Jika aku bisa aku bisa memilih aku lebih baik hidup sederhana bersama suami dan kedua anakku.Setelah usaha yang kami jalani begitu sukses ternyata rumah tanggaku malah di uji dengan berbagai masalah bahkan aku tidak pernah menyangka suami yang begitu mencintaiku selama ini tega ingin menyingkirkan ku demi selingkuhannya.
Ikuti kisah cerita ini jangan lupa dukung dan subscribe dan tinggalkan jejak makasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 ~ Semakin menjadi ~
Naura mengantar kedua orang tua dan adiknya ke terminal,sebelum memasuki bus Naura memeluk ibunya dengan erat rasanya dia cukup terpukul kali ini melihat keluarganya pulang dengan tangan kosong.
"Bu...Ini uang satu juta,untuk makan dan minum di jalan ya..Aku minta maaf ya pak,Bu belum bisa membahagiakan kalian dan kamu juga dek jaga bapak dan ibu baik-baik." Ucap Naura sambil memeluk mereka satu persatu.
"Kakek kenapa sih harus pulang begitu cepat,aku belum puas main-main sama kakek dan nenek." Ucap Yuda dengan wajah masam.Mereka berdua bisa ikut mengantar neneknya ke terminal karena kebetulan hari ini tanggal merah.
" Sabar ya sayang kalau nanti kalian ada waktu kalian bisa datang ke desa menjenguk kakek dan nenek,jangan marah lagi ya cucu kakek yang tampan." Goda kakeknya hingga akhirnya dia Yuda bisa tersenyum kembali.
"Benaran ya kakek,kalau mama sudah tidak sibuk kami bisa mengunjungi kakek sama nenek di desa."Ucap Yuda lalu dia kembali memeluk kakeknya.
Suasana haru terlihat di antara mereka,bahkan Naura tidak bisa menyembunyikan rasa sedih di hatinya hingga matanya mulai berkaca-kaca karena belum bisa membahagiakan kedua orang tuanya di saat hidupnya sudah mulai mapan.
Melihat kedua orang tuanya semakin tua membuatnya semakin sedih,kesalahan terbesarnya adalah saat menuruti semua keinginan suaminya hingga akhirnya sikap suaminya semakin meraja lela.
Mereka melambaikan tangan saat bus yang membawa orang tuanya mulai meninggalkan kota,tidak terasa air matanya jatuh hingga anak pertamanya melihat ibunya meneteskan air mata.
"Ibu menangis karena nenek sama kakek pulang?" Tanya Yuda polos Naura langsung menyeka air matanya dan berusaha tersenyum agar kedua anaknya tidak ikutan sedih.
"Tidak kok sayang,lebih baik kita ke gudang temani mama kerja di sana yuk." Ajak Naura langsung mengandeng kedua tangan anaknya.Naura menyetir mobilnya menuju pabrik miliknya.Banyak sekali pikiran yang berkecamuk di hatinya,entah bagaimana dia melanjutkan hidup dengan suami yang semakin tidak bisa di ajak kompromi.
Sementara itu di sebuah hotel mewah,Vito sedang menindih seorang wanita muda yang sudah menjadi selingkuhannya lebih dari satu tahun ini.Dia begitu kepanasan di ruangan itu walaupun ruangannya di lengkapi AC yang cukup dingin.
"Aaahhh....Sayang kamu hebat sekali membuatku mencapai puncak beberapa kali,kamu memang sangat hebat sayang,tidak sia-sia aku menjadikan mu wanita ku." Ucapnya menyudahi permainan ya lalu memakai celana kolor miliknya dan kembali rebahan di samping Melisa.
"Sayang kapan dong kamu menikahi aku? aku sudah tidak sabar kalau hannya dijadikan yang kedua,bukannya kamu sudah janji akan menikahi aku,dan kamu juga yang bilang kalau kamu akan menceraikan istrimu dan menikahi ku." Ucapnya dengan wajah yang tidak semangat karena sudah sedikit bosan dengan janji Vito.
"Sabar dong sayang,kamu kan tau kalau aku tidak mudah melepaskan wanita itu,aku juga sudah muak melihatnya tapi aku butuh waktu untuk menyelesaikan semua ini." Ucap Vito kembali dengan alasannya yang memang ada benarnya.
