Niana Lestari,gadis berusia 18 th terpaksa harus menerima perjodohan yang dibuat oleh almarhum sang kakek dengan anak dari anak angkat sang kakek.
Irlan Pratama,laki-laki berumur 26 th adalah laki-laki yang dijodohkan untuk Niana.
Apa yang terjadi setelah pernikahan mereka?
Mengapa mereka harus bercerai di usia pernikahan yang masih 3 bulan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Hari pernikahan pun telah ditentukan,seminggu setelah pengumuman kelulusan Nia. Keluarga pun mulai sibuk mengurus ini itu untuk pernikahan putra-putri mereka.
Hari yang mendebarkan untuk Nia dan teman-teman seangkatannya,karena hari ini adalah hari pengumuman kelulusan.
Dan disinilah Nia sekarang,di sekolah. Menunggu di lapangan untuk mendengarkan pengumuman dari kepala sekolah.
"Nia...setelah lulus loe mau kuliah atau nganggur dulu? tanya Tia sahabat Nia
"gak tau gue juga,belum kepikiran."jawab Nia jujur karena dia pun sama sekali belum membahas hal ini kepada kedua orang tuanya maupun calon suaminya.
"masa iya loe gak kuliah,kalau loe gak kuliah terus yang nerusin perusahaan bokap loe siapa donk..?" kali ini Ica sahabat Nia satu lagi yang bertanya.
Yang hanya di jawab Nia dengan menggedikkan bahunya.
Nia belum bercerita kepada kedua sahabatnya tentang pernikahannya yang akan dilaksanakan seminggu lagi. Nia juga bingung harus mulai cerita darimana kepada kedua sahabatnya.
"nah kalian sendiri abis lulus mau kuliah apa?" tanya Nia kepada kedua sahabatnya.
"kalau gue sih mau ambil kedokteran..hehe ngikutin nyokap lah.." jawab Tia yang memang memiliki otak paling cerdas diantara mereka bertiga.
"kalau gue cuti dulu lah setahun,gue mau nikmatin hidup dulu sambil mencari hidayah. Manatau dengan cuti setahun otak gue bisa lebih encer..hihihihi" jawab Ica sambil cekikikan sendiri. Diantara mereka bertiga Ica lah yang paling lemot.
Kepala sekolah pun tiba dipodium.
"Selamat pagi menjelang siang siswa-siswi terkasih.." sapa kepala sekolah kepada siswa-siswi yang telah berkumpul di lapangan.
"Selamat pagi menjelang siang juga pak" sahut para siswa-siswi.
"baik lah,langsung saja saya akan mengumumkan kelulusan dari siswa-siswi sekalian." sambung kepala sekolah tanpa basa basi.
"untuk tahun ajaran ini,kalian semua dinyatakan LULUS.."
Para siswa pun bersorak gembira,begitu juga dengan Nia dan kedua sahabatnya. Mereka berpelukan kegirangan. Setelah pengumuman para siswa pun saling memberikan tanda tangan sebagai kenangan di masa SMU.
Setelah acara tanda tangan,Nia dan kedua sahabatnya pun berjalan keluar lapangan menuju parkiran. Mereka sepakat merayakan kelulusan mereka dengan jalan-jalan ke mall.
Sebelum ke mall,mereka singgah ke rumah Nia dulu untuk berganti baju.
Sesampainya di rumah Nia.
"gimana hasilnya? kalian bertiga lulus kan?" tanya mama Nia.
"lulus donk tan." jawab Ica.
"terus kalian udah pikirin abis ini kalian mau kuliah dimana dan ambil jurusan apa.?"
"kalau Tia sih udah tan,Tia mau ambil kedokteran kayak mami Tia" jawab Tia
"kalau Ica mau nganggur dulu tan,,belum dapet hidayah soalnya,otak Ica masih mampet..hehehe.." jawab Ica dengan bangganya.
"kalau Nia gimana tan,dia mau kuliah dimana nanti?" tanya Tia penasaran
"belum dipikirin,karena tante sama om lagi sibuk ngurus..." belum sempat mama Nia melanjutkan bicaranya,Nia sudah melotot ke arah mamanya memberi kode kepada sang mama untuk diam.
"kita ke kamar gue aja yuk,ganti baju terus capcus deh nge mall.." ajak Nia mengalihkan pembicaraan mereka.
Mereka bertiga pun melangkah menuju kamar Nia.
Setelah berganti pakaian mereka pun turun ke bawah dan berpamitan kepada mama Nia untuk jalan-jalan.Mereka pun pergi ke mall dengan menggunakan mobil Tia.
Nia yang sedari tadi diam saja membuat kedua sahabatnya bingung.
