Novel ini menceritakan kisah seorang remaja tanggung bernama Ali yang sangat merindukan kasih sayang dari ibunya yang sama sekali tidak mengenali nya.
Bagaimana kah perjuangan nya apakah dirinya bisa mendapatkan kasih sayang yang di inginkannya ataukah sebaliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Rumah sakit kini terlihat ramai karena jam makan siang yang sudah berakhir, banyak sekali petugas medis kini sudah kembali melakukan tugasnya kembali.
Diantara begitu banyaknya orang terlihat seseorang kini sedang berdiri di depan ruangan IGD.Hatinya begitu cemas karena sudah hampir 30 menit dirinya belum mendapatkan kabar dari tentang keadaan korban yang tidak sengaja tertabrak mobil nya tadi.
"Mudah-mudahan anak itu tidak apa-apa".doanya dalam hati.
Di saat dirinya sedang gelisah tiba-tiba ponselnya pun berbunyi. Dengan cepat dia pun mengambil ponselnya yang berada di saku celananya.Sesaat dia pun melihat id pemanggil nya
" Tuan Rengga ".
Lalu dia pun mengangkatnya
" Kamu di mana?
"Saya masih di luar Tuan".
" Datang ke apartemen ku sekarang".
Laki-laki itupun terdiam sungguh dirinya benar-benar bingung mau menjawab apa hingga suara laki-laki yang di panggilnya Tuan itupun kembali memanggilnya
"Hallo Sam apakah kau mendengar ku? tanya nya dengan nada mulai sedikit kesal.
" I.. iya Tua".
"Datanglah cepat, aku tidak bisa menunggu lama".
" Baik Tuan".jawabnya dan telpon itupun langsung di matikan sepihak membuatnya menjadi bingung.
"Apakah dirinya harus meninggalkan anak laki-laki itu atau tidak".
Setelah beberapa saat kemudian terdengar suara pintu terbuka, dia melihat seorang Dokter keluar dari dalam ruangan itu.
" Keluarga pasien ".panggilnya dan membuatnya laki-laki itupun langsung berjalan ke arah Dokter yang memanggil.
" Saya Dok, bagaimana keadaannya Dok? tanyanya sesudah sampai di hadapan Dokter yang bertugas.
"Luka yang di derita pasien tidak cukup parah tapi karena kondisi pasien sedikit demam jadi pasien harus di rawat inap selama beberapa hari agar cepat pulih".kata Dokter menjelaskan.
Pria itupun mengangguk mengerti.
"Lakukan yang terbaik untuk nya Dok".
" Baiklah kami akan segera memindahkan pasien ke kamar khusus rawat inap".
"Saya minta pasien di tempatkan di kamar VIP".ucapnya dan Dokter pun mengangguk
" Saya permisi ".
" Iya Terima kasih".katanya lagi dan itu pun mengangguk lalu pergi meninggalkan ruangan UGD.
Tak lama terdengar suara pintu di buka dan dia pun melihat sebuah ranjang pasien kini sedang di dorong oleh dua orang perawat.Tanpa bertanya dia pun ikut berjalan di tepat di belakang ranjang itu.
Setelah tadi dirinya mengurus pendaftaran dengan melihat ke dalam dompet remaja yang di tabrak nya itu. Sebenarnya dirinya tidak ingin memeriksa tas remaja yang di ketahui nya bernama Hafiz Ali lewat kartu pelajar yang di temukan nya dalam dompetnya.
Tak lama mereka pun sampai di kamar rawat khusus pasien VIP. Mereka pun masuk dan memindahkan pasien keatas tempat tidur khusus pasien.
Samuel berdiri tidak jauh dari dua orang perawat yang kini sibuk menaruh dan menyalahkan infus ke tiangnya.Setelah semuanya selesai perawat itupun langsung pergi dari kamar rawat itu.
Rasa penasaran kini semakin membuat hati laki-laki dewasa itu kini berjalan mendekati ranjang di mana remaja tanggung itu kini sedang tertidur lelap karena pengaruh obat
Kedua matanya benar-benar tidak percaya saat melihat wajah remaja itu dari dekat.
"Wajahnya benar-benar mirip sekali dengan Tuan Rengga.Kenapa mereka begitu mirip seperti pinang di belah dua."ucapnya lalu di pun terdiam sambil memikirkan sesuatu.
" Aku harus melakukan sesuatu,sepertinya mereka berdua harus melakukan tes DNA.Iya sepertinya itu adalah salah satu car agar aku bisa membuktikan kalau anak laki-laki ini memiliki hubungan dengan Tuan Rengga.Aku harus melakukan nya diam-diam agar Tuan Rengga tidak curiga".ucapnya dalam hati sambil tersenyum senang.
