NovelToon NovelToon
VR Immortal: Sekteku Aturanku

VR Immortal: Sekteku Aturanku

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Reinkarnasi / Sistem / Kelahiran kembali menjadi kuat / Menjadi NPC / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Dwalkii

Di dunia kultivasi Cangxuan, Han Wuqing bereinkarnasi dari bumi ke dunia kultivasi abadi yang penuh kekuatan dan ketidakadilan.

Setelah berkultivasi selama 10 tahun dengan susah payah, tanpa dukungan apapun. Akhirnya cheat system muncul mewajibkan dia membuat sektenya sendiri.

System aneh yang mengizinkannya memanggil kesadaran orang orang dari bumi, seolah dunia adalah game virtual reality.

Orang-orang dari bumi mengira ini hanya permainan. Mereka menyebutnya "VR immortal".

Mereka pikir Han Wuqing NPC...
Mereka pikir ini hanya ilusi...

Tapi didunia ini— Dialah pendirinya, dialah tuhan mereka. Sekteku Aturanku

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwalkii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Serangan Beast Dan Kenangan Daoslayer

Di tengah rombongan, suara langkah kaki tak lagi sekencang awal perjalanan. Beberapa korban mulai melambat, terutama anak-anak dan orang tua yang kini berjalan kaki setelah giliran pertama Ziyan kembali ke sekte. Meski para pemain membantu dengan sabar—menopang tubuh yang lemah, menyodorkan air, atau sekadar menyemangati—lelah tetap menumpuk.

Hingga—

RAAAUUURRHH!

Teriakan keras menggema dari balik semak-semak tinggi di sisi barat jalur. Getaran tanah terasa samar—tapi cukup untuk membuat beberapa burung beterbangan panik dari kanopi atas.

Han Wuqing, yang berjalan paling depan, langsung menghentikan langkah.

Para pemain seketika menegang. Formasi berubah cepat tanpa aba-aba—dua di depan bergerak mundur ke sayap, dua dari belakang maju ke tengah. Korban didorong ke dalam formasi secara otomatis.

Semak pecah, dan beast muncul.

Seekor Kucing Bayangan Berbulu Logam, tubuh setinggi dua meter, bulu-bulunya hitam seperti baja basah, melompat ke jalur dengan kecepatan gila. Di belakangnya, dua Serigala Bergigi batu menyusul—mulut mereka berbusakan lendir kehijauan, tanda toksin qi level rendah.

Teriakan korban meletus. Seorang anak kecil menangis dan beberapa wanita tua panik.

Han Wuqing:“Spesies liar dari zona luar...” gumam Han lirih. “Mereka terdesak keluar jalur. Mungkin karena pertarungan ku semalam.”

Beast pertama sudah melompat ke arah tengah formasi.

Tapi [Daoslayer] sudah bergerak.

“Fireframe! Koordinat kanan belakang!”

“Siap!”

Daoslayer mengaktifkan Api Nirwana Permulaan—auranya terbakar, sorotan matanya berubah. Pedangnya menebas diagonal, membentuk kilatan api yang menyambar udara seperti cambuk.

Kucing Bayangan mendarat—dan langsung terpental oleh tebasan api qi.

Dari kiri, Serigala Batu mengincar korban, tapi [MechaOtaku] sudah menahan di depan mereka. Perisai Empat Arah! diaktifkan. Empat dinding qi muncul, menyerap taring yang menghantam seperti palu godam.

“Ayo! Cover aku lima detik!” teriaknya.

[BulletMonk] menembak tiga panah beruntun—semua berlapis Angin Qi, dan satu di antaranya menancap tepat ke mata salah satu serigala. Ia meraung dan terhuyung.

“Zilong, bantu dari kanan!” teriak Ironshade.

“Aku bukan anggota mu, bro! Tapi baiklah!” jawab [CallMeZilong] sambil melesat dengan tombak berlapis api.

Ledakan kecil terjadi saat tombaknya menabrak sisi leher beast.

Sementara di belakang, [AshenVale] menggandeng dua korban muda menjauh, lalu dengan cekatan mengalirkan qi-nya ke telapak tangan, menciptakan gelombang kecil untuk mengganggu insting predator beast yang tersisa.

Hanya butuh dua menit—beast pertama jatuh, tubuhnya terbakar dari dalam. Yang kedua roboh setelah dihantam palu [MechaOtaku]. Dan beast terakhir mencoba kabur, tapi satu panah dari [BulletMonk] menancap tepat ke punggung belakangnya, menjatuhkannya ke tanah dengan suara tumbukan keras.

Han Wuqing tak bergerak. Ia menyaksikan semuanya tanpa campur tangan, hanya memantau dari ujung barisan. Ketika pertarungan berakhir, ia melangkah pelan ke depan, melewati mayat beast yang masih mengepul dan tanah yang tergores bekas tebasan qi.

Ia berhenti di tengah jalur.

