Sekian lama Rion menderita karena selalu saja kerasukan setiap saat, mau itu siang atau pun malam maka setan terus saja merusak tubuh anak laki laki ini. bahkan Rion sampai berpikir untuk bunuh diri saja, sangking lelah nya dengan hidup yang selalu di rasuki setan.
Namun seorang wanita bernama Purnama berjuang keras untuk membuang setan yang ada di tubuh Rion, dia tidak sendirian karena ada adik nya juga yang membantu.
Mampu kah Purnama membuang iblis di tubuh Rion?
Atau justru Purnama malah gagal dan Rion harus meninggal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27. Menemukan botol
"Pak, saya sebelumnya minta maaf bila ini terkesan lancang dan tidak sopan." Arya mendekati Pak Bahar yang duduk terdiam karena merasa begitu bersalah kepada keluarga Beni dan Dian.
"Iya, Nak. katakan saja apa yang ingin kamu tanyakan." Pak Bahar cepat menjawab ucapan Arya.
"Saya akan mengadakan ritual pengusiran setan, agar iblis yang ada di tubuh Rian bisa segera keluar! apa Pak Bahar bersedia menerima itu?" tanya Arya dengan gaya bicara yang begitu sopan.
"Ah Dia sangat sopan ketika berbicara dengan orang tua, tapi kalau ngomong sama aku ketus sekali." batin Nolan.
"Saya malah sangat berterima kasih bila kamu bisa membuat iblis yang ada di tubuh Rion pergi, selama ini saya juga sudah berusaha untuk mengusir iblis itu tapi tetap saja gagal." ujar Pak Bahar.
"Insya Allah saya akan mencoba dan semoga saja nanti akan berhasil." Arya berusaha meyakinkan Pak Bahar.
"Iya, saya juga berharap Rion akan terbebas dari iblis itu." Bahar memang sudah sangat lama ingin membuang iblis di tubuh sang anak.
Arya menarik nafas kerja karena sekarang dia telah mendapat izin untuk membuat ritual pengusiran iblis yang akan dia lakukan malam ini juga, semakin cepat di lakukan maka akan semakin bagus karena nanti merasa bisa segera menangkap Zahra secepat mungkin.
Tapi masih ada rasa ragu di hati Arya karena dia masih belum mengerti kenapa Zahra tidak meninggalkan tubuh Rion saat ini juga walau telah mendapatkan darah bayi manusia, pasti ada yang sedang dia rencanakan agar nanti para member atau bahkan Arya yang menangani akan terkena jebakan luar biasa dari Zahra.
Bila tidak ada sesuatu maka sudah pasti Zahra saat ini meninggalkan tubuh Rion yang tidak berguna lagi itu, sebab dia sudah berhasil menghancurkan segel sepenuhnya dan sudah berhasil mendapatkan darah bayi manusia sehingga bila mau pergi maka sudah pasti dia akan pergi begitu saja tanpa harus bertahan di tubuh Rion.
Namun kenapa saat ini dia masih bertahan di tubuh anak itu dan tidak mau meninggalkan tubuh Rion, itu masih menjadi pertanyaan besar bagi Arya karena dia juga belum memahami apa rencana Zahra untuk kedepan nya nanti dan sudah pasti itu akan berbalut kelicikan luar biasa karena anak ular tersebut sangat jahat.
Entah ini semua adalah rencana balas dendam kepada Purnama karena Zahra sudah pasti merasa sangat marah dan sakit hati setelah Purnama membuang dia ke dalam lautan, padahal Purnama melakukan itu semua atas perbuatan Zahra juga saat dia sudah tidak bisa untuk di beritahu bahwa yang di lakukan itu adalah hal yang salah.
Tapi apa Zahra akan peduli karena dia tidak akan pernah memiliki rasa iba kan itu kepada Purnama, sebab bila dia tidak di dukung dalam kejahatan maka Zahra akan mengatakan bahwa orang tersebut tidak sayang kepada dia dan tidak bisa memahami perasaannya saat akan memakan jeroan manusia.
Maka dari itu Arya perlu waspada karena dia harus meneliti dengan benar apa yang telah di rencanakan oleh Zahra, takut juga bila nanti mendadak Zahra punya rencana lain dan membuat masalah besar sehingga Arya dan Purnama harus kelimpungan akibat tidak sanggup mengurus berbagai macam kejahatan dari anak ular durhaka itu.
"Eh Saya mau tanya satu hal juga, apa Bapak pernah mencari ikan di laut yang bagian utara sana?" Arya bertanya pelan kepada Pak Bahar.
"Ya, tapi kejadiannya sudah sangat lama karena saat itu memang banyak ikan yang datang jadi saya bersama istri larut mencari ikan di sana." angguk Pak Bahar.
