NovelToon NovelToon
Istri Tangguh Duda Dingin

Istri Tangguh Duda Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Duda / CEO / Dikelilingi wanita cantik / Pengantin Pengganti / Dijodohkan Orang Tua / Orang Disabilitas
Popularitas:278.6k
Nilai: 5
Nama Author: Yam_zhie

Kinara seorang gadis tomboy yang baru saja lulus kuliah harus menerima kenyataan jika dirinya di jodohkan dengan seorang Duda yang seharusnya menikah dengan kakaknya, Adisty. Tapi kakaknya menolak dengan alasan harus bekerja di luar kota. Padahal alasan utamanya adalah karena dia mendengar gosip jika calon suaminya seorang Duda dan juga bisu.

Abizar seorang Duda yang akan di jodohkan. Dan dia juga terpaksa menerima perjodohan itu karena tekanan dari kedua orang tuanya. Padahal dia masih menunggu kedatangan dari mantan istrinya yang pergi meninggalkannya sudah lima tahun.

Akankah pernikahan mereka yang tanpa cinta itu bertahan. Akankah ada cinta di antara mereka? Bagaimana jika mantan istri Abizar datang?

Apalagi selain bersaing dengan mantan istri yang masih selalu di hati Abizar, Kinara juga harus bersaing dengan banyak wanita yang datang silih berganti mendekati suaminya.

Mampukah Kinara bertahan ataukah dia menyerah? Ikutin terus yuk ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yam_zhie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10

Setelah membereskan pakaiannya, Kinara keluar dari dalam kamar dan berjalan mengelilingi lantai bawah rumah Abidzar. Setahnya di menuju dapur dan melihat ke dalam kulkas. Ternyata belum ada apapun disana. hanya ada air mineral saja di dalam kulkas.

"Ck, rumah duda gam ada apa-apa yang bisa di masak mana laper. Mie instan barang sebiji aja gak ada. Aku keluar aja gitu ya cari warung beli Mie instan." ujar Kinara saat melihat tak ada apapun di dapur selain air mineral. Dia masuk kedalam kamar mengambil jaket dan memutuskan akan keluar mencari warung terdekat.

"Mau kemana kamu?" Tanya Abidzar yang baru saja turun dari tangga.

"Astagfirullah. Ngagetin banget deh ah." jawab Kinara sambil berbalik ke arah Abidzar mengusap dadanya kaget.

"Mau kemana kamu malam-malam begini? Mau kabur dan janjian sama pria tadi itu?" Tanya Abidzar membuat Kinara membolakan matanya malas.

"Mas Abidzar suamiku saat ini. Anda membawa istri sementara anda ke rumah ini, tapi anda tidak menyiapka bahan makanan untuk saya masak. Saya ini manusia perlu makan dang ngopi bukan robot yang dicarger Mas. Otaknya itu selalu berfikiran jelek ya. Heran bener. Harus beli vakum otak sepertinya." jawab Kinara membuat Abidzar mendengus kesal.

"Bilang aja laper." ujar Abidzar sambil menarik hoodie Kinara untuk keluar dari dalam rumah.

"Astagfirullah... Pelan-pelan Mas. Nanti aku kejengkang gimana?" teriak Kinara saat Abidzar menarik hoodienya seperti itu.

"Paling sakit. Buruan naik." jawab Abidzar meminta Kinara naik ke atas motor matic yang ada disana.

"Motor matic siapa ini? Masa iya dulu mantan istrimu di kasih motor Matic, sedangkan suaminya pake mobil." tanya Kinara saat mereka pergi menggunakan motor.

"Berisik. Bawel bener." jawab Abidzar membuat Ara mencebikkan bibirnya.

"Gak cocok banget badan tinggi gede naik motor matic begini." ujar Kinara.

"Bodoamat. Mau makan apa?" Tanya Abidzar saat mereka sudah keluar dari kompleks perumahan.

"Apa saja yang penting kenyang. Sekalian belanja buat kebutuhan dapur. Masa iya punya istri mau di empanin air mineral setiap hari." oceh Kinara membuat Abidzar mencebikkan bibirnya. Dia memang belum berbelanja kebutuhan dapur karena memang rencana masih tiga hari di rumah kedua orang tua Kinara. Tapi akhirnya mereka pulang mendadak seperti ini.

