TANTE MAU YA JADI IBU KU

“ apakah mama akan meninggalkan Zela, apakah bila mama pergi meninggalkan Zela dan malah memilih Tuhan dari pada aku itu tanda mama tidak menyayangi ku lagi ma ?” Tanya Zela dengan wajah sendu nya

“tidak, tidak sama sekali sayang mama sangat menyayangi mu kaulah dunia nya mama. bukannya mama sudah bilang semua orang yang ada di dunia ini akan mengalami kematian mau bahkan tidak mau sekalipun kita, kita akan tetap mengalami yang di namakan kematian sayang.” Ucap nara lembut sambil menggenggam tangan mungil Zela

“ Zela berdoa bila pun mama yang akan tuhan panggil terlebih dahulu, aku ingin mama dipanggil yang kuasa jika aku sudah besar nanti, waktu aku sudah bisa membuat mama bahagia, saat aku sudah menikah dan memiliki anak yang banyak. Zela berharap Tuhan memberikan banyak usia untuk mama agar dapat menemani Zela hingga Zela dewasa nanti, karena Zela sangat menyayangi mama.” ucap Zela dengan menitihkan air mata dan Nara yang mendengar perkataan Zela tidak kuasa menahan air mata haru nya

“ amin. Mama juga berharap begitu, emm putri mama lebih sayang mama atau papa ?” Tanya Nara

“ I love daddy but I love more my mommy, cup” ucap Zela sambil mencium pipi Nara yang membuat Nara mengembangkan senyumnya dan menangis terharu

“ don’t cry mommy ” ucap Zela sambil menghapus jejak air mata yang ada di pipi Nara menggunakan tangannya

Mama juga sangat menyayangi mu putri ku. Sehat sehatlah selalu, jadi lah anak yang baik dan berbudi pekerti yang baik. Mama mencintaimu selamanya. Batin Nara sambil memeluk Zela dengan erat

“ mama apa maksudnya orang orang baru yang akan datang ke rumah kita ma? siapa mereka” Tanya Zela melerai pelukan mereka

“ kau akan tau suatu saat sayang” ucap Nara

Bunyi hp menyadarkan Zela dari ingatan akan masalah lalunya waktu pertama kali melangkahkan kaki di rumah ini, rumah pemberian mama nya khusus untuk nya

“ halo, iya apa cel? ” jawab Zela saat setelah mengangkat telepon yang ternyata dari Celsi sahabat sekaligus tangan kanan Zela di resto nya

“ Zela, ini sudah jam setengah 11 tumben belum datang ?eem iya ini ada yang lagi nyarii kamu loh.

“ emm sebenarnya aku mau nggak berangkat tadinya tapi kalau sekarang harus sepertinya. Oh nya siapa yang nyariin aku itu ?” kata Zela

“ ini nyonya Elika ibu dari Reyhan niko mahendra pengusaha muda itu loh zel” ucap Celsi antusias

“ nyonya Elika, bukan nya itu oma dari Aiden bocah menggemaskan itu” gumam Zela di dalam hati

“ iya iya aku akan berangkat sekarang ke resto siapin teh dan langsung aja suruh nyonya itu duduk di ruangan ku” ucap Zela dan langsung mematikan teleponnya setelah mendengar ucapan Celsi.

Zela pun langsung mengganti pakaiannya dan langsung membawa mobilnya menuju resto miliknya sendiri, Zela juga memiliki butik almarhum mama nya yang diberikan kepadanya tanpa se pengetahuan sang papa dan jiga sebuah vila yang sangat megah. Setelah sampai di resto Zela langsung saja masuk kedalam ruangan kerjanya yang berada di dalam resto tersebut dan sudah melihat nyonya Elika beserta Aiden sudah duduk manis di sana.

“MAMA, Aiden kangen” ucap Aiden berhamburan kepelukan Zela dengan suara yang terdengar masih jadel dan sangat menggemaskan.

“sayang benarkah kau merindukan mama mu ini, EMM” ucap Zela sambil menggendong Aiden menuju sofa di mana Elika masih duduk anteng di sana.

