Alya Monica seorang korban broken home yang sedang kabur dari pengawasan Mami Papi nya.
Terjebak skandal ranjang panas dengan duda tampan yang sedang menginap di hotel yang sama dengan nya.
"Om, aku hamil" Alya.
"Aku hanya satu kali, tidak mungkin kau hamil" Luke.
"Tapi satu kali juga nusuk Om, berasa banget sakit nya" Alya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Alya.
Alya yang baru selesai makan alih-alih dia kembali ke dalam kamar hotelnya, Alya malah pergi ke rumah sakit.
Dia akan memvisum dirinya yang semalam telah ditunggu kesuciannya oleh pria yang tidak dikenalnya.
"Bagaimana dok? saya benar-benar sudah tidak virg*n kan?" tanya Alya tanpa malu.
Dokter wanita yang mendengar pertanyaan Alya itu sedikit malu, tapi dia mengajak Alya untuk duduk dulu.
"Dari hasil visum ini terlihat jika selaput dara nona memang robek, itu tandanya__" ucap dokter terhenti karena Alya menyala ucapan dokter.
"Jangan di teruskan dok, saya sudah paham" kata Alya sambil mengepalkan tangan nya.
Dokter yang melihat ekspresi Alya itu sedikit mengerutkan keningnya, dia penasaran apa yang telah terjadi pada gadis muda di depannya.
Tapi dia juga tidak mungkin kepo akan masalah orang lain, apalagi masalah virg*n itu adalah masalah yang sensitif dan privasi seseorang.
Alya tiba-tiba berdiri dan mengambil surat bukti visum nya.
"Terimakasih dok, kalau begitu saya pamit" kata Alya yang langsung pergi dengan wajah datar nya.
"Ya sama-sama" balas dokter yang memerhatikan gerak-gerik Alya yang terlihat membingungkan.
Alya tidak terlihat seperti gadis yang di renggut paksa kesucian nya karena tidak terlihat wajah kesedihan di mata nya.
Tapi yang dokter lihat hanya wajah kemarahan, dia bingung menafsirkan bagaimana perasaan Alya saat ini.
"Mereka harus mendapatkan kemarahan ku!" gumam Alya sambil berjalan keluar dari rumah sakit.
Alya naik taksi dan di saat dia baru masuk tiba-tiba telepon nya berdering.
Alya melihat siapa nama yang menelpon nya, dan saat melihat nama Melina Alya memilih mengangkat telponnya.
"Halo"
"Al, kau belum sampai ke apartemen?" tanya Melina.
"Aku akan datang telat, mungkin nanti sore" jelas Alya.
"Apa ada masalah?" tanya Melina yang khawatir.
Alya menjawab tidak, dia tidak mau membuat Melina ikut ke dalam masalah nya karena Alya akan mengatasi masalahnya sendiri.
"Baiklah, aku akan menyiapkan banyak makanan untuk menyambut kedatangan mu" ucap Melina lagi.
"Hem, kalau begitu sudah dulu ya aku sedang di mobil soalnya" jelas Alya dan langsung mematikan panggilan nya sepihak tanpa menunggu Melina bertanya banyak hal lagi pada nya.
Alya menyimpan ponsel nya di tas, lalu melihat ke arah supir.
"Pak ini sudah dekat hotel X belum?" tanya Alya.
"Sedikit lagi non, kenapa gitu?" tanya si pak supir.
"Saya berhenti di hotel x" jelas Alya.
Si bapak supir taksi mendengar itu hanya manggut-manggut saja.
Tak lama kemudian Alya sampai di hotel dia langsung berjalan ke arah lobby, Alya ke resepsionis dulu dan mengatakan jika dia akan keluar sore.
Setelah itu dia masuk ke dalam lift dan masuk ke dalam kamar hotel nya, saat masuk Alya melihat wanita itu nampak terlihat kaget.
"Hemmm" wanita itu menggerem karena bibir nya di tutupi c* Alya.
"Apa? mau di lepasin? jangan harap ya" ketus Alya sambil mendudukkan bokong nya di ranjang.
Di lirik nya seprei nya yang berdarah, Alya semakin emosi karena melihat darah kesucian nya.
Lalu Alya melirik wanita yang terlihat ketakutan itu, dia mengambil c* yang membungkam bibir wanita itu.
Hah..
Wanita itu akhirnya bisa bernafas lega, dia langsung melirik Alya.
"Nona tolong lepaskan saya" kata wanita memohon.
"Tidak sebelum kamu katakan siapa pria yang tadi malam masuk ke dalam kamar ku!" tegas Alya.
"Saya benar-benar tidak tau nona" balas wanita itu cepat.
Mendengar ucapan wanita itu Alya ingin tertawa, dia mendekati wanita itu dan bersiap menampar wanita itu.
"Nona, jangan" kata wanita itu memohon.
"Diam!" kesal Alya karena wanita itu tak mau membuka suara nya.
Alya berjalan mendekati koper nya dan membuka koper nya.
Dia mengambil p3k untuk membersihkan luka di pipi wanita itu, dan setelah membersihkan luka nya Alya menutupi luka itu dengan plester.
"Kamu sendiri yang meminta ku melakukan hal ini, jadi jika wajah mu cacat setelah ini pakai saja uang hasil menjual ku untuk operasi plastik" kata Alya dingin.
Wanita itu merasa malu mendengar ucapan Alya, dia terlihat ragu untuk mengatakan kejujuran nya.
Hingga..
"Saya hanya bisa memberitahu klu nya, saya tidak bisa mengatakan siapa yang bermalam dengan anda nona" ucap wanita itu tiba-tiba.
"Siapa?" tanya Alya.
"Saya tidak tau siapa nama nya tapi dia adalah penjual wanita di hotel ini, dan saya hanya di suruh mengantarkan coffe saja setiap ada pelanggan" jelas wanita itu.
"Jadi yang benar kau tau atau tidak, mana klu nya!" Alya yang mendengar penjelasan wanita itu sedikit meradang.
Wanita itu diam sebentar dan melihat Alya.
"Dia suka duduk di restoran dekat hotel, ciri-ciri nya dia selalu memakai topi coboy dan kaca mata hitam, nona mungkin sudah pernah melihat nya juga karena target nya hanya orang-orang yang bertemu dengan nya" jelas wanita itu lagi.
Alya mengangguk dia pernah melihat pria itu saat makan tadi malam.
"Jadi dia orang nya!" Alya mengepalkan tangan nya.
Alya melihat wanita yang masih di ikat itu, senyuman misterius terlihat di wajahnya, entah apa yang di pikirkan tapi dari raut wajahnya terlihat jelas jika Alya memiliki rencana besar untuk mengetahui siapa dalang dari kejadian menjijikkan yang menimpa nya.
🌹
Jangan lupa like coment and vote ya♥️🤗🙏
guut al..
ini baru permulaan
sekalian cuci otak nya mike..
biar ga jahat kaya clara
saya suka ko ka..