NovelToon NovelToon
Ipar Perusak Rumah Tangga

Ipar Perusak Rumah Tangga

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami
Popularitas:678.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: SHy

Nyatanya, menikah dengan pria yang dicintai tak selamanya membuat Naomi bahagia. Baru beberapa bulan Naomi merasakan kebahagiaan menjalani biduk pernikahan dengan Gilang, badai besar datang menerpa rumah tangga mereka.

Melvina, adik ipar Naomi yang berstatus sebagai adik angkat Gilang, ternyata juga mencintai Gilang dan berusaha melakukan berbagai macam cara untuk memisahkan Naomi dan Gilang.

“Maaf, aku terpaksa harus menikahi Melvina menjadi istri keduaku untuk menyembuhkan rasa trauma di dalam hati Melvina.” Pernyataan Gilang malam itu berhasil membuat hati Naomi hancur berkeping-keping.

“Lebih baik aku pergi dari pada harus di madu dan merasakan sakit hati seumur hidup.” ~Naomi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

IPRT 26 - Jangan Temui Mereka!

Naomi kembali berusaha menghubungi Gilang malam itu. Berniat untuk meyakinkan Gilang kalau dia bukanlah pelakunya. Beberapa kali mencoba menelefon Gilang, panggilan telefon Naomi tak kunjung direspon oleh Gilang. Pesan singkat yang Naomi kirimkan padanya pun tak Gilang balas.

“Kenapa kamu gak angkat telefon aku, Mas. Apa kamu benar-benar gak bisa percaya padaku?” Tangisan Naomi kembali pecah. Diikuti rasa sakit di bagian perutnya. Setiap kali Naomi bersedih hati dan menangis, perutnya pasti bakalan terasa sakit.

Tak ingin terjadi apa-apa dengan janinnya, Naomi berusaha menenangkan diri. Membaringkan tubuh di atas ranjang dan mencoba untuk tidur. Berharap setelah ia terjaga nanti, Gilang sudah membalas pesan singkat dari dirinya.

Waktu berganti hari, Naomi kembali terjaga di pagi hari tanpa ada Gilang di sisinya. Wajah Naomi seketika murung saat menyadarinya. Meski kepalanya masih terasa pusing dan rasa mual masih mendera, Naomi berniat untuk masuk bekerja hari itu. Rasanya akan lebih baik kalau dia bekerja saja dari pada tetap berada di rumah dan memikirkan masalah rumah tangganya dengan Gilang.

“Naomi, kamu udah sembuh?” Pertanyaan itu keluar dari mulut Abian saat mereka bertemu di lobby rumah sakit pagi itu. Abian kaget karena Naomi sudah masuk bekerja. Karena kemarin dari informasi yang ia dengar dari Mama Jelita, kondisi Naomi masih kurang sehat.

“Kalau kamu masih sakit, gak usah dipaksa masuk kerja. Nanti kondisi kamu bukannya pulih justru makin sakit.” Sambung Abian.

Naomi mengulas senyum. Melihat wajah Abian yang nampak mengkhawatirkannya, Naomi jadi membandingkannya dengan Gilang. Di saat pria lain begitu sangat mengkhawatirkan dirinya, suaminya sendiri justru bersikap acuh padanya.

“Kondisiku udah lebih baik, Abian. Gak ada yang perlu dikhawatirkan. Lagian pagi ini kita ada jadwal seminar kan. Aku gak mau ketinggalan seminar hari ini.”

Abian menghela nafas. Rasanya tidak ada gunanya dia melarang Naomi untuk bekerja. Karena wanita itu pasti akan tetap keras kepala untuk tetap bekerja.

“Ya sudah kalau begitu. Tapi kamu harus ingat jangan dipaksakan. Kalau rasanya kamu udah gak kuat buat kerja, pulang saja.”

Naomi mengangguk. Setelah berbincang sebentar dengan Abian, Naomi melanjutkan langkah menuju ruangan kerjanya berada. Baru saja masuk ke dalam ruangan kerjanya, ponselnya terdengar berbunyi dan memperlihatkan nama Mama Jelita di sana.

“Halo, Naomi. Apa keadaan kamu udah membaik hari ini?” Pertanyaan yang keluar dari mulut Mama Jelita membuat Naomi menyimpulkan kalau mamanya tidak akan menduga kalau dia memutuskan untuk masuk bekerja hari itu. Tak ingin mamanya semakin salah paham, Naomi akhirnya memberitahu keberadaannya saat ini.

“Astaga, Naomi. Kenapa kamu masuk kerja. Kondisi kamu kan belum pulih, nak!” Suara Mama Jelita terdengar khawatir. Kemudian wanita yang telah melahirkan Naomi itu mematikan sambungan telefonnya. Tak lama, Mama Jelita sudah berada di dalam ruangan kerja Naomi dan menatap wajah Naomi dengan intens.

“Kenapa kamu masuk kerja, Naomi. Memangnya kondisi tubuh kamu udah lebih membaik?” Tanya Mama Jelita. Dia merasa khawatir dengan kondisi Naomi yang sedang hamil muda. Rasanya Mama Jelita takut kalau kandungan Naomi kenapa-napa.

