NovelToon NovelToon
RAHASIA MASA LALU SUAMI DAN SANG IPAR

RAHASIA MASA LALU SUAMI DAN SANG IPAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Selingkuh / Cintapertama
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Barra Ayazzio

Bagaimana rasanya menjadi istri yang selalu kalah oleh masa lalu suami sendiri?
Raisha tak pernah menyangka, perempuan yang dulu diceritakan Rezky sebagai "teman lama”itu ternyata cinta pertamanya.

Awalnya, ia mencoba percaya. Tapi rasa percaya itu mulai rapuh saat Rezky mulai sering diam setiap kali nama Nadia disebut.
Lalu tatapan itu—hangat tapi salah arah—muncul lagi di antara mereka. Parahnya, ibu mertua malah mendukung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Barra Ayazzio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5. Membeli Rumah

Sore itu, setelah menjemput Pak Hartanto dari kantornya, Bu Ratna, Raisha, ditemani Rico dan Resty, mereka melihat-lihat rumah yang sedianya akan dijual. Sekali lihat lokasi dan keadaan rumah tersebut, Raisha langsung jatuh hati. Dia menilai bahwa rumah tersebut sangat nyaman dihuni oleh keluarganya. Terlebih di sisi kanannya terdapat garasi yang super besar, halaman rumahnya juga cukup luas.

"Pa, Icha sangat tertarik dengan rumah ini. Sepertinya sangat strategis dipakai untuk buka usaha kue mama. Papa dan Resty juga jadi semakin dekat ke kantor dan sekolah, ya kan?"

"Betul Cha, cuma harganya itu lho, belum masuk kayaknya."

"Tenang Pa, yang nganter kita kan bukan yang punya, jadi sepertinya masalah harga masih bisa digoyang. Kalaupun nggak, Insya Allah uang segitu ada kok Pa."

"Serius Cha?"

"Dua rius, Pa."

"Tapi bagaimana dengan suamimu?"

"Uang yang akan kita pakai, murni uang Icha dari hasil kerja, tidak ada campur tangan suami. Jadi jangan dipikirin Masalah itu. Lagian jauh-jauh hari Icha sudah bilang kok bahwa mama dan papa lagi nyari rumah, yang bisa untuk tempat tinggal dan juga untuk mengembangkan usaha."

"Alhamdulillah kalau gitu. Papa sih khawatirnya akan jadi masalah dalam rumah tanggamu."

"Insya Allah nggak."

"Bentar Cha, papa ke bagian dalam dulu, mau melihat-lihat dapurnya."

"Iya Pa, lihat aja, keren banget kalo menurut Icha, tidak perlu direnovasi lagi, tinggal cat ulang aja sudah ok."

"Mbak Icha, Bu Wati pemilik rumah ini sedang dalam perjalanan, bentar lagi sampai. Nanti Mbak Icha dan Pak Hartanto jangan sungkan untuk menawar harganya. Insya Allah masih bisa turun kok." Pak Budi sebagai perantara yang mengantarkan melihat-lihat rumah berkata ramah.

"Iya baik, Pak. Terimakasih infonya."

Di luar terdengar suara mobil memasuki halaman. Tak lama seorang wanita paruh baya yang sangat perlente dengan dandanan glamour masuk rumah. Terlihat dari penampilannya, dia bukan orang dari kalangan biasa. Walaupun sudah berumur, tapi penampilannya aduhai, dengan high heels yang cukup tinggi untuk ukuran seusia Bu Ratna.

"Duh maaf ya, saya terlambat datengnya." Sapanya hangat. "Ini ya yang mau beli rumahnya?"

"Papa dan mamaku yang mau belinya Bu, mereka lagi lihat bagian dalam sama Ade-adeku."

"O iya, kenalkan saya Wati pemilik rumah ini." Dia mengulurkan tangannya yang disambut oleh Raisha.

"O iya saya Raisha, bentar saya panggil papa dan mama dulu." Raisha ke bagian belakang memanggil papa mamanya. Tidak lama sudah kembali lagi.

"Rumah ini strategis. Dekat ke pusat kota, kalau mau dipakai usaha juga cocok. Sudah gak perlu lagi renovasi, tinggal masuk aja. Semuanya terawat, soalnya gak pernah kosong. Tadinya adeku yang isi, cuma sekarang suaminya dipindahtugaskan ke Surabaya, jadinya kosong, itupun baru sekitar sebulanan. Selama itu pun tetap dirawat sama Pak Budi dan istrinya ini."

"O gitu ya, memang kami sangat cocok dengan rumahnya, hanya sepertinya belum cocok dengan harga yang tadi disebutkan Pak Budi." Pak Hartanto menjawab diplomatis.

"Ah gampang itu, masih bisa turun kok. Yang penting pembayaran cepat, soalnya saya domisili di Jakarta, malas harus ngurus bolak balik ke notaris. Bapak dan Ibu beruntung, kebetulan saya lagi ke Bandung, jadi bisa langsung ketemu."

"Alhamdulillah kalau gitu, tanda-tanda emang jodohnya ni."

"Ya sudah, yuk kita ngobrol di dalam, kita sepakati harganya."

Pak Hartanto dan keluarga sangat bersyukur karena hari itu juga masalah harga rumah sudah deal, Tinggal cek sertifikat besoknya di notaris dan pembayaran di bank.

