NovelToon NovelToon
Bodyguard Merangkap Istri

Bodyguard Merangkap Istri

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Menikah Karena Anak / Pengawal
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Sindya

Demi mendapatkan uang untuk membiayai pengobatan Adiknya, Savana rela menerima pekerjaannya sebagai bodyguardnya untuk menjaga seorang putri kerajaan di sebuah negara.

Bukan hanya menjadi bodyguardnya putrinya kerajaan itu, ia juga dipinta oleh nenek dari cucunya itu untuk menikah kontrak selama satu tahun dengan putranya yang bernama princes Malik yang sudah berstatus duda itu. Savana harus bertahan menjadi istri princes Malik hingga princes Malik bisa menemukan wanita yang akan menjadi ibu dari putrinya untuk selamanya.


Bagaimana kisah hidup perawan dan duda itu saat hidup bersama dalam membesarkan dan menjaga putrinya Raniah? adakah cinta tumbuh diantara mereka atau pernikahan itu berakhir sesuai masa kontraknya? simak cerita ini sampai selesai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5. Mau Apa Dia Ke Sini?

Pernikahan itu berlangsung tertutup hanya bisa disaksikan oleh kalangan istana. Kedua mempelai itu di sandingkan untuk mengucapkan ijab qobul. Paras tampan nan mempesona seorang prince Malik menjadi pusat perhatian saat ini.

Namun Kecantikan dan keanggunan dari seorang Savana lebih membius mata para tamu yang hadir di pernikahan mereka. Betapa tidak, gadis berusia 22 tahun itu berpenampilan menarik dengan gaun pengantin melekat ditubuhnya bak seorang model yang sedang berjalan di catwalk dengan ekor gaun memanjang sekitar lima meter.

Hanya dari penampilannya saja orang sudah bisa menilai kecantikan wajah bodyguard itu seperti apa karena bisa dilihat dari cadarnya yang sedikit transparan dan itu makin membuat mereka penasaran.

Ijab qobul dibaca lantang oleh prince Malik. Lalu diikuti kata sah dari kedua saksi. Kini untuk pertama kalinya Savana menyentuh tangan suaminya untuk ia cium dan tanpa di duga Savana, prince Malik mendaratkan ciumannya pada kening Savana.

Deggggg...

"Apakah dia sedang mabuk? Atau sedang pencitraan di depan tamu kalau dia pria romantis?" sentak Savana membatin.

"Berikan tangan kananmu..!" pinta Prince Malik saat pelayan kerajaan menyodorkan kotak cincin padanya.

"Ah iya..!" Savana mengulurkan jarinya pada prince Malik yang langsung menyemaikan cincin ke jari manisnya.

Dan sekarang gantian Savana menyemaikan cincin pada suaminya. Savana begitu bahagia melihat cincin bermata batu safir itu. Senyumnya mengembang disudut bibirnya.

"Apakah kamu akan menyemaikan benihmu di rahimku?" goda Savana setengah berbisik pada prince Malik yang langsung menempatkan tangannya di pinggang rampingnya Savana lalu turun ke bokong Savana dan meremasnya dengan kuat.

"Apakah kamu ingin aku mende$ah di sini sayang? Kau sangat tidak sabaran," cecar Savana frontal membuat prince Malik menarik nafasnya dalam.

"Apakah bokongku seksi?" tanya Savana dan kali ini prince Malik menatap wajahnya.

"Apakah kamu lupa apa yang pernah aku ucapkan padamu beberapa hari yang lalu?" kecam prince Malik namun Savana tidak ambil pusing.

Mungkin pergaulan bebas di Amerika yang membentuk karakter seorang Savana menjadi kebal akan kalimat bullying. Apalagi profesinya sebagai bodyguard tentu membentuk pribadinya menjadi tangguh secara mental.

"Jangan terlalu percaya diri prince..! Lelaki normal mana pernah kuat dengan godaan wanita? yang jelek saja di embat apalagi yang cantik sepertiku. Itulah sebabnya kalian memiliki banyak Istri untuk menjaga keimanan kalian, bukan?" tanya Savana.

"Diamlah..! Dan jaga sikapmu...! Jangan menyalami lawan jenis..! Kau mengerti?!" kecam prince Malik dengan wajah datar.

"Kau malah terlihat lebih tampan saat marah. Aku suka itu," goda Savana terlihat cuek.

"Semakin kau membakar ku, maka aku akan terus memanasimu. Kau salah mencari lawan, suamiku," batin Savana.

Keduanya berdiri berdampingan untuk mendapatkan ucapan selamat dari beberapa tamu bangsawan dan staff kerajaan. Setelah keluarga bangsawan memberikan ucapan selamat pada keduanya, kini keduanya menuju ruang hiburan di mana mereka disambut dengan tarian arab disertai nyanyian.

Pesta yang kental dengan budaya Arab di mana para wanitanya berseru seperti orang yang sedang mengolok-olok tapi itu suatu hal yang unik menurut Savana.

Savana yang memang senang dengan pesta apalagi ditambah dengan tarian. Belum lagi dia ingin sekali melihat wanitanya melakukan tarian perut karena dia ingin melakukannya juga.

"Aku ingin menari dengan mereka. Kelihatannya sangat seru," ucap Savana yang sudah merasa gatal ingin menghentakkan kakinya bersama para penari wanita.

"Diamlah...! Kau adalah istriku dan jangan memperlihatkan sisi murahanmu di tempat ini!" cegah Prince Malik.

"Berarti penari itu dipanggil dari tempat bordir?" sarkas Savana santai.

"Tidak seperti itu."

