Evan, pangeran mahkota dari kerajaan Li yang biasanya selalu hidup mewah dengan banyak wanita disisinya. Kini setelah kedua orang tuanya tiada dan dikhianati oleh paman2 serta saudara2nya.
Evan jatuh kejurang penderitaan yang paling dasar. Tanpa status Pangeran mahkota, tidak ada orang yang ingin berteman dengannya lagi.
Evan dihina, dicaci, dan dicemooh oleh semua orang yang ada disekitarnya.
Menjadi pangeran sampah yang terbuang dan dibenci oleh semua orang, Evan tidak tahu harus berbuat apa.
Di sepanjang perjalanan yang tidak tahu harus kemana, Evan terus menangis.
Evan yang tidak tahu harus kemana, pergi kedalam hutan.
Hingga di suatu malam keajaiban terjadi, disuatu malam Evan tertimpa bintang jatuh dan tubuhnya dimasuki oleh Jiwa 12 Kaisar Dewa Elemen.
Dengan adanya kekuatan 12 Elemen, Evan memiliki dua tujuan utama dalam hidupnya.
Membalas Dendam dan Melenyapkan Seluruh Ketidak Adilan Diseluruh Dunia.
Perlahan sikap Evan yang Naif dan Bodoh mengalami perubahan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tri wardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CH 6 : Menolong Qin Shan dan Qin Yun
Kemudian Rombongan kereta Keluarga Qin meninggalkan Evan dan Ririn dipinggir jalan.
Melihat bahwa orang yang dimintai tolong oleh Evan ternyata adalah orang yang sangat galak, Ririn pun merasa kesal dan menyalahkan Evam.
"Kamu berbohong padaku?, bukankah kamu bilang kalau diluar hutan ada orang yang baik, mana orangnya?" ujar Ririn merasa kesal dan menyalahkan Evan.
"Kenapa kamu baru bicara sekarang?, dari tadi kenapa diam saja?, dasar gadis aneh!" kata Evan merasa kesal kepada Ririn.
"Kamu berani mengatakan aku adalah orang aneh!?, kamu itu orang aneh, semua orang diseluruh dunia ini aneh!" kata Ririn merasa kesal.
"Dasar wanita aneh!" kata Evan terus meledek Ririn dengan mengatakan wanita aneh.
"Kamu!..." Ririn yang marah dan tidak terima di katakan sebagai wanita aneh langsung menyerang Evan.
Namun Evan dengan cepat langsung menghindari serangan Ririn, Ririn tidak ingin menyerah dan terus menyerang untuk memberi pelajaran kepada Evan.
Evan terus menghindar hingga berlari kabur ke dalam hutan, Ririn yang merasa kesal pun mengejar Evan.
Evan terus berlari kabur dengan teknik langkah bayangan miliknya, hingga pada saat Ririn sudah sedikit menangkap Evan, tiba-tiba Evan berhenti hingga Ririn yang mengejar tepat dibekang menabraknya.
"BRUAAKK!!" Evan dan Ririn jatuh ke semak-semak berbunga dipinggir jalan besar.
Tampak Ririn yang sedang duduk sambil menggelengkan kepalanya yang terasa pusing.
"Hei Gadis Aneh, kamu cepat turun dari tubuhku, pinggangku sudah mau patah kamu duduki!" ujar Evan yang terus memanggil Ririn dengan sebutan gadis aneh.
"Aku bukan gadis aneh!, aku punya nama!, namaku Ririn!, kamu tidak boleh memanggil aku gadis aneh!" kata Ririn merasa marah dan kesal kepada Evan.
"Iyah baiklah Ririn!, tetapi kamu cepat turun dari tubuhku!, pinggang aku sudah mau patah, kamu sangat berat!" ujar Evan menyuruh Ririn untuk turun dari tubuhnya.
Namun Ririn malah semakim kesal karena Evan mengatakan kalau dirinya berat.
"Aku tidak berat!, aku tidak mau turun!, kamu orang jahat!, aku tidak suka kamu orang jahat!" kata Ririn yang semakin menekan dan menjambak rambut Evan.
"Aaaa kamu lepaskan aku!, iyah iyah aku tidak akan mengatai kamu lagi, kamu cepat lepaskan aku!" pinta Evan kepada Ririn.
Namun tidak lama kemudian Evan dan Ririn berhenti seketika saat mendengar suara gerombolan kuda.