“ tante, maaf menunggu lamanya” ucap Zela merasa bersalah karena sudah membuat seorang nyonya besar menunggu dirinya dengan waktu yang cukup lama.

“ nggak papa kok Zela, santai aja. Seharusnya tante yang minta maaf karena sudah mengganggu waktu mu” ucap Elika

“ehh, tidak sedikit pun tante ganggu waktu aku kok tan, aku nya malah senang bisa ketemu Aiden lagi.” Ucap Zela

“ mama kenapa datangnya lama” Tanya Aiden yang sedang dengan manja bersandar di dada Zela sambil menatap kearahnya

“ tadi mama terkena macet sayang. Oh nya Aiden mau makan kue apa sayang baru mama suruh kakak kakak cantik yang ada di sana mengantarkannya kemari” Tanya Zela sedangkan Elika sedang menerima telepon dari suaminya

“ mama, Aiden mau makan aja tadi di rumah hanya makan sedikit je” jawab Aiden dengan kata kata yang masih sedikit berlepotan yang membuat Zela menjadi gemas

“ oh Aiden mau makan yah udah gimana kalau mama yang masak kan untuk Aiden, Aiden mau makan apa sayang” Tanya Zela sambil mengusap lembut rambut hitam lebat milik Aiden

“ Aiden mau makan masakan mama, nasi goring telor ceplok kesukaan Aiden mama” kata Aiden sambil mengangguk anggukan kepalanya dengan wajah menggemaskan nya yang membuat Zela tidak tahan bila tidak mencium pipinya.

“ tante juga mau dong zel, jangan hanya Aiden aja” ucap Elika

“ oma gak dapatan, blek……” jawab Aiden cepat sambil menjulurkan lidahnya yang membuat Zela dan Elika tertawa.

“ Aiden pelit bangat sih sama oma, nanti oma nggak mau lagi menemani Aiden ketemu mama, baru tau rasa” jawab Elika pura pura merajuk yang malah membuat Aiden panik

“ jangan dong omaku yang cantik, nanti mama buatin kok untuk oma, iya kan mama” tanya Aiden melihat sang mama yang tengah tersenyum kearahnya.

“ iya dong mama pasti buatin” jawab Zela sambil mengacak acak rambut Aiden yang mana membuat Aiden tertawa

“ ya udah Aiden di sini dulu nya baru mama buatin makanan nya.” Ucap Zela yang mendapat gelengan kepala dari Aiden

“ kenapa emm, Aiden mau ikut mama ke dapur? ” tanya Zela

“ iya Aiden mau ikut mama masak. mau bantuin mama hehehehe…” ucap Aiden cengegesan

“ Aiden sini aja sama oma, kalau Aiden nanti bukannya bantuin yang ada malah buat dapur berubah jadi kapal pecah sayang” kata Elika sambil tertawa di ikuti Zela yang mana membuat Aiden kesal

“ ihhh mana ada oma, oma ya yang kayak itu kalau masuk dapur malah buat dapurnya berantakan bukannya jadi masak udah gitu malah gomel gomel kalau masakannya nggak enak.” Jawab Aiden sengit sambil memanjunkan bibir nya, Zela yang mendengar ucapan Aiden malah harus menahan tawa nya sebelum pecah karena takut menyinggung Elika, sedangkan wajah nyonya Elika sudah merah karena malu dan malah kesal dengan Aiden

“ ihh Aiden mah gitu nanti oma sembunyiin mamanya baru tau” ucap elika merajuk

“ eh…eh….ehh…. jangan dong oma ku sayang, aiden pecando kok, suer” ucap aiden menunjuk kan tangannya berbentuk v sambil cengar cengir.

“ pecando, pecando apaan coba yang ada pecanda kali den” ucap Elika ketus yang mana membuat Aiden dan Zela malah tertawa apalagi Zela yang tertawa paling keras

“ itu maksudnya aiden oma ku sayang PECANDA hehehehe…” ucap aiden yang mana membuat tawa Zela makin pecah diikuti nyonya Elika. Bereka pun tertawa bersama beberapa saat