik...mereka berjumlah 5 orang".

"bagus".

Maka Mahendra kembali membuka buku itu dan mulai merapalnya. Angin pun kembali berputar. Portal di atap sel itu kembali terbuka. Serigala itu berteriak histeris. Tampak api keluar dari portal itu dan langsung melibat serigala dan menyeretnya ke dalam portal.

"bangsat kau manusia laknat. Komplotanku sudah mengetahui keberadaan pabrik ini. Tunggulah. Tunggulaaaahh....".

Portal itu mengeluarkan suara gemuruh bagai gunung yang mau meletus. serigala itu pun makin tersedot dan akhirnya hilang dalam putaran portal.

Mahendra menutup buku nya. Lalu Susana pun kembali mereda. Ruangan itu makin berantakan. kursi, meja dan lemari saling bertumpuk dan Benji hanya bisa merutuk dalam hati.

"kita harus bersiap-siap untuk nanti malam Benji. Markas ini harus dipertahankan".

"apa kita harus telpon bos?".

"ya Benji harus".

Benji pun menelpon Ki sarma aji. ia menjelaskan semua kejadian di pabrik hari ini.

"bos. Serigalanya udah tertelan bos".

"apa maksudmu Benji?".

"Mahendra buka portal bos. Seperti kataku. Hancur sudah ruangan ini".

"ckckck..berarti Mahendra sudah tak ada cara lain lagi kecuali membuka portal. Lalu apa lagi yang terjadi?".

"pas masuk portal serigalanya mengancam bos. Katanya komplotan nya bakal menyerbu pabrik malam ini".

"baik. Baik Benji. Apa Mahendra masih disana?".

"masih bos. Kata serigala itu komplotan nya ada lima orang".

"ya sudah aku segera kesana. Kau siapkan persenjataan dengan Mahendra".

"siap bos. Laksanakan".

Maka sore itu Benji dan Mahendra mempersiapkan persenjataan. Mereka membuka lemari rahasia. Disana terdapat berbagai macam senjata api. Revolver. deagle. M16. ak 47. Molotov. Dan lain-lain. Benji memlih ak 47. Senjata itu punya tenaga besar. Tapi dengan akurasi rendah. Sementara Mahendra memilih revolver saja.

Dua jam kemudian mobil Ki darma telah mengklakson di depan gerbang. dalam keadaan hujan petir Benji membuka gerbang dengan jas hujan nya. Ki darma segera memarkirkan mobil dan masuk ke dalam pabrik.

"bagaimana Mahendra. Apa yang terjadi?".

"serigala itu susah di ajak bekerja sama Ki. aku tak bisa menahan emosiku. Lalu ku telan saja dengan portal".

"lalu informasi apa yang kau dapat?".

"sepertinya malam ini komplotan itu akan datang Ki. Tapi entahlah".

"kalau begitu kita semua harus bersiap".

Malam itu hujan semakin deras. Petir menggelegar di langit. Sementara angin semakin kencang menerpa. Ki darma. Mahendra dan Benji sudah bersiap diri di dalam kantor admin yang berantakan.

Tapi hingga tengah malam. Belum terjadi apa-apa. Mereka gelisah dengan penantian mereka. tapi tetap waspada.

Tiba-tiba atap seng pabrik berbunyi riuh.

"kreket brak brak brak. Arghhhhh".

"mereka datang. Bersiaplah".

mereka pun keluar dari kantor admin. Dan secara mendadak atap pabrik yang terbuat dari asbes itu mulai berderak.