NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Ipar

Menikahi Calon Ipar

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Pengantin Pengganti / Romansa / Tamat
Popularitas:87.5k
Nilai: 5
Nama Author: teh ijo

Hari harusnya menjadi hari bahagia tiba-tiba berubah menjadi hari duka. Pernikahan yang sudah berada di depan mata harus terkubur untuk selama-lamanya.


Tepat di hari pernikahannya Yudha mengalami sebuah kecelakaan dan tidak bisa terselamatkan. Namun, sebelum Yudha menghembuskan nafas terakhirnya dia berpesan kepada Huda, sang adik untuk menggantikan dirinya menikahi calon istrinya.


Huda yang terkenal playboy tidak bisa berbuat apa-apa. Dengan berat hati dia pun menyanggupi permintaan terakhir sang kakak. Mampukah Huda menjadi pengganti kakaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon teh ijo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menikahi Calon Ipar ~ 6

Tak ada malam layaknya pasangan suami-istri pada umumnya. Husna yang sudah kembali lagi ke alam mimpinya, sedangkan Huda masih gelisah dengan debaran jantung yang terus bertalu-talu. Selama menjadi penjinak wanita, Huda belum pernah merasakan jantungnya berdebar kuat seperti malam ini.

Matanya Huda susah memejam, akhirnya dia memilih ke balkon untuk mencari pasokan udara segar.

"Astaga, ini gak bener! Jangan bilang hati gue udah kepincut sama mbak Husna," gumam Huda yang mencoba untuk menepis perasaannya.

"Ini gak boleh terjadi! Mbak Husna itu orang baik dan berhak untuk mendapatkan orang yang baik juga. Dan aku bukan orang baik untuk mbak Husna," keluhnya.

Huda masih termenung di balkon meskipun waktu sudah menunjukkan pukul satu dini hari, dia masih enggan untuk kembali ke kamar. Bahkan tanpa disadari, dia hampir menghabiskan lima puntung rokok hanya untuk menenangkan dirinya.

"Gue harus bisa mengontrol detak jantung gue! Semoga aja abis ini gue bisa tidur dengan nyenyak seperti biasanya. Anggap aja mbak Husna itu ibu atau mas Yudha, gitu," ocehannya lagi.

Akhirnya setelah mematikan puntung rokoknya yang terakhik, Huda kembali kedalam. Namun, sebelum naik keatas tempat tidur dia masuk ke kamar mandi terlebih dahulu untuk membersihkan sisa asap rokok yang menempel di tubuhnya. Dia tidak ingin jika asap rokoknya membuat Husna mual. Huda mengetahui jika Husna tidak menyukai asap rokok dari Yudha. Sang kakak saat itu memilih berhenti merokok karena Husna tidak menyukai aromanya.

"Bismillahirrahmanirrahim," ucap Huda saat merebahkan tubuhnya kembali diatas tempat tidur.

...***...

Malam berlalu begitu saja. Tak terasa kini sang fajar telah menyingsing di ufuk timur. Terlihat sangat gagah dan menantang. Bisa dipastikan jika siang nanti cuaca akan sangat panas.

Sama seperti hari-hari biasanya, setelah melakukan sholat subuh Husna langsung menuju dapur untuk menyiapkan sarapan pagi. Jika biasanya dia hanya menyiapkan sarapan untuk kedua orang tuanya, kini Husna akan menyiapkan sarapan untuk Huda dan ketiga temannya.

"Udah jam 6 kok belum ada tanda-tanda Huda bangun, ya? Apa dia gak kuliah?" tanya Husna pada dirinya sendiri.

Namun, saat Husna hendak ke kamar lagi, dia mendengar suara ribut-ribut dari bawah. Terdengar jika teman-teman Huda sedang berebut untuk mandi.

"Apakah setiap hari mereka juga seperti ini?" batin Husna.

Dia pun juga harus mengelus dada ketika melihat Huda yang masih membalut diri dengan selimutnya.

"Huda, bangun!" kata Husna dengan menarik selimutnya.

"Apaan sih, Kei? Masih ngantuk," racau Huda.

Husna mengernyit saat mendengar dengan jelas apa yang diucapkan oleh Huda. Dia yakin jika nama yang disebutkan oleh Huda adalah calon Huda.

"Huda bangun, udah siang. Kamu mau kuliah atau tidak?" Tangan Husna segera menarik gorden agar cahaya matahari masuk kedalam kamarnya.