"Sudahlah dari pada kamu merajuk tidak jelas nanti aku bawa kamu ke salon untuk perawatan wajah dan juga belanja kamu bisa beli apa pun yang kamu inginkan." Ucap Vito membuat wajah Melisa berubah seketika.
"Benaran ya sayang...Pokoknya hari ini temani aku shoping,perawatan dan satu lagi,kapan dong kita ke Turki jalan-jalan,teman-teman aku sudah berangkat kesana bersama pacarnya,kita kapan dong mas? masak kita hannya sembunyi di kota ini terus." Vito tampak berpikir.Dia merasa apa yang di katakan Melisa ada benarnya masak dia tidak pernah membawa kekasih tercintanya itu ke luar negri.
"Memangnya kamu pengen sayang?"
"Pengen dong..Siapa sih yang tidak ingin jalan-jalan ke Turki apalagi sama pacar sendiri." Ucap Melisa sambil bermain di dada bidang milik Vito.
"Baiklah sayang Minggu depan kita ke Turki,Minggu ini kita mengurus semua dokumen kita."
"Benarkan sayang...Terima kasih ya sayang kamu memang pria yang paling baik dan pengertian makin tidak sabar menjadi istrimu." Ucapnya lalu mencium leher Vito dan meninggalkan jejak disana tanpa di sadari oleh Vito.
Siang berganti malam,Vito dan Melisa meninggalkan hotel karena dia harus kembali ke rumahnya.Sekali pun hubungannya dengan Naura kurang membaik dan bahkan mereka sudah pisah ranjang beberapa bulan ini Vito tetap kembali ke rumah karena takut Naura menaruh curiga kepadanya walaupun selama ini Naura tidak pernah menanyakan hal apa pun kepadanya.Hannya saja sikapnya mulai dingin sejak dia memeriksa keuangan mereka tiga bulan yang lalu.
Sesampainya di rumah tepat jam tujuh malam,saat yang bersamaan mobil Naura baru juga sampai.Naura dan kedua anaknya turun dari dalam mobil begitu juga dengan Vito.
"Kamu baru pulang Naura darimana saja?" Tanya Vito basa-basi tapi sayangnya Naura sama sekali tidak mau menjawab pertanyaan malah pergi meninggalkannya dan membawa kedua anaknya.Vito belum tau kalau hari ini mertuanya telah pulang ke kampungnya karena ucapannya tadi pagi yang membuat keluarga istrinya begitu marah.
"Dasar songong,merasa paling di butuhkan aku akan menyingkirkan kamu suatu saat." Ucapnya dalam hati lalu dia kembali ke rumah mengikuti langkah Naura dan kedua anaknya.
Terkadang hal yang membuat Naura paling sakit hati kepada suaminya adalah saat suaminya sudah jarang sekali menyapa kedua anaknya,bahkan terlihat jelas kalau suaminya tidak memperdulikan buah hatinya lagi seperti dulu saat mereka masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Setelah sampai di ruang tamu,Naura menyaksikan orang yang paling tidak ingin dia lihat sedang memamerkan semua perhiasannya dan wajah mereka tampak sangat bahagia membuat hati Naura semakin teriris perih.
"Ehh kalian sudah pulang,kenapa lama sekali pulangnya Vito,kamu dari mana tumben pulang sama dengan istrimu?" Tanya ibunya tanpa menoleh sama sekali dia sibuk memandangi perhiasannya yang begitu banyak.
"Bu...Kemana keluarganya Naura? kok tidak kelihatan." Tanya Vito.
"Kamu tidak tau tadi pagi mereka langsung pergi,sepertinya mereka sudah pulang kampung.Lagian bagus dong mereka pergi disini juga mereka hannya bisa bikin semak saja,lihatlah penampilan mereka yang miskin sangat menjijikan bahkan tubuh mereka mengeluarkan bau tanah mungkin karena mereka bersusah payah kerja di ladang untuk mencari makan." Ucap Sarah dengan nada sinis dan senyum yang sangat menjijikan.
Dan tanpa mereka sadari Naura telah berdiri tidak jauh dari mereka dan mendengar semua ucapan mertuanya yang sangat sinis,Naura yang mendengar itu langsung mengepalkan tangannya seakan ingin mengusir mereka semua dari rumah itu.
🌺🌺🌺bersambung 🌺🌺🌺
udah tau suaminya pake uang gak jelas juga bukan di ambil tabungan nya atau di umpetin msh jaa di biarin..
masak gak peka suami selingkuh 😡