Queen Li tumbuh dalam kekacauan—dikejar rentenir, hidup dari perkelahian, dan dikenal sebagai gadis barbar yang tidak takut siapa pun. Tapi di balik keberaniannya, tersimpan rahasia masa kecil yang bisa menghancurkan segalanya.
Jason Shu, CEO dingin yang menyelesaikan masalah dengan kekerasan, diam-diam telah mengawasinya sejak lama. Ia satu-satunya yang tahu sisi rapuh Queen… dan lelaki yang paling ingin memilikinya.
Ketika rahasia itu terungkap, hidup Queen terancam.
Dan hanya Jason yang berdiri di sisinya—siap menghancurkan dunia demi gadis barbar tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Queen memperlambat langkahnya tepat saat tangan pria itu hampir menyentuh wajahnya. Refleks, ia menoleh sedikit, menghindari sentuhan tersebut.
Jason tersadar. Tatapan matanya mengeras kembali. Ia perlahan menurunkan tangannya, lalu berbalik menuju sofa. Dengan tenang, namun penuh ancaman yang tersembunyi, ia duduk kembali dan menyilangkan kakinya.
Ruangan hening sejenak.
"Kalian sebenarnya siapa? Kenapa membawaku ke sini?" tanya Queen.
"Queen… Mama benar-benar tidak tahu siapa mereka," jelas Zoanna, suaranya lirih.
"Kalau tidak tahu, lalu kenapa bisa sampai diculik?" Queen menoleh ke arah ibunya, nada suaranya mulai meninggi, menyimpan amarah lama yang selama ini ia pendam. "Ini bukan pertama kalinya."
Rey maju satu langkah, menatap Queen tanpa gentar.
"Zoanna berutang pada kami. Dan utang itu harus dilunasi dalam waktu dekat," katanya datar.
Queen tertawa kecil, hambar dan getir.
"Tagih saja langsung padanya," ujarnya dingin. "Kalau dia tidak mampu membayar, itu bukan urusanku lagi. Aku sudah terlalu sering membantunya sehingga dia tidak sadar diri."
"Queen… apa kau tega bicara seperti itu pada ibumu sendiri?" tanya Zoanna dengan suara gemetar.
Queen menggertakkan giginya, kedua tangannya menahan pinggangnya.
"Ma, selama bertahun-tahun, semua gajiku habis hanya untuk melunasi utangmu. Aku tak pernah punya hidup sendiri. Hari ini, sekalipun aku melunasi lagi utangmu… besok kau akan membuat utang baru pada orang lain!" suaranya pecah, antara marah dan sakit hati.
"Kalau tidak ada uang serahkan saja ginjalmu," lanjut Queen.
“Tapi… aku benar-benar tidak mengenal mereka sama sekali,” ujar Zoanna dengan suara lirih, kepalanya menunduk dalam.
“Kenal atau tidak, yang jelas kau telah kalah judi sampai lupa diri,” jawab Queen tajam.
Rey menyeringai tipis. Ia melipat kedua tangannya di depan dada.
“Totalnya sekitar satu juta yuan. Jumlah ini kau habiskan demi suami barumu itu,” jelasnya tenang, seolah sedang membicarakan angka sepele.
“Ha…? Papa tiri kedelapan?” Queen nyaris tak percaya. “Kenapa lagi dia sampai meminjam uang sebanyak itu?”
“I-Itu…” Zoanna tampak semakin gelisah. Jarinya saling mencengkeram kuat, napasnya memburu.
“Zoanna,” suara Queen mengeras, menggema di seluruh ruangan. “Katakan dengan jelas!”
“Dia ingin memulai bisnis kecil-kecilan… dan butuh modal,” jawab Zoanna akhirnya. “Karena itu aku meminjam uang. Tapi siapa sangka… dia malah rugi besar. Lalu aku meminjam uang lagi… untuk menutup kerugiannya…” suaranya bergetar, nyaris tak terdengar di akhir kalimat.
Ruangan kembali sunyi. Sunyi yang menekan.
“Dia membuat pinjaman ke perusahaan Reitenir. Dan sekarang, perusahaan itu telah kami ambil alih. Karena itu, Zoanna harus melunasi seluruh utang ini dalam waktu singkat,” ujar Rey dengan nada datar.
