Istri Yang Terabaikan
Rianti Salsabila adalah seorang gadis yang berumur 19 tahun.Dia di tinggal kedua orangtuanya ketika dia menjelang ujian sekolah SMUnya dalam sebuah kecelakanan di mana kedua orangtua Rianti akan pergi ke bank untuk memgambil uang untuk pembayaran ujian sekolah Rianti.
Rianti sangat terpukul ketika mendengar kedua orangtuanya kecelakaan di jalan.Rencananya,setelah pulang dari bank ayah dan ibunya akan ke sekolah Rianti membayarkan uang ujian sekolahnya,tapi takdir berkata lain.Dalam perjalanaan mereka tertabrak truk besar yang melintas berlawanan dalam keadanan terombang ambing.Mungkin supir truk itu mabuk,sehingga mobil yang di kendarainya menabrak motor ayah Rianti yang melintas di belokan dengan kecepatan sedang.
Tanpa bisa di hindari,motor ayah Rianti menabrak mobil truk yang dalam keadaan oleng dan terjadilah tabrakan.
Ayah dan ibu Rianti terlindas di bawah roda mobil truk,sedangkan sang supir mobil truk hendak melarikan diri,tapi di cegat oleh warga sekitar.
Ponsel Rianti berbunyi,nomor ayahnya masuk.
"Halo,ayah.."ucap Rianti terpotong.
"Maaf,ini benar nomor Rianti Salsabila?"
"Ya pak,ada apa?Kenapa bukan ayah saya yang menelepon?"
"*Begini,ayah anda sedang ada di rumah sakit Bakti Darma.Apa anda bisa datang ke rumah sakit Bakti Darma?"
"Memang ayah saya kenapa pak.Dan bapak siapa menelepon saya pake nomor ayah saya*?"tanya Rianti gugup.
"Saya polisi,sebaiknya anda segera datang ke rumah sakit Bakti Darma."
"Baik pak,saya ke sana sekarang."
Rianti langsung menutup teleponnya.Dia bergegas pergi dari kantin,hatinya gelisah dan penuh tanda tanya.Ada apa sebenarnya dengan ayah dan ibunya.
Sampai di rumah sakit Bakti Darma,Rianti langsung menemui resepsionis.Sebelum bertanya,seorang polisi menghampiri Rianti.
"Apa anda bernama Rianti?"tanya polisi tersebut.
"Iya pak polisi,saya Rianti.Ada apa dengan ayah saya?Apa ayah saya kecelakaan?"tanya Rianti gugup dan khawatir.
"Tenang dulu nak Rianti,sabar dulu.Ayah anda ada di ruang ugd sedang di tangani oleh dokter."kata polisi itu dengan hati-hati.
"Bagaimana kondisi ayah saya,dan ibuku bagaimana?Apa semuanya selamat?"wajah khawatir dan bibir bergetar,nampak Rianti sangat penasaran dengan kondisi orangtuanya.
"Sebaiknya nak Rianti melihat ke kondisi orangtua nak Rianti."ucap Polisi itu dengan tenang.
Rianti langsung menuju ruang ugd setelah di beritahu di mana dia harus menuju.
Setelah sampai,Rianti tampak syok melihat keadaan ayahnya yang terbaring.Dia langsung beralari menuju ayahnya yang terbaring lemah penuh dengan alat medis.
"Ayah...Ayah kenapa?ayah ngga apa-apa kan?Ibu mana ulyah?"tanya Rianti sambil menangis.
Ayah Rianti hanya mengangguk.Alat yang terpasang di wajahnya tidak bisa untuk menjawab semua pertanyaan Rianti.Rianti tampak menangis tersedu dan sambil memeluk ayahnya.Dia tidak bertanya lagi karena dia tahu ayahnya tidak akan bisa menjawabnya.
Dokter yang kebetulan menangani ayah Rianti menghampirinya.
"Anda keluarga dari bapak Samsudin?"tanya dokter yang berdiri di belakang Rianti.Rianti menoleh,dia mengusap airmatanya yang terus mengalir.
"Dokter,ibu saya di mana?Kenapa hanya ayah saya yang di sini?Apa ibu saya baik-baik saja?"tanya Rianti tanpa jeda.
"Maaf mba,ibu anda tidak bisa di selamatkan.Ibu anda sudah tidak bernyawa lagi kerika sampai di rumah sakit ini."ujar dokter tersebut.
"Ya Allah...ibu...!"ucap Rianti menjerit histeris.Tubuhnya melorot ke bawah,airmata mengalir deras di pipinya,mulut Rianti tak henti mengucapkan kata maaf dan entah apa lagi.
"Anda harus ikhlas dan sabar."setelah mengucapkan kata itu,dokter tersebut meninggalkan Rianti yang masih menangis pilu.
****
Tak ada rasa yang paling menyakitkan dari rasa kehilangan orang yang di sayangi.Setelah dua minggu kepergian ibunya,Rianti harus kehilangan ayahnya yang meninggal karena kehilangan istrinya.Sempat juga ayah Rianti membaik dari sakitnya,namun kembali memburuk setelah kepergian istrinya.