"Makan itu saja." tunjuk Kinara ke tenda nasi goreng pinggir jalan.

"Beneran mau makan disana?" tanya Abidzar meyakinkan. Karena dulu Gladis tak pernah mau makan di pinggir jalan seperti ini. Mereka selalu makan di restoran. Dan restorannya selalu pilihan dia.

"Lah kenapa? Jangan bilang kamu gak pernah makan di warung tenda begini ya." ujar Kinara membuat Abidzar mendelik kesal berbalik ke arah Kinara yang sedang dia bonceng.

"Emangnya saya keliatan gak pernah makan di tempat begini?" tanya Abidzar.

"Ya kali aja kan gak pernah makan di tempat beginian." jawab Kinara yang turun dari atas motor.

"Bang nasi goreng special 1 pedas banget ya." Kinara memesan.

"Pedas apa gak?" tanya Kinara saat Abidzar datang. Abidzar menggeleng. Karena memang dia tidak terlalu suka pedas.

"Bang tambah gak pedes 1. Jadi dua ya." ujar Kinara dan duduk.

Sedangkan Abidzar masih dia di tempatnya memperhatikan sekeliling. Kinara sadar jika Abidzar sepertinya belum pernah makan di warung tenda seperti ini.

"Kita duduk disana." ajak Kinara menarik ujung kaos yang dikenakan Abidzar. Abidzar menurut dan duduk. Setelahnya Kinara membersihkan meja mereka dengan Tissue. Karena terlihat jika Abidzar sedikit merasa tak nyaman. Semua orang memperhatikan mereka.

"Kalau tidak pernah makan di warung tenda begini kenapa gak bilang. Terlanjur pesan dan akhirnya akan mubazir kalau tidak di makan." ujar Kinara. Abidzar hanya diam tak menanggapi ucapan Kinara.

"Ini Neng, Pak... Pesanannya. Ini yang ekstra pedas." ujar penjual nasi goreng.

"Pak ada air mineral? Kalau ada mau satu. Yang satu teh hangat manis ya Pak." Pinta Kinara.

"Makanlah. Atau kalau gak mau di makan biar di bungkus saja nanti kasih ke orang yang ada di jalan." ujar Kinara saat melihat Abidzar hanya diam saja menatap nasi goreng yang ada di depannya. Sedangkan dirinya makan dengan lahap nasi goreng miliknya.

"Apa perutmu tak akan sakit makan sepedas itu?" tanya Abidzar merasa mules sendiri saat melihat nasi goreng milik Kirana yang merah merona.

"Enak, segar. Nasi goreng nya juga enak." jawab Kinara. Melihat Kinara makan dengan lahap seperti itu membuat Abidzar juga akhirnya menyiapkan nasi goreng miliknya. Dia mulai mengunyah dan menikmatinya.

"Tidak buruk." ujar Abidzar kembali menyuapkan makanannya. Kinara yang melihat Abidzar makan dengan lahap menahan tawanya.

"Maaf, boleh duduk disini kak?" tanya seorang pria yang berumur sekitar dua puluh tahunan.

"Silahkan, ini tempat umum." Jawab Kinara sambil tersenyum kepada pria itu. Abidzar diam saja dan dia memperhatikan pria yang duduk didepan mereka terus melihat ke arah Kinara.

"Kak, apa anda Kak Kinara dari Universitas xxx." tanyanya sedikit ragu. Kinara yang sedang makan menatap ke arah orang yang ada di depannya.

"Iya benar. Apa kita pernah bertemu? Atau apa kamu kuliah disana juga? Maaf soalnya saya asing dengan kamu." jawab Kinara jujur. Pria itu tersenyum.

"Saya salah satu Fans Kakak di kampus dan saya adik tingkat Kakak. Kenalkan Saya Tarra." Pria itu menyodorkan tangannya. Kinara membalasnya walau sedikit bingung dengan jawab pria itu.

"Memang ada ya kumpulan Fans begitu di sana?" Tanya Kinara.

"Ada kak, dan salah satunya Fans Kakak, kebanyakan anak cowok." pria itu menunjukkan ponselnya kepada Kinara. Dia melihatnya, bagitu pun dengan Abidzar yang mencuri lihat di sebelah Kinara.

"Ko aku gak tau ya?" tanya Kinara. Membuat anak itu terkekeh.

