NovelToon NovelToon
Menikahi ustad tampan

Menikahi ustad tampan

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahmuda
Popularitas:18.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: triani

Zahra, gadis biasa yang begitu bahagia dengan kehidupan remaja pada umumnya, tiba-tiba harus meminta seorang ustad yang usianya jauh di atas dirinya untuk menikah.

***
"Ustadz Zaki!" panggilnya dengan sedikit ngos-ngosan, terlihat sekali jika gadis itu baru saja berlari.

Dua pria berbeda generasi yang tengah berbicara itu terpaksa menoleh kepadanya.

"Zahra, bisa sedikit sopan kan, kamu tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa!?" pria dengan baju putih dengan rambut yang juga sebagian memutih itu terlihat kesal, tapi si gadis tidak mengindahkannya. Tatapannya hanya tertuju pada sang ustadz.

"Ustad, menikahlah denganku!"

Pernyataan gadis itu tentu membuat sang ustadz tercengang, ia menatap pria di depannya bergantian dengan gadis yang baru datang dan tiba-tiba mengajaknya menikah itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon triani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Serangan jantung

Amir mengikuti langkah cepat Zahra menuju ke rumahnya, jarak rumah dokter dengan rumah Zahra sebenarnya tidak begitu jauh tapi karena Zahra tidak tahu tentang dokter atau apapun di kampungnya membuatnya cukup kebingungan.

Saat mereka sampai, beberapa tetangga sudah berkumpul di rumah pak Warsi. Hal itu tentu membuat Zahra semakin takut terjadi sesuatu dengan bapaknya.

"Bapak, bapak kenapa?" Zahra dengan cepat berlari masuk ke dalam rumah, diikuti oleh Amir.

Tapi saat ia masuk ternyata dokter sudah sampai lebih dulu, mungkin karena kedatangan dokter membuat tetangga penasaran dengan apa yang terjadi hingga membuat mereka menghampiri rumah pak Warsi.

Dokter lebih cepat sampai karena Zahra dan Amir jalan kaki sedangkan dokter memakai motor.

Zahra segera menghampiri ibunya yang tengah berdiri di ambang pintu, menatapat suaminya yang tengah di periksa oleh dokter, pak Warsi juga sudah tampak siuman.

"Bagaimana Bu, bapak?" tanya Zahra saat melihat bapaknya, ia tidak berani mendekat takut jika dirinya membuat bapaknya semakin sakit.

"Dokter sedang memeriksa bapak!" ucap by Narsih tanpa berniat menoleh pada putrinya itu, ia masih tampak fokus menatap suaminya dalam hatinya terus saja berdoa semoga suaminya tidak ada masalah yang serius.

"Tapi bapak tidak pa pa kan?" tanya Zahra lagi, ia benar-benar ingin segera tahu apa yang terjadi pada bapaknya.

"Semoga!" jawab ibunya masih dengan nada yang sama. Salah satu ibu-ibu yang berdiri tidak jauh dari mereka segera mendekati Bu Narsih, mengusap punggung Bu Narsih seolah memberi kekuatan pada tetangganya itu.

"Kamu yang sabar ya, yu! Pasti kang Warsi baik-baik saja!" ucap salah satu tetangga mencoba menenangkan bu Narsih, tapi memberi tatapan tidak bersahabat pada Zahra. Selama ini kehadiran Zahra seperti sebuah keresahan dalam masyarakat.

Tapi hal itu tidak membuat Zahra heran, karena setiap hari juga seperti itu, tetangganya selalu memberi tatapan tidak suka, tatapan menghakimi pada Zahra. Walaupun ia tidak melakukan kesalahan apapun, ia hanya memilih dengan siapa ia bergaul, tapi bukan berarti ia buruk, tapi tetap saja terlihat buruk di mata orang lain.

Sedangkan Amir yang menunggu di depan memilih mengobrol dengan beberapa tetangga yang lain.

Hingga terdengar suara motor yang berhenti di depan rumah pak Warsi, setelah pengemudi itu turun dari motornya segera memberi salam pada orang-orang yang ada di luar, ternyata dia adalah ustad Zaki.

"Bagaimana keadaan pak Warsi?" tanyanya pada Amir dan beberapa bapak yang lain.

"Masih di periksa dokter!" ucap salah satu bapak yang seumuran dengan pak Warsi, sepertinya ia tetangga samping rumah pak Warsi.

"Kita berdoa saja semoga semuanya baik-baik saja!" ucap ustad Zaki lagi.

"Amin." semua bapak yang jumlahnya lima orang beserta Amir pun mengamini ucapan ustad Zaki.

"Silahkan duduk dulu ustad!" salah seorang dari mereka merelakan duduknya untuk ustad Zaki.

"Tidak perlu, terimakasih. Bapak saja yang duduk, saya biar sama Amir berdiri!" tolaknya dengan halus, di sana hanya dirinya dan Amir yang paling kuda, rasanya tidak pantas memakai tempat duduk yang jelas-jelas selain mereka adalah orang-orang yang usianya di atas mereka.

Hingga akhirnya dokter selesai melakukan pemeriksaan, ia keluar dan segera di hampiri oleh Zahra dan ibunya,

"Bagaimana dok suami saya?" Zahra memilih diam di belakang ibunya.

"Semoga tidak pa pa, pak Warsi seperti mengalami gejala serangan jantung ringan!"

