NovelToon NovelToon
Duda Kepentok Janda

Duda Kepentok Janda

Status: tamat
Genre:Tamat / Berondong / Duda / Single Mom / Janda
Popularitas:377.4k
Nilai: 5
Nama Author: din din

Bersabarlah membaca awal kisah ini yang bikin darting, tapi percayalah akan ada pelangi setelah badai, serta akan indah pada waktunya. Eyaaaa.
Follow akun IG ku dulu ya @dindin_812, atau FB : Aililea. Makasih🥰

Farzan berusaha lepas dari sang istri—Grisel yang tak mau memiliki anak serta sering menuduhnya berselingkuh. Awalnya berusaha mempertahankan karena baginya pernikahan adalah sebuah ikatan yang begitu sakral.

Hingga Farzan bertemu dengan Sandra—janda cantik yang berumur lebih tua darinya. Kebaikan hati Sandra, membuat Farzan jatuh hati, hingga dirinya akhirnya memutuskan pernikahan dengan Grisel.

Lantas, apakah Farzan bisa lepas dari Grisel, serta mendapatkan wanita pujaan hatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon din din, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mobil Mogok

Farzan masih tetap tinggal di apartemen meski Grisel terus menghubungi dan mengirimkan pesan agar dirinya pulang. Namun, pertengkaran yang terjadi antara dirinya dan Grisel, membuatnya memilih mengabaikan permintaan wanita itu. Dia hanya lelah menghadapi Grisel, butuh waktu sendiri untuk ketenangan batin.

Pagi itu Farzan mengemudikan mobil di jalanan, hingga tatapannya tertuju ke mobil yang berhenti di pinggir jalan dengan kap mobil terbuka, terlihat seorang wanita berdiri sedikit membungkuk di depan mobil.

“Apa mobilnya mogok?” Farzan memilih menepikan mobil untuk melihat apakah wanita itu butuh bantuan.

Farzan pun turun dari mobil, lantas menghampiri mobil wanita itu.

“Apa kamu butuh bantuan?” tanya Farzan sopan.

Wanita itu menoleh dan melihat Farzan sudah di belakangnya.

“Anda?” Wanita itu adalah Sandra, cukup terkejut ketika melihat Farzan di sana. Dia ingat betul siapa pria yang sedang bertanya kepadanya.

Farzan mengerutkan dahi, mencoba mengingat hingga sadar jika Sandra adalah wanita yang ditolongnya malam itu.

“Oh, kamu.” Pria itu baru tersadar. “Apa mobilnya mogok?” tanya Farzan kemudian.

“Iya, padahal tadi dari rumah baik-baik saja,” jawab Sandra seraya menunjuk ke mesin mobil.

“Coba aku bantu cek,” ucap Farzan.

“Oh, terima kasih,” balas Sandra kemudian sedikit mundur untuk memberikan ruang agar Farzan bisa melihat ke mesin.

Farzan memperhatikan mesin mobil Sandra, lantas mencoba mengecek ada kendala apa hingga mobil itu mogok. Sandra sendiri terus memperhatikan Farzan yang sedang mengecek mesin mobil, berharap bisa diperbaiki karena harus bekerja dan mengantar Chila ke sekolah khusus untuk belajar.

“Bagaimana?” tanya Sandra.

Farzan menjauhkan tangan dari mobil, lantas mengambil saputangan dan mengelap telapak tangan yang sedikit kotor.

“Sepertinya ada masalah di bagian dalam mesinnya, lebih baik panggil derek dan bawa ke bengkel untuk memastikan penyebabnya,” jawab Farzan seraya mengusap telapak tangan.

“Oh, begitu. Baiklah, terima kasih karena sudah membantu mengecek. Saya akan menghubungi bengkel langganan saya dulu,” ujar Sandra kemudian.

Wanita itu membuka pintu mobil dan mengambil ponsel, hendak menghubungi bengkel langganannya.

Farzan menutup kap mobil, hingga kemudian melihat Chila—putri Sandra yang memiliki kebutuhan khusus, duduk di kursi penumpang samping kemudi. Dia memandang gadis kecil berumur sepuluh tahun itu, sedangkan Chila pun menatap sekilas pada Farzan sebelum kemudian menoleh ke arah Sandra yang sedang bicara dengan pihak bengkel dari sambungan telepon.

“Derek bengkel akan datang mengambil, terima kasih sebelumnya karena sudah membantu mengecek keadaan mobil saya,” ucap Sandra lagi.

Farzan terkejut mendengar ucapan Sandra karena sejak tadi memperhatikan Chila yang berada di mobil, sebelum kemudian menoleh ke arah Sandra.

