NovelToon NovelToon
Mencuri Benih Mafia Mandul

Mencuri Benih Mafia Mandul

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / One Night Stand / Hamil di luar nikah
Popularitas:26.3k
Nilai: 5
Nama Author: Senja

Ava Seraphina Frederick (20) memiliki segalanya kekayaan, kekuasaan, dan nama besar keluarga mafia. Namun bagi Ava, semua itu hanyalah jeruji emas yang membuatnya hampa.

Hidupnya runtuh ketika dokter memvonis usianya tinggal dua tahun. Dalam putus asa, Ava membuat keputusan nekat, ia harus punya anak sebelum mati.

Satu malam di bawah pengaruh alkohol mengubah segalanya. Ava tidur dengan Edgar, yang tanpa Ava tahu adalah suami sepupunya sendiri.

Saat mengetahui ia hamil kembar, Ava memilih pergi. Ia meninggalkan keluarganya, kehidupannya dan juga ayah dari bayinya.

Tujuh tahun berlalu, Ava hidup tenang bersama dengan kedua anaknya. Dan vonis dokter ternyata salah.

“Mama, di mana Papa?” tanya Lily.

“Papa sudah meninggal!” sahut Luca.

​Ketika takdir membawanya bertemu kembali dengan Edgar dan menuntut kembali benihnya, apakah Ava akan jujur atau memilih kabur lagi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 5

Tujuh tahun kemudian...

“Itu dia! Tangkap!” teriak seorang petugas keamanan, suaranya memantul di koridor marmer yang sunyi di lantai teratas museum.

Ava yang kini menyandang nama samaran serigala gila, memaki dalam hati.

“Sial, aku harus segera kabur!”

Operasi malam ini seharusnya berjalan sempurna. Sistem keamanan telah ia pelajari selama dua bulan telah ia hafal.

Namun, tampaknya sebuah sensor laser yang ia yakini sudah dinonaktifkan entah bagaimana kembali berfungsi, mungkin karena pembaruan sistem mendadak atau murni karena kesialan hari itu.

Ava tidak membawa senjata api. Sebagai ahli pencurian kelas kakap, ia tahu senjata api hanya akan memperlambat dan memperburuk situasi.

Yang ia andalkan adalah kecerdasannya yang cepat, kelincahan tubuhnya, dan satu-satunya harta yang ia miliki, mata berlian.

Sebuah berlian biru seukuran ibu jari yang baru saja ia ambil dari balik kaca antipeluru.

Ava mengenakan pakaian yang rapi, bukan catsuit khas pencuri di film-film, melainkan turtleneck hitam ketat, celana chino yang fleksibel, dan sepatu bot kulit ringan.

Rambut hitam panjangnya diikat erat, dan separuh wajahnya tertutup topeng kain tipis yang biasa digunakan agar tak mudah dikenali oleh kamera CCTV yang tersisa.

Petugas keamanan berseragam hitam berhamburan dari balik sudut. Setidaknya ada lima orang, semuanya besar, namun lambat.

Ava berlari menuju koridor servis. Di sinilah ia akan membuktikan dirinya. Ia tidak panik, melainkan mengaktifkan mode analisis di otaknya.

“Dia menuju utara! Potong jalannya!” teriak pimpinan regu keamanan melalui walkie-talkie.

Ava tiba di depan pintu baja koridor servis. Lima detik. Ia memasukkan flash drive kecil yang terisi virus sederhana ke port akses darurat pintu.

Layar kecil di tangannya menunjukkan proses hacking berjalan lambat, hanya 50%. Sementara petugas keamanan sudah berjarak sepuluh meter.

Tidak ada waktu.

Ava menendang keras panel kontrol dengan tumit sepatunya. Panel itu penyok, menimbulkan bunyi error yang nyaring, namun kunci pintu bergeser.

Pintu baja itu terbuka sedikit. Ia meloloskan diri secepat kilat, tepat sebelum tangan salah satu penjaga berhasil menggapai ujung sepatunya.