"Druk..druk..druk..druk...druk........" suara gerombolan kuda yang di tunggangi oleh segerombolan perampok melewati semak berbunga tempat Evan dan Ririn bertengkar.
Tampak bahwa gerombolan perampok tersebut sepertinya sedang bergerak menyusul rombongan keluarga Qin
"Sepertinya mereka adalah gerombolan perampok, Ayo kita ikuti mereka, kemungkinan keluarga Qin akan berada dalam bahaya!" ujar Evan mengajak Ririn yang masih duduk di atas tubuhnya.
"Untuk apa kita mengikuti mereka?, biarkan saja mereka dirampok oleh para perampok itu, merekakan orang jahat untuk apa diperdulikan!" ujar Ririn yang masih merasa kesal dan dendam kepada rombongan keluarga Qin.
"Ririn putih yang cantik seperti bidadari dari khayangan, bukankah kamu ingin melihat orang baik bukan?, ayo kita susul mereka dan lihatlah aku akan menjadi orang baik yang akan kamu lihat!" bujuk Evan sambil tersenyum menyanjung Ririn.
...****************...
Sementara itu disisi lain, tampak rombongan kereta keluarga Yun berjalan dengan santai tanpa mengetahui bahwa mereka sudah menjadi targer para perampok.
Sedangkan di dalam kereta tampak Qin Yun sedang mengobrol dengan Kakak laki-lakinya yang bernama.Qin Shan.
Qin Shan adalah salah satu Tuan Muda dari keluarga Qin, Keluarga Qin merupakan salah satu keluarga pedagang kaya yang cukup terpandang di Negara Kerajaan Xiao.
Qin Shan merupakan seorang Kultivator Tingkat Prajurit Level Dua dengan umur 17 tahun, selain sebagai seorang kultivator Qin Shan juga memiliki keahlian yang cukup hebat dalam mengurus bidang administrasi.
Tidak hanya itu saja, selain sebagai kultivator muda yang memiliki paras tampan dan otak yang pintar, Qin Shan juga memiliki penampilam yang sangat elegan dan hati yang sangat lembut, apa lagi terhadap adiknya.
Kemudian Qin Shan yang penasaran dengan apa yang terjadi kenapa kereta kuda tiba-tiba berhenti bertanya kepada Adiknya Qin Yun.
"Yun, kenapa tadi kita berhenti?" tanya Qin Shan dengan lemah lembut kepada Qin Yun.
"Kakak ingat dengan Pangeran Evan Li si pecundang sampah yang dibuang dari kerajaannya sendiri?" tanya Qin Yun dengan sifat ingin bergosipnya.
"Yah Kakak ingat!" kata Qin Shan sambil menganggukkan kepalanya dengan pelan.
"Tadi aku lihat dia sedang mengemis di depan kereta kita, Huh! Dasar pecundang rendahan!" kata Qin Yun yang sangat membenci Evan.
"Apakah benar begitu?" tanya Qin Shan yang kurang percaya pada perkataan Qin Yun.
"Kakak tidak percaya padaku?" tanya Qin Yun merasa kesal karena merasa diragukan oleh kakaknya sendiri.
"Bukannya tidak percaya, tapi hanya kurang yakin saja, Qin Yun jangan marah yah!" ucap Qin Shan dengan sangay lemah lembut kepada Qin Yun.
Mamun tak lama kemudiam suara rombongan kaki kuda terdengar oleh Qin Shan dan Qin Yun yang berada didalam kereta kuda.
"Druk... druk... druk.... druk...." suara tapak kuda yang begitu ramai terdengar semakin mendekat.
Sementara itu diluar kereta kuda, tampak bahwa rombongan perampok telah mengelilingi dan mengepung rombongam keluarga Qin.
...****************...
"Berhenti!, kalian telah kami kepung!, jangan melawan atau akan kami bunuh!" ucap seorang Pria Brewok yang memimpin kelompok perampok tersebut.
Kemudian Qin Shan yang merasa penasaran turun dari kereta kudanya.
"Ada apa kepala pengawal?, mengapa begitu ramai?" tanya Qin Shan sembari turun dari kereta bersama dengan Qin yun yang merasa cemas.
"Maaf tuan muda!, sepertinya kita telah dikepung oleh para perampok!" kata Si Kepala Pengawal menjawab Qin Shan.
Mendengar itu Qin Shan dan Qin Yun merasa terkejut dan langsung melihat sekitar mereka, benar saja puluhan orang perampok telah mengepung rombongan keluarga Qin mereka.
