NovelToon NovelToon
Air Mata PernikahanKu

Air Mata PernikahanKu

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Angst / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:174.8k
Nilai: 5
Nama Author: Haasaanaa

Dista Keinadira, harus menelan rasa pahit kala Pamannya menjadikan sebagai alat penebus hutang. Kepada sosok pria lajang tua kaya raya yang memiliki sifat dingin dan sulit ditebak yaitu, Lingga Maheswara.



Pernikahan yang hanya dianggap nyata oleh Dista itu selalu menjadi bumerang dalam rumah tangga mereka. Lingga selalu berbuat kasar kepada Dista yang selalu saja mengharapkan cinta darinya.



•••••
"Satu ucapan cintaku akan setara dengan derasnya air mata yang akan kau keluarkan, Istriku.." Kata Lingga disela isak tangis menyakitkan Dista.



∆∆∆
Halo, jangan lupa follow dan dukung selalu🙃

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haasaanaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AMP~BAB 5

Wajah tegas nan angkuh itu menatapnya intens tanpa kedip sedikitpun. Bukan karna ada rasa kagum karna posisi Dista sekarang, melainkan sedang berpikir yang mungkin saja akan membuat hidup Dista menderita sebentar lagi. Dista menunduk menatap lantai dengan tangan menegang kuat handuk yang melilit handuknya. 

Dista tersentak kaget kala melihat kaki Lingga sudah berada tepat dibawahnya, bisa dikatakan pria itu sudah melangkah maju. Dista berusaha untuk kuat dan tegar, kembali mendongakkan wajahnya hingga saling tatap kepada Lingga yang selalu saja menatapnya datar. 

“Tubuhmu bagus, sekalipun kau tutupi dengan baju ribet itu.. Tapi, memang bentuk tubuhmu bagus.” Kata Lingga. Jujur, Dista tidak tahu apakah itu pujian atau bahkan sekedar kata-kata saja dari Lingga. 

Dista berusaha tersenyum tipis, mengingat tubuhnya dipuji oleh sang suami. Maka bisa dipastikan akan ada pahala dari hal itu, Dista berusaha berpikir positif. “Terimakasih, Tuan..” Ucap nya. 

Lingga mengernyitkan dahi karna bingung melihat ekspresi Dista yang baru kali ini tersenyum sekalipun itu sangat tipis kepadanya. “Aku mau pergi, jangan turun sampai besok pagi.” Perintah Lingga yang kini sudah sibuk memainkan helai rambut Dista. 

“Bahkan ini masih sore, Tuan. Aku mau apa di kamar ini?” 

“Apa aku pernah perduli dengan aktivitas mu?” Tanya Lingga balik, ia menarik helai rambut Dista yang sengaja ia lilitkan tadi di jari telunjuknya. Sudah pasti Dista kesakitan, ia berusaha melepaskan diri. 

“Maaf, Tuan.. Baiklah, aku akan tetap berada dikamar.” Dista berusaha mengalah dan mengikuti saja kemauan dari Lingga. Barulah Lingga melepaskan Dista, ia berlalu pergi begitu saja. 

Kepergian Lingga membuat Dista cepat cepat berganti pakaian, memakai hijabnya kembali lalu keluar dari ruang ganti. Kala Dista melangkah menuju nakas yang berada di dekat kasur, ia melihat ada sesuatu yang jatuh didekat sofa. 

Dista berjongkok untuk mengambil benda apa itu, kala benda itu ditangan Dista terkejut setengah mati. Ia melempar benda itu begitu saja, karna takut dan intinya terkejut seakan tidak percaya. 

“Kau lihat benda yang jatuh?” Tanya Lingga secara tiba-tiba membuat Dista lebih terkejut lagi. 

Dista langsung bangkit tidak lupa sambil mengambil benda yang tidak sengaja ia lemparkan tadi. “Ini, Tuan.. Hem, maaf.. Kenapa kau membawa benda seperti itu?” Tanya Dista penuh hati-hati. 

Lingga mengambil benda itu dari tangan Dista, benda itu adalah pengaman yang selalu Lingga butuhkan saat sedang bermain dengan para wanita malam. 

“Seks, aku suka melakukan hal seperti itu,” Jawab Lingga tanpa beban sedikitpun. 