Huda yang merasa terganggu akhirnya membuka mata. Beruntung saja Huda sempat mengucek matanya saat ingin memaki siapa pelakunya. Dia hampir saja lupa jika dia sudah menikah. Itu artinya yang berani mengganggunya adalah istrinya sendiri.

"Untung gue masih inget kalau gue udah nikah. Bisa berantakan anak orang gue maki," batin Huda saat melihat Husna sedang membereskan tempat tidurnya.

"Malah bengong lagi. Mau kuliah gak? tanya Husna saat melihat Huda terdiam tanpa pergerakan.

Sontak Huda langsung turun dari tempat tidur. Saat itu juga Husna hanya bisa berdecak pelan. Sepertinya menikah dengan Huda tidak akan membuatnya untuk mendapat gelar istri, tetapi dia akan mendapat gelar ibu. Terlebih untuk ketiga sahabatnya yang memang masih membutuhkan peran seorang ibu.

"Mbak Husna, mana handukku?" teriak Huda dari dalam kamar mandi.

Husna yang masih membereskan kamar segera mengambil handuk yang dia jemur di balkon karena terasa lembab.

Husna mengetuk pintu kamar mandi dengan handuk yang sudah dia pegang.

"Hud, ini handuknya. Maaf tadi aku jemur karena terasa lembab," ujar Husna dari luar.

Huda segera membuka pintunya dengan pelan. "Mana?" tanya Huda dengan kepala menyembul keluar.

"Ini." Husna pun langsung menyerahkan handuknya.

Tidak butuh waktu lama, Huda telah rapi dengan balutan kemeja kotak-kotak berwarna coklat. Aroma parfum juga menyengat di hidung.

"Hud, kalau mau makan, panggil aja teman-temanmu untuk naik. Aku sudah memasakkan sarapan untuk kalian," kata Husna saat Huda hendak keluar dari kamar.

"Mbak Husna juga masak untuk mereka? Makin besar nanti kepala mereka, mbak," ujar Huda.

"Gak papa, anggap aja rezeki buat mereka."

Huda pun memilih untuk pasrah ketika Husna membagi masakannya pada tiga orang temannya, yang memang tidak pernah sarapan di rumah.

"Ya udahlah. Untung ngamal ya, Mbak."

...***...

Hari Huda memilih tidak mengikuti materi yang sedang berlangsung karena merasa tersaingi oleh sang dosen.

Dosen yang dipuja-piju oleh kaum hawa sehingga menenggelamkan dirinya sebagai pria tertampan di kelas.

"Sumpah tuh cewek cantik banget sih, Keisha mah lewat," decak Arul dengan kagum saat mereka hendak pulang.

"Betul. Gue yakin dia bisa menggeser posisi Maya sebagai mahasiswa paling populer," celetuk Dimas.

Huda yang baru saja bergabung untuk pulang merasa heran dengan arah percakapan teman-temannya. Mungkin dia sudah melewatkan sesuatu?

"Kalian sedang bahas siapa?" potong Huda.

"Lo darimana, baru nongol?" tanya Arul.

"Kayak gak tahu aja Lo, Rul! Dia kan emang gitu tiap materinya pak Kanna, selalu ngilang, takut susuknya rontok," celetuk Mail dengan tawa kecilnya.

Huda hanya mendengus kesal. Karena merasa iseng dia menendang kaleng yang ada di depannya.

Klutak!

Suara kaleng mengenai kepala seseorang. Huda terbelalak saat mendengar suara mengaduh di depannya.

"Mampu Lo Hud, kena kepala orang!" seru Mail.

Huda yang merasa bersalah segera menghampiri perempuan yang sedang menggosok kepalanya.

"Sorry, gue gak sengaja," ucap Huda dengan rasa bersalah.

"Iya gak papa."

Huda mengernyit. Selama dia kuliah di kampus, dia belum pernah melihat sosok yang ada di depannya saat ini.

"Lo anak baru?" tanya Huda dengan jiwa meronta-ronta. Dalam hati dia bersorak karena ada mangsa baru yang harus dia luluhkan.

"Iya," balasnya pelan.

"Pantes aja gue gak kenal. Kenalin gue Huda." Huda menyodorkan tangannya untuk menjabat tangan wanita yang ada didepannya.

Wanita itu tak menyambut tangan Huda. Namun, dia tersenyum dan berkata, "Aisyah."