“Jangan terlalu mengkhawatirkan aku seperti itu, Mah. Kondisi tubuhku terasa sudah lebih baik.” Naomi menenangkan hati Mama Jelita. Dia tak ingin semua orang jadi mengkhawatirkan dirinya.

Mama Jelita berusaha untuk percaya dengan yang Naomi katakan. Meski Mama Jelita melihat kalau kondisi Naomi belum terlihat lebih baik. Karena wajah Naomi masih nampak pucat meski Naomi sudah berusaha menutupinya dengan riasan wajahnya.

“Oh ya, Naomi. Apa Gilang sudah pulang ke rumah kalian?” Mama Jelita ingin tahu. Dari kemarin dia selalu memikirkan keberadaan menantunya itu. Mama Jelita berharap kalau Gilang sudah pulang ke rumah kemarin.

Naomi diam dengan kepala tertunduk. Apakah dia harus jujur pada Mama Jelita? Tapi bila ia jujur, Naomi takut menyakiti hati mamanya.

“Gilang belum pulang?” Tebak Mama Jelita.

Naomi cepat mengangguk. “Sudah, Mah.”

“Lalu, apa kamu udah memberitahu Gilang kalau kamu lagi hamil?”

Lagi, Naomi terdiam hingga membuat Mama Jelita kembali bersuara. “Kamu belum kasih tahu Gilang? Kenapa kamu gak kasih tahu, Gilang, Naomi. Dia berhak tahu kalau kamu lagi hamil!” Suara Mama Jelita terdengar tegas. Mama Jelita tidak suka dengan sikap Naomi yang menutupi kehamilannya dari Gilang.

“Aku sudah ingin memberitahu Mas Gilang, Mah. Tapi Mas Gilang gak mau dengerin perkataan aku.” Lirih Naomi. Suarannya terdengar parau saat berbicara. Seolah begitu berat jawaban tersebut keluar dari dalam mulutnya.

Mama Jelita dibuat bingung mendengarnya. Dahinya pun nampak mengkerut menatap wajah Naomi. “Kenapa bisa begitu? Apa alasannya? Apa kamu dan Gilang lagi berantem?”

Naomi menggeleng. Dengan terpaksa dia memberitahu Mama Jelita masalah yang sudah terjadi antara dirinya dan Gilang. Dimulai dari awal Gilang datang ke rumahnya, hingga akhirnya Gilang menuduhnya yang bulan-bukan.

“Apa? Gilang nuduh kamu sebagai dalang pelaku pelecehan Melvina?” Mama Jelita dibuat kaget. Bagaimana tidak, bisa-bisanya menantunya itu menuduh putrinya sebagai pelaku kejahatan.

Naomi mengangguk dengan air mata yang mengalir membasahi pipi. Rasanya sulit sekali bagi Naomi menahan diri agar tidak menangis. “Pelaku pelecehan itu mengaku kalau dia melakukannya atas perintah dari aku, Mah. Aku udah berusaha meyakini Mas Gilang kalau aku bukanlah pelakunya. Tapi Mas Gilang gak mau percaya kepadaku. Dia justru pergi meninggalkan rumah dan tak mau mendengar kabar tentang kehamilanku.”

Hati Mama Jelita ikut dibuat sakit mendenga pengakuan Naomi. Melihat Naomi yang sedang menangis sesegukan, Mama Jelita segera bangkit dari posisi duduk. Menghampiri Naomi dan mengusap pundak Naomi untuk menenangkannya.

“Kenapa Mas Gilang tega menuduhku seperti itu, Mah. Kenapa dia mudah sekali percaya dengan tuduhan orang lain kepada istrinya sendiri. Dia bahkan memaksa aku melakukan hal yang sama sekali tidak pernah aku lakukan.”

Mama Jelita menarik nafas dalam. Rasanya dia sungguh emosi pada menantunya itu saat ini. Namun, Mama Jelita tak ingin menunjukkan kemarahannya di depan Naomi. Karena bisa saja membuat Naomi jadi kepikiran nantinya. Mama Jelita pun berusaha untuk menenangkan hati Naomi yang sedang bersedih.

“Apa kamu berniat untuk menyakini Gilang untuk percaya sama kamu, nak?” Tanya Mama Jelita.

Naomi mengangguk pelan. “Kalau Mas Gilang gak pulang juga hari ini ke rumah dan gak mau angkat telefon dari aku, aku berniat menemuinya ke rumah sakit tempat Melvina dirawat, Mah. Aku harus temui dia untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi.”

Mama Jelita menggeleng cepat. “Gak. Mama gak setuju kamu menemui Gilang di rumah sakit. Bisa aja nanti mertua kamu ikut menuduh kamu yang bukan-bukan. Mama gak mau kamu tersudutkan di sana nantinya!” Tegas Mama Jelita. Jika Gilang yang berstatus sebagai suami Naomi saja tidak bisa percaya pada Naomi, bagaimana dengan mertua Naomi sendiri? Apa lagi Mama Jelita tahu bagaimana sayangnya Mama Ruby pada Melvina selama ini. Mama Jelita tidak ingin putrinya sampai kenapa-napa bila tetap memaksakan diri bertemu dengan Gilang dan keluarganya nantinya.

