Valerie Zionathan. Seorang gadis cantik yang menarik, meskipun memiliki kekurangan karena matanya yang buta karena kecelakaan yang terjadi padanya, kecelakaan yang di sebabkan oleh seorang pemimpin organisasi mafia yang sangat terkenal kejamnya, Gabriel Smith, putra sulung dari Gerald Smith dan Celine Smith.
Kesialan Valerie tidak sampai di kebutaan matanya saja, tetapi dia juga mendapatkan kesialan lain, harus di jodohkan dengan Gabriel untuk melunasi hutang keluarganya, Gabriel sangat membenci wanita, beginya wanita sangat merepotkan. Apakah setelah menikah akan menjadi perubahan untuk Valerie dan Gabriel.?
Ini kelanjutan kisah Gabriel putra Gerald di novel berjudul. [ Istri Kontrak Sang Mafia ]
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Incy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
“Fuck!!, apa saja pekerjaan yang kalian lakukan? kanapa membiarkan Liana membawa Vale keluar!!" Teriak Gabriel menggebu-gebu emosinya. Lalu melangkah mendekati anak buahnya dan melayangkan pukulan telak kepada salah satu diantara mereka.
Gabriel benar-benar emosi, perkara di Organisasi nya saja belum teratasi, banyaknya mata-mata yang menyusup membuatnya harus lebih hati-hati jika ingin melakukan sesuatu.
Daniel mencurigai di antara mereka pasti ada pengkhianatan, karena tidak akan mudah bagi musuh untuk masuk ke markasnya dan mengacaukan semuanya, pengiriman barang mereka di gagalkan oleh beberapa musuh.
Dan ketika dia pulang malah mendapati istrinya di rumah, Kimmy mengatakan jika Vale pergi jalan-jalan bersama dengan Liana tanpa pengawal. yang membuat Gabriel murka, mereka hanya pergi berdua.
Plakk
Suara tamparan yang begitu keras Kimmy dapatkan dari Gabriel yang menganggapnya menuduh Liana, Gabriel sangat mengenal bagaimana Liana yang tidak mungkin akan membawa Vale ke mara bahaya. Gabriel berpikir ini semua pasti karena Vale yang memaksa Liana.
“Berani sekali kamu.."
“Tuan, tidak ada yang tidak mungkin, daripada Anda kembali menyesal, lebih baik kita cek CCTV" Sela Daniel dengan berani, dia merasa kasihan dengan Kimmy, meskipun tidak dari camp perbatasan, Kimmy adalah salah satu putri Mafia yang seluruh keluarganya sudah di binasakan oleh Gabriel. Kimmy sengaja di jadikan pelayan di Mansion Gabriel, sebelum tertangkap gadis itu adalah pewaris dari klan lain.
Gabriel terdiam, otaknya memang sedang tidak berfungsi dengan benar, Daniel segera meminta salah satu anggota mereka untuk mengambil laptop untuk mengecek rekaman CCTV.
Daniel membuka laptopnya dan segera mengutak-atik membuka rekaman CCTV yang menunjukkan Vale dan Liana sedang mengobrol, tidak ada suara tetapi dari gerakan tubuh saja Gabriel dan Daniel bisa menebak, dan benar saja Liana yang memaksa Vale.
“Tuan, maaf kalau kesannya salah menuduh, tetapi menurut saya ada yang tidak beres dengan Liana, kita semua tau jika Liana menyukai Anda dan membenci semua perempuan yang mendekati Anda, tetapi dengan Nyonya dia tampak biasa saja, saya khawatir kalau.. " Daniel menggantung kalimatnya.
Gabriel menoleh melihat ke arah Daniel, keduanya saling beradu tatap, ya, siapa yang tidak mengetahui Liana yang begitu menyukai Gabriel, tetapi responnya ketika melihat Vale nampak mencurigakan. Kimmy setuju dengan pendapat Daniel, dia di jadikan tawanan sudah bertahun-tahun, jadi apapun Kimmy mengetahuinya.
“Daniel, selidiki semuanya dan jangan sampai menimbulkan kecurigaan, biarkan saja dia bermain di istana ku, dan kamu Kimmy terus jaga Vale, kalian juga ikutlah bermain-main, sampai kita mengetahui siapa Tuan nya" ucap Gabriel menatap anak buahnya dengan tatapan dingin.
“Siap, Tuan!!" jawab mereka serempak.
**
Sementara Vale dan Liana tengah berada di tempat dengan pemandangan yang sangat memanjakan mata, namun sayang Vale tidak bisa melihat keindahan itu, dia hanya bisa merasakan hembusan angin yang menerpa wajah cantiknya. Vale memejamkan mata menikmati ketenangan.
“Bagaimana? apakah kamu senang?" Tanya Liana melirik sekilas.
