Definisi pernikahan menurut Alya yaitu saling mencintai dan menerima kelebihan serta kekurangan masing-masing, akan tetapi Bagaimana jika pernikahan itu hanya menguntungkan pasangan sedangkan kita merasa dirugikan?
Belum lagi suami yang dipilih oleh orang tuanya adalah Pria beristri bahkan tidak tanggung-tanggung istrinya itu sampai ketiga yaitu Alya, hanya karena menginginkan anak cowok sebab kedua istrinya yang lain yaitu hanya bisa memberikan dirinya anak cowok membuat Bagas mau tidak mau memilih pasangan hidup satu lagi.
jika kata orang istri muda bakalan selalu disayang tetapi sepertinya kata orang itu hanya kebohongan, karena buktinya Bagas tidak pernah menghampiri istri mudanya itu lagi ketika mengetahui Alya sudah hamil Jadi untuk apa sering bersama jika hasilnya sudah terlihat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mima ah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aulia bingung
Aulia kebingungan mendengar apa yang dikatakan oleh Bagas barusan, sebab menurut nya kata-kata pria itu penuh ambigu dan juga sangat tidak dimengerti oleh dirinya.
"Itu orang tadi itu ngomongnya apa ya aku bikin bingung? Terus apa hubungannya sama Abah dan juga Umi di rumah orang mereka kan tidak tahu apa-apa soal masalah ini, Ah bisa panjang urusannya kalau sampai mereka tahu soal aku yang mengancam orang untuk dipukul?" Aulia begitu frustasi sebab dalam pikirannya kalau bawa ke situ sengaja mengancamnya dengan Ini memberitahukan kelakuannya di luar rumah kepada orang tuanya.
Aulia mendekati Abidzar sekedar ingin menanyakan kira-kira sahabatnya itu sedang memikirkan apa mungkin bisa mendapatkan jalan keluarnya, Soalnya kalau menyangkut dirinya otomatis otaknya sedang buntu maka dari itu tidak bisa dipakai untuk berpikir lagi.
"menurut kamu maksud dari perkataannya dia tadi itu apa ya? soalnya itu orang kok rada-rada aneh kalau mau bahas sesuatu itu lama-lama bikin kepala pening, Padahal kamu kan tahu sendiri kalau aku mana kenal sama itu orang?"tanya Aulia penasaran dengan wajahnya benar-benar terlihat seperti orang frustasi.
Abizar menghilangkan nafasnya kasar begini nih kelakuan orang yang tidak suka bermain media sosial dan juga tidak pernah menonton televisi, apalagi majalah dan juga koran itu lebih Jangan harap lagi Makanya kalau dia tidak mengetahui sebenarnya siapa pria yang tadi berbicara dengannya.
"jadi kamu benar-benar tidak kenal orang yang tadi, atau Kamu benar-benar kenal tetapi sengaja melupakannya?"tanya Abizar memastikan membuat Aulia menatap heran ke arah sahabatnya itu.
"menurut kamu ada untungnya aku berbohong? Kalau memang kamu tidak tahu ya sudah, kenapa malah kamu bertanya seperti bukan sikapku saja selama ini?"tanya Aulia Ketus.
"Dia yang tadi itu namanya Bagas Sanjaya yang terkenal sangat Arogan dan juga tidak segan-segan menyakiti lawannya, dia itu sudah memiliki dua istri dan istrinya yang kedua itu merupakan wanita yang tadi kamu Ajak berantem!"jelas Abizar membuat Aulia langsung merasakan kakinya begitu lemas seketika karena tidak percaya jika pria yang diajak berdebat tadi merupakan calon suaminya.
"Ya Tuhan ini namanya sebuah kenikmatan yang harus didustakan atau kenikmatan yang harus membuat aku kabur? Kenapa harus pria itu sih, Apa Tidak ada orang lain lagi di muka bumi ini?"lirih Aulia yang terdengar begitu tertekan membuat Abizar menatap heran ke arahnya.
"Kamu itu sebenarnya bicara apa sih? Soalnya hari ini Kamu kelihatan sangat aneh dan juga tidak seperti biasanya, jadi saranku menurutku lebih baik kamu pulang dan ngomong sama Abah dan juga Umi kalau kamu sebenarnya sudah memiliki calon suami dan tidak ingin menikah dengan Pria beristri!"jelas Abizar Tapi menurut Aulia saran dari pria itu merupakan sesuatu yang sangat tidak tepat saat ini sebab dirinya benar benar Sedang dilema.
