viola Saraswati seorang wanita yang sangat mencintai suaminya yang bernama Abimanyu dirgantara.
dulunya Abimanyu sangat perhatian dan sangat mencintainya Kini dia berubah menjadi dingin dan tidak ingin disentuh oleh biola.
pria itu semakin hari semakin dingin ia menghabiskan waktu di luar dengan para wanita bayaran.
apa viola harus bertahan di tengah dinginnya pernikahan mereka atau memilih pergi dan melupakan segala sakit yang dia derita. viola dilema antara bertahan atau pergi meninggalkan Abimanyu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi Nila purwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Viola datang ke club mencari Abimanyu
Viola memeluk lututnya terus-menerus mengusap air matanya yang terus saja mengalir. hatinya terasa sakit sekali air mata pun tak berhenti mengalir.
Setelah ia merasa tenang. Viola menghapus air matanya yang mengalir di pipinya, ia berjalan menuju kamar mandi dan membasuh mukanya setelah itu dia keluar dari kamar mandi.
.
.
.
Viola berencana ingin mencari Abimanyu ke tempat klub malam . Karena sudah beberapa hari Abimanyu tidak pulang ke rumahnya kini Viola sudah di dalam taksi menuju club malam.
Setelah sampai Viola mengambil beberapa lembar uang dan memberikannya pada sopir taksi.
Setelah itu Viola keluar dari dalam mobil taksi itu dan berjalan menuju ke tempat club malam.
Viola kedinginan ia mengusap-ngusap lengannya yang terasa dingin , karena dia lupa tidak membawa jaket . Matanya terus saja mengedar ke seluruh arah .
Viola terus menatap waspada takutnya ada pria mesum yang ingin berbuat jahat padanya.
Viola menghentikan langkahnya ketika telah sampai di depan bangunan. Viola menghela nafas lega ketika dia tidak melihat penjaga yang berjaga di depan pintu. Tanpa menunggu waktu lama Viola berjalan masuk ke dalam club agar tidak ketahuan oleh penjaga.
Viola ter batuk-batuk ketika asap rokok dan alkohol memasuki penciumannya. ia terus berjalan untuk mencari keberadaan Abimanyu.
Viola pergi ke sini mendapati informasi jika Abimanyu berada di sini dari nomor yang tidak dikenal Dia memberi pesan bahwa Abimanyu Tengah berada di club ini dengan keadaan mabuk berat. Tidak ada yang mau untuk mengantar dia pulang. Oleh sebab itu Viola datang untuk menjemput Abimanyu.
Matanya mengedar ke segala arah, tubuhnya terdorong-dorong karena banyak orang yang berlalu lalang yang berada di sana.
Viola menutup mulutnya dengan tangannya untuk menghindari bau alkohol dan asap rokok yang menyengat. kakinya terus saja melangkah untuk mencari keberadaan Abimanyu. Viola juga kesulitan untuk mencarinya karena lampu tidak terang. saat itu tiba-tiba Viola sedang berjalan dia tidak sengaja menubruk seseorang.
" Awww!"Viola melenguh merasa kesakitan dia mengusap-ngusap kepalanya yang tiba-tiba terasa sakit ketika tidak sengaja menabrak seseorang .
"Hai cantik", panggil seseorang membuat mata viola menengadah, ketika ia menatap pria itu di hadapannya matanya terbelalak.
Viola bergerak cepat, ia terus berlari untuk menghindari pria itu . namun pria itu lebih gesit darinya, pria itu menarik pergelangan tangan Viola membuatnya tidak bisa berlari.
"Kau tidak bisa berlari lagi, untuk menghindar dariku"
"Lepas, lepaskan aku ! tolong ! "Viola memberontak berusaha menarik tangannya untuk lepas dari genggaman pria itu
"Mari cantik kita bersenang-senang denganku malam ini !"ujar pria itu yang sambil ketawa yang menyeramkan membuat viola semakin takut
"Lepaskan aku ! tolong ! tolong!", viola terus saja berteriak meminta tolong
Pria itu terus saja tertawa
"Jangan menghabiskan suaramu untuk berteriak-teriak . tidak ada yang akan mendengar mu, lebih baik suaramu disimpan untuk mendesah saat kita bersama nanti
Viola memandang jiji pada pria itu yang ada di hadapannya.
