NovelToon NovelToon
Fitnah Kejam Ibu Mertuaku

Fitnah Kejam Ibu Mertuaku

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:520.3k
Nilai: 4.7
Nama Author: Meylani Putri Putti

Karena Fitnah Ibu Mertua ku, rumah tangga ku berantakan. Dia tega memfitnah dan menghadirkan orang ketiga di dalam rumah tangga ku.

Aku tak tahu, kenapa ibu mertua jadi kejam seperti ini, bahkan bukannya dia yang meminta agar aku dan Mas Doni segera menikah.

Ada apa ini?

Bagaimana nasib rumah tangga ku?

Siapa yang akan bertahan, aku atau ibu mertua ku?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meylani Putri Putti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Biar Aku Yang Mengalah

Doni menghentak-hentakkan kakinya melangkah menaiki anak tangga. "Pusing! pusing" pusing,"ucap Doni sambil meremas rambutnya.

Doni masuk ke dalam kamar dan melihat Sindy yang sepertinya sedang menunggunya.

Doni mendaratkan bokongnya di samping Sindy.

"Bagaimana Mas, keputusan kamu?"tanya Sindy.

Doni menghela nafas panjang.

"Maafkan aku Sin, aku nggak bisa menyuruh Viola pergi dari rumah ini karena Mama juga mengancam akan pergi," ucap Doni sambil mengusap punggung Sindy.

"Ya sudah Mas, kalau begitu kita saja yang pindah dari rumah ini. Aku gak apa-apa kok, kita ngontrak rumah saja, biar tinggal di rumah yang kecil."

"Nggak bisa gitu lah Sin, aku nggak bisa biarin Mama tinggal sendirian di rumah ini. Aku anak mama  satu-satunya. Aku sudah kehilangan papaku aku nggak mungkin mengabaikan mamaku."

"Mas aku nggak minta kamu untuk menjauhi mamamu. Aku hanya minta kita pisah rumah dari mama. Seandainya kamu ingin melihat keadaan Mama, kamu bisa melihatnya setiap hari. Dengan begitu, aku nggak akan tertekan tinggal di sini," ucap Sindy.

"Iya Sin, besok aku bicara dulu pada mama."

'Iya Mas."

"Ya sudah kalau begitu kita istirahat saja yuk, besok kita pikirkan rencana kita selanjutnya."

***

Keesokan harinya.

"Ngak Doni! Mama nggak setuju kamu pindah dari rumah ini."

"Tapi hanya itu cara satu-satunya agar rumah tangga doni  menjadi tenang ma ."

"Oh, jadi kamu pikir Mama yang bikin rumah tangga kamu nggak tenang?"

"Bukan begitu ma, tapi aku nggak bisa terus-terusan menjaga perasaan Mama tapi menyakiti Sindy, dan  menjaga perasaan Sindy tapi mama yang tersakiti. Mah, please hargai keputusan aku, Aku melakukan ini untuk kebaikan kita bersama," bujuk Doni.

"Terserah Don, daripada kamu pusing Dan dilema terus. Mama juga sudah siapin koper kok, Mama yang akan keluar dari rumah ini," ucap Misye.

Bu Misye bangkit kemudian menuju kamarnya. Setelah itu ia menarik koper yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

Doni sengaja membiarkan bu misye keluar dari rumah itu, Doni pikir bu misye hanya mengancam.

Bu Misye terus berlalu keluar dari rumah itu.

Sindy melihat dari balkon kamarnya Bu Misye yang berjalan sambil menarik koper.

Seorang tetangga datang menghampiri bu Misye.

"Bu Misye! Mau ke mana?" tanya salah seorang ibu-ibu yang menghampiri bu Misye.

'Mau pergi Bu," ucap Bu Misye dengan raut wajah dibuat sesedih mungkin.

"Loh kenapa mau pergi, Kenapa nggak diantar saja sama Doni? Sepertinya mobil Doni masih ada tuh di garasi."

"Nggak bu,saya sudah diusir dari rumah. "

"Astaga kenapa bisa diusir Bu?"

"Hiks, Siapa lagi kalau bukan menantu saya. Dia berhasil memprovokasi saya dan Doni. Hingga Doni memilih untuk mengusir saya dari rumah," tutur bu Misye dengan raut wajah yang sedih.

