Pewaris Ilmu Pengobatan Terhebat

Tanpa diduga, setelah jarim perak ketiga ditusuk, mulut bocah laki laki itu mulai berbusa, seluruh tubuhnya juga kejang dan wajahnya sepucat orang mati.

Pada saat yang sama, instrumen pemantuan di tempat tidur berbunyi nyaring, tekanan darah turun dan detak jantung melambat dengan kentara.

Henson tercengang ketika dia melihat adegan di depannya, dia tidak memiliki keberanian lagi untuk menusuk jarum perak keempat di tangannya.

Thiery berkata dengan marah, "Apa yang sebenarnya terjadi? Kamu sebenarnya bisa menyebuhkan orang sakit atau tidak? Kenapa anakku jadi seperti ini?"

Yoshua juga berkata dengan gugup, "Dokter Henson, ada apa? Apa ini juga terjadi saat kamu menyembuhkan kasus barusan?"

"Pak, aku...... aku........"

Henson berkeringat deras, dia sangat cemas sehingga tidak bisa berbicara, dia bingung dan tidak tahu apa yang sedang terjadi.

Dia mengingat dengan jelas, Brian mengobati bocah kecil itu dengan metode ini, kenapa tidak hanya tidak ada efek sama sekali saat dia melakukannya, bahkan juga memperburuk kondisi pasien?

Melihat kondisi putranya yang semakin kritis, Thiery meraung, "Sialan kamu! Jangan bicara omong kosong, cepat sembuhkan anakku."

"Ya, apa yang kamu lakukan? Cepat cari solusi untuk menyelamatkan dia!"

Hayden ikut cemas. Jika Henson benar benar membunuh anak Thiery, dia khawatir posisinya sebagai kepala rumah sakit juga akan berakhir.

Henson dengan tidak berdaya mencabut ketiga jarum perak itu, tapi kondisi anak itu tetap tidak membaik.

Thiery langsung marah saking paniknya, "Hei, Henson! Aku hanya memiliki satu anak laki laki ini, kalau benar benar terjadi sesuatu padanya, aku akan langsung membunuhmu."

Yoshua berkata dengan marah, "Henson, bukankah kamu baru saja menyenbuhkan pasien yang penyakitnya sama dengan yang ini? Kenapa kamu tidak bisa menyembuhkannya sekarang?"

"Aku......." Henson tidak bisa berkata apa apa.

Sekujur tubuh Henson basah oleh keringat dingin, dia tersendat untuk waktu yang lama, bahkan tidak bisa mengucapkan kalimat lengkap.

Hayden merasa ada yang tidak beres dengan situasi saat ini, jadi dia berkata kepada Xira yang berada di sebelahnya, "Kamu katakan, sebenarnya ada apa ini?"

Xira ragu sejenak, akhirnya dia tetap berkata, "Sebenarnya bukan Dokter Henson yang menyembuhkan anak itu, tapi anggota keluarga pasien yang bernama Brian yang ada di luar sekarang."

Melihat bahwa masalah tersebut benar benar telah terungkap, tubuh Henson merosot ke lantai.

Thiery bergegas keluar dari ruang gawat darurat setelah mengetahui kebenaran itu. Dia tidak peduli siapa orang itu, selama bisa menyelematkan putranya, hal itu bukan masalah.

Dia bergegas datang ke hadapan Brian, lalu berkata dengan tergesa gesa, "Anak muda, tolong selamatkan anakku, kamu bilang saja harga yang kamu inginkan."

"Boleh."

Brian tidak terkejut dengan hasil seperti ini, keadaan darurat bocah itu tidak dapat ditunda.

Dia menyuruh Gina untuk pulang dan istirahat terlebih dahulu, lalu dia mengikuti Thiery ke ruang gawat darurat.

Setelah memasuki pintu, dia melirik sekilas Henson yang merosot ke lantai, lalu mendekati ranjang bocah itu, mengeluarkan jarum perak dan memulai perawatan akupuntur.

Awalnya, instrumen pemantauan di kepala tempat tidur terus mengeluarkan suara alarm yang keras, tapi saat jarum perak ditusuk satu persatu, instrumen itu berhenti berbunyi.

Pada saat yang sama, tubuh bocah laki laki itu berhenti kejang kenjang, mulutnya tidak berbusa lagi, wajahnya perlahan kembali merona dan napasnya menjadi stabil.

Setelah menangani kasus semacam ini untuk kedua kalinya, Brian sudah terbiasa, dia segera menusuk ujung jari bocah itu dan memeras dua tetes darah beracun.

Ketika ida mencabut jarum perak, data berbagai instrumen pemantauan di kepala tempat tidur kembali normal. Bocah itu membuka matanya dan duduk di ranjang.

"Dokter Jenius! Benar benar Dokter Jenius! Thiery meraih tangan Brian dan berkata, "Dokter Jenius, tidak generasi keluarga Dorman kami hanya memiliki seorang putra, kamu menyelamatkan putraku, artinya kamu menyelamatkan seluruh Keluarga Dorman."