***

Jika teman-teman suka dengan cerita Naomi dan Gilang, tinggalkan komentar dan klik tombol suka sebelum meninggalkan halaman ini. Satu lagi, jangan lupa kasih rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ seperti biasanya.

Untuk seputar info karya, teman-teman bisa follos akun instaggram @shy1210 yaaa

Terima kasih🌺

1
isni afif
lanjut...
isni afif
lanjut .
Yati Siauce
semoga aj hti Naomi terbuka kmbli
Nix Ajh
ada dengan Naomi, apa sakit? dan ini alasan untuk tidak rujuk. semoga s mbuh dan bisa rujuk
Sri Hendrayani
ayo bersatu
Wiwik Emy
luar biasa
diani viviani
aneh si menurutku mama jelita ko ga sakat hati ya anaknya d perlakukan ga baik dulu ma keluarga suminya ..kalau aku sbg orang tua ga bskal rela
Sri Hendrayani
sabar elin nanti pasti bersatu kok
ardiana dili
lanjut
Nia Rahmi
apa jgn2 krn ini naomi gak mau balikan sm gilang bahkan gak mau membuka hati kpd laki2 lain
Dwi Winarni Wina
Elin ingin punya keluarga lengkap mama dan papanya bersatu lagi, luka hati dan trauma naomi pasti bisa disembuhkan dgn cara memberikan kesempatan Gilang kesempatan kedua, Gilang yg menorehkan luka hati itu gilang juga yg menyembuhkan luka hati naomi...

Sebenernya semua juga salah gilang juga itu salahnya mama ruby dulu terlalu banyak ikut campur urusan rmhtangga gilang dan naomi, mama ruby jg mengancam gilang juga dan gilang jg kurang tegas kemama ruby dan takut...

Hanya elin bisa menyatukan gilang dan naomi rujuk kembali, tergantung naomi dan gilang juga msh saling mencintai, seandainya naomi mau mencoba membuka hatinya buat gilang lagi...
sushan hobbs
kayak nya harus ada sesuatu yg terjadi sma elin deh, baru naomi mau balik sma gilang, krna kelemahan naomi cma elin😂
bubar krna bukan msalah perselingkuhan, tpi krna di paksa cerai mnurut gw masih bisa balikan kok,, semangat gilang wkwkwk
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
usah kan elin anak ku cowok seumuran Elin juga suka atur2 mau tidur... mau nya dia umi abah di kiri kanan nya ../Facepalm/ umi kiri abah kanan ..baru dia mau tidur.. apalagi si Elin yg baru saja ketemu dan merasakan kasih sayang Ayah dari Gilang
diani viviani
iya naomi ga akan ada wanita yg ingin kembali lg setelah apa yg d lakukan mantan suami dan mertua sudah keterlaluan kalau menurutku,gilang sebagai suami dulu hrsny kan mrlindungi istri tp apa ada masalah malah menghindr ga pulang " ..giliran tau naomi ga bersalah bru menyesal kan suek...aku ga terima sebagai perempuan naomi balik lg kita hrs buktikan bahwa perempuan itu bukan makluk yg lemah...apalagi km berpendidikan naomi ga kekurangan apa " jdi ga butuh gilang lg gtu lho ...
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
Elin ini harus pintar menyatukan papa mama nya.
Kar Genjreng
pendapat ku sama perbaiki saja luka lama sudahlah di simpan rapat rapat,,,intinya Gilang kan bukan selingkuh tetapi dilema karena mamaknya mendesak terus menerus dan Gilang juga menceritakan kepada dua sahabat nya kalau Gilang sangat menyesal dan sangat mencintai Naomi,,, kenapa Ak dukung Gilang di kasih kesempatan ya karena perceraian nya bukan selingkuh tetapi di paksa cerai,,semoga Naomi membuka hatinya untuk Gilang bukan ha nya demi Anak tetapi reputasi sebagai Dokter dan atasan yang masih jomblo dan sedang berharap,,, kalau Gilang laki laki bisa melakukan yang mungkin di luar,,,bila ada wanita menggoda nya,,
Sugiharti Rusli
harus ada sesuatu dulu sepertinya yang bisa mendobrak kembali kebekuan hati Naomi, kalo Gilang mah sangat berharap mereka rujuk
far~Hidayu❤️😘🇵🇸: mungkin permintaan Elin akan mereka tunaikan untuk bersatu
total 1 replies
Neng Nosita
goyahkan hati author ya Alloh...utk bisa mempersatukan lagi Naomi &Gilang 🤲🙏🤭
Sugiharti Rusli
bahkan walo sang putri sudah menyampai kan melalui kode yang menurut pemikiran nya mengarah ke mana
Sugiharti Rusli
cuma terkadang kan orang berubah yah seiring waktu dan usia, Naomi sepertinya masih sulit kalo tuk menerima kembali si Gilang,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!