NovelToon NovelToon
Misteri Kampung Ibu

Misteri Kampung Ibu

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Spiritual / Iblis / Kumpulan Cerita Horror / Roh Supernatural / Tumbal
Popularitas:152.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Byiaaps

Peraturan aneh yang ada di kampung halaman mendiang ibunya, membuat Maya dan Dika harus mengungkapnya.

Mereka seakan diminta oleh para tak kasat mata itu untuk membuka tabir kebenaran, akan adanya peraturan tak boleh keluar masuk desa saat hari mulai gelap.

Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana kisah pasutri ini saat mendapat gangguan para tak kasat mata?

Baca secara runtun tanpa lompat bab agar dapat memahami dengan baik ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Byiaaps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Pagi ini, Dika dan Maya mengunjungi rumah Pak Bahar, karena ada yang ingin mereka tanyakan seputar hubungan Pak Kades dengan keluarga Maya, juga dugaan eyang dan kakung Maya yang meninggal karena ditumbalkan.

Singkat cerita, berawal dari kisah 30 tahun lalu, saat Pak Kades pernah menyukai ibu Maya, Bu Tri, dan berniat untuk menjadikannya istri muda, karena istri pertamanya tak kunjung bisa memberikan anak untuk mereka. “Ibumu menolak, eyang dan kakungmu juga. Apalagi, ibumu sudah kenal dan berhubungan dekat dengan ayahmu. Hal itu lantaran kakungmu tahu, kalau orang tua Pak Kades dan keluarganya yang lain melakukan pesugihan agar panen dan bisnis mereka selalu berhasil.”

Suami Bu Siti itu kemudian melanjutkan bahwa saat itu, ayah dari Pak Kades lah yang menjadi kepala desa, hingga 20 tahun kemudian sepeninggal orang tuanya, jabatan itu turun pada Pak Kades hingga saat ini. Saat itu juga perlahan keluarga Pak Kades membeli sawah dan kebun warga dan menjadikan warga sebagai pekerjanya. Mereka bahkan membeli dengan harga yang tinggi, hingga warga tak pikir panjang. Keluarganya lalu juga membeli warung sembako milik salah satu warga, dan membesarkannya hingga sekarang. Tak ada yang bisa menyaingi warung sembako miliknya, karena pasti akan selalu dibuat bangkrut.

Keluarga Pak Kades kemudian ingin membeli sawah milik orang tua Bu Tri yang luas, tapi mereka menolaknya karena tak ingin menjadi buruh tani.

“Tiba-tiba, eyang dan kakungmu meninggal dalam waktu yang bersamaan, di susul oleh 2 warga lainnya. Kematian 4 warga itu, ternyata selalu terjadi setiap 10 tahun sekali. Kematian mereka selalu dalam kondisi yang sama, membeku dan beberapa diantaranya berawal dari tiba-tiba demam lalu mengigau, merasa diawasi, seperti yang terjadi pada Siti kala itu,” lanjut Pak Bahar.

Maya dan Dika kini saling berpandangan.

“Ibumu yakin waktu itu, kalau eyang dan kakungmu menjadi tumbal keluarga Pak Kades karena dendam soal sawah. Tak lama setelah itu, ibumu menikah dengan ayahmu, kemudian mereka pergi dari kampung ini yang dirasa sesat dan menitipkan rumahnya pada Siti. Setiap tahun menjelang lebaran, mereka akan pulang hanya untuk berziarah, lalu kembali lagi ke Jakarta. Hingga beberapa tahun kemudian kamu lahir,” tutur Pak Bahar.

Masih menyimak, Maya dan Dika tak ada yang berani menyela.

Pak Bahar kembali melanjutkan ceritanya, bahwa 10 tahun kedua, sebenarnya mereka ingin menjadikan ayah dan ibu Maya sebagai tumbal berikutnya, hanya saja ibadah keduanya yang begitu khusyuk, membuat usaha penumbalan itu gagal. Saat itu, bertepatan dengan peristiwa Roni yang menyukai Lintang, anak sulung Pak Slamet. Roni yang sakit hati dan ditolak, juga masih sedang dalam kondisi labil nan sedang dalam jiwa yang penuh gairah, melakukan tindakan keji dengan memperk*sa Lintang, juga adiknya. Yang paling parah, ibunya juga menjadi sasaran naf*u beja*nya, hingga membanta* mereka sekeluarga satu per satu.

“Roni yang saat itu dikuasai oleh iblis, dijadikan tangan keluarga Pak Kades untuk menumbalkan 4 orang sekaligus dalam 1 malam. Itu pula yang menyebabkan keluarga besar Pak Kades mampu menjamin Roni tak akan dihukum,” jelas Pak Bahar.

“Maaf, Pak, apa ayah Roni juga melakukan pesugihan?” sela Dika.

Pak Bahar mengangguk. “Mereka, 1 keluarga besar melakukan ini turun temurun, hingga mereka semua menjadi orang kaya yang berpower. Bahkan, mereka memiliki 1 dukun keluarga yang kemampuannya sudah tinggi, hingga tak ada yang berani mengusik keluarga mereka. Usaha yang ayah Roni jalankan, juga tak luput dari bantuan jin dan iblis, hingga membuat semua rumah-rumah yang mereka jual selalu laku,” jawab Pak Bahar.