Sungguh sakit hati Dista mendengarnya, malam pertama yang seharusnya dilakukan penuh cinta malah justru Dista mendengar suaminya melakukan seks dengan wanita lain. 

“Itu tidak baik, Tuan.. Kau sudah ada aku, lebih tepatnya aku ini istrimu.. Segala gairah yang kau rasakan_”

“Aku tidak nafsu kepadamu, kau jelek dan berpenampilan buruk. Lebih tepatnya miskin, aku tidak suka!” Potong Dista dengan nada ketus yang berhasil membuat hati Dista tersentak. 

“Baiklah, sekalipun seperti itu.. Aku adalah istrimu, setidaknya hargai__aaaaarrrrgggghhh!” Tiba-tiba saja Lingga mendaratkan cekikan dileher jenjang Dista. Sangat kuat, bahkan seperti merenggut semua aliran napas Dista. 

“Le-lepaskan a-akuku, Tuan..” Terbata-bata Dista meminta ampun kepada Lingga. Sungguh sakit rasanya, tapi yang ada Lingga malah mencengkram leher Dista dengan sangat kuat. Membuat Dista sampai terbatuk batuk bahkan wajahnya sampai pucat. 

Lingga menghempaskan tubuh Dista hingga terjatuh diatas sofa. Dista tersenggal senggal, napasnya seakan sesak. Air mata jatuh sudah, ia menangis tanpa suara. Dista memberanikan diri menatap ke arah Lingga, terlihat pria itu menatapnya sangat tajam. 

“Kau membuat ku marah, Dista.. Sudah ku katakan, kau hanya mainan untukku. Jangan sesekali kau mengikuti campurkan semua urusan ku!” Sentak Lingga hingga suara itu menggelegar di seluruh kamar. 

Tubuh Dista bergetar karna rasa takut, ia meminta ampun kepada Lingga yang sudah terpancing amarah. Tapi, yang ada Lingga malah menarik tangan Dista hingga kini wanita itu berada tepat di hadapan Lingga. 

“Cuih!” Lingga meludahi wajah Dista, lalu melemparkan tubuh Dista hingga jatuh diatas lantai. 

“Sekali lagi kau bertingkah seolah memang seperti istriku, maka aku tidak segan-segan membuat hidupmu lebih menderita lagi!” Ancam Lingga yang langsung diangguki Dista dengan air mata yang berlinang deras. 

Lingga melangkah pelan-pelan membuat Dista mengesot mundur karna takut dengan tatapan Lingga kali ini. Terus saja seperti itu hingga tangan Dista berada tepat dibawah kaki Lingga. Dista menangis pun seperti nya Lingga tidak akan berhenti untuk menyakitinya. Yang ada Lingga malah lebih menyakitinya, Dista tidak tahu dosa apa yang telah ia lakukan.. Hingga Lingga bisa berbuat seperti ini kepada kehidupannya. 

“Awwwwwsssss!” Rintih Dista kala tangannya diinjak oleh Lingga. Bahkan sengaja Lingga lebih lama berdiri disana, Dista menangis sambil berusaha menahan rasa sakit yang teramat. Ia mendongak menatap kearah Lingga yang tersenyum sinis kepadanya. 

“Sakit.. Sakit, Tuan..” Rintih Dista terus menerus, hingga kini Lingga melepaskan tangan Dista yang ia injak. Tangan Dista sampai bergetar, ia menangis sesenggukan tanpa suara kali ini. 

Lingga terus menatap Dista yang tidak berdaya itu, bukan karna merasa bersalah tapi karna puas sudah membuat kehidupan Dista penuh dengan air mata. Barulah Lingga puas karna sudah berhasil memberikan pelajaran kepada sosok istri yang ia anggap sebagai mainan itu. Ia pun berlalu pergi dengan tidak lupa pula mengunci pintu, kemungkinan malam ini Dista akan kembali berperang dengan rasa lapar. 

Dista mengeluarkan suara tangisnya dengan sangat kencang, ia menatap tangannya yang terluka karna diinjak Lingga tadi. Mengelus Lehernya yang sakit, Dista tidak menyangka akan seperti ini Lingga memperlakukan nya. 

“Tuhan, aku tidak tahu hal apa yang membuatMu memberikan cobaan seperti ini kepadaku.. Bukankah selama ini aku tidak pernah berbuat jahat kepada orang? Lalu, kenapa semua orang selalu berprilaku tidak baik kepadaku..” Lirih Dista disela isak tangis menyedihkan yang ia rasakan. 

