[DI ADAPTASI DARI CHAT STORY SAYA]
[VERSI CHAT STORY DAN NOVEL TENTU BERBEDA. VERSI NOVEL AKAN LEBIH SERU]
Setelah mengalami kecelakaan, Helena Isabella, sang Ratu Film, masuk kedalam sebuah novel dan menjadi Antagonis yang akan mati ditangan protagonis.
"Akh! Bagaimana bisa menyakiti suami imut dan anak menggemaskan!"
sejenak, mari kita selami bagaimana Helena Isabella, Ratu Film yang masuk ke dalam novel, dan berusaha mengubah takdir nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bini'nya Boboiboy Reverse 🔪☠️, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 005
Bella mengantar Orion ke depan rumah. Tentu tindakan yang tidak pernah terjadi selama pernikahan mereka membuat Orion kembali mengernyit bingung.
"Jika aku tidak salah, Protagonis pria adalah bungsu kesayangan pasangan Erik dan Erina. Sejak kecil, Erik dan Erina memanjakan protagonis pria."
"Istri, kamu benar-benar ingin mengantar Leon?" Tanya Orion memastikan. Ada kekhawatiran dalam diri pria itu mengingat apa yang pernah terjadi ketika Bella mengantar Leon ke sekolah.
"Tentu." jawab Bella yakin.
Orion tersenyum tipis mendengar jawaban wanita di hadapannya. Tapi, tindakan wanita di hadapannya selanjutnya, membuatnya terkejut.
"Kau ini bagaimana, sebagai wakil CEO kau harus memperhatikan pakaian mu." Bella meraih dasi Orion, lalu memakaikannya dengan benar.
Orion menahan senyum. Rasanya ia merasakan ribuan kupu-kupu di perutnya.
"Sekarang sudah rapi." Gumam Bella tersenyum puas dengan hasilnya.
"Terima kasih, istri. Aku berangkat dulu." ucap Orion, lalu masuk ke dalam mobilnya. Sebelum meninggalkan pekarangan mansion, terlebih dulu melambaikan tangannya.
Bella membalas lambaian tangan Orion, membuat pria itu senyum-senyum sendiri di dalam mobil. Bagaimana juga, Bella tidak pernah melakukan hal seperti ini padanya.
Setelah mobil Orion menghilang dari pandangannya. Bella menghela nafas pelan.
"Protagonis pria sepertinya sangat mencintai anatagonis, seharusnya setelah mengetahui sikap dan sifat buruk anatagonis, dia meninggalkan anatagonis, tapi justru tetap bertahan." gumam Bella pelan.
"Ngomong-ngomong, protagonis pria memiliki seorang kakak jika tidak salah. Sudahlah, tugasku sekarang adalah mengubah takdir tragis anatagonis." Gumam Bella lagi.
Tak lama kemudian Leon keluar dari dalam rumah.
"Mom...." Panggil Leon. Bella berbalik, menatap Leon yang terlihat sangat menggemaskan dengan seragam sekolah nya.
"Sudah siap, sayang?" Tanya Bella.
Leon mengangguk dengan wajah malu nya. "Yes, Mom."
"Ayo berangkat." Ucap Bella menggandeng tangan Leon.
Kepala pelayan Jon membukakan pintu mobil untuk Nyonya dan Tuan mudanya.
Bella menyalakan mesin mobil, lalu mengendarai nya keluar pekarangan. Jantung nya berdebar lebih kencang dari biasanya. Bagaimana juga, masih ada jejak trauma mengendarai mobil setelah kejadian terakhir.
Namun, kejadian itu juga karena kesalahannya. Arkhan sudah mencegah nya mengendarai mobil sendiri dalam keadaan mabuk. Tapi ia ngeyel dan nekat.
"Mommy... Mommy tidak akan meninggalkan Eyon sendiri di jalan bukan?"
Bella menoleh sekilas ke arah bocah di samping nya yang menampilkan wajah sedih.
"Jangan tinggalkan Eyon sendiri di jalan, Mom, Eyon takut...." Mata bulat itu berkaca-kaca.