"Serahkan semua benda berharga yang kalian bawa, jika tidak kami akan membunuh kalian semua!" kata salah satu perampok yang telah mencapai tingkat prajurit level dua.
Kemudian Qin Shan dan Qin Yun turun dari kereta kudanya dan mencoba untuk bernegosiasi dengan para perampok tersebut.
Para perampok merasa sanat merasa terpesona ketika melihat Qin Yun yang merupakan seorang gadis cantik turun dari kuda, para perampok merasa sangat tertarik dan memiliki niat buruk kepada Qin Yun.
"Hehehe ternyata didalam kereta ini ada seorang gadis yang sangat cantik, aku sudah lama tidak menyentuh seorang gadis cantik!"
"Aku juga, lihatlah kulitnya yang putih dan mulus, pasti akan sangat menyenangkan bisa tidur dengannya!"
Kata Para perampok yang memiliki niat buruk ketika melihat Qin Yun.
Sementara itu Qin Yun yang melihat para pria perampok yang mesum tersebut sangat merasa benci dan jijik, sedangkan Qin Shan tampak sedang berjalan menghampiri sang pemimpin Perampok.
"Maaf tuan-tuan, saat ini kami tidak membawa banyak barang berharga, kami hanya membawa sedikit uang perbekalan saja!" kata Qin Shan sembari memberi kode kepada pengawal untuk mengambil harta yang mereka bawa.
Sang Pemimpin perampok tampak diam saja dengan ekspresi sangar dan arogannya, hingga tak lama kemudian Pengawal yang tadi diberi kode oleh Qin Shan datang dengan membawa sebuah peti berisi uang emas.
"Tuan-Tuan, ini adalah semua harta yang kami bawa, kami mohon ijinkan kami pergi, jika disaat kami kembali lagi nanti, kami berjanji akan memberikan banyak harta kepada Para Tuan!" kata Qin Shan sambil memberikan semua barangnya kepada Sang Pemimpin Perampok.
"Hanya ini?!, kau sedang mempermainkan kami?!, kamu kira kami adalah adalah anak kecil?, cepat serahkan semua kuda kalian!!" kata Sang Pemimpin perampok yang masih merasa kurang.
Qin Yun yang sombong merasa sangat marah dengan perlakuan para perampok tersebut.
"Kalian Jangan keterlaluan!, apakah kalian tidak tau siapa kami?!, kami adalah tuan muda dan nona muda dari keluarga Qin!, jika kalian berani macam-macam kalian semua akan diburu dan dibunuh oleh keluarga Qin!" kata Qin dengan sombongnya mengecam para perampok tersebut.
Namun bukannya merasa takut, Sang Pemimpin malah tertawa dan merasa senang.
"Hahahaha.... keluarga Qin?, bagus sekali!, kamu lihat luka diwajahku ini?" kata Sang Pemimpin perampok menunjukan bekas luka yang ada diwajahnya.
"Luka ini dibuat oleh anggota keluarga Qin kalian, Hahaha langit ternyata masih memberkati penjahat sepertiku ini, Hari ini biar aku balas dendam lama yang telah terpendam ini kepada kalian keturunan keluarga Qin!" ucap Pemimpin perampok.
"SEMUANNYA HABISI DAN BUNUH MEREKA SEMUA !!" perintah Sang Pemimpin perampok kepada para anak buah perampoknya.
"BUNUH!! SERANG!!" seru para perampok langsung maju menyerang keluarga Qin secara membabi buta.
Melihat bahwa para perampok sudah tidak bisa diajak bernegosiasi, maka keluarga Qin siap untuk bertetempur melawan para perampok.
"Lindungi Tuan Muda dan Nona Muda!" kata sang Kepala Pengawal memberi perintah kepada para pengawal lainnya.
Pertempuran sengit pun terjadi antara rombongan keluarga Qin melawan rombongan perampok, kedua bertarung dengan sangat sengit, darah bercucuran dari sisi pedang yang berlumuran darah.
Namun setelah beberapa saat kemudian, tampak pertempuran diungguli oleh kelompok para perampok dan kelompok keluarga Qin sudah mulai terpojok.
"Kita telah kalah jumlah, kita tidak mungkin bisa mengalahkan semua perampok ini hanya dengan sedikit pengawal yang tersisa!" kata Qin Shan merasa khawatir.
Namun disaat pertempuran tengah berlangsung tidak menguntungkan bagi keluarga Qin, untungnya Evan telah tiba tepat waktu.