Vale menghembuskan nafas pelan, dia mengangguk pelan. “Hmm, aku sangat senang, kalau boleh tau kita sedang berada di mana?" Tanya Vale, dia hanya mendengar suara air yang di yakini adalah air terjun.
Liana tersenyum tipis. “Baguslah kalau kamu senang, kita sedang berada di tempat yang tidak semua orang tau, ini adalah tempat di mana bisa membuat kita tenang" Jawab Liana dia juga memejamkan matanya dengan kedua tangan terbentang, membiarkan kencangnya angin menerpa wajahnya.
Vale mengangguk lalu membuka matanya. “Apakah ada sesuatu yang ingin kamu bicarakan Lian?" Celetuk Vale dengan tiba-tiba.
Liana membuka matanya sedikit terkejut dan menoleh ke arah Vale. “Kamu.. ".
“Tidak mungkin kamu membawaku tempat sepi seperti ini jika tidak ada yang ingin kamu bicarakan. takan saja kalau kamu ingin bicara tentang Gabriel" Sela Vale kembali memejamkan matanya.
Sementara Liana dia masih tidak menyangka jika Vale bisa menebak apa yang dia pikirkan, Liana memang ingin membicarakan sesuatu tentang Gabriel, sengaja dia membawanya ke tempat di mana semua orang tidak bisa menemukannya.
“Bagaimana kamu bisa menebaknya Val?" Tanya nya dengan nada bicara yang tidak selembut biasanya, terdengar sangat dingin.
“Dari caramu memaksaku untuk keluar dari rumah saja aku sudah bisa menebaknya Lian" Jawab Vale, dia sengaja menuruti ajakkan Liana.
“Baiklah karena kamu sudah tau, aku tidak akan sungkan lagi, aku mencintai Gabriel" Ujar Liana tegas.
Vale tersenyum dengan mata yang masih terpejam, dia sudah bisa menebak jika Liana mencintai suaminya, dari cara Liana dengan Gabriel dan Daniel saja sudah berbeda.
“Aku sudah tau, lalu apa yang akan kamu lakukan? Gabriel sudah menikahi ku dan sekarang aku istri sah nya" Ucap Vale dengan tenang.
“Gabriel tidak mencintaimu, dia hanya terpaksa menikahi mu karena permintaan Nyonya Celine dan Tuan Gerald, dan.. "
“Gabriel juga tidak mencintaimu" Sela Vale di iringi dengan kekehan kecil, mungkin Liana bicara seperti itu akan membuat Vale berkecil hati tetapi kenyataan tidak.
“Aku akan membuatnya jatuh cinta padaku, karena dia sudah menyentuhku, aku hanya ingin meminta pertanggungjawaban nya, bagaimana kalau aku sampai hamil keturunannya?" Ujar Liana dengan menatap datar Vale, dia ingin tau seperti apa reaksi perempuan buta itu, tetapi semua di luar dugaannya, Vale tidak bereaksi apa pun.
Vale menghela nafas panjang, untung saja dia sudah mendengar cerita dari Kimmy jika suaminya tidak suka bermain perempuan, dan juga mendengar langsung dari Gabriel, jika Vale lah perempuan pertama dan terakhir yang di sentuhannya.
“Kamu yakin Gabriel sudah menyentuhmu?" Tanya Vale
Liana mengerutkan keningnya. “Kamu menuduhku berbohong?" Ucapnya. Vale pun menggeleng.
“Tidak, aku hanya bertanya, karena Gabriel mengatakan hany aku perempuan pertama dan terakhir yang akan dia sentuh selamanya, Gabriel tidak suka barang yang tidak steril" Jawab Vale gamblang dan itu membuat Liana kesal.
“Apa maksudmu bicara seperti itu, tidak mungkin Gabriel mau meniduri wanita buta sepertimu" Serunya dengan menggeleng keras, setiap ada pertemuan dengan Gabriel, Liana selalu mencoba menggodanya tetapi tidak pernah berhasil. Gabriel menganggap Liana sama seperti Daniel yang di anggapnya saudara sendiri.
“Lihat" Vale tidak perlu menjelaskan dia cukup menunjukkan bukti maha karya Gabriel di dadanya dan di bagian leher jenjangnya. Vale memang tidak bisa melihat tetapi dia bisa merasakan gigitan Gabriel yang akan meninggalkan bekas merah.
kedua tangan Liana mengepal erat, tidak mungkin Gabriel mau menyentuh perempuan seperti Vale yang terlihat biasa saja, jauh dengan dirinya yang modis, bahkan perempuan seksi lainnya saja tidak bisa menaklukkan Gabriel, bagaimana mungkin Vale yang buta bisa dengan mudah.
Bersambung...
saling dukung ya kak😁
Isin yaa