Reno yang berniat meneruskan kuliah S2 di kota harus terpaksa menikahi anak saudara jauh dari ayahnya.
Reno terpaksa menikah karena wasiat ayahnya yang sudah meninggal.Rianti yang anak yatim piatu harus menuruti kemauan ibu Ningrum untuk menikahkannya dengan anaknya Reno.
Reno yang merasa tidak menginginkan pernikahan itu,selalu mengabaikan Rianti,dan tak pernah pulang ke rumahnya.
Ibu Ningrum yang mengetahui kelakuan anaknya sampai marah hingga membuat siasat agar Reno bisa tidur dengan Rianti.
Apakah yang di lakukan ibu Ningrum?
Bagaimana setelah Rianti mempunyai anak,apakah Reno berubah?
Yuk,kepoin ceritanya yah...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummi asya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
06.Rianti Bekerja
Sesuai dengan perintah ibunya,Rianti di terima bekerja di toserba miliknya tanpa tes apapun.Bagi karyawan yang belum tahu siapa Rianti akan mencibir kenapa Rianti di terima dengan mudah.
Tapi bagi manajer dan bagian HRD sudah tahu bahwa Rianti adalah titipan ibu dari bosnya,jadi tidak ada yang mengusiknya.Apalagi ibu dari bosnya yaitu ibu Ningrum mewanti-wanti untuk tidak mempersulit Rianti dalam bekerja.
Satu bulan sudah Rianti bekerja,dia merasa senang.Banyak teman baru dan juga menjumpai banyak orang,melayani dengan senang hati.
Ada juga teman yang tidak menyukainya,hingga dia selalu di gosipkan yang tidak benar.Tapi Rianti tetap diam saja,tak pernah ambil pusing dengan gosip dirinya yang kurang enak.
Siang itu,waktunya istirahat.Rianti bergantian dengan temannya untuk istirahat dan makan siang.Dia keluar dari toko hendak membeli makanan.Tapi tiba-tiba Rianti di panggil dari kejauhan.
"Rianti tunggu."
Rianti menoleh,di lihatnya Danang berlari kecil ke arahnya.Riantipun berhenti.
"Ada apa?"tanya Rianti.
"Kamu mau kemana?"tanya Danang.
"Mau beli makanan,kan waktunya istirahat."jawab Rianti.Dia melangkah,Danang mengikuti.
"Bareng aja sama aku,aku juga mau beli makanan."tanpa menunggu persetujuan dari Rianti,Danang menarik tangan Rianti untuk memgikutinya membeli makanan.Rianti oun menurut saja.
Mereka tidak tahu,ada seseorang yang melihatnya dengan senyum smirik.
****
Rasa lelah yang di rasakan Rianti sore ini.Tidak menyangka hari Sabtu ini pelanggan di toko banyak yang membeli aksesoris yang dia pegang untuk menjaga.
"Neng Rianti kelihatannya lelah banget."ucap mbok Surti yang keluar dari arah dapur berpapasan dengan Rianti yang baru pulang.
"Iya mbok,banyak yang membeli aksesoris di toko.Saya ngga nyangka akan seramai tadi."Rianti duduk di kursi makan sambil mengambil gelas untuk minum.
"Hari Sabtu emang rame terus neng,apa lagi kalau tanggal muda.Pasti pada belanja ke toko membeli kebutuhan sehari-hari."
"Iya saya tahu mbok,tapi ngga biasa kalau di tempat aksesoris yang saya jaga.Biasanya selalu sepi dan ngga ramai walau tanggal muda.:
"Berarti rejeki neng.Oya,sebentar lagi nemg Rianti gajian pertama ya."
"Iya mbok.Nanti kalau dapat gajian saya traktir mbok Surti makan ya,sekalian nanti beli baju juga buat mbok."
"Ngga usah repot-repot neng.Simpan aja uangnya buat masa depan neng Rianti.Mbok hanya ikut senang jika neng Rianti senang.Dan uang kontrakan rumah bulan ini juga akan di bayarkan minggu depan sama orangnya."
"Iya mbok,terima kasih.Kalau tidak ada mbok Surti ngga tahu bagaimana jadinya."Raut wajah Rianti berubah sedih.Dia teringat kedua orangtuanya.
"Sudah neng,jangan sedih.Ada mnok Surti di sini,lagi pula nyonya Ningrum juga sayang sama neng Rianti.Walaupun kelihatannya ngga banyak bicara."
"Iya mbok.Sekali lagi terima kasih mbok."Rianti bangkit dan memeluk mbok Surti.
Di tepuknya punggung Rianti untuk menenangkan.Mbok Surti pun melepas pelukan Rianti.
"Ingat neng,masih ada mbok Surti di sini.Neng Rianti tidak perlu sedih,terus menatap masa depan yang neng Rianti harapkan.Mbok akan dukung neng Rianti."Rianti mengangguk lalu dia pergi ke kamarnya untuk mandi dan ganti baju karena baju yang dia pakai sudah bau keringat.
****
Rianti seperti biasa mejaga di bagian aksesoris.Walaupun toserba tapi seperti mall kecil,mungkin bisa di bilang seperti itu.Banyak karyawannya dan setiap barang ada yang menjaga walaupun satu orang bisa menangani dua barang.