"Kamu tunggu disini, okey?" Evan menyuruh Ririn untuk menunggunya dibawah sebuah pohon yang berada tidak jauh berada dilokasi pertempuran.
Ririn mengangguk patuh dan Evan pun langsung pergi meninggalkannya untuk membantu keluarga Qin bertempur melawan perampok.
"Teknik Langkah Bayangan Pembunuh!" kata Evan langsung berlari dengan teknik langkah bayangannya ke arah mereka yang sedang bertempur.
Evan datang dan menebas semua perampok yang ada dihadapannya, sambil membunuh Evan juga menyerap tubuh para perampok yang mati dibunuh olehnya.
Melihat kedatangan Evan yang membunuh banyak rekan mereka, para perampok itu merasa terkejut dan merasa gentar.
"Siapa remaja kuat ini?, kenapa dia tiba-tiba datang membantu keluarga Qin?" kata seorang perampok merasa terkejut melihat kedatangan Evan yang membunuh banyak rekan mereka.
Dengan adanya bahan latihan dan kultivasi yang terbaik yaitu menyerap manusia, hanya dalam beberapa saat saja Evan telah naik tingkat hingga ke Tingkat Prajurit Level Satu.
Ketika Evan sedang asyik menebas para perampok, Evan nelihat Qin Shan dan Qin Yun yang tengah terpojok dan terkepung oleh para perampok.
Evan yang melihat itu langsung bergegas menuju ke arah Qin Shan dan Qin Yun untuk membantu.
"TRAANNGG!!" Evan menangkis pedang seorang perampok yang akan menyerang Qin Shan.
"Kalian tidak apa-apa?!" tanya Evan sembari menoleh kebelakangnya, yang mana dibelakang Evan ada Qin Shan dan Qin Yun yang sedang kelelahan dan terengah-engah.
"EVAN?!" saut Qin yun dan Qin shan merasa terkejut melihat Evan datang membantu mereka.
Kemudian Evan langsung menendang perut perampok yang ada dihadapannya hingga terlempar, setelah itu Evan berbalik badan ke arah Qin Shan dan Qin Yun.
"Baguslah jika kalian tidak apa-apa, kalian urus sisi yang lainnya biar aku yang mengurus sisanya!" kata Evan kepada Qin Shan dan Qin Yun.
Kemudian Evan langsung maju menyerang ke araj perampok, pertempuran berlangsung dengan sangat sengit, suara pedang dan suara jeritan kesakitan terdengar ditelinga mereka, darah mengalir dan bercucuran ditanah, darah menetes dari pedang yang berlumuran darah.
...****************...
Setelah beberapa saat kemudian, tampak semua pengawal dari keluarga Qin telah tewas terbunuh dan bergelimpangan di atas tanah, kini yang tersisa hanya tinggal Evan, Qin Shan dan Qin Yun yang masih hidup.
Evan terus bertarung sendirian, sedangkan Qin Shan dan Qin Yun tampak sudah merasa sangat kelelahan dengan nafas yang terengah-engah.
Namun Sang Pemimpin (Ketua) perampok yang melihat kemampuan Evan yang begitu menakjubkan seketika langsung menghentikan pertarungan.
"CUKUP !" kata Pemimpin Perampok yang seketika langsung membuat para perampok lainnya berhenti bertarung dan menyerang Evan.
"Hahaha.., aku suka melihat bocah yang memiliki kemampuan sepertimu!, bagaimana jika kau bergabung dengan kami?!" ajak ketua para perampok berencana menarik Evan untuk menjadi anak buahnya.
Namun Evan yang telah bersumpah untuk melenyapkan semua kejahatan langsung menolak ajakan Pemimpin Perampok tanpa ragu.
"Huh!, aku bercita-cita ingin melenyapkan orang-orang yang seperti kalian, jadi bagaimana mungkin aku menjadi salah satunya!?" kata Evan dengan lugas menolak ajakkan Pemimpin Perampok tanpa ragu.
"Aku beri jalan untuk hidup tetapi kau malah menolaknya, kalau begitu kau pergilah ke neraka!" kata Pemimpin Perampok yang langsung melompat dan maju menyerang ke arah Evan dengan ayunan pedang besarnya.
"BAAAMM!!" Evan langsung terpental mundur hingga beberapa meter kebelakang sembar memegang dadanya yang terasa sakit.
"Inikah perbedaan Prajurit Level Empat dengan Prajurit Level satu?" batin Evan sembari memegang dadanya yang terasa sakit.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...****************...
...----------------...
......................