“Sama-sama, aku tidak bisa berbuat banyak karena tidak memiliki alat,” ujar Farzan kemudian.

Sandra mengangguk, kembali ke mobil untuk mengambil tas kerjanya, serta meminta Chila turun.

"Ayo sayang, kita naik taksi,” kata Sandra.

Chila mengangguk, mengambil tas sekolah dan mencangklong di pundak, sebelum kemudian membuka pintu lantas keluar. Gadis kecil itu menatap Farzan, sebelum kemudian berjalan memutar mobil melewati Farzan dan langsung meraih tangan Sandra.

Farzan terus mengamati Chila, hingga kemudian tatapan kembali tertuju pada Sandra.

“Apa mau aku antar sekalian? Sepertinya tempat yang kita tuju satu arah,” kata Farzan menawari. Ketika melihat Chila, entah kenapa pria itu merasa tertarik dengan gadis kecil itu.

Sandra cukup terkejut mendengar tawaran Farzan, hingga sedikit bingung apakah harus ikut bersama pria yang sudah menolongnya dua kali itu.

“Saya tidak ingin merepotkan, mungkin lebih baik jika naik taksi saja,” tolak Sandra sopan.

“Tidak merepotkan,” kata Farzan, menatap Chila sebelum kemudian menengok pada arloji yang melingkar di pergelangan tangan. “Jika menunggu taksi lewat, takutnya putrimu akan terlambat ke sekolah,” ujar pria itu lagi.

Sandra menoleh Chila yang menggenggam telapak tangan dan sedikit bersembunyi, sebelum kemudian kembali memandang ke arah Farzan.

“Baiklah jika tidak merepotkan,” kata Sandra pada akhirnya.

Farzan tersenyum kecil, lantas mempersilakan Sandra untuk masuk ke mobil. Dia pun mengemudikan mobil menuju arah yang ditunjukkan Sandra. Sesekali Farzan melirik Chila yang duduk di belakang dari spion tengah, mengamati gadis itu yang terlihat pendiam dan tidak banyak bicara seperti anak pada umumnya.

“Putriku sekolah di depan sana.” Sandra menunjuk ke sebuah bangunan yang terlihat berdiri kokoh.

Farzan mengarahkan mobil ke arah area gedung itu dan berhenti tepat di dekat gerbang sekolah. “Sekolah khusus?” Farzan bertanya-tanya dalam hati.

“Terima kasih telah mengantar, saya akan naik taksi setelah ini. Jika kelak kita bertemu lagi, saya harap bisa membalas kebaikan Anda,” ucap Sandra dengan senyum kecil di wajah, melepas seat belt dan bersiap turun bersama Chila.

Sandra turun dari mobil, langsung menggandeng tangan Chila dan mengajak gadis kecil itu berjalan masuk menuju sekolah. Chila menoleh ke arah mobil Farzan, sebelum kemudian melambaikan tangan ke arah pria itu.

Farzan terkejut karena Chila melambai, lantas membalas lambaian tangan gadis kecil itu dari dalam.

Sandra mengantar Chila sampai di depan gedung di mana guru yang bertanggung jawab sudah menunggu gadis kecil itu.

“Maaf terlambat karena mobil saya mogok,” ucap Sandra pada guru Chila.

“Tidak apa-apa, saya pikir malah Chila tidak masuk,” balas wanita itu.

Sandra mengulas senyum, kemudian berjongkok di depan Chila.

“Nanti Mama jemput seperti biasa, sebelum Mama datang, Chila jangan ke mana-mana,” ujar Sandra seraya membetulkan letak tali tas di pundak Chila.

Chila mengangguk, kemudian mencium pipi Sandra sebelum kemudian masuk bersama gurunya. Sandra melambaikan tangan ke arah Chila yang sekilas menoleh padanya, menunggu sampai putrinya itu hilang dari pandangan, sebelum kemudian pergi dari sana untuk bisa bekerja.

Sandra berjalan keluar dari gerbang untuk mencari taksi, hingga langkahnya terhenti saat melihat Farzan masih di sana. Pria itu berdiri di luar mobil dan seolah sedang menunggu wanita itu datang.

“Anda belum pergi?” tanya Sandra yang sudah mendekat ke mobil Farzan.

“Menunggumu sekalian, aku antar sampai tempat kerjamu,” jawab Farzan.

Sandra keheranan karena Farzan malah ingin mengantarnya, sedangkan tadi dirinya sudah mengatakan jika akan naik taksi.

“Tapi saya bisa naik taksi saja,” ujar Sandra, menunjuk ke arah pangkalan taksi yang dekat dengan sekolah Chila.

