NovelToon NovelToon
My Hot Partner In Berlin

My Hot Partner In Berlin

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Konflik etika / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Bercocok tanam
Popularitas:14.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sheninna Shen

"Ketimbang jadi sadboy, mending ajarin aku caranya bercinta."

Guyonan Alessa yang tak seharusnya terucap itu membawa petaka.

Wanita sebatang kara yang nekat ke Berlin itu berteman dengan Gerry, seorang pria sadboy yang melarikan diri ke Berlin karena patah hati.

Awalnya, pertemanan mereka biasa-biasa saja. Tapi, semua berubah saat keduanya memutuskan untuk menjadi partner bercinta tanpa perasaan.

Akankah Alessa dapat mengobati kepedihan hati Gerry dan mengubah status mereka menjadi kekasih sungguhan?

Lanjutan novel Ayah Darurat Untuk Janinku 🌸

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sheninna Shen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12. Menginginkan Wanita Milik Pria Lain

...“Kenapa aku selalu mendambakan wanita yang sudah dimiliki oleh pria lain?” — Gerry Anderson...

Ting!

Pintu lift terbuka. Mereka berdua menghentikan olahraga bibir mereka yang panas itu.

Kini, Alessa lebih dulu keluar dari lift sambil menarik tangan Gerry. Ia menarik tangan pria itu sambil tersenyum sumringah dengan bibirnya yang bengkak gara-gara ulah Gerry.

"Jalannya yang cepat dong," goda Alessa nakal. Binar di matanya terlihat sangat jelas bahwa ia mendambakan pria yang sedang ada di depannya saat itu. Bahkan, wanita itu tak segan berhenti mendadak agar bisa mencium bibir Gerry sesaat.

Cup!

Gerry terbelalak. Seketika hatinya seperti sedang diserang bom tanpa henti. Ada ledakan-ledakan kebahagiaan yang sulit untuk ia gambarkan. "Alessaaaaa ...."

Sebuah ciuman gemas dan menggoda benar-benar menyulut api di dada Gerry. Tak hanya gairah yang terbakar saat itu, namun pria itu merasakan seperti ada kupu-kupu yang sedang terbang mengelilingi tubuhnya. Mungkin ... diam-diam cinta itu hadir dan tak bisa dihentikan lagi.

"Awas kamu." Berang Gerry, tapi dengan ekspresi yang bahagia.

Alessa tertawa terbahak-bahak begitu Gerry memeluk tubuhnya dengan sangat erat sambil menggelitiki perutnya tepat di lorong apartemen itu.

"Ger! Geli, ih!" Tawa Alessa lepas dan tanpa beban.

Gerry pun begitu. Ia tertawa bahagia dan rasanya ... ini lah kebahagiaan yang sesungguhnya yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. "Makanya, jangan bikin gemas!"

Meskipun sekarang tubuh mereka belum menyatu, tapi seluruh hormon bahagia mereka sudah keluar saat itu juga. Apa itu masa lalu? Apa itu pencarian yang tak berujung? Apa itu kesepian dan kesendirian? Seketika semuanya tergeserkan karena kebahagiaan mereka saat ini.

"Kejar aku kalo kamu bisa!" Entah sejak kapan Alessa mencuri kunci di saku mantel Gerry, ia melepaskan dirinya dari gelitik tangan Gerry, kemudian ia berlari tepat di depan pintu apartemen pria itu.

Wanita itu bergegas membuka pintu apartemen dan menjulurkan lidahnya ke arah Gerry. "Wleekkk. Kamu kalah!"

Gerry benar-benar tak habis pikir dengan tingkah manja dan riang wanita itu. Padahal, sebelumnya wanita itu tak seterbuka ini padanya. Tapi kini, wanita itu bisa menunjukkan seperti apa riangnya dirinya. Energi positif yang wanita itu miliki, seketika tertularkan pada dirinya.

Setibanya keduanya di dalam apartemen, tepat di pintu apartemen, Alessa yang berinisiatif meraih tengkuk lebar pria itu dan mendaratkan bibirnya ke bibir Gerry. "Aku merindukan bibir ini."

Sambil bercumbu mesra, Gerry melepaskan mantel navy miliknya, lalu ia lempar sembarangan ke lantai. Begitu juga Alessa. Wanita itu melepaskan tas dan mantel coklatnya, lalu ia lempar ke lantai.

“Gerry … sebentar …,” Alessa melepaskan perpaduan bibir mereka. Nafasnya terengah-engah membutuhkan oksigen. “Aku kehilangan oksigen.”

Keduanya tertawa geli sambil beradu pandang sesaat. Beberapa detik mereka terdiam karena beradu pandang, tapi ... kemudian mereka tertawa lagi mengingat agresifnya mereka saat ini.

Lalu ... mereka membuka alas kaki mereka dan kembali bercumbu dengan sangat mesra.

Gerry membawa tubuh mungil Alessa ke dalam gendongan tangan kekarnya. Ia menarik kunciran rambut Alessa dan membiarkan rambut wanita itu tergerai.

"Saat bersamaku, jangan pernah mengikat rambutmu," lirih Gerry usai melepaskan ciumannya sesaat. Lalu, ia kembali melanjutkan ciuman panas mereka dengan penuh bersemangat.

Pria itu berjalan menuju ke kamar mandi, membawa kedua tubuh mereka masuk tanpa harus berpisah.

Tik! Tik! Tik!

Gerry membiarkan kedua tubuh mereka berada di bawah guyuran air hangat meskipun masih berbalut busana.

Alessa tak peduli. Mau sebasah apa ia saat ini, yang jelas, ada yang sedang kesakitan di bawah sana karena sedang lapar dan ingin segera diisi agar kenyang. Entah kenapa, kali ini ia sangat bersemangat untuk bercinta dengan pria itu. Apa karena sudah berhari-hari ia tak bertemu pria itu?

