Di dunia fantasi timur yang misterius, seorang dewa racun yang kuat dan ditakuti bernama "Wu Tian" telah dikalahkan oleh sekutu para dewa dan rohnya tercerai-berai ke dalam siklus reinkarnasi. Namun, jiwa Wu Tian tidak pernah benar-benar hilang, dan dia menunggu kesempatan untuk bereinkarnasi kembali.
Suatu hari, seorang pemuda bernama "Ling Feng" meninggal dalam sebuah kecelakaan tragis. Jiwa Wu Tian melihat kesempatan ini dan mengambil alih tubuh Ling Feng, menghidupkannya kembali dengan kekuatan dan pengetahuan yang luar biasa.
Wu Tian mulai mengendalikan tubuh Ling Feng, mempelajari kehidupan dan kenangan yang dimiliki oleh Ling Feng sebelumnya. Namun, Wu Tian juga menemukan bahwa ada beberapa kenangan dan emosi yang masih tersisa dari Ling Feng, membuat dia merasa ada sesuatu yang tidak biasa.
Dengan kekuatan dan pengetahuan yang luar biasa, Wu Tian memulai perjalanan untuk mencari jawaban tentang masa lalu dan alasan ia di bunuh
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Coretan Timur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjebak Namun Ter Jebak?
Tak lama setelah kepergian Wu Tian, pedagang misterius itu pun ikut pergi dan mengemasi barang-barangnya, sementara Wu Tian sedang membaca surat yang di berikan sang pedagang
*****
Di hutan luar kota
"Pasang perangkap nya lebih cepat, Kita tidak akan bisa mengalahkan serigala api tanpa perangkap"
Perintah seseorang yang terlihat berbeda dari yang lain nya
"Huhh...dasar, jelas- jelas dengan kekuatan nya dia bisa membunuh serigala api, dan sekarang kita di suruh buat jebakan" lirih salah seorang pendekar yang membuat jebakan
"Heii kawan... jaga lisanmu, kalau dia mendengar percakapan kita, bukan hanya serigala yang mati, kita juga akan mati" jawab pendekar lain
"Benar itu, lebih baik kita ikuti saja instruksinya" sambung yang lain
Dengan segera mereka mempersiapkan jebakan untuk mengurangi kerugian di pihak mereka.
Ketika jebakan selesai,beberapa petarung yang lincah langsung di jadikan umpan, awal mula pertempuran sesuai dengan harapan, bahkan tanpa bantuan pemimpin mereka .
Perlahan satu persatu di bantai, dikarenakan serigala merupakan salah satu hewan yang berkelompok mereka harus membunuhnya satu persatu.
Zao Yun adalah pemimpin kelompok yang terdiri dari 30 pendekar tersebut 20 diantaranya adalah pendekar tingkat pemula tahap awal sedangkan 10 sisanya adalah pendekar pemula tahap menengah.
Tingkatan pendekar di bagi menjadi beberapa tingkat :
Pendekar Pemula
Pendekar Prajurit
Pendekar Jendral
Pendekar Raja
Pendekar Kaisar
Dan di setiap tingkatan terbagi menjadi 3 Tahap :
Tahap awal
Tahap menengah
Tahap akhir
Setiap tahap dengan tahap lain memiliki perbedaan yang cukup jauh
Namun Tahapan tersebut bisa di lampaui dengan perbedaan teknik beladiri dan senjata yang berkualitas, Zao Yun sendiri adalah pendekar pemula tahap akhir.
"Auuuung" Lolongan serigala semakin menjadi-jadi, namun semua orang tidak menghiraukan lolongan serigala yang mereka bantai satu persatu, mereka merasa bahwa mereka di atas angin.
"Gedebukkh" serigala terakhir terjatuh, Zao Yun segera memerintahkan kepada yang terluka untuk segera mengobati luka mereka, sementara yang masih sanggup segera membereskan tubuh serigala api tersebut untuk di bawa menggunakan kereta kuda
Zao Yun memang memiliki kekuatan lemah di antara pemuda seusianya, Zao Yun sendiri sudah berusia 25 tahun, dan pencapaiannya itu termasuk sangat biasa.