"Rianti,waktunya kamu istirahat.Biar saya yang jaga di sini."kata Lili pada Rianti.
Rianti yang sedang membereskan barang aksesoris rambut menghentikan kegiatannya.
"Tapi nanti kalau bu Sofi tanya gimana?Saya belum selesai beres-beres ini."ucap Rianti bingung.
"Udah,nanti saya bilangin kalau kamu sudah waktunya istirahat.Saya sudah makan tadi baren Fajar dan Susi.Jadi bisa gantian jaganya."kata Lili lagi.
"Ya udah,makasih ya Li.Kalau gitu saya pergi dulu cari makan."lalu Rianti melangkah pergi meninggalkan Lili.
Tapi sebelum langkah Rianti jauh,Lili berucap.
"Danang nungguin kamu juga di depan."kata Lili sambil tersenyum,Rianti tak menanggapi ucapan Lili teman barunya itu.
Sampai di depan pintu masuk,benar saja Danang sudah menunggunya.Tersenyum pada Rianti.
"Kamu nungguin saya?"tanya Rianti aneh.
"Iya."
"Ngga usah nungguin saya lagi."
"Kenapa?"
"Ngga enak sama yang lain.Nanti di kira kita ada apa-apa lagi."
"Biarin aja,cuma makan bareng aja ko pada ribet.Udah jangan di pikirin."
Rianti hanya menghela napas dalam.Sebenarnya dia senang ada teman yang peduli dan mau berteman.Tapi dia sadar diri,ini baru sebulan dia bekerja.Tidak seharusnya mau di ajak makan bareng dengan seorang laki-laki walau cuma teman.Di sinilah letak kekhawatirannya,takut ada yang tidak suka padanya.Sehingga membuat iri pada dia.
Untuk kali ini saja,setelahnya dia akan makan sendiri.Atau nanti bawa bekal saja dari rumah,mungkin lebih baik begitu.
****
Dan benar saja apa yang di khawatirkan Rianti.Gosip-gosip sudah beredar,bahwa Rianti dan Danang dekat karena ada hubungan.
Peraturan di toko itu,tidak boleh ada karyawan yang berpacaran dengan karyawan lainnya.Atau jika pacarnya karyawan di sana juga di pisahkan tempatnya supaya tidak leluasa untuk berpacaran yang akan membuat kinerja jadi menurun.
Peraturan yang aneh sih,tapi itu di buat oleh bos mereka.Reno.Yang sampai sekarang belum punya pacar.Sampai karyawannya sendiri merasa aneh.Mungkin karena bosnya jomblo jadi membuat peraturan seperti itu.
Rianti riisih dengan gosip-gosip itu.Tapi dia tidak ambil pusing,selama tidak mengganggu kerjanya.Dia juga selalu menghindari Danang yang selalu mengajaknya makan bareng atau menghampiri Rianti ketika sedang berjaga.
"Rianti,bu Sofi memanggilmu ke ruangannya."kata Lili.
"Ada apa ya Li?"
"Ngga tahu,cepetan aja kamu kesana.Nanti tambah marah bu Sofinya."
"Iya.Saya tinggal dulu ya."lalu Rianti melangkah pergi meninggalkan Lili yang menatapnya kasihan.Mungkin karena gosip itu Rianti di panggil bu Sofi.
Toktoktok...Rianti mengetuk pintu ruangan bu Sofi.
"Masuk"
Lalu Rianti membuka pintu itu dan masuk ke dalam.Dia melihat meja bu Sofi,tidak ada orangnya.Pandangannya beralih ke sofa dan di situlah atasannya itu duduk bersama orang yang dia kenal.Rianti pun di buat terkejut,kepalanya dia tundukkan menaruh hormat pada keduanya.
"Sini Rianti,ada bu Ningrum.Kamu sudah kenal kan?"kata bu Sofi.Rianti hanya mengangguk saja.
"Kenapa kamu malu begitu Rianti.Sini duduj dekat bude."ujar ibu Ningrum.
Rianti menurut,lalu dia duduk di kursi singel di samping ibu Ningrum.
"Jadi bu Sofi,dia akan bekerja dua bulan lagi.Nanti setelah itu dia tidak bekerja lagi,nanti hanya mengurus suaminya saja di rumah.Tolong jaga Rianti ya,karena saya tidak mau ada masalah di sini."ucap ibu dari bosnya itu pada ibu Sofi.
"Baik bu.Ibu tenang saja,semua masalah akan saya atasi."jawab bu Sofi sopan.
"Rianti,apa kamu nyaman kerja di sini?"tanya bu Sofi.Rianti hanya mengangguk.
"Jangam khawatir dengan gosip-gosip itu,itu perrbuatan orang yang iri saja dengan kamu.Mereka tidak tahu saja kamu siapa,nanti juga akan berhenti."
"Iya bu."
"Ya sudah,kamu boleh kerja lagi."
"Iya bu."
Lalu Rianti pergi keluar menuju tempat di mana dia bekerja.Dia masih bingung ucapan ibu Ningrum tadi.
****(@@)***(@@)****