"Loe kenapa..sakit? kok diem aja dari tadi? tanya Ica kepada Nia.
"gue lagi nikmatin jalanan." jawab Nia sekena nya. Padahal dirinya sedang memikirkan cara bagaimana berbicara kepada kedua sahabatnya tentang pernikahannya seminggu lagi.
"cih" Ica dan Tia berdecak.
Tibalah mereka di mall terbesar di kota itu.
"kita ngapain dulu nih..shoping dulu,game dulu atau makan dulu.?" tanya Tia.
"makan dulu deh,,laper gue." jawab Ica.
Mereka pun melangkah menuju restoran cepat saji. Nia pun bergegas mencari tempat duduk,Ica dan Tia yang memesan makanan.
10 menit kemudian datang lah Ica dan Tia menghampiri Nia yang sedang asik memainkan hp nya.
"Nih pesenan loe.." Ica menyodorkan makanan pesanan Nia.
Mereka pun mulai makan sambil membicarakan hal-hal receh.
Selesai makan Nia pun mencoba memasang muka serius untuk berbicara dengan Ica dan Tia.
"Ca..Ti..ada yang mau gue omongin.."
"serius amat muka loe..!" jawab Ica yang aneh dengan muka Nia yang tiba-tiba serius.
"loe mau ngomong apa.?" tanya Tia
"seminggu lagi gue mau nikah."
Ica yang mendengarkan sambil minum pun memuncratkan minumannya,untungnya tidak kena wajah Nia yang duduk berhadapan dengan Ica.
"whaaaat..??" teriak Ica dan Tia barengan.
"jangan becanda akh gak lucu.." kata Tia
"tau loe,,ngpranknya gini banget." sahut Ica sambil mengelap mulutnya.
"gue serius..Nih undangannya." jawab Nia sambil mengeluarkan kartu undangan dari dalam tasnya.
"parah..segitu niatnya loe ngprank kita berdua sampe loe cetak undangan segala.."
"udah malah ganteng banget lagi nih cowok." sahut Ica lagi setelah melihat kartu undangan yang terdapat foto Nia dan Irlan.
"udah dibilang gue seriusan,gak ngprank." jawab Nia yang sudah mulai kesal karena sahabatnya mengira dia hanya ngprank.
Tia yang paham dengan raut wajah Nia pun menyenggol lengan Ica untuk diam.
"kok bisa? bukan MBA kan..?" kali ini Tia yang bersuara. Ica yang mendengar perkataan Tia pun membelalakan matanya tak percaya.
"iiikh sembarangan.." kata Nia sambil menoyor kepala Tia.
"gue dijodohin..sebenernya sih almarhum kakek yang jodohin,tapi bokap gue mau perjodohan ini tetap lanjut." lanjut Nia
"oooooooo" sahut Tia dan Ica kompak.
"jadi ini calon suami loe.?" tanya Tia sambil menunjukan foto Irlan yang ada di undangan.
Nia pun menjawab dengan anggukan.
"ganteng kok..umurnya berapa?" tanya Ica
"gak tau gue,sekitar 25 an kali." jawab Nia asal karena dia memang tidak tahu apa-apa tentang Irlan.
"emang loe gak pernah ketemuan atau telponan gitu?" tanya Tia heran
"kalau ketemu pernah sekali,ekh bukan deng 3x tapi kita gak pernah ngomongan,paling cuma say hay aja" jawab Nia jujur karena pertemuan kedua dan ketiga ketika mau fitting baju dan meeting dengan wo untuk berbicara konsep pernikahan,itupun di temani Mama Dena dan Mami Nita. Jadi otomatis Nia dan Irlan hanya diam-diaman saja.
"loe cinta gak sama dia? yah minimal suka lah..!" tanya Tia lagi.
"gue suka sama dia dari pandangan pertama,liat aja mukanya ganteng gitu kayak babang jackson wang.." jawab Nia sambil senyum-senyum sendiri mengingat tiga kali pertemuan mereka.
"dia nya suka juga sama loe?" tanya Ica membuyarkan lamunan Nia.
Nia hanya menggedikkkan bahunya tanda tidak tahu bagaimana perasaan Irlan kepada dirinya.
"mudah-mudah pernikahan loe langgeng yah Nia,kalau soal suka atau cinta itu bisa di pupuk seiiring jalannya waktu,yang penting sekarang loe harus bisa ngjalanin tugas loe sebagai seorang istri di usia lo yang masih 18 th." kali ini Tia mengeluarkan kata-kata bijaksananya untuk menyemangati sahabatnya.
Selesai membahas pernikahan Nia mereka pun mulai mengelilingi mall untu shopping dan main game di salah satu arena bermain di mall tersebut.
btw, kunjungi juga karyaku ya😁🙏🏻