NovelToon NovelToon
Nikah Sat Set

Nikah Sat Set

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Time Travel / Berbaikan / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:288
Nilai: 5
Nama Author: Alrumi

Berawal dari pertemuan tak terduga, Misel seorang gadis desa yang tak pernah berharap menikah di usia muda. Namun, tak di duga ia kini menikah di usia muda. Hal yang tak pernah ia pikirkan sekarang ia duduk di acara pernikahan nya sendiri dengan seorang pria yang baru ia kenal 5 hari yang lalu.

Penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Yuk mampir untuk mengetahui seperti apa kelanjutan ceritanya? Bagaimana misel bertemu dan persiapan apa yang ia siapkan untuk pernikahannya ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alrumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menyebalkan

"Ck... menyebalkan!! menyebalkan!!! sungguh menyebalkan!!!! jika bukan karena aku butuh bantuannya. Ogah banget harus ngikutin nih orang. Apalagi harus nikah sama nih orang. Amit-amit rasanya. Ck... menyebalkan!!!!" ucap Misel dalam hatinya.

Sementara seseorang yang Misel kata-kata in itu, tak mendengar ucapan Misel karena Misel berbicara di dalam hatinya.

Namun, wajah dingin nan menyebalkan menurut Misel itu pun sungguh membuat Misel ingin mencekiknya. Tapi apalah daya, jika Misel mencekik orang ini. Maka iya akan mati karena tak bisa keluar dari tempat mengerikan ini.

Jadi yang bisa ia lakukan saat ini, hanyalah pasrah seperti hewan penurut yang mengikuti majikannya.

Ck... sungguh membosankan bukan? Tapi mau gimana lagi, ia tak bisa berbuat apa-apa lagi. Satu-satunya jalan agar ia bisa kembali. Ya dengan seperti ini, harus memohon pada orang menyebalkan ini.

"Hm... kapan ya bisa cepat sampai, sudah bosan sekali berada dekat nih orang." ucap Misel di sepanjang jalan.

"Teman mu cewe atau cowo?" ucap seseorang itu tiba - tiba.

Misel yang masih sibuk dengan ucapannya di dalam hati. Hampir saja tidak mendengar ucapan seseorang itu. Namun, kebaikan masih berpihak padanya. Walau ia sibuk, ia masih mendengar jelas ucapan seseorang itu.

"Hah... teman ku itu cewe, mana mungkin cowo." ucap Misel menjawab seseorang itu.

"Oh... saya kira cowo, cirinya seperti apa?" ucap seseorang itu.

"Hm... dia berambut sedikit pirang rambutnya diikat satu, memakai tas hijau, sepatu hitam dan kulitnya agak coklat." ucap Misel memberitahu ciri dari Resa.

"Oh, seperti dia kah?" ucap seseorang itu sambil menunjuk seseorang yang terlihat kebingungan.

Dengan cepat Misel melihat ke arah telunjuk seseorang itu dan ternyata seseorang yang di tunjuk itu sama persis seperti apa yang di sebutkan Misel barusan.

Sehingga Misel pun langsung berteriak memanggil Resa.

"RESA... RESA... INI AKU..." ucap Misel sambil sedikit berlari menghampiri seseorang yang kemungkinan itu Resa.

Seseorang yang merasa dirinya dipanggil pun langsung membalikan tubuhnya dan ternyata benar saja. Itu adalah Resa temannya Misel.

"Ah... Misel akhirnya aku menemukan mu. Kamu kemana saja, aku sangat khawatir." ucap Resa yang langsung berlari kecil juga untuk menghampiri Misel.

Kini mereka berdua pun saling berlari sampai tak terasa mereka berdua sudah saling berpelukan.

"Hua... aku takut kehilangan kamu Misel, jangan tinggalin aku lagi. Aku takut dan sangat khawatir sama kamu. Apalagi tempat ini jauh dari desa. Aku sangat takut." ucap Resa setelah berada di pelukan Misel.

"Aku pun juga takut Resa, aku tersesat. Maaf kan aku yang udah ninggalin kamu. Karena hal ini juga aku sudah mendapatkan karmanya. Aku tersesat, tapi aku bersyukur aku bisa bertemu dengan mu lagi. Maafkan aku yang udah ninggalin kamu. Hua..." ucap Misel di pelukan Resa.

Mereka berdua pun saling melepas ketakutan mereka sampai tak terasa mereka berpelukan sudah cukup lama. Membuat seseorang yang mengantar Misel sampai berkata.

