Pembalasan Istri CEO Manis

"Tiidurlah Vi, sudah malam besok pagi aku harus keluar kota 3hari." ucap Zian.

"Tega kamu, Kak ... " dalam hati Vira.

Zian dan Vira tidur dengan saling membelakangi satu sama lainnya. Tak ada peluk hangat atau bermesraan lagi kala baru menikah.

Tak bisa memejamkan matanya Vira, tangispun pecah setelah dia tau jika Zian sudah terlelap dalam tidurnya.

Sang fajar sudah datang menjemput hari yang berbeda dari kemarin, walau Vira kurang tidurpun masih saja dia bangun paling pertama dari penghuni rumah itu. Semua keperluan suaminya selama 3 hari kedepan sudah rapi dan siap di bawa ke luar kota. Sarapan sudah tersaji dan rumah sudah bersih. Cekatan sekali kerja Vira, tak di rumah ataupun dulu saat di kantor.

"Kak bangun, ini sudah jam 6.30. Siap siap sebentar lagi kakak akan pergikan keluar kota" Vira membangunkan Zian dengan pelan dan sopan.

"hem," mata Zian berusaha membukanya.

"Sudah, mandilah agar tak telat ya" Vira masih membujuknya.

"baiklah Vi" jawab Zian, walau malas untuk melangkah tetap saja dia berjalan karena mata Vira yang memastikan suaminya itu masuk kamar mandi.

Mereka sudah selasai sarapan dan Zian pamit akan pergi saat itu juga.

"Jaga dirimu ya Vi." Entah kenapa Zian berucap bagitu, pahal biasanya "sayang tunggu aku kembali" atau " telp aku jika rindu sayang tak akan lama aku pergi ya" "cintaku aku selalu ada untukmu" tak juga Vira menyadari arti kata itu. Bahkan menjadikan sebuah kenyataan setelah kepergian Zian ke luar kota.

"Iya, Kak." Vira menjawabnya dengan mencium telapak tangan suaminya itu.

Flashback Off

Hampir semua pegawai Hotel itu memandang Vira saat dirinya ada di restoran untuk sarapan pagi, sudah menjadi hal biasa Vira tak pernah keluar kamar hanya pesan lewat telp dan di antar semua kebutuhannya itu.

"Mba cantik banget ya ternyata" suara salah satu pegawai restoran di Hotel itu.

"Wah ternyata penghuninya bidadari, wajar sih ga keluar. Silau banget ini," sambil cekikikan salah satu pegawai yang lainnya lagi.

"Ya ampun ciptaanmu sungguh sangat indah" matanya terus memandang tak berkedip ke arah Vira berjalan, ucapnya hanya dalam hati salah seorang yang sama juga menginap do Hotel itu.

"Kenapa, lo?"

"Kesambet ya?" ucap teman plus asistennya.

"Hus sembarangan" buru buru berucap lelaki itu.

Asisten itu penasaran dengan apa yang bosnya itu lihat. "Masha Allah cantik sekali ciptaanmu itu" polosnya berucap demikian.

"Jangan dilihat, pasti sudah ada yang punya" sontak saja Asistennya itu melongo bosnya bicara dari hati.

"wkwkwkwk, naksir ya bos." Selidik Asistennya itu dengan candanya.

"Ngawur kamu, Gun"sanggah si Bosnya itu.

"Ya apa salahnya coba saja dekati, Bos.Siapa tau jodoh. Karena jika kesinipun tidak seharusnya menginap di Hotel yang murah ini, tapi dengan pagi pagi melihat bidadari sepertinya tuhan memihak kita Bos" Asisten terus berusaha untuk bosnya itu mau melakukan pendekatan.

"Nanti sajalah. Jika benar berjodoh pastilah akan bertemu lagi." ucap sang Bos, padahal dalam hatinya "jika kita bertemu kembali tak akan aku lepaskan kamu ya sang bidadari" sambil senyum senyum.

"Bos, serem ah" ucap Asistennya itu. Asli dia takut dengan sikap Bosnya itu.

Sedangkan di sisi lain Vira dengan santainya mengambil menu favoritnya yaitu nasi goreng spresial telor mata sapi setengah matang, dengan teh hangat.

"Ah, kenyangnya perutku ini " Vira merasakan hari ini beda penuh semangat dan apapun itu yang di lalukakan hari ini menjadi santai dan mudah.

****************

Apakah mereka akan bertemu kembali sang Bos dan Vira?

Bagaimana langkah Vira selanjutnya?

Tunggu ya di episode selanjutnya.

Jika suka bantu like dan koment ya.