Namun kecerdasannya membawanya sampai sekarang ini, ketika semua sudah selesai tiba-tiba teriakan terdengar
"Aaakhhh..larii.."
Semua menoleh dan melihat serigala yang berbeda dari yang lain, Zao Yun melihat serigala tersebut, Zao Yun yakin serigala tersebut setidaknya sudah berusia 100 tahun
"Semua nya tinggalkan barang-barang, lari lah ke kota, aku akan menahannya dan panggil bala bantuan!" teriak Zao Yun.
Dengan kuda nya Zao Yun berhadapan langsung dengan serigala tersebut, sementara pendekar lain sudah ber-larian
"Trap-trapp-trapp" langkah kaki kuda tanpa gentar menerjang ke serigala, saat serigala melompat hendak menerkam, Zao Yun menusukkan tombak tepat ke perut serigala, namun akibat nya Zao Yun terjatuh dari kuda.
Kuda Zao Yun kemudian berlari terus, tanpa menghiraukan tuannya,
"Baiklah saatnya aku melatih skill berpedang ku" ucap Zao Yun kini bersiap untuk menyerang
Sementara itu dari kejauhan Wu Tian bersembunyi dan mengintai pertempuran dari jauh, Wu Tian dapat keluar dari gerbang dengan mengorbankan uang nya
Wu Tian sadar saat dia sudah menerima misi, dia baru ingat bahwa masalah utama dia adalah tidak bisa keluar gerbang.
Namun Wu Tian akhirnya bertaruh dengan memberikan uangnya, ia berharap pengorbanan nya tidak sia-sia.
Wu Tian akhirnya bisa keluar dengan wajah kesal, dan sekarang bahkan bertambah kesal, karna dia sadar sang pendekar tersebut akan memenang kan pertandingan.
Jika yang bertarung adalah pendekar pemula tahap akhir biasa mereka akan terluka parah untuk mengalah kan serigala api, namun Wu Tian dapat melihat setiap serangan Zao Yun sangat terampil.
Zao Yun sendiri mendapatkan keterampilan tersebut dikarenakan kemacetan nya dalam ber kultivasi dia mengasah kemampuan berpedang nya.
"Aku tidak bisa diam saja" batin Wu Tian.
Seketika muncul ide di dalam dirinya, Wu Tian sadar ide tersebut sangat beresiko, namun hatinya sangat kokoh, bagaimanapun dia adalah seseorang yang pernah ber gelarkan dewa
Di saat pertarungan mencapai klimaks, Wu Tian muncul mendadak dengan wajah ketakutan.
"Tolong...ada monster" teriak Wu Tian yang seketika menghilangkan konsentrasi Zao Yun.
"Crashhh..." Terlihat robekan di tubuh Zao Yun yang baru saja terkena serangan serigala api
"Sial,aku teralihkan" Keterkejutan Zao Yun tidak sampai di situ saja, tetapi ketika mendengar kalimat kedua yang keluar dari mulut Wu Tian membuat nya Mendapatkan luka tambahan.
"Ada serigala persis seperti yang kau hadapi sedang mengarah ke sini"
Kalimat yang berhasil membuat Zao Yun tercengang, dan mendapat kan luka ke dua kalinya, Zao Yun dengan segera mengamuk dan menyerang dengan membabi buta.
Dia sadar bahwa dia tidak akan bisa membunuh serigala yang sudah hampir mati di tangannya kalau serigala lain datang.
Dengan gerakan nya yang gesit, Zao Yun mengayun kan pedang nya tepat mengenai leher serigala tersebut.
Namun Zao Yun juga mengalami muntah darah, ia mendapatkan luka dalam di saat menangkis serangan brutal serigala api tersebut.
Zao Yun tanpa menghiraukan hal lain dengan segera berlari secepat mungkin meninggal kan tempat pertempuran, karena dia sadar kalau dia bertahan hanya kematian yang menunggu