Brak!

Pintu baja itu menutup otomatis.

“Sialan! Cepat buka pintunya!” gertak penjaga di luar.

Di dalam koridor sempit itu, Ava bergerak cepat, namun dengan perhitungan yang sangat matang. Ia tahu, petugas keamanan akan mencoba membuka pintu dari ruang kontrol utama. Ia harus segera mencapai ujung.

Koridor itu adalah labirin pipa dan kabel. Ava bergerak lincah, memanjat tumpukan karung kosong. Sampai ia mendengar bunyi suara pintu di ujung lorong terbuka. Petugas lain sudah menunggu di sana. Mereka mengepungnya.

“Sial!” Ava berhenti tepat di tengah. Ia mengeluarkan Mata Berlian dari kantong rahasia di dalam turtleneck-nya. Ia memegang permata biru itu, membiarkan pantulan cahaya darurat museum menerpanya.

“Menyerah! Kau sudah terkepung!” salah satu petugas berteriak, mengarahkan senter ke wajah Ava.

“Keterlaluan,” gumam Ava, suaranya teredam oleh topeng. Ia kecewa bukan karena tertangkap, melainkan karena ia membuat kesalahan yang ceroboh.

Tapi Ava masih belum kalah.

Di atas kepala petugas di ujung, ada pipa uap panas berukuran besar. Ava melempar tas kecil yang berisi cairan kimia tepat ke sambungan pipa uap itu.

Asam itu langsung bereaksi, menggerogoti sambungan kuningan. Dalam tiga detik, pipa itu pecah. Uap panas mendidih menyembur dengan kekuatan tinggi.

“Argh, mataku!” Petugas di kedua ujung koridor menjerit kaget, mata mereka perih dan penglihatan mereka terganggu oleh uap yang tebal.

“Dasar bodoh!” Ava berlari hingga mencapai jalan raya yang ramai, lalu ia membelok dan menghilang ke dalam stasiun kereta bawah tanah.

Dalam waktu tiga menit, ia sudah berganti pakaian di toilet stasiun dan melepaskan topengnya.

Saat ia duduk di kereta, Ava menyentuh kantong rahasianya.

“Sangat indah,” gumamnya sembari menatap berlian itu.

Tujuh tahun yang lalu, Ava Seraphina memutuskan untuk melepaskan semua yang berhubungan dengan warisan, lalu melarikan diri saat dirinya dinyatakan hamil.

Selama itu, Ava hidup di bawah bayang-bayang penyakit yang entah mengapa sampai sekarang tak terbukti membuatnya mati. Dan demi membesarkan dua anak kembarnya, ia bertahan hidup dengan mencuri.

Ava membuka pintu kontrakan kecilnya dengan kunci duplikat. Aroma teh hangat menyambutnya indera penciumannya.

“Mama dari mana saja?”

Suara lembut itu berasal dari Luca.

Bocah laki-laki berusia enam tahun itu menghampiri Ava, wajahnya tampak pucat dan tubuhnya sedikit limbung. Ava segera menjatuhkan tasnya, rasa lelahnya sirna melihat kondisi Luca.

“Mama hanya menyelesaikan pekerjaan, Sayang. Kenapa wajahmu pucat sekali?” Ava berjongkok, menyentuh dahi Luca yang terasa hangat.

Uang hasil curian mata berlian malam ini memang khusus disiapkan untuk pemeriksaan kesehatan Luca.

Sebuah suara lain menyahut dingin dari meja makan.

“Pasti Mama mencuri lagi kan? ” Lily duduk tegak di kursinya dengan kedua tangan terlipat di dada.

Tidak ada senyum, hanya tatapan tajam dan mendominasi yang mirip sekali dengan pria yang ingin Ava lupakan.

Lily cerdas, selalu curiga, dan secara naluriah mengambil peran sebagai pelindung keluarga kecil mereka.

