Seumur Hidup Yang Ku Nanti

"Assalamualaikum."

Suara Pak Hadi mengheningkan kerempongan Rani dan kakak Rini yang sedang menata tempat hidangan,.

"Walaikumsalam Pak,nak Vino."

Sahut Ibu Mona yang dengan antusias menyambut kedatangan calon besan dan calon mantunya.

Sedangkan dibelakang Rani yang awalnya biasa saja saat dikabari Vino,kini tak bisa menampik kalo hatinya penuh dengan pertanyaan

Rani yang sedang melamun pun disenggol kakaknya untuk segera bergegas menyambut calon suami dan calon mertuanya itu..

Dengan tanpa basa basi Rani melangkah dengan anggun ditambah gaun berwarna pastel senada dengan warna kemeja yang dipakai Vino,.

Karna memang sengaja Vino memilih baju itu untuk seserahan waktu lamaran tahun lalu..

kakak Rani yang sudah tau maksud kedatangan Vino hanya tersenyum sesekali sembari menatap adiknya yang sebentar lagi mau menikah.

"Gak nyangka waktu begitu cepat,adik yang dulu saya gendong kemana mana kini didepan mata sudah mau jadi istri orang."

Bbatin Rini kakak Rani dengan mata air mata yang tumpah membasahi pelupuk mata.

"Maaf pak,saya buka obrolan kita ini dengan menentukan tanggal dan tempat pernikahan Rani dan Vino."

Tiba tiba Pak Hadi menyirnakan kesedihan yang ada pada Rini..

"Untuk tanggal kami serahkan ke pihak pengantin,hanya saja harus dibulan Rabi'ul Awal."

Sahut Pak Slamet..

Seketika Vino dan Rini saling pandang,.mengingat mereka belum membicarakannya berdua untuk persiapan dan konsep pernikahannya,

Vino mengenggam tangan Rani dengan lembut guna memberi rasa nyaman agar Rani tidak terlalu tegang.

"Bagaimana kalian nak,.kami serahkan tanggal serta waktunya pada kalian,kami sebagai orangtua hanya ingin kalian segera menikah mengingat kalian sudah berhubungan cukup lama."

Tutur Pak Hadi menjelaskan.

"Nanti kami berunding dulu Pak,.kalo sudah kami kabari."

Jawab Vino mewakili Rani..

Suasana yang mencair membuat mereka terlalu asyik mengobrol,hingga tak terasa hidangannya pun ikut nimbrung sampai tak tersisa.

"Heeeee,..kami habiskan hidangannya buk,.maaf ngerepotin."

Sahut Vino sambil meringis menahan malu.

Sedangkan Pak slamet,Bu mona,dan Kak Rini tersenyum..

"Kami sangat seneng jika kamu begini,artinya kamu sudah tak sungkan dengan keluarga kami."

Jawab Pak Slamet.

"Suami Rini kerja dimana"tanya Pak Hadi tiba" mengangetkan Rini,..

"Kerja di Kota pak,sementara saya tinggal sama bapak ibu dan Rani,.soalnya saya kalo dirumah sendirian takut."

Jawab Rini sambil tersenyum malu.

Yaaaah,.Rini adalah kakak Rani yang menikah sudah lima tahun namun pernikahannya belum juga dikaruniai buah hati,.sudah berbagai macam cara ikhtiar dan usahanya namun Allah belum memberikan,.dan itu tidak membuat pasangan ini gentar..justru mereka saling erat dalam menyanyangi satu sama lain,.Meskipun sebenarnya Orangtua Andre ingin sekali Andre berpisah dan selaku berusaha mencarikan oenganti untuk Rini.

Namun tuntutan kerja dikota Rini harus mengalah ditinggal suaminya sementara waktu ini.

Lain hal lagi ditengah tengah obrolan yang santai itu

Vino dan Rani ijin keluar untuk menghirup udara segar.

Sekali lagi Vino tidak menjelaskan apapun dan bercerita saat bekerja dijakarta..

Vino mengandeng tangan Rani,sedangkan Rani hanya diam menunggu pertanyaan dari Vino.

Mereka sekedar jalan jalan ditaman tidak jauh dari tempat tinggal Rani

Mereka menikmati suasana sore hari,.