"Jantung?" ucap Zahra dan Bu Narsih bersamaan,

"Tapi selama ini suami saya tidak pernah punya keluhan jantung, dok!" ucap Bu Narsih kemudian. Selamat ini suaminya sehat-sehat saja, tidak punya keluhan apapun apalagi masalah jantung.

"Serangan jantung bisa di sebabkan kerena tekanan Bu, jadi setelah ini saya harap anda menjaga pak Warsi dari segala hal yang menyebabkan beliau kembali terkena serangan jantung!"

"Iya dok!" Bu Narsih melirik pada putrinya, walaupun tidak ingin menyalahkan tapi ia hanya ingin putrinya itu menyadari kesalahannya. Seandainya saja putrinya itu tidak membangkang dan keras kepala pasti suaminya masih baik-baik saja.

"Ini resep obat yang harus di tebus, segera di tebus agar pak Warsi kembali sehat!" ucap dokter sambil menyerahkan secarik kertas untuk Bu Narsih.

"Baik dok!"

"Kalau begitu saya permisi! Hubungi saya jika ada sesuatu lagi!"

"Terimakasih dok!"

"Biar Zahra yang antar dokter, Bu!" ucap Zahra menawarkan diri.

Zahra pun mengantar dokter ke luar, beberapa tetangga sudah kembali ke rumahnya masing-masing, tinggal empat orang dengan ustad Zaki dan Amir.

"Terimakasih ya dok!"

"Iya!"

Dokter pun berlalu, dan beberapa tetangga pun masuk untuk melihat keadaan pak Warsi sekalian berpamitan.

Setelah dokter meninggalkan rumahnya, begitu juga dengan para tetangga, Zahra pun menoleh pada dua pria yang masih berdiri di depan rumahnya itu,

"Kalian tidak sekalian mau pulang?" tanya Zahra yang sudah hampir masuk saat semua tetangga meninggalkan rumahnya.

"Ya Allah, zah! Bibir mu itu, lamis banget!Jangan judes-judes jadi orang!" timpal Amir dan langsung di hentikan oleh ustad Zaki.

"Oh iya, maaf. Kami akan segera pulang, salam saja buat pak warsi dan Bu Narsih ya!"

"Hmmmm!" Zahra hanya menganggukkan kepalanya malas, entah kenapa ia begitu kesal setiap kali melihat ustad Zaki, rasa-rasanya semua ini gara-gara ustad yang ada di depannya itu.

"Assalamualaikum!" ustad Zaki pun segera mengucapkan salam dan bersiap-siap untuk pergi tapi Zahra sama sekali tidak berniat menjawab salam dari ustad Zaki. Hal itu membuat Amir kesal.

"Jawab zah kalau ada yang kasih salam!" lagi-lagi Amir memperingatkan Zahra.

"Isssttttt!" Zahra begitu malas, tapi ia terpaksa menjawab salamnya dengan nada ketus.

"Iya, iya, waalaikum salam!" ucapnya kemudian.

"Yang iklas kalau jawab!" Amir masih memrotesnya membuat Zahra benar-benar kesal.

"Ya ampun mas Amir nih jadi orang ribet banget sih, dia aja biasa aja. Nggak komen! Ngapain mas Amir yang ribut sendiri!" ucap Zahra sambil melirik ustad Zaki yang sedari tadi diam dan hanya tersenyum.

"Ustad Zaki, bapak ingin bicara sama ustad!" seketika suara ibunya menghentikan protes Zahra pada Amir.

Bersambung

Jangan lupa untuk memberikan Like dan komentar nya ya kasih vote juga yang banyak hadiahnya juga ya biar tambah semangat nulisnya

Follow akun Ig aku ya

IG @tri.ani5249

...Happy Reading 🥰🥰🥰...

1
yuning
paling suka kalau Jahra ketemu parit 🤣🤣🤣
Novika Riyanti
alhamdulillah 🥰
mksh kk baik🥰
Tri Ani: sama2 kak, ditunggu kehadirannya
total 1 replies
Sativa Kyu
👍👍👍
yuning
sweet banget mas ustadz
Cah Dangsambuh
tapi boleh kan kak aku nabung bap dulu soale baru dikit 😃/Pray/
Tri Ani: siap nggak pa pa kak, pokoknya aku tunggu kehadirannya biar tambah semangat nulisnya
total 1 replies
Cah Dangsambuh
alhamdulillah semoga kak tri selalu sehat dan di mudahkan segala urusanya sehingga bisa up tiap hari
Tri Ani: aamiiiiin
total 1 replies
siffa_ fauzhia
akhirnyaaaaaaaaa
yuning
aku suka tempe menjes
yuning
Imah,sifat aslinya keluar
Tri Ani: ya begitulah manusia
total 1 replies
Aiko_azZahwa
semakin seruuuuuu....
Tri Ani: di tunggu koment selanjutnya ya kak
total 1 replies
Sukeni Warsito
cantik saya suka
Ides Yulianti
😍👍👍
Sukeni Warsito
Luar biasa
Siti Fatmah
keren
Diah Wijayanti
Luar biasa
Rita susilawati
lucu nya crita ini kayak nyata deh🤣
Rita susilawati
🤣🤣🤣🤣 acieee cemburu
Alecia Gamoy
cerita ustadz Farid apa judulnya ya Thor 🥲
Raudah
kejutan yg luar biasa,so sweet ustadz aku juga mau
Raudah
mati kutu aku kaya gini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!