Panggilan sholat terdengar di telinga Dista, dengan tertatih-tatih ia berjalan menuju bathroom untuk mengambil air wudhu. Sekalipun Dista selalu saja merasakan kehidupan pahit, ia tidak pernah menyalahkan Sang Maha Penguasa. Segala takdir baik dan buruk selalu Dista terima dengan sangat baik. 

Selesai berwudhu Dista membentangkan sajadah, lalu memakai mukena yang ia bawa dari rumah kemarin. Melakukan sholat dengan air mata yang tidak bisa ia tahan untuk tidak mengalir. Dista berusaha tetap kuat dan menahan semua air mata sampai masa sholat berakhir. 

~

Dimasa berdoa tangan Dista mengadah keatas, ia hanya diam menatap tangannya sendiri. Terlihat terluka yang mana dilakukan oleh suaminya sendiri, hingga Dista menangis sesenggukan karna itu. Dista tidak berdoa apapun, tidak berbicara apapun. Hanya diam dengan isak tangis yang hanya Tuhan yang tahu seperti apa sakit yang ia rasakan. 

“Aamiin..” Dista langsung merebahkan dirinya diatas sajadah, ia menangis tanpa suara diatas sana. Tempat ternyaman satu-satunya bagi Dista, tidak ada tempat yang lebih nyaman yang ia punya lagi. Dista terus menangis sesenggukan hingga akhirnya ia puas dengan rasa sakit yang telah dipuaskan. 

1
Delvyana Mirza
koq da tamat aja ya,apa akhir dari cerita nya,
Delvyana Mirza
Ya Tuhan apa kabar dengan cerita ini ya,kenapa belum ada kabar nya,
christina paya wan
kenapa selalu peran wanita utama di buat bodoh tak berdaya ya..menjengkelkan sekali
Shifa Burhan
lingga lelaki paling bodoh kayak tidak ada wanita lain saja, cari wanita lain saja bukan wanita yang jelas mencampakkanmu dan lebih memilih pria lain,

saat kau terpuruk dia tertawa bahagia dengan lelaki pilihannya, lingga lelaki bodoh masih banyak wanita yang mau berjuang bersamamu dan menjaga perasaanmu

teruntuk author jadi novelis yang adil tidak memandang dari sisi pemeran utama wanita saja

coba kau diposisi lingga, pria yang kau cinta lebih memilih wanita lain dan kau terpuruk dan dia hidup bahagia dengan wanita itu, apakah author masih mau mengejar lelaki itu
Shifa Burhan
ciri2 novel wanita
*pelakor dilaknat dan pebinor dipuja2
*semua perbuatan pelakor dilaknat tapi semua perbuatan pebinor benarkan
*intrakasi suami dengan pelakor dipandang menjiiikan tapi interaksi istri dengan pebinor dibenarkan
*pelakor dibinasakan sedang pebinor begitu spesial sangat diperlakukan lembut, berhasil merasakan pemeran utama wanita, semua tentang sangat diperhatikan
*pada akhirnya semua hanya tentang kebahagiaan pemeran utama wanita sedangkan pemeran utama pria dibuat kayak lelako bodoh yang terus2 mengemis cinta
Jetty Eva
ngaur...
Anonymous
Lahh kok udah tamat aja 😭😭😭
Konny Rianty
lanjut thorrrr" bgs cerita nya bikin Dista hamil.anak laki2 thorrr
Holipah
ko tamat
YuWie
ealahh..ternyata dirimu yo ditolak sama cewek..begitu kok sadis nya minta ampun.
YuWie
hah.. bala apa yg enaknya ditimpakan ke lingga
Delvyana Mirza
Kenapa belum uf thor
Retno Harningsih
lanjut
Delvyana Mirza
Akhirnya Kak Zio punya adik,
sandi Gelau
hamil dista..
Delvyana Mirza
Ah aku senang kalau liat Lingga bucin dech,
Holipah
wah otw lingga junior
sandi Gelau
moga kekal bahagia lingga dan dista..junior lingga hadir ni..mkn syg delete lingga
Ambo Nai
lingga junior hadir
Dian Fitriana
update
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!