"Astaga jahat sekali Sindy. Tega-teganya ia menyuruh suaminya untuk mengusir ibu."

"Tak apalah Bu, yang penting Doni bahagia saja," ucap Bu Misye.

"Aduh bu Misye sabar ya Bu, Kalau saya jadi ibu, saya yang akan mengusir menantu saya itu dari rumah. Dasar menantu tidak tahu diuntung,"ucap ibu itu sambil mengusap punggung Bu Misye.

"Iya Bu kalau begitu saya permisi dulu Bu, saya juga tidak tahu harus ke mana," ucap Bu Misye.

"Ya sudah Bu, tinggal di rumah saya saja, kebetulan menantu dan anak saya lagi keluar kota bulan depan baru pulang. Jadi saya juga ada temannya kalau bu Misye tinggal di rumah saya."

"Tidak usah Bu, saya tidak mau merepotkan, Lagi pula kalau ibu menampung saya, Saya khawatir ibu akan jadi korban," ucap Bu Misye.

"Korban? korban apa Bu?"

"Ibu tidak tahu ya, kalau menantu Saya itu punya ilmu hitam. Selain bisa menundukkan suaminya, dia juga bisa mengirim sihir kepada orang-orang yang menghalangi jalannya."

"Wah benarkah begitu Bu?"

"Iya bu, karena dari itulah, sifat Doni itu berubah sejak menikah dengan Sindy. Dan ibu hati-hati saja jika bicara pada Sindy, bisa-bisa nasib Ibu seperti saya," ucap Bu Misye.

"Loh Memangnya Ibu kenapa?" 

"Saya sering sakit-sakitan Bu, kadang kalau malam suka meriang dan nggak bisa bergerak, setiap malam selalu saja mimpi buruk. Setelah diperiksa ke dokter, saya tidak menderita penyakit apapun. Saya pergi ke orang pintar dan kata orang pintar, saya terkena sihir yang dikirim oleh menantu saya ."

"Astaga Bu! Kalau gitu Saya juga ngeri. Tapi kenapa ibu gak Lapor polisi?"

"Lapor polisi perlu bukti Bu. Sementara saya gak punya bukti.Ya sudah Bu. Saya pergi dulu."

"Iya bu  hati-hati ya."

Bu Misye berjalan sambil mendorong kopernya, para tetangga yang melihat pun berbisik-bisik.

Dan tentu saja mereka menyalahkan Sindy atas kepergian bu Misye isye sejauh dari rumah itu.

***

Sindy turun dari lantai atas kamarnya menemui Doni yang sedang duduk di ruang tamu sambil *******-***** rambutnya 

"Mas Kenapa Ibu pergi?" tanya Sindy.

"Kamu masih tanya, kenapa? Ini semua karena kamu! Kalau saja kamu bisa bersabar sedikit, tentu Ibu nggak akan pergi dari rumah ini. Sekarang kamu puaskan Sindy?! melihat mama meninggalkan rumah ini," ucap Doni seraya berlari menaiki anak tangga.

Sindy kaget mendengar tutur kata Doni.

"Mas, Jadi kamu menyalahkan aku atas peristiwa ini?" tanya Sindy yang ikut berlari kecil menaiki anak tangga.

"Lalu Siapa yang harus disalahkan, aku? Kalian berdua tuh sama-sama egois, tidak bisa mengerti perasaan aku. "

"Tapi Mas, aku kan nggak minta Mama pergi dari rumah ini, aku hanya memberi saran. Bagaimana kalau kita yang pergi dari rumah ini, kita tinggal berpisah dengan Mama."

"Sudah lah, Sin. Kamu puaskan sudah bikin aku jadi anak durhaka terhadap mamaku!" Bentak Doni.

"Mas kamu ngomong apa? Aku tidak pernah menyuruh sesuatu yang akan membuat kamu durhaka terhadap ibu kamu. Tapi, jika cara ibu kamu begitu, aku nggak bisa tinggal serumah dengannya."

"Ya sudah, semua sudah terjadi, Mama juga sudah pergi dari rumah ini. Sekarang kamu puaskan?"

"Astaghfirullahaladzim Mas, kenapa kamu masih saja bersikap seperti itu padaku. Kamu seolah menyalah-nyalahkan aku."