Setelah itu dia pun mendengar suara pintu di ketok dari luar. Dia pun membuka pintu nya dan terlihat seorang wanita kini sedang berdiri melihat nya.
"Maaf mengganggu, apa anak bernama Ali di rawat di sini?
Samuel melihat wanita itu dengan penuh pertanyaan
" Benar, Anda siapa?
"Saya Rita pemilik restoran tempat Ali kerja".
Samuel mengerutkan keningnya tanda dirinya sedikit terkejut dengan apa yang barusan wanita itu bilang.
" Maksud Anda anak itu kerja dengan Anda?tanyanya dan wanita itupun mengangguk iya.
"Kok bisa?
" Panjang cerita nya jadi bisakah saya bertemu dengan Ali? tanyanya karena sedari tadi dirinya masih berdiri di depan pintu.
Samuel yang tersadar akhirnya pun mempersilahkan wanita itu masuk ke dalam dan langsung mendekati Ali yang kini berada di atasnya.
Dia melihat ada perban yang berada di siku tangan, kaki dan juga sedikit luka di keningnya.
Dengan pelan dia pun menarik kursi dan dia pun duduk di samping ranjang.
"Tadi Anda bilang kalau Ali kerja di tempat Anda?
" Iya, dia kerja di tempat saya".
"Sudah berapa lama?
" Dua tahun lebih".
Laki-laki itu pun terkejut saat mendengarnya, sungguh dirinya tidak menyangka kalau anak remaja itu sudah bekerja selama itu.
"Bukankah Anda tau kalau usia Ali masih di bawah umur untuk bekerja?
Wanita itupun mengangguk sambil kedua matanya masih fokus melihat ke arah Ali.
"Tentu saja saya mengetahui nya tapi waktu itu Ali terus meminta pada saya agar saya bisa menerima untuk bekerja di tempat saya.Awalnya saya menolak tapi saat saya mengetahui alasannya bekerja adalah karena keadaannya yang memaksanya.
Saya ingin bertanya kepada Anda jika ada seorang anak SMP yang meminta Anda menerima kerja karena membutuhkan uang untuk mengobati ibunya yang sakit, Nenek yang sudah tua, apakah yang akan Anda lakukan?
Samuel pun terdiam karena jujur dirinya bingung harus menjawab apa hingga akhirnya wanita itupun berbicara lagi
"Anda tidak bisa menjawabnya?Begitupun dengan saya, awalnya saya tidak ingin menerimanya bekerja di restoran karena masih di bawah umur.
Ali adalah tulang punggung keluarga nya. Nenek nya yang sudah tua tidak bisa lagi untuk mencari nafkah sedangkan Ibunya, ibunya sakit.Itu salah satu alasan nya untuk bekerja."
"Ayahnya kan bisa bekerja".
Wanita itupun merapihkan selimut Ali.
" Ali tidak mempunyai Ayah".ucap Rita dengan wajah sedikit sedih
"Maksud Anda kedua orang tuanya bercerai atau apa?
" Saya tidak tau tapi yang pasti mereka hanya tinggal bertiga saja".
Samuel pun kembali melihat remaja itu dengan perasaan entah karena yang pasti dalam hatinya kini dia merasakan sedikit bersalah karena sudah membuat remaja itu terluka.
"Maafkan saya Ali karena sudah membuat kamu seperti ini. " ucapnya dalam hati dan dia pun sesaat teringat fakta tentang Ali yang membuat hatinya semakin merasa bersalah.
Di saat dirinya kini merasakan begitu bersalah ponselnya pun berbunyi dan dia pun langsung mengangkat nya setelah keluar dari kamar rawat.
Sesudah selesai menerima telpon dia pun kembali masuk kedalam kamar rawat.
"Saya harus pergi."
Rita pun menoleh dan langsung melihat ke arah nya.
"Ada urusan pekerjaan yang tidak bis saya tunda.Jadi saya minta tolong kepada Anda selama saya pergi bisakah Anda menjaga Ali? tanyanya sambil melihat ke arah wanita yang masih duduk. anteng di kursinya.
" Pergilah,saya akan menjaganya ".
Samuel pun tersenyum lalu dia pun memberikan sebuah kartu nama kepadanya wanita yang berada di depan nya.
" Hubungi saja nomor ponsel ku jika terjadi sesuatu ".
Rita pun menerimanya
" Baiklah ".
" Saya pergi dulu".
"Iya".jawabnya sambil melihat laki-laki itu berjalan keluar dari dalam kamar.
" Sepertinya dia orang baik".ucapnya sambil tersenyum memegangi karti nama di tangan kanannya.
bersambung