"Jam berapa saat kalian mencari ikan kala itu? apa menemukan keanehan juga." Arya bertanya lebih lanjut.
"Mungkin jam sepuluh malam atau lebih, kalau tidak salah kami sampai rumah sekitar pukul dua pagi. kalau soal keanehan itu malah istri saya yang melihat!" ujar Pak Bahar karena dia memang ingat kejadian satu tahun yang lalu.
"Ceritakan saja pada kami tentang masalah itu karena nanti mungkin saja akan berguna untuk ritual." Nolan juga ikut berbicara.
"Malam itu Saya melihat seperti ada seekor ular yang akan membelit perahu, setiap dia bergerak akan membelit saya sudah menyenter agar memastikan apakah memang ada ular atau tidak." Bu Ratih memulai untuk bercerita.
"Ular?"
"Ya ular, sebab mata saya sekali lihat mendapatkan ekor ular berwarna hijau dan dia bergerak cepat dan menghilang kembali di dasar lautan." angguk Bu Ratih.
"Pas itu saya tidak seberapa paham karena sedang sibuk mengambil ikan yang sangat banyak dari jala, tapi karena istri saya terus mengajak pulang maka saya pun pulang karena sudah dapat hampir separuh perahu ikan di malam itu." jelas Pak Bahar kembali.
"Itu dia kan?" Nolan menoleh kepada Arya.
"Hem!" Arya hanya mengangguk pelan.
"Apa iblis di tubuh Rion berasal dari sana malam itu, Nak?" Bu Ratih tambah pucat saja.
Dengan berat hati maka Arya mengangguk karena dia harus mengatakan juga yang sebenarnya kepada keluarga ini, mereka secara tidak langsung di malam itu telah melepaskan segel Zahra dan membuat Zahra merasakan kebebasan sehingga dia memilih masuk di tubuh Rion sebagai wadah sehingga dia bisa sepenuhnya menghancurkan segel yang di buat oleh Sagara.
"Sebelum nya itu saya dapat botol di jala, botol kaca dan saya buka tapi tidak ada isi nya." Pak Bahar menyambung lagi.
"Ya mereka yang membuka botol itu!" Sagara datang setelah memastikan keadaan lautan.
"Oh botol kaca yang di tutup kuat itu ya, Pak." Bu Ratih juga baru ingat.
"Iblis itu adalah siluman ular dan dia memang di segel dalam botol, tapi kalian sudah membebaskan dia." Nolan yang berbicara.
"Ya Allah!" Bu Ratih menutup mulut nya karena tidak percaya.
"Siluman ular ini begitu jahat bahkan dia tidak pernah bisa menerima nasib, jadi pantas saja bila Rion sangat menderita dan sekarang dia malah memakan darah bayi." jelas Arya lagi kepada mereka.
"Jadi bagaimana, Nak?!" Bu Ratih gemetar karena ketakutan.
"Sudah makan darah bayi nya dia, Ar?!" Sagara tegang tidak karuan.
Arya mengangguk karena memang hanya dia dan Nolan yang bisa mendengar pertanyaan Sagara barusan, Sagara tidak bisa terlihat oleh mata Pak Bahar dan juga sang istri sehingga mereka tidak tahu apa yang sedang di pertanyakan oleh Sagara barusan ini. pada sekarang Sagara begitu tegang bukan main setelah mendengar bahwa Zahra telah memakan darah bayi.
"Celaka!" Sagara lemas di tempat.
"Sagara, apa akan separah itu?" Andini memegang Sagara yang limbung.
"Dia masih bertahan di tubuh Rion, entah apa yang akan dia rencanakan ini." Arya berbicara lewat batin.
"DIA BERENCANA MEMBUNUH SEMUA MANUSIA DI PULAU INI, ARYA!" teriak Sagara.
"Apa?!" Nolan juga kaget mendengar ucapan Sagara barusan.
"Ada apa, Nak?" Pak Bahar kaget juga melihat Nolan yang mendadak kaget begitu.
Nolan jadi gugup karena Arya sudah melirik dia dengan tatapan yang sangat tajam, untuk membuat keadaan menjadi sedikit tenang maka Nolan tersenyum dan kembali duduk di posisi awal. padahal saat ini dia memang sangat kaget, ternyata memang Zahra begitu jahat dan dia berencana untuk membunuh semua orang yang ada di pulau ini agar dia bisa menikmati jeroan manusia.
Selamat pagi menjelang siang besti, jangan lupa like dan komen nya.
bikin gemes
bisa ganggu pasien lain
heee siluman takut jarum suntik 😄😄