Floretta Ace Zuriel tak menyangka jika diri nya akan menjadi seorang ibu di umur 26 tahun, yang bahkan tidak tahu siapa ayah dari anak yang ia kandung.
Kehidupan nya berubah 180 dari yang suka party tiba-tiba menjadi seorang ibu yang telaten.
Bagaimana keseruan cerita nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eppi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
"Bagaimana bisa kalian bersikap seperti anak kecil di waktu kerja?" tanya Edward dengan sorot mata yang tajam.
Elia dan Gio berada di ruangan Edward dan sedang di interogasi karena membuat kekacauan di kantor.
"Saya hanya membela sahabat saya yang sudah di hina oleh nya Tuan" jawab Elia.
"Memang apa yang dia katakan sehingga pukulan keras mendarat di wajah nya"
"Hanya karena sahabat saya sering pergi ke club, dia menyimpulkan bahwa sahabat saya adalah jalang" tutur Elia yang masih terus membela sahabat nya.
Gio hanya diam tak menyangkal atau menanggapi nya karena sedang merasakan kesakitan.
Karena ini bukan masalah tentang pekerjaan , sehingga tidak ada kaitan nya dengan Edward , namun ia menjadi penengah dalam permasalahan mereka yang menurut nya salah paham dan bisa di bicarakan baik-baik.
Kedatangan Edward ke Singapur karena memang ada rekan yang ingin bekerja sama dengan perusahaan nya, dan baru bisa menjadwal nya sekarang.
"Apa menurutmu Lucy pantas untuk ku jadikan istri , hank?" tanya Edward tiba-tiba.
"Semua kembali pada keputusan dan hati mu Tuan"jawab Hank singkat sembari memeriksa dokumen-dokumen penting.
"Menurut ku dia baik, cantik dan pengertian"
"Hanya itu?" tanya Hank?
"Hmmmm"
"Apalah bos ku ini, kalau tahu fakta nya bakal jantungan tidak iya" batin Hank.
Sebetul nya Edward tidak terlalu tahu mendetail mengenai Lucy karena menurut nya Lucy wanita yang baik dan pengertian itu saja, jika dia pergi hanya sebatas sedang bekerja. Edward tidak ingin di ribetkan oleh cinta dan banyak penuntutan itu akan membuat nya pusing.
***
"Apa kamu jadi pindah ke rumah nenek?' tanya Grace pada Flo yang sedang menyusui anaknya.
"Iya mom, Bagaimana pun aku harus mandiri apalagi sekarang Flo sudah punya anak dan harus bertanggung jawab. Flo tidak mungkin akan merepotkan Mommy dan Daddy, disana Flo bisa bantu nenek dipeternakan sapi dan itu sangat menyenangkan" jawab Flo tersenyum.
"Mommy tidak merasa di repotkan sayang , mommy ikhlas apalagi ada Noah pasti suasana makin berwarna" kata Grace.
"Ini sudah keputusan ku mom" ucap Flo.
"Baiklah sayang" lalu mengambil Noah untuk di pindahkan ke box tidur karena sudah terlelap.
"Jika ada apa-apa dan perlu bantuan, jangan sungkan minta tolong sama mommy dan daddy" pinta Grace.
Flo berencana untuk tinggal di rumah nenek nya yang ada di Australia dan pergi meninggalkan Singapur. Flo mencoba lembaran baru dan membuka jalan cerita baru agar tidak terbelenggu cerita lama yang banyak menyimpan rasa sedih dan kecewa.
Tapi sebelum pergi Flo menyelesaikan pekerjaan nya terlebih dahulu agar tidak menyusahkan pegawai baru yang menempati posisi nya.
Walau setiap malam selalu ke club dan pulang dini hari , Flo akan mengutamakan pekerjaan nya, dan ia cukup teliti dan profesional. Karena bagaimana pun ia bekerja untuk di bayar bukan untuk main-main.
Banyak yang menyukai pekerjaan Flo ada juga yang tidak, terutama pegawai perempuan jika melihat Flo seperti melihat musuh yang akan memangsa nya.
Wajah yang cantik, tubuh yang proporsional siapa pun yang melihat akan terpesona. Tapi Flo tidak memanfaatkan kecantikan nya dengan mengambil keuntungan atau kepuasan pribadi, ia akan sangat mengusahakan untuk diri nya sendiri tanpa perlu menyingkirkan orang lain.
Lagi-lagi Flo memandang wajah sang anak seperti tidak asing untuk diri nya lihat.
"Jika suatu saat anak ku bertanya siapa ayah nya, apa yang harus ku katakan? Bahkan aku pun tidak jelas siapa laki-laki itu" gumam Flo.