Matanya menyapu seluruh barisan—pemain yang berdiri terengah, beberapa korban yang mulai tenang kembali setelah panik sesaat.

“Tidak buruk,” ucap Han akhirnya. Suaranya datar, tapi cukup terdengar jelas.

“Sebagai pengawalan misi darurat, kalian bertindak cepat dan efektif. Aku akan menambahkan hadiah kontribusi kalian nanti.”

Ironshade menoleh, masih memegang pedangnya. “Serius, Ketua?”

Han tidak menjawab pertanyaan itu secara langsung. Ia hanya menatap matahari yang kini setengah tertutup pegunungan.

“Kita belum selesai. Teruskan jalan.”

Ia berbalik, melangkah ke depan lagi, jubahnya melambai pelan dalam cahaya jingga sore.

Para pemain yang mendengarnya seketika langsung bergembira dan tidak sabar untuk apa hadiah nya nanti.para pemain semakin yakin ini pasti event quest penting yang tidak boleh dilewatkan.

Akhirnya, para mortal dan para pemain tiba di pinggiran hutan Seribu Gunung. Cahaya senja membentang hangat di atas padang rumput yang luas, memandikan dunia dengan warna keemasan. Di hadapan mereka, jalan bebatuan alam membentang di antara semak rendah dan ilalang, menandai akhir dari hutan liar dan awal dari wilayah yang lebih terbuka.

Daoslayer bergumam pelan, seolah berbicara sendiri.

"Ahh... aku jadi ingat waktu akhirnya bisa naik ke Qi Refining dan pakai teknik untuk pertama kalinya..."

Dia mengenang hari ketika dirinya pertama kali mencapai Qi Refining dan menggunakan teknik dari perpustakaan sekte. Ia ingat interaksinya dengan Yue Lian dan betapa anehnya sistem integrasi teknik bekerja—langsung paham, seolah pernah mempelajarinya bertahun-tahun.

Suara langkah kaki berderak lembut di antara dedaunan gugur, tapi di benak [Daoslayer], gema suara sistem masih terasa jelas seperti baru kemarin.

[DING! Anda telah naik ke Qi Refining Tahap 1.]

Seolah tubuhnya—yang selama ini terasa tumpul—tiba-tiba terbuka jalurnya. Qi mulai mengalir di dalam meridian, belum lancar, tapi cukup untuk membuat seluruh indranya terasa baru. Segalanya lebih terang, lebih hidup, lebih... liar.

Ia hampir saja meninju udara hanya karena senang.

Hari itu langit berkabut tipis. Beberapa pemain berkumpul di pelataran depan perpustakaan sekte, mengobrol tentang teknik mana yang paling ‘meta’. Tapi Daoslayer tidak ikut bergabung.

Ia diam-diam melangkah ke dalam perpustakaan. Aroma kayu tua dan kertas spiritual segera menyambutnya, hangat dan menenangkan. Namun, yang membuatnya heran adalah susunan rak di dalamnya—tidak seperti perpustakaan khas dunia kultivasi.

Tak ada gulungan kuno berikat tali emas, atau rak-rak berisi teknik rahasia yang berkilau. Sebaliknya, rak-rak itu dipenuhi buku-buku bersampul seperti buku modern, dengan punggung berjajar rapi. Dan anehnya, jumlahnya sangat sedikit—terlalu sedikit untuk ukuran tempat yang disebut ‘perpustakaan.’

Di balik meja, Yue Lian duduk sambil menopang dagunya dengan satu tangan. Di depannya terbuka sebuah kitab, tapi jelas ia tidak benar-benar membacanya. Ia tampak sangat malas hari itu. Rambut panjangnya diikat asal, dan ekspresi wajahnya seperti orang yang sedang menghitung berapa banyak karma buruk yang dibutuhkan untuk membakar seluruh dunia.

Tanpa menoleh, ia menggerutu.

“Kalau kau ke sini cuma buat ‘cek-cek skill' dan bertanya pertanyaan konyol yang tidak kupahami, akan ku laporkan ke ketua sekte”

Daoslayer berdiri diam.

“…Aku cuma mau beli satu.”

Yue Lian mendesah pelan, akhirnya menatapnya.

“Qi Refining tahap satu, ya? Hm... kau masih bau embun pagi,” Ia melanjutkan. “Aku sarankan kau ambil Teknik Api Nirwana Permulaan. Dari penjelasannya, teknik itu sangat luar biasa, bahkan bisa digunakan hingga tingkat Nascent Soul.”

Daoslayer yang mendengar langsung menyahut tanpa ragu, “Ya, aku mau itu!” jawabnya penuh semangat.

YueLian pun melangkah ke rak buku dan mengambil buku tersebut. Seketika, rak itu seolah-olah dipenuhi oleh butiran debu bercahaya—debu sistem yang segera berubah menjadi buku-buku baru, mengisi ulang rak dengan koleksi yang segar.

