NovelToon NovelToon
Istri Buruk Rupa Sang Konglomerat

Istri Buruk Rupa Sang Konglomerat

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Crazy Rich/Konglomerat / Aliansi Pernikahan / Cintapertama
Popularitas:748
Nilai: 5
Nama Author: secretwriter25

Seraphina dan Selina adalah gadis kembar dengan penampilan fisik yang sangat berbeda. Selina sangat cantik sehingga siapapun yang melihatnya akan jatuh cinta dengan kecantikan gadis itu. Namun berbanding terbalik dengan Seraphina Callenora—putri bungsu keluarga Callenora yang disembunyikan dari dunia karena terlahir buruk rupa. Sejak kecil ia hidup di balik bayang-bayang saudari kembarnya, si cantik yang di gadang-gadang akan menjadi pewaris Callenora Group.

Keluarga Callenora dan Altair menjalin kerja sama besar, sebuah perjanjian yang mengharuskan Orion—putra tunggal keluarga Altair menikahi salah satu putri Callenora. Semua orang mengira Selina yang akan menjadi istri Orion. Tapi di hari pertunangan, Orion mengejutkan semua orang—ia memilih Seraphina.

Keputusan itu membuat seluruh elite bisnis gempar. Mereka menganggap Orion gila karena memilih wanita buruk rupa. Apa yang menjadi penyebab Orion memilih Seraphina?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secretwriter25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

05. Pesta Topeng

Malam itu, mansion keluarga Callenora berubah menjadi lautan cahaya. Musik lembut mengalun dari ruang dansa, menandai dimulainya pesta topeng yang megah—malam yang ditunggu semua tamu undangan, malam sebelum pengumuman siapa yang akan dipilih Orion Altair sebagai calon tunangannya.

Semua orang datang dengan topeng mewah dan gaun berkilau.

Dan di sudut kamar yang sepi, Seraphina menatap dirinya di cermin. Gaun biru muda itu tergeletak di atas tempat tidur.

Alina membantu memakaikannya perlahan—bahannya lembut, menjuntai indah, dan ketika Seraphina mengenakannya, ia hampir tak percaya itu dirinya sendiri.

“Kau terlihat sangat cantik, Nona…” bisik Alina terharu.

Seraphina tersenyum kecil di balik topeng peraknya. "Gaun pilihan Selina memang tidak pernah bisa diragukan, Alina. Tapi aku sedikit heran, kenapa dia memberiku gaun secantik ini?" tanya Seraphina penasaran.

"Mungkin Nona Selina ingin kau menikmati malam ini dengan bahagia, Nona. Dia mungkin ingin kau menemukan kekasih di malam ini…" jawab Alina.

"Kekasih, ya?" Seraphina terkekeh kecil. Ia menatap kembali penampilannya di cermin. Mungkin malam ini dia akan menemukan kekasih, pria yang akan pergi begitu melihat wajah aslinya.

"Apakah orang yang melihatku akan tau kalau ini aku?" tanya Sera.

"Tidak, Nona. Luka di wajahmu juga benar-benar tertutup topeng," jelas Alina.

"Bagaimana dengan luka di bagian bawah pipiku?" tanya Sera.

"Luka kecil itu sudah aku tutupi dengan make-up, Nona," jawab Alina.

Luka di wajah Seraphina yang parah di bagian pipi atas, tepat dibawah mata. Sementara di pipi bagian bawahnya hanya ada sedikit luka yang masih bisa di tutupi dengan make-up, begitupun luka di dahi yang masih bisa ditutupi make up meski sulit.

Seraphina memakai topeng yang menutupi seluruh wajahnya kecuali bagian mulutnya. Hal itu membuat seluruh luka Sera tertutup dengan sempurna.

Seraphina menatap dirinya di cermin, cukup lama. “Tidak ada yang akan tahu ini aku, Alina. Aku hanya ingin… menikmati malam ini. Sebentar saja.”

Ia menarik napas panjang. Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Selama aku pergi pesta topeng, kau pergilah mengambil gaunku di butik Madam Mirantie," pinta Sera. "Jangan sampai ketahuan oleh siapapun karena gaun itu penting untukku," ucapnya lagi.

"Baik, Nona. Jika terjadi sesuatu kau hubungi saja aku. Aku akan selalu membawa ponselku," jelas Alina.

Seraphina mengangguk cepat lalu bergegas keluar kamar, melangkah menuju ruang dansa.

Begitu tiba di sana, ruang dansa sudah dipenuhi tamu. Selina berdiri di tengah kerumunan, mengenakan gaun merah menyala dengan topeng yang tidak bisa menutupi kecantikannya. Semua mata tertuju padanya—si cantik yang katanya akan segera menjadi nyonya Altair.

“Selamat malam, Nona Selina,” sapa beberapa tamu, penuh kekaguman.

Selina tersenyum manis, namun di dalam hatinya bergemuruh—ia terus melirik sekeliling, mencari keberadaan saudari kembarnya itu.

"Malam ini Sera harus berhubungan sex dengan salah satu tamu undangan!" batin Selina.

"Hei! Orion datang!"

"Wah lihatlah, dia sangat tampan!"

