Gwen si buruk rupa merasa putus asa dengan jalan hidupnya saat dia ingin mengakhiri semuanya justru Gwen dipertemukan dengan boss mafia.
Gwen menjadi gadis buruk rupa kesayangan boss mafia dan berusaha menuntut balas pada orang yang menindasnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kurang Empuk
Selama 6 bulan ini Trevor begitu sibuk dengan misi-misinya. Dia ingin menguasai perdagangan gelap dan memperkuat organisasi mafianya. Tapi semua itu bukanlah hal mudah karena pada prakteknya banyak musuh dan klan lain yang bersaing.
Contohnya hari ini saat Trevor gagal melakukan transaksi karena dia dijebak oleh musuh. Trevor dan bawahannya diserang, beruntung dia bisa menang walaupun banyak luka di tubuhnya.
"Apa lebih baik kita ke rumah sakit untuk mengobati lukamu itu, Bos?" tanya Neil hati-hati karena dia tahu suasana hati Trevor saat ini sedang tidak baik.
Trevor sudah biasa mendapatkan luka di tubuhnya jadi dia tampak biasa saja. Justru sekarang dia kesal karena misinya yang gagal.
"Rupanya mereka bosan hidup, heh!" geram Trevor dengan tatapan tajam luar biasa. Rasanya dia ingin memakan orang hidup-hidup.
Tapi sejurus kemudian, Trever teringat panggilan dari dokter Marry sebelum dia melakukan misi kalau Gwen sudah bisa dijemput hari ini juga.
"Kita ke rumah sakit sekarang!" perintah Trevor yang langsung diangguki oleh Neil.
*****
Sesampai di rumah sakit, Neil lebih dulu melangkah untuk menemui dokter Marry karena dia ingin dokter itu mengobati luka-luka Trevor.
"Di mana sekarang, tuan Trevor?" tanya dokter Marry yang ikut cemas.
Saat dokter Marry ingin memeriksa keadaan Trevor, lelaki itu memberi kode bahwa dirinya tidak ingin disentuh.
"Gwen?" dia justru menanyakan keadaan Gwen.
Trevor juga benci kenapa harus peduli pada gadis itu, wajah yang menyedihkan itu terus membayanginya setiap malam.
Dia segera mengikuti dokter Marry dari belakang karena dokter itu menunjukkan di mana Gwen sekarang berada.
"Silahkan, Tuan," ucap dokter Marry yang ingin memberi ruang pada Trevor dan Gwen.
Trevor berdehem dan mengatur nafasnya, entah kenapa dia jadi gugup sekarang. Dia mengumpat dalam hatinya karena merasakan hal aneh itu.
Ceklek!
Pintu terbuka, Gwen yang berada di dalam langsung mengalihkan pandangannya pada pintu tersebut dan melihat Trevor menyembul masuk.
Deg Deg Deg
Jantung Trevor berdebar karena melihat perubahan wajah Gwen yang cantik jelita. Sumpah demi apapun, Gwen menjadi wanita tercantik yang pernah dia temui.
"Trevor!" panggil Gwen setengah berlari karena melihat baju yang dikenakan lelaki itu banyak darah. "Ada apa denganmu?"
Trevor masih bergeming karena jantungnya seperti mau lepas saat Gwen mendekat padanya.
"Biar aku periksa!" ucap Gwen sambil menarik tangan Trevor supaya lelaki itu duduk di ranjang pasien yang ada di ruangan yang selama 6 bulan ini Gwen tempati.
Gwen memaksa Trevor membuka bajunya tapi saat lelaki itu membuka baju sungguhan, Gwen malah berpaling karena malu melihat tubuh kekar yang bertelanjang dada itu.
"Kenapa? Katanya mau memeriksanya. Cepat periksa!" ucap Trevor yang mencari kesempatan dalam kesempitan.
"Tidak biasanya aku mau disentuh sembarangan! Jadi kau adalah gadis yang beruntung!" tambahnya.
Gwen mencoba baik-baik saja, toh Trevor bukan pria pertama yang dia lihat tubuhnya. Tapi teman-teman pria Carol dulu tanpa sengaja dia lihat tubuhnya dan itu mengotori otak sucinya.
Tangan kurus Gwen meraba tubuh Trevor yang terdapat luka tembak dan juga sayatan pisau.
"Apa ini tidak sakit?" tanya Gwen yang membayangkan betapa sakitnya itu sementara empunya tampak santai dengan itu semua.
"Sakit? Lebih sakit melihat mantan menikah dengan sahabat sendiri," jawab Trevor dengan guyonan yang hambar.
Gwen memutar bola matanya malas, mungkin beginilah kehidupan para mafia, pikir Gwen.
"Aku akan meminta dokter Marry saja," ucap Gwen yang merasa tidak bisa menangani luka Trevor sendirian.
Gadis itu membalik badannya. Tapi tangannya dicekal dan ditarik oleh Trevor yang membuat Gwen justru menubruk tubuh Trevor sampai lelaki itu menjadi telentang sementara dia berada di atas tubuh Trevor.
"Ho? Apa sebaiknya buah dadamu ikut di operasi juga? Rasanya kurang empuk," ucap Trevor saat merasakan buah dada Gwen yang kecil menggesek tubuhnya.