Rianti kini sebatang kara.Dia harus berjuang sendiri untuk melanjutkan hidupnya.
"Rianti,yang sabar ya nak.Yang ikhlas,Tuhan lebih sayang sama ayah dan ibumu."ucap mbok Surti tetangga Rianti.
"Iya mbok,Rianti ikhlas menerima cobaan ini."ucap Rianti.Hatinya masih sedih dan pilu,tapi semua sudah takdirnya seperti itu.
"Neng Rianti apa punya sodara?"tanya mbok Surti.
Rianti menggeleng."Ngga tahu mbok.Ibu ngga pernah cerita kalo ibu atau ayah punya saudara."jawab Rianti.
Tak lama obrolan itu,suara pintu di ketuk dari luar dan terdengar ucapan salam.
"Assalamu alaikum."
"Wa alaikum salam."jawab Rianti dan mbok Surti.
Lalu Rianti dan mbok Surti bergegas ke ruang tamu melihat siapa yang bertamu.
Mbok Surti kaget dengan sosok perempuan paruh baya yang berdiri di depan pintu tersebut.Dan tak kalah terkejutnya perempuan paruh baya itu.
"Lho,kok nyonya ada di sini?"tanya Surti heran dengan kedatangan majikannya itu.
"Kamu juga kenapa ada di sini?"tanya perempuan itu yang ternyata majikan mbok Surti.
"Saya tetangga neng Rianti,nyonya."
"Oh.."
"Mari nyonya masuk."Surti mempersilakan majikannya.
Lalu majikan Surti masuk dan langsung duduk.Walau Surti masih penasaran dengan kedatangan majikannya,dia masih diam menunggu Rianti kembali dari belakang yang sedang menyiapkan minuman.
Tak lama Rianti datang membawa nampan berisi tiga gelas air teh hangat dan setoples cemilan.
"Maaf bu,cuma ada ini saja yang bisa saya suguhkan."kata Rianti sopan sambil menunduk.
"Ngga apa-apa."
Lama tidak ada obrolan,Rianti bingung mau ngomong apa.Apa lagi mbok Surti yang kurang sopan menanyakan maksud kedatangannya kemari,karena dia pikir Rianti berhak bertanya.
"Maaf nyonya,saya mungkin kurang sopan bertanya.Tapi saya sedikit penasaran,maksud kedatangan nyonya ke sini ada apa yah?"tanya mbok Surti yang akhirnya bertanya karena Rianti tidak berani bertanya.Mungkin karena malu.
"Oh ya,Surti maaf.Saya ini kemari dengan anak saya,tapi dia tidak mau turun dari mobil.Jadi hanya menunggu di mobil saja."
"Oh ya nyonya tidak apa-apa."
"Begini,ini mungkin agak aneh tapi saya harus memberitahu nak.."
"Rianti bu."
"Ya,Rianti.Bahwa sebenarnya ayahmu adalah saudara dari suami saya.Sebetulnya saya terkejut dengan kebenaran ini,tapi setelah tahu saya ayah kamu sudah meninggal,saya pikir saya harus menemuimu.Ini juga wasiat dari suami saya,bahwa saya harus mencari saudaranya yang lama tidak di jumpainya.
Saya merasa bersalah tidak langsung mencari tahu,namun begitu saya akan membawamu bersama kami."
"Maksudnya apa ya nyonya?"tanya Surti yang di angguki oleh Rianti.
"Saya di amanatkan oleh suami saya harus menemukan saudaranya,jika sudah meninggal dan anaknya tidak ada yang mengurus,maka kami harus mengurus anaknya sampai dia bisa mandiri.
Maka dari itu,nak Rianti harus ikut ibu."kata majikan mbok Surti.
Rianti diam,dia masih belum mengerti dengan ucapan majikan mbok Surti itu.Namun dia juga berpikir,lebih baik ikut dengan majikan mbok Surti dari pada hidup sendiri.Lagi pula di sana nanti ada mbok Surti.
"Bagaimana?apa kamu setuju?"mbok Surti menatap Rianti yang masih menunduk.
"Neng Rianti,gimana?"tanya mbok Surti.
"Terserah saja mbok.Tapi bagaimana dengan rumah ini?"tanya Rianti bingung.
"Di kontrakkan saja,biar nanti mbok Surti yang urus."usul majikan mbok Surti.
"Ya sudah,ngga apa-apa mbok."
"Minggu depan saya anak saya akan jemput kamu ke sini.Jadi selesaikan dulu urusanmu di sini."kata majikan mbok Surti yang bernama ibu Ningrum.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Your name
Kasian banget Rianti harus di tinggal pergi oleh kedua orang tuanya. Sungguh mengiris hati sekali Thor apalagi mereka meninggal karena sebuah kecelakaan.
2022-02-23
1
Cucu Saodah
mampir thor
2022-02-10
0
ummi a-sya
makasih kaka dari papua barat,salam kenal.salam indonesia bersatu..😉😊❤🙏
2021-08-10
7