NovelToon NovelToon
Suamiku Pria Tulen

Suamiku Pria Tulen

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis
Popularitas:19.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sept

Nur Azizah gadis biasa yang telah dijual oleh tantenya sendiri untuk menebus rumah yang akan disita. Nur tidak menyangka, nasibnya akan tragis. Saat orang yang membeli tubuhnya berusaha menodai gadis itu, dengan susah payah Nur berusaha kabur dan lari jauh.
Dalam aksi pelariannya, Nur justru dipertemukan dengan seorang pria kaya raya. Seorang pria tajir yang katanya tidak menyukai wanita.
Begitu banyak yang mengatakan bahwa Arya menyukai pria, apa benar begitu?

Rama & Irna

Masih seputar pria-pria menyimpang yang menuju jalan lurus. Kisah Rama, si pria dingin psiko dan keras. Bagaimana kisah Irna hidup di sisi pria yang mulanya menyukai pria?


Jangan lupa baca novel Sept yang lain, sudah Tamat.
Rahim Bayaran
Istri Gelap Presdir
Dea I Love You
Menikahi Majikan

Instagram Sept_September2020

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sept, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Serangan Kedua

Suamiku Pria Tajir #6

Oleh Sept

Rate 18+

Dari pada malu karena ketahuan busuknya, Leon justru balik menyerang wanita yang sudah berani memukulnya dari belakang. Sekali gerakan, ia membuat Rena terpelanting dan membentur sofa.

Rena baru tiba, tapi telinganya menangkap keributan di apartemen sebelah. Curiga karena Leon tidak ada di dalam apartemen. Ia lantas memeriksa di apartemen yang tak terkunci itu. Parahnya, ia malah mendapati sang pacar sedang mencium paksa seorang wanita.

Tentu saja ia geram, hingga mengambil sesuatu untuk ia pukulkan kepada Leon. Sayang, pria yang kurang waras itu malah langsung mendorongnya cukup keras.

Nur yang memiliki kesempatan untuk kabur, memilih menolong Rena. Ia membantu wanita itu untuk berdiri. Rena meringis menahan sakit, hentakan pria itu rupanya cukup kuat. Marah, kecewa campur emosi. Setelah bangun, Rena langsung menyalak marah pada kekasihnya.

"Gila kamu! Nggak punya otak! Tinggalkan apartemenku!" sentaknya.

Leon tertawa remeh, apartemen siapa? Kok justru dia yang diusir. Memang benar apartemen itu atas nama Rena, tapi yang bayar selama ini adalah Leon. Malas berdebat, pria itu memilih menyeret lengan Rena keluar. Sedangkan Nur, Leon pikir akan melanjutkannya lain waktu.

"Lepasin! Pria brengkes!!!" maki Rena yang tidak mau ditarik paksa.

Namanya juga Leon, pria pemaksa dan sedikit gila. Dengan enteng ia mengendong Rena dan langsung masuk ke dalam apartmen miliknya. Pasangan gila itu, entah berdamai atau malah bertempur di dalam sana. Nur tidak peduli, yang jelas ia langsung buru-buru mengunci pintu kembali.

***

Di dalam kamar mandi.

Nur membiarkan tubuhnya basah oleh derasnya air yang mengalir di atas kepalanya. Gadis itu semakin trauma. Nur bahkan mengosok mulutnya berkali-kali. Ia merasa jijik setelah mengingat Leon yang sudah menciumnya dengan paksa.

Hingga beberapa saat kemudian, ketika ia baru selesai mandi, pintu kembali diketuk. Belum tahu siapa yang datang. Tapi, hati Nur Azizah langsung was-was. Dengan sedikit jantung berdebar karena rasa takut, Nur memeriksa lubang pintu.

Gadis itu bersyukur ketika melihat siapa yang datang. Akhirnya ia bisa bernapas lega saat Arya yang datang.

Klek

Arya masuk tanpa mengatakan apapun, pria itu langsung berjalan ke kamarnya. Wajahnya nampak kusut. Entah apa yang membuatnya seperti stress berat tersebut. Padahal tadi pagi masih baik-baik saja.

Tok tok tok

"Tuan, mau saya panaskan makan malamnya?"

"Tidak, aku lelah. Tidak lapar," jawab Arya tanpa membuka pintu.

"Baik."

Nur lantas berbalik, gadis itu kemudian kembali ke kamarnya. Nur sengaja tidak menceritakan kejadian tadi. Ia memilih memendamnya sendiri.

***

Pagi hari, masih sangat pagi. Matahari bahkan belum muncul dengan sempurna. Tapi, Nur sudah sibuk di dapur. Setelah mencuci dan membersihkan lantai, Nur langsung siap-siap membuat sarapan. Ia ingat, tuan mudanya semalam sepertinya melewatkan makan malam.

KLEK

"Tuan mau berangkat?" Nur heran, atau lebih tepatnya baru tahu. Kalau Arya bangun pagi-pagi sekali. Dilihatnya sang majikan sudah berpakain rapi dan memakai sepatu kulit yang sudah mengkilap. Nur ingat, kemarin ia sempat menyemir sepatu itu.