Bella mengerjapkan matanya beberapa kali. Apa yang barusan bocah imut itu katakan?
"Astaga, apakah anatagonis ini pernah meninggalkan nya sendiri di jalan?"
"Mommy?" Leon menatap wanita di sebelahnya.
Bella tersenyum kikuk. "Tentu tidak, Leon. Mom tidak akan meninggalkan Leon di jalan."
Dalam diam, Bella mencekram stirnya. "Dasar tokoh antagonis jahat, bagaimana bisa meninggalkan bocah menggemaskan itu di jalan sendiri? Bagaimana jika dia di culik? Lebih baik jika yang menculiknya malaikat seperti ku."
Leon tersenyum senang karena Mommy-nya kali ini benar-benar tidak menurunkan nya di jalan. Buktinya, di depan sana sekolah nya sudah terlihat.
Mobil mewah yang di kendarai Bella berhenti di depan gerbang sekolah. Wanita itu keluar dari mobil dan setelahnya membukakan pintu untuk putranya.
"Hati-hati, Leon." Ucap Bella membantu Leon turun.
"Belajarlah dengan rajin dan semangat. Kau tidak boleh nakal." Ucap Bella mengusap kepala Leon.
Leon tersenyum manis. "Yes, Mom." Bella ikut tersenyum melihat senyum manis itu.
"My little boy benar-benar menggemaskan!" Ucap Bella mencubit pipi gembul Leon.
Leon memegangi pipinya. Pipinya tampak memerah di perlakukan seperti itu oleh Bella.
"Astaga, apakah aku terlalu keras mencubit nya? Aku hanya ingin bersikap manis dan ramah ?" Batin Bella melihat pipi Leon memerah.
"Mommy mencubit pipi ku? Apakah mommy sudah tidak membenci ku? Mommy sudah tidak jijyk dengan ku?"
Bella berdehem. Kemudian menegakkan tubuhnya. "Sudah, masuklah ke dalam."
Leon mengangguk, kemudian masuk ke dalam sekolah. Sebelum benar-benar menghilang dari pandangan Bella, bocah menggemaskan itu melambaikan tangan dengan senyum matahari nya.
"Aku benar-benar sangat menyukai Mommy yang sekarang."
Bella berbalik setelah memastikan Leon masuk ke dalam kawasan sekolah. Wanita itu masuk ke dalam mobilnya dengan kacamata hitam yang entah sejak kapan ada.
"Beruntung di kehidupan sebelumnya aku adalah sang ratu film. Bersikap baik, elegan, ramah? Menjadi ibu yang baik? Itu bukan masalah untuk ratu film seperti ku."
Bella tertawa dengan sesekali menepuk dadanya bangga. Dapat di bayangkan seberapa panjang hidungnya karena tingkat kepercayaan dirinya.
Setelah mengantar Leon ke sekolah, Bella kembali ke mansion.
"Nyonya, selamat datang kembali." Maid membungkuk menyambut kedatangan nya.
Bella duduk di sofa dengan kaki terangkat satu. "Maid, buatkan aku jus sirsak rasa melon yang di campur semangka kuning dan durian."
Maid mengerjap polos. "Maaf, Nyonya, maksud Nyonya?"
Bella memejamkan matanya dengan tangan yang ia kibaskan di depan wajahnya.
"Sudahlah, bawakan aku air putih saja." Finally nya.
Maid mengangguk, kemudian pergi ke dapur.
Bella membuka majalah di atas meja. Tapi tiba-tiba kepala pelayan Jon menghadap nya.
"Nyonya, Tuan Saga mengunjungi Anda."
Mengerutkan kening. Tapi kemudian seorang pria muncul dari balik tubuh kepala pelayan Jon. Pria tampan dengan Surai hitam.
"Adik, bagaimana kabarmu? Maaf, aku datang tanpa mengabari mu."
Melebarkan mata, beberapa panah pertanyaan melesat ke dalam otaknya.
"Tunggu?! Bukankah Antagonis tidak memiliki saudara?"
q jadi greget masih belum keluar drama yg seru y