"Lalu bagaimana dan kapan kita nikah sayang,.tapi maaf acara bisa kan dirumahmu saja.,bukan kenapa tapi dirumahku hanya ingin mengadakan syukuran kecil kecilan saja,kamu tau sendiri aku anak yang harus apa apa usaha sendiri,entah bagaimana orangtuaku akan memikirkan biaya pernikahanku,sedangkan saya sudah menjelaskan dari segi ekonomi saya belum siap.,namun bapak kekeh untuk tetap segera menikahi mu."

Cerita Vino yang sedang menjelaskaan suasana hatinya.

Rani yang saat itu belum menanggapi pernyataan Vino..dia lebih mendekatkan duduknya dan mengelus lengan Vino..

Sementara Vino menarik kepala Rani dengan lembut guna menyenderkan dibahunya.

"Kamu kenapa,kamu bahagia kan kitaa mau menikah,namun maaf kita belum punya modal apapun dalam menjalani rumah tangga nanti,dan apa kamu siap tinggal bersama keluargaku?"

Tanya Vino lagi

"Mas,,....selama ini hubungan yang kita jalani memang tujuannya untuk menikah dan sama sama menjalani rumah tangga kan?"

Jawab Rani dengan sebuah pertanyaan.

Sedangkan Vino hanya mengangguk sambil memeluk erat lengan Rani yang masih bersender dilengan Vino,.

"Mari kita jalani sama sama,.soal setelah nikah nanti aku mau ditempatkan dimanapun asalkan aku tetap bersamamu."

Seru Rani yang membuat Vino lebih percaya.

Mereka kini saling beradu dalam perasaan suka dan nyaman,.

Hari mulai petang mereka kini berjalan menuju arah rumah Rani,.

Disana terlihat pak slamet sedang berada dihalaman depan rumah bersama kak Rini,.

Sudah tidak terlihat motor Pak Hadi..

Setelahnya itu Vino bingung gimana caranya harus pulang ke rumah,sedangkan motor yang dibonceng bersama Bapaknya kini sudah tak terlihat,..

Alhasil kak Rini mulai mengoda Rani,.

Rani yang sudah tau gelagat kakanya pun udah mulai manyun..

"Kamu nginep aja disini,besok biar diantar sama bapak."

Tutur Kak Rini yang membuat Rani kaget dan mengangga mulutnya.

"Tapi kamu tidur sama Pak Slamet ya"

Ucap kembali Rini dengan menyebut nama Bapaknya itu yang membuat orang disekelilingnya tertawa..

"Tidak kak,saya ada pekerjaan yang harus saya selesaikan malam ini."

Jawab Vino yang membuat Rani menghembuskan nafas lega..

"Baiklah kamu bawa motor bapak saja,dan tolong Rani ambilkan kunci ditempat biasa nak."

Perintah pak slamet kepada Vino lalu menyuruh Rani mengambil kunci motor..

Rani yang mendengar perintah itu bergegas melangkah untuk mengambilnya,.

Vino yang memang sudah biasa bawa motornya Pak Slamet sudah tidak sungkan lagi,.meskipun tidak ditawari pun Vino kadang suka duluan nanya kunci motor pak slamet..hubungan mereka sudah tak asing lagi..berhubung Vino dan Rani pacaran hampir 8 tahun..

Hal ini sudah biasa dilakukan Vino.

Karna Vino memang lebih dekat dengan Pak slamet,.

Sedangkan Rani menyalami tangan Vino yang sudah duduk dimotor,.mereka sudah seperti pasangan halal,.

Rani sudah biasa menyalami dan mencium tangan Vino setiap bertemu dan saat perpamitan..

Hal ini membuat Rini senyum sambil berdehem..

Vino yang menyadari itu,berceletuk

"Kak Rini pengen gini juga,?,.oh lupa Kak Andre kan dikota,.serasa lagi ledek calon kakak ipar

"Awas kamu yaaa..nanti tak adukan sama Mas Andre."

Teriak Rini sambil mengajungkan kepalan tangannya sambil bercanda

"Saya kabur dulu,.dada sayang,.assalamualaikum pak buk."

Ucap Vino dengan cepat sambil melajukan motornya

Mereka menjawab salam Vino sambil tersenyum sumringah,.

Sebenarnya Pak Hadi dan Bu Mona sangat bahagia ketika mempunyai menantu,sebab mereka tidak punya anak laki laki,.disitu pak Hadi dan Bu Mona memang sangat menyanyangi Anre dan Vino,.selain mereka pasangan dari kedua anaknya itu pak Hadi dan Bu Mona menganggap seperti anak laki lakinya sendiri,.