"Ck... apa semua cewe seperti ini." ucap seseorang itu setelah melihat Misel dan Resa berpelukan.

"Kalau cowo mana mungkin bisa berpelukan seperti itu bos, yang ada nanti di kira gay. Bener ngga?" ucap seseorang yang tiba-tiba berbicara pada seseorang yang mengantar Misel.

"Ck... kemana aja kamu, baru kembali?" ucap seseorang yang mengantar Misel.

"Maaf bos aku tadi lupa memberitahu mu. Kalau aku kebelet BAB makannya aku baru ke sini lagi temuin bos. Hm... bos sudah selesai di tempat itu?" ucap seseorang itu lagi.

"Hm... pantas saja kamu hilang, hm... sudah beres." ucap seseorang yang mengantar Misel.

"Hah... itu artinya bos bisa menikah?" ucap seseorang itu lagi sambil membelalakkan matanya sedikit tak percaya.

"Iya, segeralah urus semuanya. Besok aku akan melamar dan jangan lupa siapkan mahar terbaik." ucap seseorang yang mengantar Misel.

"Siap bos." ucap seseorang itu sambil memberikan hormat.

Tak ada percakapan lagi diantara mereka berdua. Namun, berbeda hal dengan Misel dan Resa yang masih terus berbicara dalam pelukan itu.

Sampai pada akhirnya pelukan itu pun terlepas. Mereka berdua kini sedang sibuk menyeka air matanya.

"Misel... jangan tinggalin aku lagi ya. Janji?" ucap Resa pada Misel.

"Iya aku janji." ucap Misel sambil tersenyum.

"Ayo kita pulang." ucap Resa yang langsung menarik tangan Misel.

"Ayo." ucap Misel yang langsung mengikuti langkah kaki Resa.

"Hm... Misel kamu bisa kembali karena apa? apa ada seseorang atau siapa yang membantu mu?" ucap Resa yang sudah sedari tadi ingin Ia tanyakan pada Misel.

"Oh iya, aku lupa memberi tahu mu, kalau aku di bantu oleh seseorang. Nanti aku ceritakan setelah di rumah. Ayolah lebih baik kita jalan lebih cepat." ucap Misel yang mulai teringat dengan seseorang yang membantunya itu.

Namun, ia tak langsung menceritakan pada Resa karena jika ia menceritakan hal ini langsung pada Resa, maka jiwa kepo Resa pun pasti akan muncul.

Bukannya hal ini sangat membuat Misel tersudut jika harus menceritakan semuanya dengan detail. Sehingga pilihan untuk bercerita di rumah adalah pilihan terbaik untuk saat ini.

"Hm... baiklah, aku nanti menagih janji ceritamu ini ya setelah di rumah. Awas aja kalau kamu sampai lupa menceritakan nya akan ku tagih janjimu itu." ucap Resa yang akhirnya setuju ucapan Misel.

"Oke aku tak akan melupakan janji ku ini pada mu. Aku pasti menceritakan nya sampai kamu puas." ucap Misel pada Resa.

"Hehehe... baiklah." ucap Resa.

Percakapan mereka pun berhenti dan kini mereka mulai berjalan meninggalkan tempat yang membuat mereka hampir trauma karena kejadian hari ini.

Tapi hal itu, akhirnya bisa terlewati dengan baik karena mereka bisa pulang bersama seperti halnya saat mereka berangkat. Kini mereka berdua pun pulang dengan berdua lagi.

Bukannya ini merupakan keajaiban, walau sebelumnya mereka sempat terpisah tapi pada akhirnya mereka bisa kembali bersama lagi. Hal ini merupakan sebuah keajaiban yang nyata yang baru pertama kali mereka alami setelah sekian lama mereka pergi berdua.

Kejadian ini merupakan kejadian yang tak ingin mereka ulang lagi dalam hidup mereka. Karena kejadian ini tak akan ada yang mau mengalami untuk kedua kali bahkan ke berapa kali lamanya. Bahkan kalau bisa tak harus ada yang mengalami hal mengerikan ini lagi.

Itulah harapan dari Misel dan Resa ke depannya. Karena jika hal ini terjadi lagi. Maka belum tentu Resa dan Misel bisa kembali berdua bersama dalam keadaan selamat tak sedikit pun terluka dan mengalami kejadian aneh ini lagi.

Maka Misel atau pun Resa tak mau lagi mengalami hal ini untuk yang kedua kali nya. Cukup hal ini menjadi yang pertama dan terakhir yang mereka alami.

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!