“I miss you,” bisik Alessa pelan sambil menatap mata pria itu.

“I miss you too!”

Sore menjelang malam itu, di sebuah kamar mandi yang ada di apartemen itu, ruangan 2x3 meter itu, suara Alessa memenuhi ruangan. Wanita itu terus berteriak dan menceracau tanpa henti diselingi bunyi gemercik air yang jatuh ke lantai saat menyatu dengan Gerry. Alessa mencengkeram tengkuk Gerry sambil memejamkan matanya. Ia tak kuat menahan kenikmatan yang terus menerus pria itu berikan padanya.

Keduanya menyatu dengan perasaan bahagia. Tubuh mereka terus menerus memproduksi hormon-hormon bahagia bersama.

Melihat Alessa yang sudah tak berdaya, Gerry menjadi semakin buas dan ingin bergegas menguasai tubuh wanita itu. Dengan sekali hentakan, ia mendorong pinggulnya dengan sangat keras, membuat sekujur tubuh Alessa menegang dan menggelinjang. “Agh! Sakit!”

Gerry tak peduli dengan pekikan Alessa. Ia terus memegang kendali dalam permainan bercocok tanam itu dengan penuh antusias. Tubuh Alessa dibuat terguncang-guncang karena hentakan demi hentakan yang Gerry berikan.

Gerry menggila dan menjadi kalap mata saat menyatu dengan wanita itu. Rasanya tak sama saat ia menyatu dengan wanita-wanita lain di masa lalunya. Meskipun milik Alessa sempit dan semua tubuh wanita itu ia yang pertama kali merasakannya, tapi … ada sesuatu yang lebih membuat ia menggila. Sesuatu yang tak ingin ia ungkapkan karena takut patah hati untuk ketiga kalinya.

Cermin di kamar mandi menjadi berkabut akibat air hangat dan pergumulan panas kedua orang itu. Bahkan, Alessa tak segan-segan mengeluarkan ceracauan suaranya yang menggema di kamar mandi itu.

“Argh!”

Kedua suara mereka menjadi satu bersamaan. Ada kenikmatan yang baru saja dilepaskan dan membuat pikiran mereka melayang seperti sedang mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan alkohol.

Beberapa saat kemudian Alessa menyandarkan kepalanya ke dada bidang pria itu.

“Aku lelah dan tak kuat berdiri lagi,” gumam Alessa dengan suara yang pelan.

Melihat Alessa yang kelelahan karena pulang kerja digempur tanpa jeda, Gerry pun memutuskan untuk menyabuni tubuh wanita itu dengan penuh kelembutan. Ia menggosok tubuh Alessa menggunakan spons mandi, kemudian ia memberikan sampo di rambut wanita itu. Semuanya, ia yang melakukannya sendiri.

...🌸...

Usai pergumulan panas di kamar mandi, Alessa tertidur dengan sangat pulas tanpa sehelai benangpun di tubuhnya. Wanita itu tidur di bawah selimut tebal yang Gerry selimutkan ke tubuhnya.

Sementara Gerry, saat itu ia memposisikan tubuhnya miring ke arah Alessa dengan satu tangan yang menopang kepalanya.

Tanpa sadar, Gerry mengusap pelan pipi Alessa dengan penuh perasaan. Di tatapnya wajah wanita itu dengan seksama.

“Kenapa aku selalu mendambakan wanita yang sudah dimiliki oleh pria lain?”

“Apakah ini yang dinamakan obsesi?”

Gerry menghela nafas panjang. Kemudian ia mendekatkan wajahnya ke wajah Alessa. Dikecupnya dahi wanita itu dengan penuh kasih sayang.

...🌸...

...🌸...

...🌸...

...Bersambung …....

1
Siti Amyati
akhirnya terwujud semuanya
Rika Adja
mantap kakak 👍🏻
Susi Akbarini
❤❤❤❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
kok luther..
Alessa kan kak??
❤❤❤❤❤
Siti Amyati
sama"punya luka TPI akhirnya bahagia menanti
Susi Akbarini
yaa..
ampuuunnn..
manis sekali lhoooo..
jadi teehura..
berkaca2..
❤❤❤❤❤❤
Nana Colen
aku bahagia sekali tapi aku nangis bacanya 😅😅😅
Siti Amyati
akhirnya si dokter playboy bisa dapat cewek yg di dambakan
Nana Colen
akhirnya terungkap juga perasaan mereka... kenapa hatiku yang lega dan bahagia 😏😏😏
💜⃞⃟𝓛 ˢ⍣⃟ₛ EmohDimaru💃
wah mulai mencair pertemanan mereka ini,, apakah ini awal dari benih2 cinta 🤭
Susi Akbarini
makanya perlu saling terbuka dan bertanya terus terang daripada menduga duga gak jelas..

akhirnya mumer sendiri..

😀😀😀😀😀❤❤❤❤
Asphia fia
sweet bgt
Asphia fia
wah pd akhirnya alessa ketemu ayahnya sih kayaknya
Kim nara
Aduh thor manis sekali deh
Kim nara
Uh manisnya ak jadi senyum senyum sendiri thor😘😘😘😘
Kim nara
Semangat berjuang ger
💜⃞⃟𝓛 ˢ⍣⃟ₛ EmohDimaru💃
pede amat lu ger,, dia bukan menunggumu tapi menunggu orang lain
Kim nara
Akhirnya ada yg mengenali al d sana
Susi Akbarini
lhaahhhh.

berjanggut ya jadi pangling gonk..

😀😀😀❤❤❤❤❤
Nana Colen
aku suka sekali 😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!