"Ya habisnya aku mau bagaimana? Kamu juga nggak mau tinggal sama dengan mamaku. Mama juga tersinggung kalau aku pergi dari sini. Harusnya kamu bisa lebih bersabar!"

Seketika air mata Sindy jatuh berderai.

"Mas aku nggak nyangka kamu bisa bicara seperti itu sama aku Mas. Baiklah, Aku nggak mau kamu jadi anak durhaka Mas. Kamu susul saja ibu kamu. Biar aku yang pergi dari sini Mas. Mama benar, ibu dan anak tidak ada yang namanya mantan. Tapi untuk seorang istri ada mantan istri. Kamu harus berbakti kepada ibu kamu dan menuruti kata-katanya. Seandainya saja dari dulu aku tahu jika ibu kamu tidak setuju terhadap pernikahan kita, mungkin aku nggak akan menerima lamaran kamu."

Doni menatap tajam ke arah Sindy yang berjalan menghampiri kopernya.

Kemudian dia menuju lemari pakaian dan memasukkan barang-barangnya ke dalam koper.

"Bagus, kalau kamu mau pergi ,pergi saja dari rumah ini!  kalian pergi saja semua! Tinggalkan aku sendiri," ucap Doni sambil berlalu meninggalkan Sindy.

Sindy menghapus air matanya sambil memasukkan pakainya di dalam koper.

Berat baginya meninggalkan Doni tapi masalah ini tak akan selesai jika salah satu dari mereka tetap berada di rumah ini. Sindy sadar jika Bu Misye tak pernah menerima kehadiran di rumah ini.

Karena itulah Sindy memilih untuk mengalah.

***

Doni melangkah cepat menuju parkiran mobil dan langsung menuju mobilnya.

Doni berharap bisa membujuk Bu Misye.

Sementara Sindy memesan taksi on line untuk mengantarnya pulang. Tak lama berselang, sebuah mobil pun datang menjemputnya.

Sindy masuk ke dalam mobil itu dengan perasaan yang berkecamuk di dalam hatinya.

"Selamat tinggal Mas Doni, mungkin inilah yang terbaik untuk hubungan kita," ucap Sindy.

Mobil yang Sindy tumpangi bergerak perlahan meninggalkan kompleks perumahan elit tersebut.

1
gaby
Dah tau kere, malah nikah lg, mana pny anak lagi. Gimana biaya operasi Ainun bisa terkumpul, duitnya buat nafkahin istri & 2 anak
ryuuu
Buruk
Deli Sary Nadeak
dokter kandung??? emang ada dokter tiri thor??? 😆
Yunerty Blessa
Makasih banyak kak thor buat karya indah nya
sungguh mantap sekali ✌️🌹🌹🌹
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘
Yunerty Blessa: Ok kak thor ✌️
👑Meylani Putri Putti: sama 2 😘
total 2 replies
Yunerty Blessa
akhirnya mereka semua hidup bahagia....
Yunerty Blessa
syukur lah Alesha juga hamil
Yunerty Blessa
semoga Dave cepat sembuh...
tahniah buat kehamilan mu Ainun
Yunerty Blessa
tahniah buat pernikahan Dave dan Alesha,, semoga berbahagia
Yunerty Blessa
akhirnya Aiman sembuh sepenuhnya
Yunerty Blessa
berharap Dave baik² saja sebelum pernikahan nya....
Yunerty Blessa
astaga Aiman 🤦‍♀️... terlalu asyik bercucuk tanam sampai lupa makan.....
Yunerty Blessa
pengantin baru buka puasa 🤭
Yunerty Blessa
tahniah buat pernikahan Aiman dan Ainun...
Yunerty Blessa
syukur lah Ainun bisa melihat..
tahniah Ainun
Yunerty Blessa
semoga operasi mata Ainun berjalan lancar
Yunerty Blessa
semoga lamaran nya lancar
Yunerty Blessa
semangat Riko dan Ainun
Yunerty Blessa
semoga berjodoh,,Riko dan Ainun
Yunerty Blessa
kalau kalian berdua memang berjodoh pasti akan bersatu jua
Yunerty Blessa
lebih baik lagi Doni tak payah nikah dengan Siska jahat 😠😠 sabar Ainun....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!