“Mama tidak mencuri, Lily. Mama hanya—”

“Tidak usah berbohong,” potong Lily datar. “Laporan berita pagi tadi mengatakan ada pencurian berlian di museum, dilakukan oleh seorang yang dijuluki serigala gila. Apa itu mama?”

Wajah Ava menegang. Ia harus segera mengalihkan pembicaraan sebelum kecerdasan Lily membongkar lebih banyak rahasianya.

“Mama bukan serigala gila, Lily. Kau tidak boleh asal menuduh,” sahut Luca bergelayut manja di pelukan ibunya.

Lily memutar bola mata dengan malas sambil cemberut. “Baiklah, Lily percaya mama. Tapi tidak lain kali,” ocehnya.

Ava tersenyum, meski hatinya mencelos melihat Luca yang lunglai dan Lily yang terlalu cepat dewasa.

“Sudahlah, yang penting sekarang mama sudah di rumah. Ayo, Luca, kita cek suhu tubuhmu,” ajak Ava membawa Luca ke kamar.

Langkah ava terhenti saat mendengar pertanyaan yang keluar dari bibir Lily.

“Mama, dimana papa?” tanya Lily.

“Papa sudah meninggal,” sahut Luca yang berada di gendongan Ava.

1
Rizka Susanto
jer...jngan smpe mengulang kesalahan yg sama..,
udh gk ada maaf lagi dri edgar😌
klo km msh berhianat jg udh end hidupmu
𝕙𝕚𝕜
lanjutkan thorrrr💪💪💪
shenina
haduh jeremy dasar lemah
Nur Rika
ih thorrr aku ngk sabar nungguin lanjutan critanya 😌
Marya Dina
jer jerrm. d bodohi ular mau2 aja km
Sri Rahayu
Alhamdulillah sumsum tulang blkng Edgar sama dgn Luca, ikatan darah tdk bisa dibohongi...semoga operasi nya berhasil dan Luca bisa sembuh total 😘😘😘😘😘
Indah Wahyuni
ap memang harus bodoh dulu ya Edgar sama Jeremy biar pembaca teraduk2 emosinya. 😄
Indah Wahyuni: 🤭 semangat uthor
total 2 replies
Ipehmom Rianrafa
lnjuut 💪💪💪
Leny Wijaya
Bodoh kau jeremy dah tau ivy itu licik tapi kau percaya setelah kau lepaskan nyawa mu jadi taruhan yg kedua x nya setelah 7tahun kau sembunyikan fakta kalau edgar tdk mandul. Nanti kau yg kaan dihajar edgar setelah dia pulih dr pasca operasi🤣
lanjut kak sem gat terus💪💪💪
Leny Wijaya: hhahaha betul
total 4 replies
Leny Wijaya
luca akan sembuh untung dah ketemu Edgar bisz dikasih sumsum tulng bkngnya👍👍👍
Lilik24
klu sampe berhianat lagi awas ya jeremi tak tembak kepalamu
partini
2 kali loh jer ,,mati itu pantas buat kamu,,ihhh tuan Edward emang ga bisa di andalkan masa mencari anaknya bertahun" ga ketemu
Yuyun Yunita
aduhhh🤦‍♀️Jeremy... qo kamu kumat lagi si... cukup 1× loh kamu menghianati edgar masa iya sekarang kamu mau menghianati edgar lg....
apa² jgn² kamu menyukai ivy...
kl iya tamat lah riwayat mu jeremy
Yuyun Yunita
Luca pasti sembuh....
untung edgar cocok y coba kl ava ataupun edgar tidak cocok... pastinya mereka disuruh memilik anak lagi🤔
Arga Putri Kediri
waduch
tia
jeremy mengkhianati untuk ke 2 kalinya,, mampus lah qmu
Nur Rika
semangat thor 🤗
Senjakala: Siappp
total 1 replies
Senjakala
Semangat Thor! aku padamu🤣
davina aston
👍👍👍👍👍👍👍
Ipehmom Rianrafa
lnjuut 💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!