Tujuh hari kematian ibunya Alvaro Zayn argantara mendapat sebuah fakta kalau ayah kandungnya masih hidup.
ibunya meninggalkan sebuah foto apakah Zayn akan mencari ayahnya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 5
Di dalam ruangan pak Rahman saat ini terjadi ketegangan antara Robby pak Rahman dan Seno adik ipar pak Rahman.
Dari dulu Seno tidak suka pada Rahman dia iri karena Rahman yang jadi pemimpin di kantor itu padahal dulu dia yang lebih dulu bekerja disana.
Dulu Rahman tidak mau tahu tentang usaha milik orang tuanya dia lebih suka bekerja di tempat orang lain.
Kali ini Seno berhasil mencari kesalahan Robby,kemarin Robby telah berbuat kesalahan karena sudah merugikan perusahaan dengan nilai yang tinggi.
Zayn masuk ke ruang pak Rahman karena tadi dia di minta pak Rahman mengambil barang yang tertinggal di mobil.
"Pokoknya aku nggak mau tahu mas kalian harus bisa kerja sama dengan perusahaan ZA kalau nggak aku akan ambil alih kantor ini"Ancam Seno sambil pergi.
"bukanya itu perusahaan ku"Kata Zayn dalam hati.
"pa maafkan aku,aku nggak bermaksud membuat papa rugi"pinta Robby dengan muka menyesal.
"Nggak apa-apa rob dalam dunia bisnis memang harus begitu, sekarang ini masalahnya perusahaan itu sangat besar apa mungkin mau mereka kerja sama dengan kita"kata pak Rahman sambil menghela nafas dia juga memijit pelipisnya.
"Maaf pak kalau boleh usul sebaiknya anda coba saja siapa tahu di terima"usul Zayn.
"perusahaan itu milik pak Zayn jarang yang bisa bertemu dengan dia dulu aku sudah beberapa kali mengajukan kerja sama tapi sekarang nggak ada kabar baik".
"kali ini biar aku coba pa kita harus mendapat kerja sama itu aku nggak mau perusahaan ini jatuh ke tangan om Seno akan jadi apa nanti kalau sampai itu terjadi"mohon Robby.
"Baiklah".terima pak Rahman sambil berdiri karena dia mau pulang.
Malam ini Zayn janjian sama Naura pergi ke festival kuliner yang diadakan di alun-alun kota.
Zayn sudah tiba di kontrakan Naura kali ini mereka jalan kaki karena tempatnya tidak terlalu jauh dari kontrakan Naura.
Sampai ditempat itu Naura malah hanya melihat-lihat tanpa mau membeli.
"Sebaiknya kita pulang saja ga"ajak Naura.
"Kok pulang sih kita kan belum beli apa-apa?"heran Zayn.
"Sayang uangnya kalau di buat beli".
"kok gitu".
"ini itu sudah tanggal tua jadi aku harus berhemat kalau nggak gitu nanti gajianku akan habis nggak bisa kirim kerumah"Jelas Naura.
"Ya udah aku yang traktir sebagai balasan karena kamu sudah membawakan aku bekal"putus Zayn sambil tersenyum.
Zayn menyuruh Naura pilih beberapa makanan setelah selesai mereka duduk di bangku yang ada di sana.
"jangan terlalu boros Arga gaji kamu juga pas-pasan kan".
"Nggak usah dipikirkan aku masih punya tabungan"Kata Zayn"rumah kamu di mana?".
"Rumahku di malang aku merantau ke sini karena di ajak sepupuku dan di janjikan kerja sebagai karyawan tapi malah di jadikan OB".
"Kamu kuliah?".
"iya dan lulusan terbaik di malang tapi aku disini malah jadi OB".
"kenapa bisa begitu?".
"Katanya aku nggak punya pengalaman dan aku malah di suruh mengerjakan kerjaan sepupuku itu"Jelas Naura.
"Itu berarti merugikan kamu kamu yang bekerja dia yang menikmati hasilnya"Tebak Zayn.
"Biarlah daripada aku di pecat"Kata Naura pasrah"Ini udah malam kita pulang yuk besok kan kita harus kerja".
Zayn hanya mengangguk dan mengikuti langkah Naura.
Sesampainya di rumah Zayn melihat Robby sedang duduk di teras sambil merokok.
"'ngak baik mas merokok bagi kesehatan"Ucap Zayn sambil ikut duduk disebelah Robby.
"kepalaku sudah pusing mas Arga aku nggak tahu harus bagaimana".
"jangan menyerah mas berbisnis harus begitu ada kalanya kita akan terjatuh".
"dari dulu aku memang bodoh mas nggak pernah membanggakan papaku disekolah aku nggak pernah punya prestasi".
"yang penting mas Robby jangan menyerah tetap semangat itu jauh lebih baik dengan orang yang pintar"nasehat Zayn"Jangan merokok lagi kalau lagi banyak pikiran jangan di pendam sendiri".
"Iya mas Arga makasih ya"Ucap Robby sambil tersenyum sambil berdiri dan masuk ke dalam rumah.
Zayn tersenyum dia menelpon Raka untuk bilang kerja sama dengan pak Rahman dia setujui dan besok disuruh datang ke perusahaan.