"Sekarang ayo pergi bersamaku aku telah menyiapkan kamar untuk kita"
"Tolong ! tolong ", viola terus aja berteriak minta tolong ia tidak memperdulikan perkataan pria itu
Viola terus saja berteriak-teriak histeris. Ia tidak ingin keperawanannya diambil oleh pria itu.
" Aaaa ! Help me !"Viola terus berteriak ketika pria tambun itu terus saja menariknya menuju kamar yang berada di klub
Merasa kehilangan akal ,viola terus saja memberontak. ia dengan sekuat tenaga menggigit lengan pria itu hingga terluka .
" Aargh !", pria itu mengerang kesakitan
Viola tidak menyia-nyiakan kesempatan ini Viola menginjak keras kaki pria itu dan berlari sekencang-kencangnya ketika tangannya lepas dari genggaman pria itu.
Viola meludahi lantai , merasa jijik ketika rasa asam sepertinya tangan pria itu mengeluarkan darah . Viola Menatap layar yang sedang menyiapkan minuman wine di atas meja pantry, tanpa menunggu lama Viola berlari mendekatinya untuk meminta tolong ia langsung berlari di belakang tubuh pelayan itu karena Viola kenal pada pelayan itu yang bernama Andre.
"Andre tolong aku !"
Pelayan itu menoleh dan menatap ke arah viola yang bersembunyi di balik punggung Andre .
" Viola ?" gumamnya terkejut saat melihat Viola ada di club
"Berikan dia padaku!"kata pria itu
"Dia kekasihku, mau apa kamu ?"tanya Andre dengan nada aku
Mendengar perkataannya pria itu langsung bergerak mundur tanpa berkata apa-apa dan berlalu pergi dari sana .
"Dia sudah pergi ", hujan Andre yang menenangkan, meraih tangan mungilnya yang bergetar ketakutan
Mendengar hal itu menghela nafas lega lalu menetapkan diri dengan senyuman .
"Terima kasih Andre kalau tidak ada kamu nasibku tau seperti apa", gumamnya lembut
Andri mengangguk yang masih menatap Viola.
"Senang berjumpa denganmu lagi Viola. untuk apa kau datang kemari tengah malam begini ?"
" A- aku.... Aku sedang mencari Abi , apa kau melihatnya ?"tanyanya meski sedikit ragu
" Wow ! Aku tidak menyangka jika hubungan kalian terus berjalan ku kira kau menolak perjodohan dulu dengannya ", Ucap Andre sahabatnya.
"Kau jangan terlalu mencintai pria itu yang sukanya berselingkuh ", ucap Andre, Viola membalas dengan tersenyum tipis .
"Aku mengerti . Itu sebabnya aku ingin mencari dan membawa pulang . Dia ada di mana sekarang ?"
"Kamar nomor enam "
"Apa kau memiliki kunci cadangan untuk masuk ke dalam kamar
"Sebenarnya aku tidak boleh sembarangan memberikan kunci cadangan pada seseorang, karena mengganggu privasinya . tapi karena aku mengenalmu dan Abi maka aku akan memberikannya padamu ", Andre menarik lagi meja dan mencarinya dan memberikannya pada Viola
"Ini kuncinya, setelah selesai berikan padaku",
Viola mengangguk "terima kasih, telah membantuku ", ujarnya dengan meraih kunci dari tangan Andre dan hendak berlalu pergi dari hadapan Andre
Andre dengan cepat menarik tangan Viola membuat Viola menghentikan langkahnya , ia menatap Andre dengan kening mengkerut.
"Ada apa lagi, Andre ?"tanyanya heran
"Aku akan mengantarmu . tapi kau harus cepat, masih banyak pelanggan yang membutuhkanku
"Terima kasih, tidak perlu cemas aku bisa sendiri ", ucapnya sambil tersenyum
"Tidak ,aku akan mengantarmu", jawabnya
"Ya sudah "
"Ayo , kita harus cepat ", tanpa menunggu lama Andre segera menarik tangan Viola dan menuntut gadis itu untuk menuju kamar nomor enam tempat Abimanyu berada
"Sudah 3 hari abi berada di sini ", gumam Andre di sela -sela perjalanan membuat viola menoleh ke arah Andre menuntutnya untuk menjelaskan lebih.
" Dia sudah seperti orang tidak waras semenjak berada di sini . terus meracau dan memaki - maki tidak jelas " ujarnya