“Tapi bagaimana pun, sehebat apa pun dukun mereka, tetap kekuatan Gusti Allah tidak ada yang menandingi. Buktinya, sekarang mereka mulai jatuh dan perlahan pasti akan menerima balasannya,” lanjut Pak Bahar.

Masih merasa ada yang janggal, saat peraturan aneh kampung ini bermula 10 tahun lalu, padahal, keluarga Pak Kades sudah melaksanakan ritual pesugihan ini dari lama. Padahal, dulu tak ada peraturan dilarang beraktivitas di malam hari, tentunya warga mengetahui hal ini.

Pak Bahar pun menjelaskan, bahwa dulunya rumah keluarga Pak Kades tak sebesar sekarang yang bisa membuat ruangan sendiri di belakang rumah untuk ritual. Dulu mereka tentu melakukan pemujaan ini di ruang pribadi mereka, yang tak bisa dilihat oleh orang luar. Semenjak kasus Roni, Pak Kades menjadikan hal ini sebagai kesempatan agar ia lebih leluasa melakukan pemujaan, tanpa ketahuan. “Ada beberapa warga yang pernah melihatnya, seperti yang kamu lihat. Tapi, Pak Kades selalu mengatakan bahwa itu adalah ritual berdoa untuk menjaga kampung ini dari arwah keluarga Pak Slamet, juga dari bala apa pun.”

“Jadi, Pak, tiga orang yang meninggal sebelum ini, termasuk Bu Siti, adalah karena mereka ditumbalkan?" Dika mulai mengambil kesimpulan, seperti yang diucapkan oleh Pak Kyai.

Pak Bahar mengangguk, menahan kesedihannya mengingat mendiang sang istri.

Bukan hanya itu, suami Bu Siti itu juga mengatakan bahwa ini lah pertama kalinya ia menceritakan semuanya, bahkan mendiang sang istri pun belum tahu tentang hal ini. "Dari dulu, Bapak selalu bilang pada Siti bahwa “diam lebih baik”. Tapi sekarang, Bapak rasa sudah waktunya orang-orang tahu semuanya.”

Tiba-tiba Dika merasa, siapa pun yang mengetahui atau terlibat bahkan menceritakan soal pesugihan ini pasti akan mati. Hal itu pertama kali terjadi pada kakung Maya, lalu Bu Siti dan entah siapa lagi. Seketika ia mengkhawatirkan nasib Pak Bahar setelah ini yang membeberkan inti dari semua ini.

***

Amarah Pak Kades yang memuncak, tak dapat dibendung lagi. Apa yang ia takutkan, akhirnya terjadi juga. Kehadiran Maya dan suaminya, ternyata benar-benar menjadi ancaman untuk keluarganya.

Mulai dari mereka lah yang berani tak menggantung kalung bawang di depan pintu, tetap nekat keluar masuk desa saat malam hari, dan ketika Dika melihat langsung saat ia melakukan pemujaan.

“Kita umpankan saja semuanya!” umpatnya.

Ia lalu meminta para anak buahnya untuk menyiapkan keperluan nanti malam, untuk melakukan pemujaan.

Sementara itu, Dika yang tengah cemas, mondar-mandir sedari tadi ketika telah sampai di rumahnya. Ia takut akan terjadi apa-apa pada Pak Bahar malam ini, seperti apa yang terjadi pada Bu Siti kala itu, setelah menceritakan informasi mengenai keluarga Pak Kades. Ia pun mengambil ponselnya, untuk menghubungi Pak Kyai, menanyakan apa yang harus ia lakukan.

Hingga panggilan itu terhubung, ia tampak mengangguk-angguk tanda paham pada perintah Pak Kyai.

“Lakukan lah nanti malam, Nak Dika.”

...****************...

1
Ade Wati
ap ad eps selanjutnya dr cerita in
IG : Byiaaps: utk saat ini sudah tamat kak, tp kalo seandainya ada series lanjutan dr judul ini author blm bisa pastikan.
follow author aja ya kak biar nggk ketinggalan updatenya hehe
total 1 replies
Ade Wati
sngt menarik dn bagus seru serem juga ceritanya
IG : Byiaaps: baca karya horor author lainnya kak
total 1 replies
Novia Nuradetya
sangat menarik skli critanya tnpa bertele-tele.
wajid sih bacanya
Aisyah Surti
deg deg plas
Aisyah Surti
Bagus
Dita Maryani
belom juga cerita 'udh bilang begitu' hahaha 🙏jadi penasaran ne gue
Rina Indriani
serem nih.. pastinya ceritamu bagus x loh thoor... love love buatmu
Rina Indriani
☺☺☺☺☺☺
Risma Ariesta
upzzz...ternyata oma salah mengira, oma kira Dio itu roni, palsukan identitas nya
Risma Ariesta
apa mungkin Dio itu si roni kepokannya pak kades dg jati diri yg dipalsukan?!
Syahrudin Denilo
akhirnya selesai juga
Syahrudin Denilo
ihhh serem
Syahrudin Denilo
wow Dio
Syahrudin Denilo
tamat deh
Syahrudin Denilo
mulai panas
Syahrudin Denilo
sudah mulai terungkap
Syahrudin Denilo
sabar ya nanti juga kamu tau sendiri
Syahrudin Denilo
waduh adegannya kyknya di sinetron
ohh ternyata Dio bukan roni
Syahrudin Denilo
tuh kan bener Si Dio itu pasti Roni
Syahrudin Denilo
waduh bang Roni enak enakan
tunggu pembalasanku
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!