"Sesuai namanya, cantik," goda Huda.

"Maaf, aku duluan ya. Assalamualaikum."

"Walaikumsalam," jawab Huda dengan senyum lebar di bibirnya.

Huda tak bisa melepaskan pandangan matanya meskipun Aisyah telah berlalu dan tenggelam dari pandangan matanya. Tak berapa lama ketiga temannya mengagetkan dirinya.

"Hayo ... jangan bilang dia mau jadi target selanjutnya," celetuk Arul.

"Ingat udah ada bini di rumah! Kalau gak mau, mending kasih ke aku aja!" ujar Dimas.

Seketika kepala Dimas mendapatkan jitakkan kecil. "Lo pikir mbak Husna itu barang? Kalau iman Lo setara dengan mas Yudha gue ikhlas nyerahin mbak Husna buat Lo. Iman aja cuma setipis triplek sok-sokan mau jagain bidadari surga!" oceh Huda.

"Gak ada salahnya juga Hud, dari pada Lo gak punya iman sama sekali. Cewek Lo banyak, suka tebar pesona sana-sini. Mending gue, satu pun belum pun belum punya," komentar Dimas.

"Cewek banyak tapi duitnya kan juga buat kalian juga! Dah ah, kalian pulang sendiri sana! Jangan lupa langsung buka bengkel. Awas aja kalau gak ada pelanggan yang datang, gue potong gaji kalian bulan ini!" ancam Huda yang kemudian pergi begitu saja.

"Astaghfirullahaladzim," seru Mail dengan gelengan kepala.

.

.

.

...~BERSAMBUNG~...

1
Vien Vienk
Luar biasa
Jamilah BundawafieYafi
lanjut Thor..ku suka ceritamu
Jamilah BundawafieYafi
sedikit koreksi Thor, Husna kan nama tokoh wanitanya. tapi beberapa kali ada penyebutan namanya jadi Aira..Maira..Humaira. Atau memang namanya Husna Humaira. tpi ada bagian yg ayahnya Husna menyebutkan namanya Husna AZ Zahra
👑🇷‌🇦‌🇹‌🇺‌ ᵗʸᵖᵒ: mohon maaf sebelumnya jika banyak typo-nya ya kak. dulu namanya memang Humaira, jadi di panggil Maria/Aira tapi karena kurang cocok, akhirnya diganti dengan nama Husna 🙏
total 1 replies
Jamilah BundawafieYafi
cerita yang sangat bagus, pengaturan kata dan kalimatnya juga apik. semangat Thor
Mimi Ilham
papa muda katanya
Erna Tri
ko gantung si critanya?
Bilqis Wulandari
apa udah tamat Thor, lanjut dong
Bilqis Wulandari
ceritanya bagus, lanjut Thor biar semangat pengen tau lanjut Tan rumah tangga Husna
Risa Risa
agak aneh sih playboy gonta ganti pacar tp blm pernah ciuman
Jamilah BundawafieYafi: playboy alim mbak Risa
total 1 replies
Bangun T.S
ini udah beneran tamat kak ..?
Bangun T.S
udah bau2 mau tamat ya thor ?? udah ada labelnya
Pujiastuti
iiiihhhh lucunya kalian berdua nih masalah panggilan aja jadi ribet 😁😁😁
Yayuk Bunda Idza
semoga sukses belajar nya ya Hud...
segala sesuatu memang harus dibiasakan kok
Yayuk Bunda Idza
lah lupa panggilnya kan udah berubah ya....
🦅ᴮᵀ⃝☽⃟☾fítrí
makanya semuanya belajar dulu dr hal terkecilya misal nya dr panggilan dulu yg penting nyaman
Yayuk Bunda Idza
gitu kah punya suami lebih muda, masih penasaran dengan gaya papa muda satu ini kok udah tamat aja si Thor....mau bonchapt dong....
Siti Kholifah
yeee....kok sdh tamat sich thor😩
Pujiastuti
licu amat kamu Huda jadi ketawa terus bacanya karena kelakuan Huda, memang harus banyak stok sabar ya Husna sayang,,,,,,,
kak author beneran nih ditamatin,,,,,,,
sabil abdullah
ya allah
astagfiruloh
torrr ini beneran tamat
sabil abdullah
sebenarnya yang banyaknsabar tu si huda deh menurut ku
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!