“Kalau tidak ada uang, apa yang harus dia lakukan?” tanya Queen, rahangnya mengeras.
“Dia harus menebusnya. Bekerja… atau melakukan apa saja sesuai perintah atasan. Seumur hidup,” jawab Rey tanpa ragu.
Queen terdiam sejenak, lalu menghela napas pelan. Tatapannya kembali pada sang ibu yang berlutut di lantai. Tidak ada lagi belas kasihan di sana—hanya lelah dan muak.
“Saran yang bagus,” ucapnya dingin. “Kalau begitu, bawa saja dia pergi.”
“Tapi kau juga harus ikut bersama kami,” sambung Rey. “Kau akan melakukan apa saja sesuai perintah atasan.”
“Apa?” Queen menegang. “Aku harus ikut denganmu? Untuk apa? Dia yang berutang, bukan aku.”
“Tapi dia ibumu,” ujar Rey santai. “Zoanna sudah tua dan melarat. Apa yang bisa dia lakukan? Justru kaulah yang lebih… berharga.”
Queen menatapnya tajam.
“Aku ingin bertemu Jacky… papa tiri sialan itu.”
Rey mengeluarkan selembar kertas kecil dan menyerahkannya pada Queen.
“Dia ada di alamat ini.”
“Kalian bahkan tahu di mana dia berada?” tanya Queen tidak percaya.
“Semua orang yang terlibat kami selidiki,” jawab Rey dingin. “Tidak ada yang bisa lolos dari tangan kami.”
Queen mendecih kesal.
“Orang lain punya ibu yang cerdas…” gumamnya pelan sambil berbalik. “Aku malah punya ibu yang bodoh dan hobi menikah lalu cerai.”
Ia melangkah pergi, langkahnya tegas meski hatinya remuk.
Jason yang sejak tadi diam hanya memperhatikan punggung gadis itu menjauh. Matanya mengikuti setiap langkah Queen, seolah menyimpan sesuatu yang tidak bisa diucapkan.
“Tuan… tolong lepaskan aku…” suara Zoanna memecah kesunyian. “Ampuni aku kali ini…”
Jason menoleh perlahan ke arahnya, wajahnya kembali berubah dingin.
“Menurutmu setelah membuat begitu banyak kesalahan, kau hanya ingin pergi begitu saja?” suaranya rendah dan tajam.
“Kau sudah menghancurkan hidupmu sendiri… dan hampir menghancurkan hidup putrimu juga.”
“Tuan… Queen akan membayar utang ini… tenang saja… Kalian hanya ingin uang, bukan?” Zoanna berusaha meyakinkan dengan suara gemetar. “Dia pasti akan menemukan cara…”
Jason menatap anak buahnya.
“Beri dia sedikit pelajaran… supaya sadar di mana posisinya,” perintahnya dingin.
Beberapa pria yang memegang kayu di sekeliling mulai melangkah mendekat, sementara Zoanna menjerit ketakutan, dan di luar ruangan, langkah kaki Queen sudah semakin jauh, tanpa menoleh lagi.
"Bos, apakah tidak ada masalah membiarkan nona pergi sendiri?" tanya Rey.
"Yang akan menjadi masalah adalah Jacky, Queen bukan gadis yang bisa memaafkan seseorang dengan begitu mudah," jawab Jason.
hai teman teman .... ayo ramaikan karya ini dgn follow tiap hari dan juga like, komen dan jangan ketinggalan beri hadiah yaaaaaaa
sungguh, kalian gak bakalan menyesal, membaca karya ini.
bagus banget👍👍👍👍
top markotop pokoknya
hapus donh🤭🤭
kau jangan pernah meragukan dia, queen
👍👍👌 Jason lindungi terus Queen jangan biarkan orang2 jahat mengincar Queen
.
ayoooooo tambah up nya.
jangan bikin reader setiamu ini penasaran menunggu kelanjutan ceritanya
ayo thor, up yg banyak dan kalau bisa up nya pagi, siang, sore dan malam😅❤️❤️❤️❤️❤️❤️💪💪💪💪💪🙏🙏🙏🙏🙏
kereeeeennn.......💪
di tunggu update nya....💪