"kamu bisa diam dulu tidak? Aku ini lagi bingung harus ngomong seperti apa saat pulang nanti dan juga asal kamu tahu saja ya pria yang dijodohkan denganku ya kutu kupret tadi itu, tapi kok bisa-bisanya aku malah cari perkara dengannya Ah ini mah nanti bukan dua minggu lagi pernikahanku tapi pasti sebentar sore bakalan langsung terjadi!"ujar Aulia yang benar-benar tidak tahu lagi harus bersikap seperti apa sedangkan Abidzar seolah-olah seperti dibuang ke dasar jurangnya dalam dan tidak bisa membantu Aulia sama sekali.
"Jadi maksudnya pria yang ingin dinikahkan orang tua kamu adalah pria yang tadi ? Itu artinya kamu siap-siap saja menghadapi kedua istrinya yang lain dan juga sikap Sombongnya itu, tetapi aku janji kalau aku bisa membantu maka akan aku lakukan dengan sekuat tenaga aku agar kamu bisa lepas dari mereka!"ujar Abizar yang terlihat begitu keseriusan di dalamnya.
"Membantu dari dengkulmu? Tadi walau pria itu mengancam kamu saja kamu bukannya membantah tetapi malah hanya diam saja, terus sekarang kamu malah ngomong mau membantuku? Dengan cara apa coba, mau datang ke rumahku layaknya seorang pria berkuda yang ingin menjemputku dari malapetaka yang bakalan terjadi?"tanya Aulia dengan mengejek sebab menurutnya keberadaan Abidzar tadi itu tidak membantunya sama sekali sebab keberanian pria itu entah yang biasanya ada kini tiba-tiba menghilang menguap pergi ke udara begitu saja.
Abizar menggaruk kepalanya yang tak gatal sebab apa yang dikatakan oleh Aulia itu memang benar tidak bisa ia pungkiri kebenarannya, entah tadi itu dirinya ngeblank karena mendengar Aulia yang tiba-tiba di jodohkan dan juga kemunculan Safira yang tiba-tiba sampai-sampai kedatangan Bagas tidak ia respon dengan baik.
"Kenapa kamu diam sekarang? Ah sudah lebih baik aku pulang soalnya sepertinya aku berada di mana saja tidak bisa membantuku sedikitpun, nanti kalau pernikahanku benar-benar terjadi kamu tenang saja kamu adalah orang pertama yang aku undang untuk melihat kesengsaraanku!"pamit Aulia lalu segera pergi dari situ membuat Abizar yang ingin menahannya pun pria itu urungkan karena dirinya sedang tidak punya solusi saat ini untuk membantu meringankan masalah yang telah dialami oleh sahabat sekaligus orang yang sangat ia cintai itu meskipun cintanya itu hanya bisa ia pendam di dalam hati.
"Aku sebenarnya bisa membantu kamu tetapi kalau melawan kedua orang tua mu sepertinya aku tidak dapat melakukannya, karena aku ingin menunjukkan kepada mereka bahwa aku merupakan pria yang pantas dengan kamu tetapi melakukannya dengan caraku bukan dengan cara membuat kedua orang tuamu kecewa! Apalagi pria yang bakal menjadi suamimu itu adalah orang yang bukan sembarangan, apalagi aku yang merupakan orang berada tetapi masih dibawah bayang-bayang keluarga Sanjaya?"gumam Abidzar dalam hati sungguh pria itu tidak bisa dan juga tidak sanggup ketika melihat Aulia nantinya bersanding dengan pria lain meskipun dirinya tahu jika pernikahan mereka itu terjadi bukan karena dasar cinta tapi tetap sama saja wanita itu akan sah di mata hukum dan agama ketika Bagas meminangnya.
"Aku pulang ke rumah Terus nanti kalau abah sama Umi memaksaku untuk menikahi Ya sudah terserah dari mereka saja mau melakukan apapun, tetap tetapi pria itu Jangan harap aku menjadi istri yang terburuk dan juga wanita kurang ajar tadi yang sudah menjadi perkara denganku Jangan harap juga aku bakalan tunduk kepada mereka!" Ujar Aulia yang benar-benar ingin sekali protes tetapi menurutnya di saat yang tidak tepat seperti begini sama saja bohong dan juga ingin marah kepada orang tuanya tetapi memang benar apa yang dilakukan orang tua itu tidak ada salahnya itu ingin menguak kejadian dulu yang sudah dilakukan oleh keluarga Sanjaya kepada mereka.