Farzan menengok ke arah Sandra menunjuk, sebelum kemudian menatap wanita itu.

“Tapi aku sudah terlanjur menunggu, apa kamu tega mengusir?” tanya Farzan kemudian.

Sandra bingung mau menjawab apa, hingga akhirnya mengangguk dan setuju diantar karena merasa tak enak hati kepada Farzan yang sudah menolongnya.

Mereka pun meninggalkan sekolah Chila bersama, Sandra benar-benar tak enak hati karena sudah merepotkan pria itu.

“Saat mobilnya mogok, kenapa tidak menghubungi suamimu untuk menjemput?” tanya Farzan, mengetahui jika Sandra bersama seorang anak, tentu saja Farzan berpikir jika Sandra masih memiliki suami. Rasa kagum akan Sandra setelah bertemu tak sengaja dua kali, kini hilang karena tentunya aneh baginya jika mengagumi istri orang.

“Suamiku sudah meninggal,” jawab Sandra dengan senyum kecil di wajah.

Farzan sangat terkejut dengan jawaban Sandra, hingga merasa bersalah karena sudah bertanya seperti itu.

“Maaf, aku tidak tahu dan tidak bermaksud menyinggung,” ujar Farzan.

Sandra menoleh Farzan dengan senyum kecil di wajah, sebelum kemudian membalas, “Tidak apa-apa, kamu juga tidak tahu.”

Farzan merasa canggung karena telah salah bicara, hingga kemudian memilih membahas hal lain untuk mengurai rasa canggungnya. “Putrimu sangat cantik, dia sangat pendiam,” kata Farzan.

“Dia memiliki gangguan pendengaran, sebab itu dia juga sedikit ada gangguan dalam bicara,” jawab Sandra dengan senyum tipis di wajah.

Farzan mengangguk paham, akhirnya tahu kenapa Chila bersekolah di sana. Farzan memilih diam dan fokus ke jalanan, takut jika bertanya terlalu banyak yang tidak dimengerti, akan membuat Sandra merasa tidak nyaman.

1
Tiwik
Luar biasa
Ida Has
mana bisa sadar klo udah karakter
Sulaiman Efendy
SUDAH TAMAT AZA, GMN KABAR ANAK ZOYA & KENZO, APA SDH KTEMU...???
Sulaiman Efendy
KLO DLU SI GRISEL JDI ISTRI YG BAIK, MAU HAMIL & PNY ANAK, MNGKIN SKRG DIA SDH BAHAGIA, MNGKIN SDH PNY 2 ANAK, TPI DASAR GRISEL WANITA DUNGU & BAHLUL...
Sulaiman Efendy
SYUKUR ADA PAK GILANG YG ANTAR MAKANAN....
Sulaiman Efendy
WAKTU ISTRIKU LAHIRKN ANAK 2-3 YG KMBAR, USIANYA 36 DKATI 37 JGA LEWAT CESAR..
Sulaiman Efendy
WAJAR PENUH DN SESAK, JUNIOR FARZAN PSTI DIATAS RATA2, TURUNAN TURKI LGI. BLM LGI SANDRA YG LMA MNJANDA, YG PASTI INTINYA LMA TDK DITROBOS..
Sulaiman Efendy
PANTAS ANISA JUGA JULID,,TERNYATA SDR2NYA PADA TOXIC SEMUA..
Sulaiman Efendy
HUKUM TABUR TUAI SKRG DIPANEN GRISEL...
Sulaiman Efendy
RASAKN LO...
Sulaiman Efendy
MANA SADAR, MKIN DENDAM.. HATI2 SAJA KALIAN..
Sulaiman Efendy
KIRA2 VIONA SAKIT APA...??
Sulaiman Efendy
INI MAK LAMPIR PNGEN DIKARUNGIN..
Sulaiman Efendy
DASAR MANUSIA2 PENGIKUT IBLIS...
Sulaiman Efendy
APA FARZAN SDH MLIHAT TAYANGAN VIDIO ITU..??
Sulaiman Efendy
KLO ITU PRUSAHAAN VIONA, BRRTI SI DARREN MOKONDO DOANK..
Sulaiman Efendy
PASTI SI GRISEL TUHH
Sulaiman Efendy
TERNYATA ULAH HERMAN
Sulaiman Efendy
JGN JDI PRIA BODOH YG PASIVE DOANK.. CONTOH GILANG YG ACTION, NMUN MSH GAGAL BEKUK HERMAN..
Sulaiman Efendy
BKN HNY MNJAGA. TPI LO JUGA HRS MNYELIDIKI DGN BAYAR ORG TUK BANTU MNYELIDIKI
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!