"Lantas mengapa kamu mengatai aku murahan? Berarti nasib mereka lebih menyedihkan daripadaku," timpal Savana.

"Kau dan mereka sangat jauh berbeda. Kau istriku dan menantu kerajaan ini," ucap Prince Malik.

"Hanya istri kontrak dan berlaku untuk satu tahun. Apa hebatnya menyandang gelar menantu kerajaan hanya setahun? Aku sedikitpun tidak bangga dengan pernikahan ini," balas Savana tersimpan kepedihan yang begitu mendalam.

Wajahnya tetap tenang dan tegar namun siapa yang sangka hatinya meringis kesakitan jika mengingat pernikahan bodoh ini.

Tidak lama muncul ibu suri membawa baby Rania yang mencari Savana. Bayi cantik itu tidak ingin tidur jika tidak dengan Savana.

"Dia mencari mu, Savana," ucap Ibu suri seraya menyerahkan cucunya pada Savana yang menyambut hangat putri sambungnya itu.

"Oh my lady..! Apakah kamu merindukan mommy, hmm?" tanya Savana mencoba menenangkan putrinya. Ia mencium pipi putri sambungnya itu. Prince Malik begitu bahagia menyaksikan adegan mesra kedua wanitanya itu.

Baby Rania yang ingin memastikan sendiri Savana atau bukan, berusaha menarik cadar Savana hingga cadar itu terlepas membuat semua orang menatap wajah Savana. Savana reflek membalikkan tubuhnya. Musik dan tarian itu sempat terhenti kala melihat prince Malik langsung melindungi wajah istri dengan tubuh kekarnya.

"Pasang lagi cadarmu!" ucap Prince Malik menatap dalam wajah Savana yang membuatnya hampir mati kutu di tempatnya berdiri.

Jika dibandingkan dengan wajah istri pertamanya, Sofia tidak ada apa-apanya. Siapa yang menyangka sosok Savana seakan menjadi malaikat penghibur prince Malik saat ini setelah merasakan duka mendalam ditinggal mati isterinya.

"Inikah alasan kecantikannya gadis ini yang membuat ummi ingin menikahkan kami agar aku tidak khilaf?" batin prince Malik dengan jakun naik turun seraya membantu istrinya memasang cadar.

"Apakah kamu sudah puas membagikan kecantikan mommy pada orang lain sayang?" goda Savana pada baby Rania untuk menghilangkan kegugupannya karena merasakan kehangatan pelukan pertama suaminya.

"Diamlah...! Mereka tidak bisa merekam wajah jelek mu itu dalam sekejap mata," ucap prince Malik mulai tidak nyaman dengan keadaan ini.

"Aku mau ke kamar. Aku ingin meniduri putriku. Kau bersenang-senanglah di sini!" ucap Savana seraya turun dari pelaminan dan berjalan menuju kamarnya sambil menggendong bayinya.

Prince Malik merasa kekosongan dalam jiwanya saat ditinggal Savana ke kamar mereka. Padahal sebelumnya ia merasa baik-baik saja sebelum menikahi gadis itu. Merasa tidak nyaman berdiri sendirian, akhirnya prince Malik menyusul anak dan istrinya ke kamarnya.

Teman-temannya prince Malik yang juga keluarga bangsawan menyoraki prince Malik.

"Wow...! Pengantin prianya sudah tidak tahan melepaskan masa dudanya."

"Pelan-pelan. Kasihanilah gadis perawan," goda mereka.

Prince Malik tidak menggubrisnya. Ia hanya ingin menyusul kelurga kecilnya itu membuat ibu suri tersenyum penuh kemenangan.

"Kerja yang bagus cucuku yang pintar. Dengan cara itu Daddymu bisa memberikan teman bermainmu secepatnya," batin ibu suri.

Setibanya di dalam kamar, Savana memberikan susu untuk baby Rania seraya membaringkan tubuh montok itu. Ia juga ikut naik ke tempat tidur. Namun baby Rania tidak ingin kehilangan ibunya.

Ia tidur bersandar di dada empuk Savana yang merupakan tempat ternyaman baginya. Savana melepaskan cadarnya. Dan juga meletakkan tiara yang menghiasi kepalanya di atas nakas. Setelah merasa nyaman, Savana baru mengusap kepala baby Rania yang sudah mulai terlelap.

Cek..lek..

Pintu kamar itu dibuka dengan perlahan tanpa ada ketukan. Savana yang mengira itu adalah ibu Suri melihat ke arah pintu. Betapa kagetnya Savana saat melihat wajah tampan suaminya sekarang sudah ada bersamanya dalam satu kamar.

"Mau apa dia ke sini?" batin Savana dengan sikap waspada.

Visual prince Malik

1
Crystal
Lohhh ku kira Sharon perempuan
Shanty Yuniawati
Luar biasa
Aqil Aqil
sngt luar biasa
Eva Dianita
Luar biasa
Qimti Sa
good
Andi Diana
meleleh abangku
Rita
wah bakalan launching New baby
Rita
waduh ade kk sm2 ngegas😁😂😂
Rita
hmmm ada ikatan batin dr adiknya
Rita
😁😂😂😂😂😂
Rita
betullllll
Rita
mana mau tania ma malik skrg krn cacat
Rita
jln yg terbaik menurut Othornya 🤭😁✌️😂😂😂
Rita
susah klo orang yg sdh gila kekuasaan
Rita
dasar
Rita
to the point sdh diwanti2
Rita
iyaaaaa 🤭🤭🤭🤭mksdnya iya terima kenyataan 😅😂😂😂
Rita
oh ternyata
Rita
makane
Rita
kan nebak2 sich dr awal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!