"Keluarga Dorman kami memiliki banyak restoran, kakakku baru saja membangun restoran baru, aku akan memberikannya kepada sobat sebagai biaya pengobatan, nanti aku akan mengalihkan namanya untukmu."

Meskipun Brian hanyalah seorang anak yang miskin, dia telah memperoleh warisan dari Akademi Pengobatan Kuno. Dia tidak terkejut dengan sikap Thiery. Lagi pula, nyawa manusia tidak bisa dibeli dengan uang.

Di Akademi Pengobatan Kuno, seseorang pernah menghadiahkan sebuah kota sebagai biaya konsultasi.

Yoshua dan Hayden sama sama menunjukkan tatapan penuh rasa iri ketika melihat Brian langsung mendapatkan satu restoranya dengan mengambil tindakan.

Thiery adalah seorang pengusaha yang sangat cerdas, dia tidak melakukannya secara implusif.

Berteman dengan Dokter Jenius berarti memiliki satu nyawa ekstra di saat genting, lagi pula tidak peduli yang dimiliki, tetap saja harus berumur panjang untuk bisa menikmatinya.

Menurutnya, jika hanya memberikan sejumlah uang saja, tidak akan cukup untuk berteman dengan orang pintar seperti Brian, maka dia rela membayar harga setinggi itu.

Dia meminta nomor ponsel Brian, lalu mengeluarkan kartu nama dan berkata, "Sobat, telepon saja aku kalau kamu membutuhkan sesuatu."

Thiery mengucapkan terima kasih berulang kali dan pergi bersama anaknya. Pasien pasien lain datang ke Rumah Sakit TCM Jasin bersama anak anaknya satu per satu, semuanya juga disembuhkan oleh Brian.

Yoshua menghela napas lega ketika melihat anak terakhir yang sakit juga telah disembuhkan. Kejadian ini berdampak besar bagi seluruh Kota Jasin sehingga para pejabat tinggi di kota itu turut prihatin.

Sekarang Rumah Sakit TCM Jasin telah berhasil merawat semua anak yang terinfeksi, yang dapat dianggap sangat membanggakan baginya.

"Brian, kamu banyak membantuku kali ini, kalau kamu butuh bantuan, katakan saja."

Brian menyimpan jarim perak, lalu melirik Henson di sebelahnya dan berkata, "Pak Yoshua, aku memang membutuhkan bantuanmu untuk suatu hal."

Yoshua berkata, "Katakan saja ada apa."

Seolah mengetahui apa yang akan dikatakan Brian, Henson melihatnya dengan tatapan memohon.

Namun, Brian bahkan tidak meliriknya, dia mengeluarkan bon tagihan dan berkata, "Pak Yoshua, Dokter Hayden, ini tagihan yang diberikan oleh Dokter Henson kepada ibuku barusan."

"Ibuku dirawat di rumah sakit tadi malam, biayanya tujuh puluh sembilan juta enam ratus dalam wakti kurang dari 24 jam."

"Jelas jelas ibuku mengalami pendarahan otak yang parah, tapi ada obat antitrombotik dalam obat ini dan ada obat untuk mengobati penyakit jantung, hanya tidak afrodisiak saja."

"Ada juga infus dan semua infus ini beratnya setidaknya 25 kilogram, bahkan jika disuntikkan ke sapi, sepertinya juga tidak akan tahan, kan?"

"Aku masih berhutang 60 juta lebih kepada rumah sakit untuk biaya pengobatan, menurut Anda berdua, apa yang harus aku lakukan?"

Yoshua dan Hayden sama sama lulusan kedokteran, mereka langsung mengetahui kecurangan dalam tagihan ini hanya dengan melihatnya dalam sekali lihat saja.

"Bajingan, kamu hebat sekali, ya!" Hayden mengambil tagihan itu dan melemparnya ke wajah Henson, "Kamu baru saja menipu dan mengambil jasanya Brian, sekarang kamu barulah seperti ini."

"Orang sepertimu sama sekali tidak pantas menjadi dokter, mulai sekarang kamu dipecat."

Henson benar benar terdengang, dia berkata dengan memohon, "Dok, tolong berikan aku satu kesempatan lagi, aku tidak akan melakukannya lagi."

Brian berkata "Dokter Hayden, sepertinya perilaku mengambil obat tanpa izin dan menagih obat secara ilegal adalah melanggar hukum bukan? Aku pikir lebih tepat untuk menyerahkannya kepada polisi saja."

"Selain itu, dia seharusnya tidak melakukannya sekali ini saja, seharusnya dia sudah sering melakukannya sebelumnya, semuanya harus diperiksa dengan jelas."

Yoshua berkata, "Brian benar, orang seperti ini adalah ngengat di dunia medis, reputasi dokter dirusak oleh orang orang seperti dia. Dia harus diselidiki sampai tuntas dan diserahkan pada polisi."