"Sudah selesai. Kita pulang." ujar Abidzar yang tak suka melihat bagaimana pria di depannya memandang Kinara yang saat ini sudah menjadi istrinya. Dan apa itu Fans? Ada-ada saja.

"Baiklah." Kinara bangkit.

"Om, maaf apa boleh minta tolong ambil foto kami?" ujar pria itu berdiri dan memberikan ponsel miliknya kepada Abidzar kemudian mendekat ke arah Kinara dan berpose dengannya beberapa gaya. Walau Abidzar merengut karena di panggil Om.

"Terimakasih Om, anaknya keren sekali Om." ujarnya kemudian dan kembali duduk membuat Abidzar mengeratkan rahangnya. Rasanya dia ingin marah sekali. Apa penampilannya setua itu sampai di katakan Bapak dari Kinara.

"Ayo kita bayar dulu dan belanja, keburu malam Mas." bisikan Kinara membuat Abidzar kesal bukan main. Akhirnya Abidzar menurut dan membayar makanan mereka. Wajahnya di tekuk kesal bukan main.

"Masih saja marah." kesal Kinara saat melihat Abidzar masih saja diam di dekat motor mereka dan menatap kesal ke arah pria tadi.

"Berisik." jawab Abidzar kemudian naik ke atas motor dan mereka menuju supermarket untuk berbelanja bahan makanan.

1
Putri Anghita Tera Vita
ko GK up up
Rita Murwanti
Kinara kudu teges kamu ya jgn menye* awas aja
Nania
othornya lagi sibuk kali ya? sampe belum up lagi
Duwi Kurniyanti
memang pikasebeun suami dengan masalalu s Abizar mah
Rina Nurvitasari
ceritanya bagus keren seru dan lucu👍👍👍👍👍
nely_48
mami clara pun lgsg punya genk baru d kampung kinara,, jgn anggap remeh emak² ya 👍👍😄😄
nely_48
kasian sekali km fenti,, jd bulan²an ibu² sekampung,, makin sengklek az tuh otak s fenti nantinya 👏👏
nely_48
karantina we s juragan karta d penangkaran 🐊🐊
biar seru d habitat nya 😅😅✌✌
nely_48
kan papa bastian jd kebawa sekaba kaba ku abi mah,, nongkrong dgn warga n bebakaran ngopi wiiiih makin seruh az 🧹🧹👏👏
nely_48
abi sangat menikmati bermain dgn bocah²,, mengenang masa kecil nya abi yg ga sempet bermain n seru²an 😍😅🤫
nely_48
fenti s pulu pulu,, otak nya udh ga waras x dia ini 😤😤
nely_48
kabayang ngabolang d kebon balik bukukput lumpur 😤😤😤
Ambu Rinddiany Thea
goood mam clara
𝐈𝐬𝐭𝐲
lanjut Thor
Memyr 67
𝖻𝖾𝗅𝗎𝗆 𝗉𝗎𝖺𝗌𝗒, 𝗌𝖺𝗆𝗉𝖺𝗂 𝖿𝖾𝗇𝗍𝗂 𝖻𝖾𝗇𝖺𝗋 𝖻𝖾𝗇𝖺𝗋 𝗆𝖾𝗇𝖽𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺. 𝗆𝖾𝗇𝖺𝗇𝗍𝗎 𝖽𝗎𝗋𝗁𝖺𝗄𝖺 𝖻𝖾𝗇𝖾𝗋. 𝗆𝖾𝗋𝗍𝗎𝖺 𝖽𝗂𝗌𝖾𝗄𝖺𝗉 𝗌𝗎𝖺𝗆𝗂 𝖽𝗂𝗉𝖾𝗋𝖻𝗎𝖽𝖺𝗄.
Ambu Rinddiany Thea
duuuh mun ambu aya diditu miluan nyakar maaak .. ah hanyakal na we
Warni
🤪😂🤣Terserah kamu mas Abi
Warni
Hahahhahahah
Me mbaca
ijin koreksi kak, yang meluk Gian bukan abi
Yam_zhie: aah maksih Kka 😘😘
total 1 replies
Ambu Rinddiany Thea
awas jgn ada yg mau ngeluarin s karatan dari penjara . awas hendle semua tuh para pengacara yg d sewa s karatan abi .antep tuman teuing
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!