*****

Sore itu sepulang dari kantor Rezky mampir dulu ke coffee shop, ditemani Fajar. Rezky malas pulang, karena di rumah juga tidak ada Raisha yang biasa menyambutnya. Mereka berangkat menggunakan mobil Rezky.

Tiba di coffee shop suasana cukup ramai. Mereka mencari tempat yang strategis untuk sekedar ngobrol-ngobrol. Melanjutkan perbincangan tadi siang yang sempat kepotong karena waktu istirahat sudah usai.

"Bro, seandainya wanita yang dikenalkan ibu Lu itu cantik, seksi, dan kekinian, Lu gimana? Secara selera Lu kan sebenarnya bukan modelan Raisha yang tertutup gitu?"

"Itu dulu sebelum ketemu Icha."

"Yakin? Gue sih gak yakin, Bro."

"Yakinlah."

"Jawabanmu yakin, tapi gak meyakinkan, Bro."

"Ah Lu, bisa aja. Jadi menurut Lu gue harus gimana? Kalau nyokap gue mendesak untuk berkenalan dengan cewek itu?"

"Sebisa mungkin Lu harus menolaknya Bro, karena gue sendiri gak yakin kalau Lu akan tetap setia dengan bini Lu kalau ada wanita bening yang aduhai."

"Susah nolaknya Bro, Lu kan tahu gimana nyokap gue. Kalau sudah punya keinginan ya harus dikabulkan."

"Lu harus pindah rumah Bro, pertama untuk kebaikan Lu dan bini Lu juga, ya setidaknya kalau pisah rumah lebih gampang menghindarinya."

"Itu juga susah, Bro, secara hanya gue anak ibu yang tinggal di Bandung."

"Kalau gak pindah, gue yakin masalah akan datang terus, Bro."

"Iya sih, iyalah ntar gue omongin pelan-pelan ke nyokap."

"Nah gitu dong, cowok itu harus berani ngambil keputusan."

Sedang asyik berbincang-bincang dengan Fajar, tetiba dua orang wanita cantik menghampiri mereka. Dandanannya sedikit terbuka, kulitnya terlihat mulus karena mereka menggunakan hot pants.

"Rezkyyy, Fajaaaar, pa kabar?. Gua Luna dan Mikha, masih ingat gak?" Wanita yang berambut pendek bertanya centil.

"Ya ampun, itu kalian? Wuiihhh berubah banget?"

"Iya lah, zaman juga berubah, masa kita nggak?" Wanita berambut panjang yang dipanggil Mikha menjawab.

"By the way, boleh gak kita gabung?" Luna kembali bertanya.

"O ya, silakan." Fajar berkata sambil menerima uluran tangan kedua wanita tersebut. Begitu juga Rezky.

"Dari kostumnya pasti kalian baru pulang kantor ya?"

"Iya. Kalian sendiri habis dari mana?"

"Biasalah jalan-jalan, sambil cuci mata." Mikha menjawab sambil duduk di sebelah Rezky.

"Ky, kok kamu jadi pendiam gini sih? Biasanya kan heboh. Luna menatap Rezky yang tak acuh.

"Kan zaman sudah berubah, jadi gue juga berubah, Lun." Rezky tertawa kecil.

"Katanya Lu dah merit Ky? Kok gak ngundang kita?"

"Ah gue ngundang kok di group, Lu-nya aja kali yang gak baca undangan gue."

"Beneran ya Lu merit sama Raisha Hartanto yang selebgram itu?"

"100 buat Lu. Bener Raisha bini gue, cantik kan?"

"Cantik sih, cuma tertutup, Lu kan seleranya modelan kita gini ya Mik?" Luna melirik Mikha, yang dilirik mengangguk antusias.

"Eh kan gue bilang zaman sudah berubah, seperti kata Mikha tadi. Jadi selera gue juga berubah."

"Tapi kalau gue lihat-lihat, gue gak pernah deh lihat bini Lu posting foto atau video Lu."

"Eh privacy itu."

"Oh gitu. By the way, Lu ketemu di mana sama Raisha? Soalnya gua yakin Raisha itu bukan cewek yang Lu ceritakan waktu itu, yang Lu sebut sebagai cinta pertama Lu." Mikha berkata sambil menatap Rezky tak berkedip.

"Raisha itu temen gue waktu SMA, waktu SMA sih gak begitu kenal, soalnya beda kelas. Hanya tahu aja. Pas reuni Akbar ketemu, jadi deket deh. Langsung gas aja, lamar, merit."

"Kok bisa? Katanya dulu akan nikah dengan cinta pertama, sampai-sampai waktu kuliah gak ada cewek yang diseriusin, gegara yakin hanya akan nikah dengan cinta pertama itu."

"Sudah ah jangan dibahas, semua kan bisa berubah."

"Dari tadi jawabannya itu mulu ih." Luna tertawa ngakak.

"Habisnya, Mikha yang duluan jawab gitu, jadi gue juga ikutan jawab gitu." Rezky bicara santai.

1
Candela Antunez
Nggak sia-sia baca ini. 💪
Classroom Of The Elite
Sangat kreatif
Barra Ayazzio: Terimakasih 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!