Yue Lian menyerahkan buku itu sambil berkata singkat, suaranya datar,

“Harganya lima ratus batu Qi tingkat rendah.”

Daoslayer tersenyum tipis. Di hadapannya, sebuah panel sistem berwarna biru transparan muncul, melayang tanpa suara

[Api Nirwana Permulaan — Harga: 500 Batu Qi Tingkat Rendah]

Ia langsung membayar dan ia menekan opsi [ Unduh Teknik ]

[TEKNIK DIUNDUH – Mohon Tunggu...]

Buku itu memancarkan cahaya biru, lalu melayang di depannya... dan menguap begitu saja, hancur jadi partikel cahaya yang menyerap langsung ke dalam dahinya.

Ia berkedip.

“…Wah.”

Ototnya panas. Qi-nya bergetar. Dan entah dari mana, seolah ada memori yang tertanam—bagaimana berdiri, bagaimana menebas, bagaimana mengaktifkan pola aliran qi di telapak tangan.

Itu seperti... mengenang sesuatu yang belum pernah terjadi.

Yue Lian memperhatikan dari jauh, lalu mendengus.

“Ini kata Han adalah teknik warisan yang dia buat, Huh! Aku tidak percaya dia bisa membuat teknik seperti itu. Tak butuh guru, tak butuh waktu. Cuma beli, bayar, paham. Aku bisa gila.”

“Ini... normal?”

“Untuk kalian, ya,” sahut Yue pelan. “Untuk kami? Hanya ada dua kemungkinan: kitab itu kosong... atau mengutuk kami sampai tubuh kami hangus, Huh! Kalau tidak, sudah ku pelajari semua teknik di perpustakaan ini.”

Ia lalu kembali membaca tanpa minat.

“Pergi sana. Urusan kau sudah selesai kan.”

Daoslayer melangkah keluar perpustakaan, tapi sebelum keluar ia menatap tangannya sendiri.

Dan tersenyum.

Hari itu, ia menebas angin untuk pertama kalinya. Dan angin membalas dengan api.

1
Filan
Game yang kompleks.

Sangat hati-hati sekali ya, jangan sampai mati.
Dwalkii: Haha😅... memang sangat kompleks, dan itu membuat lelah kak, rasanya kayak bikin mekanisme game mmo 😮‍💨, udah seminggu gak nulis bab baru... kak filan mau nerusin novel ini? haha😅
total 1 replies
Filan
han wuqing rajanya.
orang lain di dunia itu ga nyadar kalau dunia mereka game?
Dwalkii: Yap betul. Intinya, han dengan bantuan cheat system nya mensulap dunia kultivator ini seolah-olah game VR like SAO.
total 1 replies
Filan
developernya di bumi siapa?
masih misteri
Filan
yang kayak gini tulisan semacam surat atau artikel bisa dibedakan dg cetak miring.
Dwalkii
ah🤔 maksudnya nama asli kak? susah juga sih... ini kan Mereka di dunia game, jadi menurut ku lebih masuk akal memakai nickname kan? aku sudah punya rencana jika misal di dunia nyata baru aku kenalkan dengan nama asli pemain
Filan: kamu kalau jawab pertanyaan klik di jawab komentarnya.
total 1 replies
Filan
sayang ya, Nama-nama player ga bisa diganti nama normal.
iqbal nasution
good
Dwalkii
yap😌, dengan kata lain di banned
Filan
ga bisa revive?
Filan
di luar kelihatan cool tapi di dalam hatinya pastinya nggak.
Filan: itu dia. pasti udah kesal 😤
Dwalkii: pastinya kesal😆🤣
total 2 replies
Filan
mutualisme-lah. tumbuh bersama.
JustError
ramaikan🔥🔥🔥🔥
Filan
keren sih... kayaknya pusing bikinnya.
Dwalkii: Banget, Kak 🫠 Rasanya kayak lagi nyusun sistem game MMO dari awal ribetnya minta ampun. Menurutku, bagian paling susah tuh justru di awal-awal, pas harus nentuin dunia, aturan, sama vibe ceritanya. Tapi begitu udah masuk bab-bab tengah, nulisnya jauh lebih ngalir dan seru
total 1 replies
Filan
di duniamu juga gabungan klasik dan modern tapi dunia game.
LordGu
Ceritanya menarik/Good/
Filan
padahal baru dibikin /Facepalm/
Filan
aneh
Filan
gimana dia bisa ngirim peralatan VR, emang ada admin di bumi?
Dwalkii: kalau itu... masih Suspended Mystery
kak😅, tapi nanti aku akan tulis penjelasan nya agar nanti tidak menjadi plot hole, hehe
total 1 replies
Filan
kasih ilustrasi di sini
Filan
ini percakapan di GC kan? makanya ada emot?
kamu harus pakai nick name trus : kalau percakapan GC. atau atasnya nickname bawahnya percakapan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!