Satu ibu bisa membesarkan beberapa orang anak tapi belum tentu beberapa anak bisa membesarkan satu orang tua.
Ibu Yarni mempunyai enam orang anak, empat laki - laki dan dua orang anak perempuan. Ia wanita yang kuat bisa membesarkan keenam anaknya tanpa adanya seorang suami.
Suaminya meninggal saat penyakit yang menggerogotinya tidak bisa lagi di sembuhkan karna keterbatasan ekonomi.
Keenam anaknya alhamdulilah bisa sukses tapi lima dari anaknya mulai menjaga jarak, hanya anak bungsu yang selalu setia berada disampingnya.
Bagaimana kisah kehidupan bu Yarni selanjutnya? Apakah ia akan bisa berkumpul kembali bersama anak - anaknya atau tidak sama sekali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Perjalan yang lumayan jauh karna di kota jalanan walaupun sudah malam tetap saja masih ramai kendaraan Lalu lalang. Ibu dan Si bungsu merasa takjub melihat pemandangan kota yang indah diamkan hari. Gedung - gedung tinggi menjulang,cahaya lampau yang kerlap kerlip.
"Mak cakep ya,mak?" ujar Si bungsu.
"Iya."
"Mak berangkat kemaren jam berapa?" tanya Reza.
"Jam delapan pagi mak sudah berangkat dari rumah menuju terminal, jam sepuluh baru busnya jalan."
"Di jalan ga kenapa - Kenapakan?"
"Alhamdulillah lancar." jawab Yarni.
Perbincangan ringan antara Reza dan ibunya berakhir saat mobil berhenti di sebuah rumah yang lampunya masih menyala terang.
Reza turun dan membuka gerbang lebar - lebar, baru mengendarai mobilnya masuk kedalam halaman rumah tersebut.
"Ini rumah kamu,nak?" tanya Yarni.
"Iya,mak. Ayo turun kita masuk kedalam." ajak Reza. Mak dan Si bungsu jalan bergandengan membawa tas berisikan baju - baju mereka sedangkan Reza membawa sebuah kardus yang berukuran besar berisikan oleh - oleh khas kampung.
"Mak sama adik tidur dikamar ini saja ya. Maaf agak sempit." Ujar Reza tidak enak hati, padahal masih ada kamar tamu yang kosong. Tapi istrinya tidak mengizinkan mertua dan adiknya menempati karna ibunya juga mau datang.
"Ga apa - apa,nak. Segini aja udah alhamdulillah." ujar Yarni sambil tersenyum mencoba menghibur putra sulungnya.
"Mak mau makan?" tanya Reza.
"Mak masih kenyang. Ngomong - ngomong istrimu mana?" tanya Yarni yang tidak melihat keberadaan menantunya sedari tadi.
"Mungkin sudah tidur mak,maklum ia kan kerja mungkin lelah. Ya udah mak dan adik istirahat ya aku mau istirahat juga ." jawab Reza getir.
Reza pergi meninggalkan ibu dan adiknya dikamar belakang tepatnya dikamar pembantu. Ia melihat istrinya sudah tertidur di ranjang dan Reza ikut merebahkan tubuhnya tidur disamping istrinya hingga pagi.
Pagi menyapa,suara muazin dari mesjid membangunkan Yarni seperti biasanya. Ia bangun dan keluar kamar mencari keberadaan kamar mandi.
Yarni mandi dan berwudhu untuk melaksanakan kewajiban dua rakaat sebagi seorang hamba. Tapi Ia bingung arah kiblat kemana. Pernah bathin antara membangunkan anak dan menantunya untuk bertanya tapi takut menggangu.
Akhirnya Yarni sholat kearah sembarangan aja, yang penting niatnya tetap menghadap kiblat. Nanti kalau Reza tau istrinya sudah bangun baru ia akan bertanya.
Selesai sholat Yarni bingung mau ngapain. Mau masak ga tau mau masak apa. Yarni hanya duduk sambil membaca mushaf yang selalu ia bawa hingga terdengar suara berisik dari dapur.
karan penasaran Yarni menuju sumber suara dan nampak seorang wanita paruh baya tengah beberes.
"Permisi ibu ini siapa?" tanya Yarni sopan.
"Eh ada orang toh. Lah ibu ini siapa? kok ada disini?" bukanya me ja2ab tapi malah bertanya balik.
"Saya maknya Reza, kamu siapa?" tanya Yarni kembali.
"Ooh saya sulis, bu. Orang bantu - bantu di rumah ini. Maaf kalau saya kutang sopan. Ibu mau sesuatu biar saja buatkan?"
"Ga,nanti aja. Biasanya Reza dan istrinya bangun jam berapa Lis?" tanya Yarni.
"Ibu bangun jam tujuh dan tak lama bapak pasti juga sudah bangun."
"Ooh begitu. Apa kamu tidak mempersiapkan sarapan untuk mereka?" tanya Yarni.
"Kalau pagi ibu mah sarapannya pake sandwich dan segelas susu kalau bapak biasanya beli bubur ayam yang biasanya lewat depan rumah."
"Istrinya ga pernah masak ya,Lis." Sulis menggelang. Orang kaya mah mana ada yang masuk dapur. Tinggal tunjuk ini dan itu semua sudah tersedia.
...****************...
pagi kk up lagi ya..selamat beraktivitas . kasih sdh menu hgu dan supportnya dari kk.semua ya. jangan lupa tinggalkan jejak berupa like dan komen serta votenya yang banyak biar thor semakin semangat menulis bab selanjutnya 😊😘😘😘🙏🙏🙏
yruh2 ade