"Aku mungkin tidak pulang malam ini, ada urusan. Tolong kunci pintunya."

Mau menahan, tapi tak bisa. Yang ada ia malah takut bila mengingat kejadian semalam.

"Baik, Tuan."

Hanya kata itu yang mampu Nur ucapkan.

"Tidak sarapan dulu?" cegah Nur kemudian.

"Tidak, jam penerbangan sebentar lagi. Aku berangkat dulu, Nur."

Arya lantas meraih tas yang ada di atas meja, sembari menatap ponsel ia berjalan meninggalkan apartemen.

***

Apartemen tetangga, Rena terlihat masih tertidur pulas dalam pelukan Leon. Rupanya mereka memutuskan untuk berdamai, pintar sekali Leon bersilat lidah. Pria itu mengatakan bahwa gadis di apartemen sebelah, menggodanya duluan. Dasar Rena, dikasih kata dan rayuan manis ia luluh begitu saja. Benar-benar pasangan aneh.

Beberapa jam kemudian.

"Honey! Aku pulang dulu. Papa ingin bicara, tapi inget. Jangan masuk apartemen gadis penggoda itu!" ancam Rena sembari merapikan pakaiannya.

"Hemm!" sahut Leon yang kala itu masih memeluk guling.

Akan tetapi, beberapa saat kemudian. Ketika Rena sudah pergi. Pria itu langsung nampak sehat bugar, seperti bukan orang yang dari bangun tidur. Sepertinya ia sengaja, menunggu Rena pergi dulu, kemudian melanjutkan aksi gagalnya semalam.

Rupanya Leon begitu penasaran dengan rasa gadis baru. Setelah mengintip ke lorong apartemen, akhirnya ia mengetuk pintu apartemen Arya. Ia tahu, Arya kalau pagi tidak ada di apartemen. Pria itu gila kerja, dan hal ini kesempatan emas bagi pria brengkes sepertinya.

"Apa ada yang ketinggalan?" batin Nur.

Tidak mau gegabah seperti semalam, sebelum membuka pintu, Nur mengintip terlebih dahulu.

Dasar licik, Leon malah sengaja menyamarkan diri. Pria itu memakai topi dan mengacungkan sebuah kotak pizza ke arah lubang pintu. Sepertinya ia tahu, Nur pasti mengintip dulu sebelum membukanya.

"Siapa yang pesan?" gumam Nur. Tapi, kalau diacuhkan, kasihan orang itu.

Tok tok tok

Pintu terus diketuk, dan Leon masih menyembunyikan wajahnya di balik topi hitam yang ia kenakan. Tidak lupa ia menganyungkan kotak pizza di tangannya. Kotak kosong, karena isinya sudah ia makan semalam bersama Rena.

Cukup lama Leon menunggu dan mengetuk, hingga Nur tak tahan dan tak tega.

Klek

Baru dibuka sedikit, Leon langsung memasukkan kaki di sela pintu. Ia sengaja melakukan itu untuk menahan Nur menutup pintunya lagi saat menyadari kedatangan dirinya.

Sontak Nur panik ketika tersadar bahwa dirinya ditipu. Dengan cepat ia berbalik, Nur langsung lari menuju kamarnya. Ia mengunci kamar itu rapat.

Sedangkan di luar sana, Leon menyeringai dan juga mengunci pintu dari dalam. Saatnya bermain-main dengan mainan baru tanpa penganggu. Bersambung.

1
Arida Susida
Luar biasa
Meri
Oalah,antek ny Rama🤦🤦🤦
Nurmiati Aruan
hajar terus Irna....sampe dapat 😂😂😂
Nurmiati Aruan
1 orang Rama belum bisa diringkus.... meresahkan...
Nurmiati Aruan
goda terus kak Irna ..sampe meleleh
Nini Tuti
Luar biasa
Dessy Lisberita
fisual aku suka yg timur Tengah sekedar beri sran
Meyke Joyce Rantung
waduh...bakal ketemu Rama dgn Arya...
Meyke Joyce Rantung
Nur jago bahasa Inggris ya...langsung ngerti tulisan di kertas😅
Meyke Joyce Rantung
Nur koq tidak lapor sekuriti...
Wati indah
Luar biasa
Gagas Permadi
Kevin ngidam brabe dah🤣🤣🤣
Gagas Permadi
papa Arya kenapa Thor 😭😭🤣
Gagas Permadi
Lea bar bar/Facepalm//Facepalm/
Gagas Permadi
Arya sama Rama jadi besanan donk🤭
Gagas Permadi
woooowww
Gagas Permadi
enakan rasanya 🍩
Gagas Permadi
🤣🤣🤣🤣
Gagas Permadi
cieeeee terong udah doyan donat🤣
Gagas Permadi
waaaaah si IRNA. bener² bar bar🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!