Semua orang menoleh saat melihat kedatangan Orion dan ajudan pribadinya. Selina bergegas melangkah mendekati Orion lalu memeluk lengan pria itu.

Sementara Seraphina hanya berdiri di depan meja bartender, menikmati musik dan aroma bunga yang memenuhi udara.

“Topeng itu sangat indah…”

Sebuah suara berat terdengar dari belakang. Seraphina menoleh pelan, menatap seseorang yang berdiri di sebelahnya.

Seorang pria, mengenakan jas hitam dan topeng separuh wajah. Posturnya tegap, suaranya tenang… dan matanya—mata itu terasa familiar dan menenangkan.

“Terima kasih, Tuan…” jawab Sera pelan, menunduk sopan.

Pria itu tersenyum samar. “Aku belum pernah melihatmu di antara para tamu sebelumnya.”

“Karena aku… hanya ingin bersenang-senang sebentar,” jawabnya gugup.

“Kalau begitu, bolehkah aku menjadi temanmu malam ini?” tanya pria itu lagi, sembari mengulurkan tangan.

Seraphina ragu sesaat. Tapi entah mengapa, ada sesuatu dalam nada suaranya yang membuatnya percaya.

Ia pun menerima uluran tangan itu.

Musik waltz mulai mengalun lembut.

Dan di tengah keramaian, seorang pria bertopeng dan gadis misterius menari perlahan di bawah cahaya lampu gantung yang berkilau.

Orang-orang mulai berbisik pelan—siapa gadis bertopeng itu?

Kenapa ajudan pribadi Tuan Orion terlihat menari dengannya?

Tak ada yang tahu bahwa pria itu bukan ajudan.

Dialah Orion Altair sendiri—yang malam itu menyamar untuk mengamati kedua putri Callenora tanpa diketahui siapa pun.

Dan malam itu, mata Orion justru terpaku pada gadis bertopeng dengan gaun biru pucat itu—bukan pada Selina si putri tercantik yang selama ini dielu-elukan semua orang.

“Aneh…” gumam Orion dalam hati. “Ada sesuatu di balik tatapan mata hijaunya itu…”

Tanpa ia sadari, senyumnya mengembang pelan.

Selina yang mengamati gerak-gerik Sera tersenyum miring. Ia memanggil Lathi lalu membisikkan sesuatu kepada pelayannya itu. Lathi mengangguk pelan lalu bergegas pergi menjauh dari Selina.

"Mau minum?" Orion mengangkat gelas wine yang dibawa salah seorang pelayan ke dekat mereka.

Seraphina mengangguk pelan, menerima wine yang Orion berikan padanya lalu meneguk habis wine itu.

"Kamu terlihat tidak pernah meminum wine," ucap Orion.

Seraphina tertawa kecil. "Aku lebih suka jus jeruk daripada wine," jawabnya.

"Menarik." Orion mengangguk pelan. "Apa aku boleh tau namamu?"

Seraphina menggeleng pelan. "Aku tidak biasa menyebut namaku di depan orang asing," jawabnya.

"Ah, baiklah. Kalau begitu aku akan memanggilmu cantik," ucap Orion.

"Cantik?" beo Seraphina. Dalam hatinya dia tertawa pedih, pria di hadapannya itu pasti akan meralat ucapannya saat tau wajah aslinya, bukan?

"Bagaimana pendapatmu tentang Selina? Apa dia gadis yang baik?" tanya Orion tiba-tiba.

"Semua orang memujinya, Tuan. Bukankah sudah jelas kalau dia gadis yang baik," jawab Seraphina.

"Tapi aku merasa Orion tidak cocok dengannya. Apa kamu tau, Nona…" Orion mendekatkan wajahnya di telinga Seraphina. "Aku dengar Tuan Callenora punya putri lain."

Jantung Seraphina berdetak cepat saat mendengar ucapan Orion. "Tidak mungkin. Bukankah Selina putri tunggal keluarga Callenora?"

"Ah, ternyata tidak ada yang tau kebenaran berita itu ya. Aku dengar, Selina mempunyai seorang kembaran," jelas Orion.

"Aku tidak tau soal itu," Seraphina beranjak dari duduknya. "Aku akan ke balkon untuk mencari udara segar," ucapnya lalu bergegas pergi meninggalkan Orion.

Orion menatap kepergian Seraphina dengan penuh tanda tanya. Gadis bermata hijau itu—gadis yang sama. Pasti itu gadis yang selama ini dia cari.

Seorang pelayan wanita mendekati Orion lalu berbisik lirih. "Nona Seraphina hadir dalam pesta topeng ini, Tuan. Aku mendengar obrolan pelayan pribadi Nona Selina dan salah satu pelayan lain," jelasnya sambil berlalu pergi meninggalkan Orion.

"Seraphina… di mana dia?" batin Orion. "Tapi sepertinya gadis tadi tau sesuatu tentang Seraphina," ucap Orion lalu bergegas menyusulnya.

🍁🍁🍁

Bersambung…

1
Puji Lestari Putri
Makin ngerti hidup. 🤔
KnuckleBreaker
Beneran, deh, cerita ini bikin aku susah move on. Ayo bertahan dan segera keluarkan lanjutannya, thor!
Victorfann1dehange
Alur ceritanya keren banget!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!